scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU TERHADAP PROFIL LIPID DARAH PADA PASIEN DISLIPIDEMIA RAWAT JALAN

2018 ◽  
pp. 127-133
Author(s):  
Rizki Maulidya ◽  
Budiyanti Wiboworini ◽  
S Sugiarto

ABSTRAK Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Faktor risiko timbulnya dislipidemia diantaranya adalah mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kebiasaan merokok, hipertensi, berat badan yang berlebih, peningkatan kadar kolesterol. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian jus kacang hijau terhadap profil lipid darah pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian RCT (Randomized Control Trial) dengan pendekatan studi eksperimental menggunakan rancangan Non Equivalent Control Design. Sampel diambil dari populasi pasien dislipidemia yang menjalani rawat jalan di poliklinik ilmu penyakit dalam. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 36 0rang dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan uji One Way Anova (Analysis of Variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi jus kacang hijau terhadap profil lipid(kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) (p<0,05) pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Kesimpulan: Terdapat pengaruh intervensi jus kacang kedelai dan kacang hijau terhadap profil lipid(kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) (p<0,05) pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.   Kata kunci: Jus kacang hijau, kadar kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, dyslipidemia     ABSTRACT Dyslipidemia is a disorder on lipid metabolism, characterized by an increase or decrease in lipid fraction in plasma. Risk factors for dyslipidemia include high-fat foods diet, smoking habits, hypertension, overwieght, cholesterol levels increasing. The objective of the research is to analyze the effect of mungbean juice treatment on blood lipid profile among patients with dyslipidemia of outpatient in dr. ZainoelAbidin Banda Aceh. This research method was RCT (Randomized Control Trial) with experimental study approach using Non Equivalent Control Design method. The sample was taken from the population of dyslipidemia patients who were outpatient in internist polyclinic. The number of samples obtained by 36 persons which is simple random sampling used. Data analysis using One Way Anova test (Analysis of Variance) with level of trust 95% (α = 0,05).The research result show there was an effect of mungbean juice treatment intervention on lipid profile (total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride) (p <0.05) among dyslipidemia patients of outpatient in dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. The conclusions, there was an effect of soybean and mungbean juice intervention on lipid profile (total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride) (p <0.05) in patients with dyslipidemia in RSUD dr. ZainoelAbidin Banda Aceh.   Keywords:Mungbean juice, cholesterol level, LDL, HDL, triglycerida, women with dislipidemia  

2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 119-130
Author(s):  
Al Khudri Sembiring

Pada proses pembelajaran cenderung berorientasi kepada dosen (teacher centered), model pembelajaran yang kurang bervariasi, bahkan cendrung menggunakan pembelajaran konvensional dengan ceramah di depan kelas, sehingga menyebabkan mahasiswa pasif, aktivitas masih tergolong rendah, dimana saat proses belajar mengajar berlangsung, sedikit sekali mahasiswa yang bertanya maupun mengemukakan pendapat. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (Project Based Learning, kooperatif tipe NHT dan konvensional) terhadap sikap ilmiah dalam pembelajaran biologi. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain penelitian randomized control-group posttest only design. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa semester III dan terdapat tiga kelas paralel yang dipilih dengan teknik simple random sampling yaitukelas 3.1 menggunakanProject Based Learning, kelas 3.2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan kelas 3.3 menggunakan pembelajaran konvensional. Uji persyaratan menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Teknik analisis menggunakan teknik (One Way Anova) dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan program SPSS 19.0diujikan dalam penelitian ini. Hasil penelitian terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap sikap ilmiah mahasiswa dalam pembelajaran biologi, sikap ilmiah yang menggunakanmodel project based learning tidak berbeda signifikan dengan kelas yang menggunakanmodel kooperatif tipe NHT (P = 0,138) tetapi berbeda signifikan dengan kelas konvensional (P = 0,000). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Lancang Kuning Pekanbaru, Riau.


2013 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Ellysabeth Usmiatiningsih ◽  
Ahmad Harjono ◽  
A. Wahab Jufri

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh multimedia interaktif berbasis flash (MIBF) dan model 5E terhadap  keterampilan berpikir kritis siswa. Desain penelitian eksperimen adalah pretest-postest non-equivalent control group dan setting pelaksanaan penelitian dengan rancangan faktorial  2 x 2. Populasi penelitian adalah kelas VIII SMPN6 Mataram, sebanyak 196 siswa yang tersebar di 7 kelas. Sampel  dipilih dengan simple random sampling dan diperoleh 97 siswa yang tersebar di 4 kelas yakni kelas VIIIB menerapkan model pembelajaran 5E tanpa menggunakan MIBF, kelas VIIIC menerapkan model pembelajaran 5E dan menggunakan MIBF, Kelas VIIID menerapkan model pembelajaran 2EK tanpa MIBF, dan kelas VIIIE menerapkan model 2EK dan menggunakan MIBF. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penggunaan MIBF (F = 100,96, p = 0,00) dan model 5E (F = 65,46, p = 0,00) pada sikap terhadap sains. Terdapat pengaruh interaksi antara MIBF dan model 5E (F = 38,64, p = 0,00) terhadap keterampilan perpikir kritis dan terdapat pengaruh interaksi antara MIBF dan model  5E(F = 13,05, p = 0,00) pada sikap terhadap sains siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa MIBF dan model 5E efektif meningkatkan sikap tergadap sains.Kata kunci: MIBF, model 5E, sikap terhadap sains. Abstract: The aim of this study was to know effectiveness and effect of flash based interactive multimedia (FBIM) and 5E model toward students attitudes toward science. Experimental research desain was pretest-postest non-equivalent  control group and faktorial  2 x 2. The population consist of  196 students spread in 7 classes. These classes are grade VIII in SMPN6 Mataram. Sample  was choosen by using simple random sampling, Sample of this reseacrh consist of  97 students spread in 4 classes are grade VIIIB applied 5E model without FBIM grade VIIIC applied 5E model and FBIM, grade VIIID applied  2EK model without FBIM, and grade VIIIE applied 2EK model and  FBIM Result of experiment reseach shows that there are significant effect of FBIM (F = 100.96, p = 0.00) and 5E model (F = 65.46, p = 0.00) on attitudes toward science. There are significant effect of interaction between FBIM and 5E model (F = 13.05, p = 0.00) on attitudes toward science. It can be concluded that FBIM and 5E model are effective to enhance students attitudes toward science.Keywords: Flash based interactive multimedia, 5E model, attitudes  toward science.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Ni. N. Sudiasih ◽  
I. G. Margunayasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep IPA antara siswa kelas IV semester  genap yang mengikuti model pembelajaran group investigation melalui lesson study dengan siswa kelas IV semester genap yang mengikuti model pembelajaran konvensional di SD Gugus VII Kecamatan Kubutambahan.  Jenis penelitian ini eksperimen semu dengan desain penelitin non-equivalent control post test control group desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus VII Kecamatan Kubutambahan. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik simple random sampling, sehingga diperoleh SDN 1 Bontihing sebagai kelas kontrol dan SDN 2 Bontihing sebagai kelas eksperimen. Data penguasaan konsep IPA dikumpulkan menggunakan tes objektif pilihan ganda, kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai thitung 2,65, dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perbedaan penguasaan konsep IPA antara siswa kelas IV semester  genap yang mengikuti model pembelajaran group investigation melalui lesson study dengan siswa kelas IV semester genap yang mengikuti model pembelajaran konvensional di SD Gugus VII Kecamatan Kubutambahan. 


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Syiddatul B

Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala. Nyeri kepala terjadi karena adanya aterosklorosis yang menyebabkan spasme pada pembuluh darah (arteri) dan penurunan oksigen di otak. Nyeri tersebut dapat ditangani dengan penatalaksanaan nonfarmakologis salah satunya yaitu dengan mengkompres hangat jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengukurPengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Terhadap Skala Nyeri Kepala Hipertensi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Karang Werdha Rambutan Desa Burneh Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design, dengan pre-post without control design. Populasi sebanyak 40 lansia di Posyandu Lansia, dan jumlah sampel sebanyak 36 lansia, menggunakan tehnik simple random sampling. Variabel independen penelitian adalah kompres hangat jahe, variabel dependennya adalah skala nyeri kepala hipertensi pada lansia dan analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank Test. Tingkat nyeri sebelum pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri sedang 20 lansia (55,6%), dan tingkat nyeri sesudah pemberian kompres hangat jahe adalah tingkat nyeri ringan 27 lansia (75%). Dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (p<  0,05). Sehingga ada perbedaan skala nyeri kepala hipertensi pada lansia sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat jahe.Nyeri kepala bisa dikontrol jika lansia mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri seperti faktor usia, pola hidup, makanan, pekerjaan dan cara menangani nyeri dengan baik dan benar


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
Ni Kadek Risna Dewi ◽  
I Ketut Sudiana ◽  
Ni Luh Kadek Alit Arsani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg speed hop dan double leg speed hop terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest posttest control groups design. Sampel penelitian ini adalah siswa putri SMP N 3 Mengwi sebanyak 45 orang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Daya ledak otot tungkai diukur dengan vertical jump test dan data dianalisis dengan uji t independent, uji anava satu jalur dan dilanjutkan dengan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16,0. Berdasarkan uji t independent pada pelatihan single leg speed hop diperoleh nilai sebesar 4,987 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 sedangkan pada pelatihan double leg speed hop diperoleh nilai sebesar 2,509 dengan nilai signifikansi sebesar 0,018. Berdasarkan uji anava satu jalur diperoleh nilai sebesar 11,695 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan uji least significant difference (LSD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan dan pelatihan single leg speed hop mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg speed hop dengan mean difference sebesar 4,667. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan single leg speed hop dan double leg speed hop berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putri SMP N 3 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014 dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan serta pelatihan single leg speed hop mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg speed hop. Kata Kunci : pelatihan single leg speed hop, pelatihan double leg speed hop, daya ledak otot tungkai. This research aimed to determine the effect of speed single leg speed hop and double leg speed hop training in improving power of leg muscle. This research was a true experiment by the randomized pretest posttest control groups design. The sample was students of SMP N 3 Mengwi daughter as many as 45 people were determined by simple random sampling. Power of leg muscle was measured by vertical jump test and data were analyzed by independent t-test, one way anova and least significant difference (LSD) with significance level (α) 0,05 using computer program SPSS 16.0. Based on independent t-test on single leg speed hop training obtained 4.987 with a significance value of 0.000, while the double-leg speed hop training obtained 2.509 with a significance value of 0.018. Based on one way anova of the obtained value of F 11.695 with a significance value of 0.000 and the least significant difference test (LSD) showed there was a different effect between the two types of training and single leg speed hop training has better effect than double leg speed hop training with mean difference of 4.667. From the results, it could be concluded that single leg speed hop and double leg speed hop training were effective to improve power of leg muscle on the students of SMP N 3 Mengwi daughter of the school year 2013/2014 and there was a different effect between the two types of training and single leg speed hop training have a better effect than double leg speed hops training.keyword : single leg speed hop training, double leg speed hop training, power of leg muscle.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64-68
Author(s):  
Ali Imam Ahsan ◽  
Nasimul Jamal ◽  
Ashfaq Ahmad ◽  
Syed Farhan Ali ◽  
Momenul Haque

Background: Treatment of granular myringitis (GM) is diverse with no definitive management. Objective: The aim of the present study was to see the effectiveness of different interventions for treating granular myringitis. Methodology: This was a single centred, parallel, randomized control trial. This study was done at the Specialized ENT Hospital of SAHIC, Dhaka from July 2010 to June 2012. Patients presenting with granular myringitis of 18 years of age or more with both sexes were included. All patients were divided into two groups by simple random sampling method of which patients of group A were treated by surgical treatment and that of group B were treated by medical treatment. Medical treatment was given in the form of topical ear drops and surgical treatment was performed by surgical debridement of granulation tissue followed by chemical cauterization. Repeated follow up was performed up to 6 months in both groups of treated patients. The primary outcome was the resolution of granulation tissue. During follow-up the secondary outcome variables were recurrence, perforation of the TM and any other complications or complain from the patients. Results: A total number of 60 patients were studied of which 30 patients were treated medically and 30 patients were treated surgically. The cure rate was higher in surgical treatment (80%) than conservative (16.7%) (p=0.011). The recurrence rate (17.24%) is also less in surgical group compared to medical treatment group (77.27%) (p=0.001). Conclusion: Surgical treatment is a more successful treatment modality for granular myringitis. Journal of National Institute of Neurosciences Bangladesh, 2019;5(1): 64-68


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Zakirin ◽  
Erlinda Yurisinthae ◽  
Novira Kusrini

Risiko usahatani dapat disebabkan oleh faktor lingkungan agroekologi, faktor input, dan manajemen. Kajian ini bertujuan untuk (a) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dalam usahatani padi di lahan pasang surut, (b) menganalisis beda resiko produksi padi di lahan pasang surut pada tipe luapan yang berbeda, dan (c) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi padi di lahan pasang surut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 rumah tangga yang dipilih dengan metode simple random sampling. Analisis data menggunakan regresi liner berganda dengan model fungsi produksi cobb-douglas dan fungsi produksi just and pope. Selain itu juga digunakan analisis one way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi adalah lahan, benih, Urea, herbisida, tenaga kerja, umur petani, dan dummy tipe luapan B. Setiap penambahan luas lahan 1 persen akan menambah produksi padi 0.0342 persen. Setiap penambahan benih 1 persen akan diikuti kenaikan produksi padi 0,1054 persen. Setiap kenaikan Urea 1 persen akan menaikkan produksi padi 0.0576 persen. Setiap bertambahnya herbisida 1 persen akan diikuti peningkatan produksi padi 0.0825 persen. Setiap peningkatan tenaga kerja 1 persen akan menaikkan produksi 0.0165 persen. Semakin bertambah umur petani sampai batas tertentu (periode usia produktif) produksi padi semakin meningkat. Produksi padi di lahan tipe B berbeda nyata (lebih tinggi) dengan tipe luapan yang lain (A dan C); (b) Berdasarkan uji LSD, risiko produksi pada tipe B lebih rendah dibanding tipe A. Sedangkan risiko produksi tipe C tidak berbeda dengan tipe A dan tipe B. Berdasarkan nilai standar deviasi, risiko produksi paling tinggi pada tipe A diikuti tipe C, dan tipe B, atau dengan kata lain tipe B mempunyai rIsiko produksi paling rendah; (c) Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi padi adalah lahan dan benih dengan pengaruh negatif. Setiap penambahan luas lahan sebesar 1 persen akan menurunkan risiko produksi padi sebesar 1.1126 persen. Setiap penambahan benih sebesar 1 persen akan diikuti penurunan risiko produksi padi sebesar 1.7244 persen. Kata Kunci: produksi, usahatani, resiko, padi, tipe luapan, pasang surut


2019 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 21-29
Author(s):  
Annif munjidah Munjidah ◽  
Fritria dwi Anggraini

Satu dari tiga balita mengalami gangguan pertumbuhan (bayi pendek untuk rata-rata usianya / stunted) dan hampir seperlima jumlah balita mengalami mengalami berat badan kurang di bawah standar rata-rata (underweight). (UNICEF, 2011). Penyebab masalah gizi di perkotaan umumnya di sebabkan oleh gangguan penyerapan makanan. Hal ini bisa diatasi dengan pijat Tui Na. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat tui na terhadap status pertumbuhan pada balita dengan status KMS T di Kelurahan Wonokromo Surabaya Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental dengan desain after and before with control design.  Populasi penelitian ini adalah seluruh balita dengan status KMS T. Sampel diambil dengan simple random sampling,  didapatkan besar sampel  26 orang.  Waktu penelitian pada februari-Juli 2018. Pijat Tui Na diterapkan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP). Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data secara langsung yang dianalisis dengan menggunakan uji paired t-test dan independent t test. Uji analisis pengaruh before – after  pijat tui na menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai P = 0,019 < α = 0,05 Sedangkan pada kelompok kontrol dan perlakuan menggunakan uji independent t-test  dan didapatkan hasil nilai P = 0,065 > α = 0,05. Ada pengaruh pijat tui na terhadap status pertumbuhan pada balita dengan status KMS T. Berdasarkan hal tersebut bidan diharapkan dapat menerapkan pijat Tui Na sebagai salah satu upaya dalam mengatasi status pertumbuhan pada balita dengan status KMS T.  


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Tengku Anggun Lestari ◽  
Nour Athiroh ◽  
Nurul Jadid Mubarakati

Tea Benalu (Scurrula atropurpurea [Bl.] Dans.) and Mango Benalu (Dendrophthoe pentandra L. miq.) containssecondary metabolites with potential antioxidant potential. Antioxidants can inhibit the oxidation process and reduce Total Cholesterol, Triglycerides, Low-Density Lipoprotein (LDL) and increase High-Density Lipoprotein (HDL). The safety of the preparations for the combination of parasites of tea and mango leaves was tested to obtain toxic effects after repeated treatment tests over some time. The purpose of this study was to determine the toxic effects of a combination of methanolic extracts of a combination of tea parasites and mangoes in female rats (Rattus norvegicus) subchronically for 28 days by looking at the results of the clinical biochemical examination on lipid profiles, namely total cholesterol levels, triglycerides, high-density lipoproteins (28%). HDL), and Low-Density Lipoprotein (LDL). The method of this study was experimental with a combination dose of methanol extract of tea parasite leaves and mango parasite leaves at a dose of 250 mg / KgBB, 500 mg / KgBB and 1000 mg / KgBB with 5x replications each treatment. The subjects used white rats (Rattus norvegicus) female Wistar strains aged 6-8 weeks with a minimum body weight of 100 grams. The treatment in this study was in the form of each dose given 5 times a week for 28 days (subchronic toxicity test) orally. Lipid profile levels were analyzed using the one-way ANOVA test. The results showed that the level of control blood lipid profile with a treatment dose of 250 mg / KgBW, 500 mg / KgBW, and 1000 mg / KgBW was not significantly different. The toxicity test of combined extracts of tea leaves and mango parasite leaves of female rat Rattus novergicus on subchronic exposure 28 days with those doses showed no difference tangible between treatments of controls. This means it is safe and does not cause toxic properties in the lipid profile of female wistar rats.Keywords: Lipid Profile, Scurrula atropurpurea, Dendophthoe pentandra, Sub-Chronic Toxicity, Rattus norvegicus ABSTRAKBenalu Teh (Scurrula atropurpurea [Bl.] Dans.) dan  Benalu Mangga (Dendrophthoe pentandra L. miq.) mengandung metabolit sekunder berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat memperhambat proses oksidasi dan menurunkan Cholesterol Total, Trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL) dan menaikkan High Density Lipoprotein (HDL). Keamanan sediaan kombinasi daun benalu teh dan mangga diuji memperoleh tentang efek toksik setelah uji perlakuan berulang dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek toksik kombinasi ekstrak metanolik kombinasi daun benalu teh dan mangga pada tikus betina (Rattus norvegicus) secara subkronik selama 28 hari dengan melihat hasil pemeriksaan biokimia klinis pada profil lipid, yaitu kadar Cholesterol Total, Trigliserida, High Density Lipoprotein (HDL), dan Low Density Lipoprotein (LDL). Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan perlakuan dosis kombinasi ekstrak metanol daun benalu teh dan daun benalu mangga dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB dengan ulangan 5x tiap perlakuan. Subjek menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) betina strain wistar yang berumur 6-8 minggu dengan berat badan minimal 100 gram. Perlakuan dalam penelitian ini berupa setiap dosis  diberikan 5 kali seminggu selama 28 hari (uji toksisitas subkronik) secara per-oral. Kadar profil lipid dianalisis menggunakan uji One-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar profil lipid darah kontrol dengan perlakuan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB tidak berbeda nyata. Uji”toksisitas”ekstrak kombinasi daun benalu teh dan daun benalu mangga  tikus betina Rattus novergicus pada paparan subkronik 28 hari dengan”dosis”tersebut menunjukkan hasil tidak”beda”nyata antara perlakuan terhadap”kontrol. ”Hal ini berarti aman dan tidak menimbulkan sifat toksik pada profil lipid tikus wistar betina.Kata Kunci : Profil Lipid, Scurrula atropurpurea, Dendophthoe pentandra, Subkronik, Rattus norvegicus


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document