scholarly journals Perbedaan air rebusan daun seledri dan air rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada pra lansia dengan hipertensi primer

2020 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 177-186
Author(s):  
Asep Badrujamaludin ◽  
Budiman Budiman ◽  
Tifany Desty Erisandi

The effect of celery (apium graveolens) leaf and bay leaf (Syzygium polyanthum wight) on the blood pressure in pre-elderly with primary hypertensionBackground: Hypertension, also known as high blood pressure, is as medical condition in which the blood pressure in arteries is persistently elevated. This condition can increase risk of cardiovascular diseases such as stroke, kidney failure, heart attack, and kidney damage. Hypertension requires proper treatment to prevent uncontrolled blood pressure that can cause damaged organs. One of traditional treatment for hypertension is using celery leaves (Apium graveolens L) and bay leaves (Syzygium polyantum).Purpose: This research is to determine the difference of blood pressure after the consumption of boiled water celery leaves and bay leaves in pre-elderly with hypertension at Cigugur Tengah Public Health Center.Method: The type of this research is the numerical comparative analytic with Quasi Experiment design with Non Equivalent Control Group Design. This research used purposive sampling technique using 22 responden with inclusion and exclusion criteria. Data collection was performed by measuring the blood pressure before and after the consumption of celery leaves and bay leaves boiled water that consume twice a day in one week. The data are processed including univariate and bivariate data analysis.Results: The statistical result of T-independent test obtain p value of 0,365 > α (0,05)  for the systolic blood pressure and 0,574 > α (0,05) for diastolic blood pressure.Conclusion: Result showed that there is no average difference of blood pressure in group intervention boiled water of celery leaves and bay leaves after consumption of boiled water celery leaves and bay leaves. However, both intervention have decreased blood pressure of hypertension patient.Suggestion of this research is to consume boiled water of celery leaves and bay leaves for longer time as additional therapy for hypertension patient.Keywords: Pre-elderly; Celery leaf; Bay leaf; Primary hypertensionPendahuluan: Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah yang tinggi di dalam arteri, sehingga meningkatkan risiko terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal ginjal, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Hipertensi membutuhkan penanganan yang tepat untuk mencegah tidak terkontrolnya tekanan darah yang dapat menyebabkan organ tubuh menjadi rusak. Salah satu pengobatan alami hipertensi yang dilakukan adalah pengobatan dengan menggunakan daun seledri (Apium graveolens L) dan daun salam (Syzygium polyanthum).Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sesudah pemberian air rebusan daun seledri dan air rebusan daun salam terhadap penurun tekanan darah pada pra lansia dengan hipertensi primerMetode: Analitik komparatif numerik tidak berpasangan dengan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Pengambilan sampel dilakukan secara teknik purposive sampling sebanyak 22 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tekanan darah responden sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dua kali sehari selama satu minggu. Pengolahan dengan menggunkan uji T-independent diperoleh nilai p value tekanan darah sistolik 0,365 > α (0,05) dan p value tekanan darah diastolik 0,574 > α (0,05).Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata tekanan darah pada kelompok intervensi baik yang diberikan air rebusan daun seledri dan air rebusan daun salam.Simpulan: Terdapat penurunan tekanan darah dari kedua kelompok intervensi tersebut bagi penderita hipertensi. Saran dari penelitian ini diharapkan penderita yang mengalami hipertensi dapat mengaplikasikan air rebusan daun seledri dan air rebusan daun salam dalam kurun waktu lama sebagai tambahan terapi untuk hipertensi.

2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ria Damayanti ◽  
Zahroh Shaluhiyah ◽  
Kusyogo Cahyo

Peran media promosi kesehatan sangat penting dalam perubahan perilaku yang positif terhadap kesehatan. Media promosi kesehatan yang baik adalah yang melihat tingkat kebutuhan masyarakat, sedangkan media promosi kesehatan yang ada di Kabupaten Sambas masih bersifat sentralistik dan belum berbasis pada kebutuhan masyarakat setempat. Leaflet berbahasa daerah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga khususnya pada indikator ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media leaflet berbahasa daerah terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang PHBS tatanan rumah tangga (ASI eksklusif) di Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan quasy experimental rancangan non equivalent control group, juga dilengkapi metode kualitatif berupa need assessment dan uji coba (pretesting) untuk pengembangan media leaflet. Penentuan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling sebanyak 60 ibu rumah tangga yang terdiri dari masing-masing 20 ibu rumah tangga pada tiga kecamatan di Kabupaten Sambas. Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan (p value < 0,001) dan sikap (p value < 0,001) yang signifikan antara sebelum dan setelah perlakuan, dimana peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dengan menggunakan media leaflet berbahasa daerah lebih tinggi dibanding dengan kelompok perlakuan dengan media leaflet berbahasa Indonesia dan kelompok tanpa perlakuan (kontrol).Kata kunci: Leaflet, PHBS Rumah Tangga, ASI eksklusif Increased Knowledge and Mother's Attitude About PHBS Household (Exclusive Breastfeeding) in District of Sambas With Leaflet local language; A good promotion media is one that considers each community’s need. Leaflet using local language is expected to increase the knowledge and attitude of mothers about household clean and healthy lifestyle behaviors, especially exclusive breastfeeding indicators. The purpose of this study was to analyze the influence of local-language leaflets media to increase knowledge and attitudes about living a clean and healthy behaviors in order household (exclusive breastfeeding) in Sambas district. This study uses a quantitative method, Using quasi-experimental with a non-equivalent control group design and qualitative method with needs assessment and testing (pretesting). Samples are chosen using a purposive sampling technique, which consisted of 60 housewives which are divided into 20 housewives for each three districts in Sambas. The Result show that there are higher increased knowledge and attitudes in the group treated with the use of local language leaflet.Keywords : Leaflet, household clean and healthy lifestyle behavior, exclusive breastfeeding


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134
Author(s):  
Junita Mariana ◽  
Rita Sopiatun

Masalah pertumbuhan dan perkembangan masih menjadi permasalahan kesehatan anak pada saat ini. Menurut WHO tahun 2013 mencatat bahwa setiap tahun lebih dari 200 juta anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.Data nasional Menurut Kemenkes RI bahwa pada tahun 2010, sebesar 11,5 % anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan sedangkan dari data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan total indeks perkembangan anak di Indonesia mencakup  88,3 % . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap Perkembangan pada bayi usia 3 sampai 6 bulan di Kelurahan Mandalika wilayah kerja Puskesmas Cakranegara Adapun metode penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non equivalent control group dan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan yang memiliki perkembangan meragukan atau menyimpang, dengan jumlah sampel 30 bayi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2019.Hasil Penelitian menunjukkan  bahwa setelah dilakukan uji mann whitney didapatkan hasil analisis pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan pada kelompok eksperimen dan kelompok control yaotu  p value = 0,000 < α (0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap perkembangan bayi. Ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan bayi pada usia 3-6 bulan.The problem of growth and development is still a child health problem at this time. According to the 2013 WHO noted that every year more than 200 million children experience growth and development disorders. National data According to the Indonesian Ministry of Health that in 2010, 11.5% of children under five in Indonesia experienced abnormalities in growth and development while from the Riskesdas in 2018 showed the total child development index in Indonesia includes 88.3%. the purpose of this study is to know the Influence of Baby Message for Baby Development at the ages 3 – 6 months on Working Region of Cakranegara Health Center in 2019. The research method used in this proposal was quasi-experimental with a non equivalent control group design and the sampling technique was purposive sampling. The population in this study were babies aged 3-6 months who had dubious or deviant development, with a sample of 30 babies. This research was conducted in April 2019. The result of this study is after the Mann Whitney test, the results of the analysis of the effect of infant massage on the development in the experimental group and the control group p value = 0.000 <α (0.05) showed that there were differences between the experimental group and the control group on baby development, so there is an effect of baby massage on the development of babies at the age of 3-6 months.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 310-319
Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Husnul Khotimah ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Muhammad Ridho Syarlisjiswan

Abstract: In physics learning a learning is needed which in addition to increasing understanding of concepts can also improve students' self-efficacy, one by one using the PBL model with scaffolding. With scaffolding, educators can provide assistance in stages to students who experience difficulties in learning. The purpose of this study was to determine the effects of PBL-based physics learning and scaffolding on understanding concepts and self efficacy. This type of research is the Quasy experiment using a non equivalent control group design. The research was conducted at one of the high schools in Bandar Lampung. The sampling technique is purposive sampling. The instrument used to measure understanding of the concept is a three-tier diagnostic test consisting of 10 questions, while the instrument for measuring self-efficacy is the observation sheet. From this study, the results showed that PBL-based physics learning with scaffolding was effective against the understanding of concepts and the self-efficacy of students. The value of the effect size obtained is 1.29 with a high category.Abstrak: Dalam pembelajaran fisika dibutuhkan suatu pembelajaran yang selain dapat meningkatkan pemahaman konsep juga dapat meningkatkan self efficacy peserta didik, salah satungan dengan menggunakan model PBL dengan scaffolding. Dengan scaffolding,  pendidik dapat memberikan bantuan secara bertahap kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari pembelajaran fisika berbasis PBL dengan scaffolding terhadap pemahaman konsep dan self efficacy. Jenis penelitian adalah Quasy experiment menggunakan desain non equivalent control group. Penelitian dilaksanakan pada salah satu SMA di Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep adalah three-tier test diagnostic yang terdiri atas 10 soal, sedangkan instrumen untuk mengukur self efficacy adalah lembar observasi.  Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pembelajaran fisika berbasis PBL dengan scaffolding efektif terhadap pemahaman konsep serta self efficacy peserta didik. Nilai effect size yang diperoleh adalah 1,29 dengan kategori tinggi


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 139-144
Author(s):  
Widiyanti Sarimunadi ◽  
Bunga Tiara Carolin ◽  
Rosmawaty Lubis

ABSTRACT: SEFT THERAPY (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) FOR ANXIETY IN DEALING WITH LABORBackground: If the concern and anxiety of pregnant women is not handled seriously, it will have an impact and influence on physical and psychological aspects, both on the mother and the fetus. Pregnant women who experience anxiety in the face of labor are afraid of being operated on, afraid of spending a lot of money, fear of not being able to care for their babies properly, fear of their baby dying, fear of pain during delivery. One of the techniques for dealing with anxiety is SEFT therapy.Objective: to determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on anxiety in dealing with labor process.Methodology: this research is a quasi-experimental design with pre and post-test with control group design. The sample in this study was 25 trimester III pregnant women. The sampling technique was using purposive sampling technique. The research instrument used the DASS 42 questionnaire. The results of the data normality test were normally distributed so that the data were analyzed using the paired t-test.Results: The results showed that the average score of maternal anxiety before therapy was 13.48 (moderate) while after therapy was 7.88 (normal). The bivariate test results obtained p value 0,000.Conclusions: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) can overcome the anxiety of pregnant women in facing labor.Suggestions: It is hoped that this therapy can be applied in the practice of midwifery to care for pregnant women, especially pregnant women who experience trauma or have anxiety in their pregnancy. Keywords: anxiety, pregnant women, spiritual emotional freedom technique. ABSTRAK Latar Belakang: Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan disebabkan karena ibu takut dioperasi, takut akan mengeluarkan biaya yang banyak, takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik, takut bayinya meninggal, takut kesakitan saat persalinan. Salah satu teknik untuk menghadapi kecemasan adalah denga terapi SEFT.Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan.Metodologi penelitian: Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan rancangan pre and post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal sehingga dianalisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata kecemasan ibu sebelum terapi 13,48 (Sedang) sedangkan sesudah terapi menjadi 7,88 (normal). Hasil uji bivariate didapatkan p value 0,000.Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) mampu mengatasi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.Saran: Diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan dalam praktik kebidanan perawatan ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami trauma atau mempunyai kecemasan dalam kehamilannya. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 67-74
Author(s):  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Rizky Yolanda ◽  
Riris Sitorus ◽  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Damayanti .

Woman menopause in hypertension is often associated with increase vascularity and physiological changes during menopause. This study aims to examine the effect of celery leaf stew on blood pressure levels in menopausal woman in hypertension. This study was a quasy experiment with pretest-posttest control group design, conducted in the Sidodadi Village District Beringin, Deli Serdang on Januari to March 2020. There were 28 participants selected using purposive sampling, with 14 assigned in the experimental and control group. Data were analyzed using paired t-test and unpaired t-test. There were statistically significance difference of blood pressure levels before and after intervention in the experiment group with p value sitolic level  0.000 dan diastolic level 0.001 (<0.05). Celery leaf stew has a significant effect in reducing  blood pressure level in menopausal woman in hypertension. This intervention could be applied as an alternative theraphy in treating menopausal woman in hypertension.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Usman Usman ◽  
Ika Prasetya ◽  
Gusti Jhoni Putra ◽  
Wuriani Wuriani

Gout sering dialami oleh orang dewasa disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi purin. Air rebusan seledri yang mengandung apiin dan apigenin dipercaya dapat menurunkan kadar asam urat secara alami tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu, kemudahan dalam mendapatkan dan mengaplikasikan seledri menjadikan seledri obat alternatif tradisional dalam penurunan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada penderita gout di wilayah kerja Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Puskesmas Rasau Jaya. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent pre-test and post-test control group design. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 64 responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Analisa menggunakan uji Independent t-test. Hasil kadar asam urat pada kelompok intervensi didapatkan p value=0.002, sedangkan kadar asam urat pada kelompok kontrol didapatkan p value=0.496. Perbandingan antara kelompok kontrol dan intervensi memiliki nilai signifikansi p value 0.001. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian air rebusan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada penderita gout di Rasau Jaya, sehingga pemberian air rebusan seledri (apium graveolens L.) ini dapat diaplikasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menangani masalah asam urat.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Luh Gede Ita Sunariati ◽  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Senam bugar merupakan aktivitas fisik dengan gerakan yang ringan dan sangat tepat bila dilakukan pada lansia hipertensi.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 36 orang. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pemilihan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dianalisis  menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg sedangkan diastole pre-test 95,56 mmHg dan post-test 82,67 mmHg, pada kelompok perlakuan secara statistik mengalami penurunan tekanan darah setelah senam bugar lansia dengan p-value <0.001 uji beda dua kelompok didapatkan hasil p-value <0.001, dari hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Diharapkan lansia berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari posyandu lansia secara rutin untuk membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah tinggi.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Nara Lintan Mega Puspita ◽  
Rahma Kusuma Dewi

Penyakit hipertensi sering tanpa keluhan khas, hipertensi dengan komplikasi adalah salah satu penyebab utama kematian berbagai buah-buahan juga bisa menjadi alternatif untuk menurunkan tekanan darah seperti semangka, apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas jus semangka dan jus apel manalagi terhadap tekanan darah pada menopause penderita hipertensi di Puskesmas pembantu  Badar Kidul Kota Kediri 2019. Metode penelitian ini adalah  Quasi Eksperimen dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan instrument lembar lembar observasi dengan tensimeter, dengan purposive sampling diperoleh sampel 32 responden. Uji statistic Wilcoxon dan MannWithney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum semangka (81,2%), kriteria darah hipertensi adalah 13 responden, setelah diberi semangka (75%), hipertensi kriteria normal (tinggi) adalah 12 responden. Sedangkan sebelum apel manalagi diberikan (sebagian besar 87,5%) kriteria darah hipertensi adalah 14 responden ringan dan setelah apel diberikan sebagian besar (56,2%) darah hipertensi kriteria normal 9 responden. Hasil analisis menunjukkan nilai p value = 0,000 <α 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada perbedaan efektivitas jus semangka dan jus apel manalagi terhadap tekanan darah pada menopause penderita hipertensi di Puskesmas pembantu  Badar Kidul Kota Kediri 2019. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara rutin memeriksa kesehatan dan minum obat. Ada juga alternatif non farmakologi untuk menggunakan obat tradisional atau dengan berbagai jenis makanan atau buah-buahan yang dapat menurunkan tekanan darah. Diharapkan jus semangka dan jus apel merupakan salah satu buah yang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kata kunci: Jus Semangka, Jus Apel, Hipertensi, Menopause


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 697-703
Author(s):  
Fika Kusmawati ◽  
Sri Dinengsih ◽  
Risza Choirunisa Choirunisa

Background: The prevalence of hypertension in Indonesia is 45.9% for 55-64 years old, 57.6% for 65-74 years old and 63.8% for >75 years old. It is estimated that people with hypertension in Indonesia reach 15 million people but only 4% are controlled hypertension. The prevalence is 6-15% in the elderly, 50% are not aware of being hypertensive patients, so they tend to become severe hypertension because they do not avoid and do not know the risk factors and 90% are essential hypertension.The Purpose  Knowing the effect of giving cucumber juice on blood pressure in postmenopausal women in the work area of the Puskesmas baktijaya, south tangerang city in 2021 in the intervention group and control group.Methodology: The researcher used a quasi-experimental research design with a pre-test and with control design. The sample in this study amounted to 36 people consisting of 18 intervention groups and 18 control groups. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument consisted of an observation sheet on the state of blood pressure in patients with hypertension before being given cucumber juice and changes in blood pressure in postmenopausal women with hypertension after being given cucumber juice.Research result: There was an effect of giving cucumber juice on decreasing blood pressure in the intervention group with a mean rank of 13.72 and in the control group with a mean rank of 23.28. With a p value of 0.005 < 0.05. There is an effect of giving cucumber juice to decrease diastolic blood pressure in the intervention group with a mean rank of 23.94 and in the control group with a mean rank of 13.06. With a p value of 0.001 <0.05.Conclusions and suggestions: Giving cucumber juice can affect the reduction of blood pressure in postmenopausal women. Suggestion giving cucumber juice to menopausal women or the public can be applied and consumed regularly. Keywords:Menopausal Women, Hypertension, Cucumber ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi  hipertensi di  Indonesia  sebesar  45,9%  untuk  umur  55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8%  umur >75 tahun. Diperkirakan penderita hipertensi di Indonesia mencapai 15 juta jiwa tetapi  hanya  4%  yang  merupakan  hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang lanjut usia, 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak  mengetahui  faktor  risikonya  dan  90%  merupakan hipertensi esensial.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah pada wanita menopause di wilayah kerja puskesmas baktijaya kota tangerang selatan tahun 2021 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Metodologi: Peneliti menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan pre-test and with control. Sampel dalam penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari pada  lembar  observasi  keadaan  tekanan  darah pada  penderita  hipertensi sebelum diberikan jus mentimun dan  perubahan  tekanan  darah  pada  wanita menopause yang mengalami hipertensi setelah diberikan jus mentimun.Hasil Penelitian: Ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi dengan mean rank 13,72 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 23,28. Dengan nilai p value sebesar 0,005 < 0,05. Ada pengaruh  pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi dengan mean rank 23,94 dan pada kelompok kontrol dengan mean rank 13,06. nilai p value sebesar 0,001 < 0,05.Simpulan Pemberian jus mentimun dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada wanita menopause.Saran pemberian jus mentimun pada wanita menopause atau masyarakat dapat diterapkan dan dikonsumsi secara rutin. Kata Kunci : Wanita Menopause, Hipertensi, Mentimun 


2018 ◽  
pp. 134-141
Author(s):  
Luhur Arifian ◽  
Joko Kismanto

ABSTRAK Pada penyakit asma, serangan umumnya datang pada malam hari, tetapi dalam keadaan berat serangan dapat terjadi setiap saat tidak tergantung waktu. Inspirasi pendek dan dangkal, mengakibatkan penderita menjadi sianosis, wajahnya pucat dan lemas, serta kulit banyak mengeluarkan keringat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi Semi fowler terhadap respiration rate pada pasien asma bronkial di Puskesmas Air Upas Ketapang   Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi Eksperimental dengan Pre and post test with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 48 orang yang mengalami asma bronkial di Puskesmas Air Upas Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon.   Hasil penelitian menunjukkan uji Wilcoxon dengan nilai p value 0,000 sehingga ada pengaruh pemberian posisi semi fowler terhadap respiration rate pada pasien asma bronkial di Puskesmas Air Upas Ketapang   Kata Kunci: posisi semi fowler, respiration rate, asma bronkial     ABSTRACT In asthma, the attacks usually come at night, but in a state of severe attacks can occur at any time does not depend on time. Inspiration short and shallow, resulting in the patient became cyanotic, his face pale and limp, and skin a lot of sweat. This study aimed to determine the effect of semi fowler position against respiration rate in patients with bronchial asthma in the Main Clinic Air Upas Ketapang. This research used the quasi experimental quantitative method with the pre and post test with control group design. It’s population was 48 asthma sufferers at the main clinic Air Upas Ketapang of west Borneo. The samples of research were determined through the purposive sampling technique and consisted of 42 respondents who were divided into two groups: 21 in the control group and 21 in the experimental group. The data of research were analyzed by using the Wilcoxon’s analysis.The results showed the Wilcoxon test with p value of 0.000 so that there is the effect of semi fowler position against respiration rate in patients with bronchial asthma in the Main Clinic Air Upas Ketapang.   Keywords: position semi fowler, respiration rate, bronchial asthma  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document