scholarly journals Penyembuhan Ulkus Diabetik dengan Aplikasi Antimikrobial Wound Dressing Silver (Acticoat™)

2018 ◽  
Vol 8 (04) ◽  
pp. 508-515
Author(s):  
Nila Indrayati ◽  
Yeni Koto ◽  
Budhi Mulyadi

Penanganan ulkus diabetik, membutuhkan advanced wound management berupa antimikrobial dressing, karena luka yang tidak kunjung sembuh, salah satu penyebabnya karena kumpulan berbagai jenis bakteri dan disertai biofilm. Balutan Silver (Acticoat ™) merupakan salah satu produk antimikrobial.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas balutan silver terhadap penyembuhan ulkus diabetik. Metode penelitian  menggunakan desain quasi-eksperiment, metode kelompok kontrol pre-test-post-test. Menggunakan instrumen luka  yang sudah baku, yaitu Status Kontinum Bates Jensen Wound Assessment Tools (BWAT). Jumlah populasi  sebanyak 54 pasien  dan pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Hasil univariat didapatkan bahwa pada kelompok kontrol yang  menggunakan Cutimed Sorbact®  , jenis kelamin dan usia responden  terbanyak adalah  wanita  sebanyak  71,43% dan usia 61 – 70 tahun sebanyak 50,00%.Pada  kelompok eksperimen yang  menggunakan Acticoat ™, jenis kelamin  terbanyak adalah wanita sebanyak  62,50%  dan usia   61- 70 tahun sebanyak 57,14 %. Hasil uji independent T-test  yang membandingkan pre dan post didapatkan nilai p-value 0,011 dengan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hidrophobic (Cutimed Sorbact®) dan silver (Acticoat ™) . Penggunakan Silver (Acticoat ™) memiliki respon yang lebih baik, dibuktikan oleh tingkat kesembuhan yang tinggi dan waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan lebih cepat dari yang diharapkan

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Anik Enikmawati

Luka kaki diabetik sampai saat ini menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, kasus ini semakin meningkat, Luka bersifat kronis dan sulit sembuh, mengalami infeksi dan iskemia tungkai dengan risiko amputasi. Bila tidak ditanggulangi, Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias,  dan  kematian dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap proses penyembuhan luka diabetik pada penderita diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan quasi ekperimen dengan pre - post test one group design dengan alat ukur wound status continuum Bates Jensen Wound Assessment Tools. Sampel diambil dengan tehnik purposive sampling sebanyak 12 responden.  Hasil penelitian didapatkan rata-rata usia responden 55 tahun dengan rerata nilai kadar gula darah sewaktu 298,25 mg/dL dan Hasil analisis bivariat rerata skor luka diabetik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan uji beda T Test diperoleh nilai significancy 0,000 (p < 0,005), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstra lidah buaya berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka diabetik.Kata KunciDiabetes Mellitus, lidah buaya, Luka diabetik


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 183-192
Author(s):  
Nove Lestari ◽  
Vela Purnamasari

Latar Belakang dan Tujuan: Kejadian henti jantung ditandai dengan tidak adanya tanda – tanda sirkulasi seringkali ditemukan terjadi diluar rumah sakit yang membutuhkan pertolongan pertama dari orang – orang yang berada di sekitar korban (Bystander). Community Education System (CUBES) dengan pendekatan Peer Group Education merupakan pemberian pendidikan kesehatan yang diberikan  sasaran dengan jumlah yang banyak dengan karakteristik sasaran yang hampir sama, yang dilaksanakan secara kontinue dan dalam periode tertentu yang dalam rentang waktu yang telah direncanakan tersebut ada evaluasi hasil secara berkala.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adayaitu sejumlah 8 respondenbulannya efektifitas Cubes dengan pendekatan peer grup education terhadap kemampuan bystander CPR. Metode: Metode penelitian yang digunakan quasy eksperiment melalui pendekatan  Pre dan Post Test Without Control dengan teknik Non Probability Sampling tipe Purposive Sampling dengan populasi 41 orang dan didapatkan sejumlah 8 responden. Hasil: Dari hasil uji T-Test berpasangan tersebut didapatkan hasil Significancy  0,000 dimana nilai p-value 0,05. Simpulan dan Implikasi: Terdapat perbedaan rerata kemampuan responden dalam melakukan CPR  yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan intervensi Community Education System (CUBES) dengan pendekatan Peer Group. Diharapkan masyarakat selaku bystander CPR lebih berinsiatif serta berperan serta dalam pemberian bantuan hidup dasar kepada pasien henti jantung sehingga komplikasi bisa diminimalisir.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 17-25
Author(s):  
Diyan Indriyani ◽  
Sri Wahyuni
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Latar Belakang dan Tujuan: Kehamilan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu dalam keluarga. Keluarga sebagai pendukung utama pada ibu hamil, juga tidak terlepas dari budaya yang diyakininya. Petugas kesehatan memiliki peran dalam membantu ibu hamil dan keluarga agar adaptif dengan budaya yang dimiliki terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk perilaku ibu dalam monitoring kesejahteraan janin selama di rumah. Penelitian ini memiliki tujuan meningkatkan peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin melalui model Edukasi Maternal-Neonatal (EMN) berbasis family cultural. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan sampel ibu hamil di RS Kalisat dan Wilayah Puskesmas Sumbersari Jember sebanyak 100 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan skala likert. Hasil: Rerata peran petugas kesehatan dalam aplikasi Model EMN terhadap optimalisasi nutrisi ibu hamil pada pre test yaitu 60,51 dan hasil post test 78,30 sedangkan dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah rerata peran petugas kesehatan pada pre test yaitu 61,50 dan nilai post test 75,65. Peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil menggunakan analisis T-test didapatkan p-value sebesar 0,01 dan terhadap optimalisasi kemampuan ibu hamil dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah  didapatkan p value 0,03. Simpulan dan Implikasi: Model EMN berbasis family cultural efektif terhadap peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin. Dengan demikian model ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan sebagai upaya preventif terhadap kematian ibu maupun janin.


Author(s):  
Afifah Nufaisah ◽  
Emy Yuliantini ◽  
Darwis Darwis

Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurut Achadi, dkk (2010) anak-anak belum memahami konsep gizi seimbang, akan tetapi anak-anak masih terpaku pada empat sehat lima sempurna. Tujuan Penelitian untuk diketahui pengaruh edukasi gizi seimbang dengan permainan kartu bergambar dan permainan puzzle terhadap pengetahuan anak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 kota Bengkulu Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment  dengan rancangan yaitu two group pre-test post-test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 anak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Sample dalam penelitian ini berjumlah 48 orang yang dibagi menjadi dua kelompok dengan pemberian edukasi menggunakan permainan kartu bergambar dan puzzle. Berdasarkan hasil uji paired samples t test menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara pengetahuan sanak sebelum dan sesudah diberikan permainan kartu bergambar dan puzzle (P Value = .000). Berdasarkan hasil uji independent samples t test terdapat perbedaan pengaruh yang bermakna antara perubahan nilai pengetahuan siswa yang diberikan permainan kartu bergambar dan permainan puzzle (P Value = .002). Pada kedua permainan ini didapatkan permainan kartu bergambar lebih efektif dibandingkan permainan puzzle dengan selisih nilai rata-rata 34,84. Hal ini dikarenakan pada permainan kartu bergambar kognitif anak bertambah dengan cara membaca, mendengarkan dan melihat gambar yang ada dikartu bergambar. Sedangkan pada permainan puzzle anak hanya menyusun potongan-potongan gambar dengan secepat mungkin. Kata Kunci : Gizi Seimbang, Pengetahuan, Edukasi, Kartu bergambar, Puzzle


PROMOTOR ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Ludya Devi Ariyani ◽  
Fenti Dewi Pertiwi ◽  
Merry Maeta Sari

<p>Balita termasuk dalam golongan masyarakat rentan gizi, sedangkan pada saat ini mereka sedang� mengalami proses pertumbuhan yang relatif pesat, pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemenuhan gizi pada balita, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya<br />pengaruh penyuluhan menggunakan media leaflet mengenai gizi balita terhadap pengetahuan ibu tentang gizi balita di Posyandu Dahlia Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.<br />Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan One Group Pre Test-Post Test Design. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan<br />media. Tekhnik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada ibu balita (p value) = 0,000 sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dengan media leaflet menggunakan uji t test dependen.<br />Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah Puskesmas Pamijahan dapat memberikan pelatihan kepada para kader agar kader terintervensi dengan baik. serta mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita. Bagi peneliti lain disarankan melakukan<br />penelitian menggunakan metode dan media lain yang lebih inovatif.</p>


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 48-55
Author(s):  
Djunizar Djamaludin ◽  
Eka Yudha Chrisanto

Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaBackground: The problem that is often encountered in the use of general anesthesia in major surgery is the Post-Operative Ileus (POI). POI is a temporary loss of gastrointestinal propulsion activity characterized by no sounding of bowel sounds and abdominal discomfort and distension. Providing nutrition oral or enteral  when bowel sounds begin to sound has a weakness where it was reported that in this intervention the incidence of bloating, nausea and vomiting was mostly experienced by patients who were intolerant of the presence of food in their stomach.Purpose: Knowing the effect of Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaMethod: A quasi-experimental method with pre-test and post-test in two groups of 20 patients as participants at A. Dadi Tjokro Dipo Hospital Bandar Lampung City recruited and taken by purposive sampling technique, 10 participants as intervention group (treat by chewing xylitol gum) and other of 10 participants as control group.Results: Finding that by a treat of Xylitol gum chewing in postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesia took after 2.3 hours while the patients who did not chew xylitol gum occurred 6.8 hours. T-Test showed that p-value was 0.00 that indicated the p-value < 0.05.Conclusion: There was a difference in the occurring time of the intestine motility between control and experiment groups. It is gained that difference is 4.39 hours with p-value = 0.00 which indicated p < 0.05, that there was an effect of chewing gum containing xylitol on the occurrence of post-operative intestine motility after general anesthesia surgery at A Dadi Tjokor Dipo Hospital of Bandar Lampung City. The present study suggests chewing gum is an alternative method to stimulate intestine motility for early post-operation feeding as a low-cost, safe, and tolerable treatment when without contra indication.Keywords:  Xylitol gum chewing; Postoperative restoration; Bowel motility; Surgery; General anesthesiaPendahuluan: Masalah yang sering dijumpai dalam penggunaan general anestesi pada pembedahan mayor yaitu Post-Operative Ileus (POI). POI adalah hilangnya aktivitas daya dorong saluran cerna untuk sementara yang ditandai dengan tidak terdengarnya bising usus dan rasa tidak nyaman serta distensi abdomen. Memberikan nutrisi secara oral maupun enteral pada saat bising usus mulai terdengar merupakan memiliki kelemahan dimana dilaporkan bahwa pada intervensi ini kejadian kembung, mual dan muntah paling banyak dialami oleh pasien yang tidak toleran terhadap adanya makanan dalam lambungnyaTujuan: Diketahuinya pengaruh mengunyah permen yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pada pasien pasca operasi dengan general anestesi.Metode: Penelitian eksperimen semu dengan pre-test dan post-test group. Jumlah pasien yang akan menjalani operasi elektif dengan menggunakan anestesi umum sebanyak 20 pasien di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, 10 pasien pasca operasi mengunyah permen karet xylitol dan 10 pasien pasca operasi tidak mengunyah permen karet xylitol.Hasil: Didapatkan motilitas usus timbul 2,3 jam setelah mengunyah permen karet dan 6,8 jam bila tidak mengunyah. Hasil uji t-test  didapatkan bahwa p value=0,00 yang berarti nilai p<0,05.Simpulan: Terdapat perbedaan waktu timbulnya motilitas usus pada kelompok kontrol dan kelompok eskperimen sebesar 4,39 jam dan didapatkan nilai p=0,00 yang berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian permen karet yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pasca operasi dengan general anestesi di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengunyah permen karet adalah metode alternatif untuk merangsang motilitas usus untuk pemberian makan pasca operasi awal sebagai pengobatan yang berbiaya rendah, aman, dan dapat ditoleransi..


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document