scholarly journals ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN AKIBAT INFEKSI COVID-19

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 204-214
Author(s):  
Moch. Didik Nugraha
Keyword(s):  

Lima negara dengan kematian tertinggi akibat Covid-19 hingga 31 Juli 2021 sebanyak 196.995.824 orang telah terinfeksi dengan angka kematian mencapai 4.203.926 orang, dimana negara Amerika menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus sebesar 35.003.890 dan angka kematian kurang lebih mencapai 612.876 jiwa. Sedangkan negara Indonesia sebagai salah satu negara yang juga terkena wabah ini mencatat sebanyak 3.372.374 yang telah terkonfirmasi dan sebanyak 92.311 orang mengalami kematian akibat Covid-19. Identifikasi faktor risiko kematian akibat penyakit ini akan membantu membuat keputusan yang tepat dan dengan demikian mengendalikan dan meminimalkan kematian akibat pandemi ini. Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat Virus Corona Diseases (Covid-19). Tujuan – Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat Corona Virus Diseases (Covid-19). Desain/metodologi/pendekatan – Tinjauan sistematis dilakukan pada database online Proquest, SCOPUS, dan Science Direct dengan 3 kata kunci berikut "faktor risiko" DAN "mortalitas" DAN "Covid-19" kemudian disaring berdasarkan publikasi khusus pada tahun 2020, dalam bahasa Inggris, teks lengkap, dan jurnal pilihan berdasarkan judul dan abstrak. Hasil – Ada beberapa faktor risiko kematian pada pasien terinfeksi Covid-19. Faktor risiko tersebut perlu dilakukan pengkajian dini dalam menangani pasien Covid-19 untuk meminimalkan risiko kematian akibat covid 19. Diantaranya adalah faktor karakteristik (usia dan jenis kelamin), faktor penyakit kronis (komorbiditas), faktor gizi (obesitas). ) dan faktor hasil laboratorium darah. Faktor yang dapat dikendalikan oleh perawat adalah pengendalian faktor IMT dengan menghitung kebutuhan intake dan output pasien. Kesimpulan – Faktor risiko tersebut perlu dilakukan saat pengkajian awal dalam penanganan pasien Covid 19 untuk meminimalisir risiko kematian akibat Covid 19.

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Fadlilah Purdananto

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) memiliki dampak yang signifikan ke perubahan perilaku masyarakat. Dampak tersebut memunculkan permasalahan berupa ketidakmampuan masyarakat dalam mengelola rasa curiga, takut, sikap over-protektif. Bila hal itu tidak diselesaikan dengan baik, maka dapat merusak hubungan sosial antar individu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, dengan menggunakan teori psikodinamika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial berperan dalam mengubah perilaku masyarakat, sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan sosial akibat dampak pandemi Covid-19. Peranan pekerja sosial, yakni: pertama, berperan dalam meningkatkan fungsi sosial individu-individu. Hal itu dilakukan pekerja sosial dengan memberikan pertolongan agar individu mampu memahami konflik (kepanikan/keresahan) pikiran-pikiran dan perasaannya. Kedua, pendampingan sosial kepada masyarakat. Hal itu dilakukan pekerja sosial dengan mengedukasi dan membantu mensosialisasikan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pencegahan atau penurunan penyebaran Covid-19.[The Corona Virus Disease (Covid-19) pandemic has a significant impact on changing people's behavior. This impact raises problems in the form of the community's inability to manage suspicion, fear, over-protection. If it is not resolved properly, it can damage social relations between individuals. This research uses descriptive-analytical method, using psychodynamic theory. The results of the study show that social workers play a role in changing people's behavior, so that they are able to solve social problems due to the impact of the Covid-19 pandemic. The role of social workers, namely: first, plays a role in improving the social function of individuals. This is done by social workers by providing assistance so that individuals are able to understand the conflict (panic/anxiety) of their thoughts and feelings. Second, social assistance to the community. This is done by social workers by educating and helping to disseminate activities aimed at preventing or reducing the spread of Covid-19.]


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Sulaeman Sulaeman ◽  
Supriadi Supriadi

The emergence of Corona Virus Diseases-19 outbreaks encourages the importance of educating and raising awareness about the importance of a clean and healthy lifestyle. In addition, the community needs to know with certainty the transmission and prevention of Covid-19 so that it does not become an epidemic in Jelantik Village, Central Lombok Regency. The purpose of this community service activity is to provide a scientific picture and be easily understood by the community at the level of the Hamlet and Jonggat Village to anticipate the outbreak of the Covid-19 pandemic. The activity stage was designed for 2 days, which was preceded by coordination and communication with the Jonggat village. Preparation intended is the determination of the direction and target of activities, activity models, follow-up activities and locations of activity concentration. The results of this activity are very much in line with what was expected, namely the activities carried out by the people who were present actively asking about the material provided. This shows that their great curiosity and high attention of participants to increase their knowledge about how to prevent and deal with Covid-19 and how to maintain good personal and environmental health


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 87-98
Author(s):  
Carles Sitompul ◽  
Paulina Kus Ariningsih ◽  
Fran Setiawan

Recent developments on the worldwide spread of Corona Virus Diseases-19 (COVID-19) show the vulnerability of human beings to pandemic risks in terms of biological, social, and economic factors. While human lives are the most important factor, a proposed solution dealing with pandemics should be sustainable which also includes other factors. Quarantines and physical distancing have been seen as effective ways to slow down the spread of COVID-19.  We therefore propose a market scheduling model with multi-objectives to support physical distancing minimizing the number of people in a certain area in a given time (crowds) and minimizing the virus spread rates. An analytical model is proposed and solved for Bandung City. The results show some promising ideas on how to slow down the virus spread without compromising both health and economic objectives. The future potential research of the model is also presented.


2021 ◽  
Vol 129 (s2) ◽  
Author(s):  
Ricky Indra Alfaray ◽  
Firyal Nadiah Rahmah ◽  
Lionardy Yodianto ◽  
Yudith Annisa Ayu Rezkitha ◽  
Reny I’tishom ◽  
...  

Background: To curb Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19) pandemic and Hepatitis B further spread, the local Health Ministry collaborated with local communities to build COVID-19 and Hepatitis B Ambassador. This program utilizes the youth generation to support health promotion and health prevention.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Annisa Zetira ◽  
Nur Fatwa

Sejak world health organization (WHO) menyatakan Corona Virus Diseases sebagai pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi ke level -5,3 pada triwulan kedua. Meski demikian, dana penghimpunan zakat mengalami peningkatan 30%. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran gaya hidup dari luring menjadi daring, sehingga muzakki memperoleh kemudahan membayar zakat tanpa perlu keluar rumah. Berdasarkan data Baznas, perolehan dana zakat masih sangat jauh dari angka potensi zakat, sehingga diperlukan manajemen zakat digital guna menjangkau area sosialisasi yang lebih luas, jumlah muzakki semakin bertambah, dan angka penghimpunan zakat semakin meningkat. Lembaga zakat, yang telah melakukan digitalisasi sejak 2016, memanfaatkan peluang ini untuk mengoptimalkan penghimpunan zakat. Agar penghimpunan zakat secara digital dapat berjalan efektif dan efisien, diperlukan manajemen yang baik dengan mengacu pada teori James Stoner. Dimulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan atau pengarahan (actuating), dan pelaporan atau pengawasan (controlling) untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.


Author(s):  
Heena Khan ◽  
Brijesh Mishra

 World community is facing an unprecedented pandemic of novel corona virus diseases ( COVID -19 ) caused by several acute respiratory syndrome corona virus 2 ( SARA-COV-2) infection attacking mainly on the immune system of the body. It is a potentially fatal disease that is of public health and economy concern globally.1 In Ayurveda, Acharaya Charaka explained the concept of an pandemic condition in janapadodhwansa adhayay and combating of these disease is to be done by panchakarma (five procedure of purification), rasayana chikitsa (immune modulators therapy) and sadvritta (good conduct).2 Ayurveda strongly emphasize on preventive and promotive aspect of health rather than curative. Centuries ago, Ayurveda laid the concepts of dinacharya (daily regimen for healthy living), ritucharaya (seasonal regimen of healthy living), sadvritta ( moral conduct) and achar rasayana (social conducts).3 The outbreak of COVID -19 all over the world has posed several new challenges to prameha rogi ( diabetic patient). Care and has also provided an opportunity for new lessons to be learnt in what seems to be transforming the way we treat and care prameha rogi (diabetic patient).  


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 288-308
Author(s):  
Anak Agung Gde Oka Widana ◽  
Nurul Faidah

The phenomenon of the Corona Virus Diseases (Covid-19) Pandemic that has occurred in all corners of the world has made the world's internal situation very worrying. However, if you are willing to look back at your historical track record, situations similar to the Covid-19 pandemic have actually been experienced by the world, such as SARS-Coronavirus and MERS-Coronavirus. All of these phenomena have been studied in medical laboratories, but what is very rarely done is an assessment based on existing historical records or data, as in classical Lontar literature as in Lontar Roga Sanghara Bhumi. Three issues were raised in this study: regarding the structure of the text, classifying the Covid-19 pandemic disaster from the Lontar Roga Sanghara Bhumi study and spiritual mitigation efforts in responding to the Covid-19 pandemic disaster from the Lontar Roga Sanghara Bhumi study. This type of research is a qualitative research with a psychological approach. The data obtained were collected using library techniques and document recording. The data that has been collected is then analyzed with qualitative descriptive techniques and hermeneutics. The results of this study indicate that the content structure is structured in the format of formal structure (manggala, corpus, epilogue, language) and narrative structure (theme and aspects of speech). If classified, the Covid-19 disaster in the text of Lontar Roga Sanghara Bhumi is included in a Non-Natural Disaster, which is categorized as a Grubug Agung phenomenon or a pandemic outbreak on a wide scale. There are several spiritual mitigation efforts in responding to Covid-19 according to Lontar Roga Sanghara Bhumi, including; (1) Preventive Efforts, in the form of spiritual-based isolation and social distancing efforts, drawing closer to God and fortifying oneself with spiritual means, (2) Curative Efforts, in the form of alternative treatments with tattwa and spiritual ethics as well as through ritual means (yajña), and (3) Promotive Efforts, in the form of suggestions to deepen the knowledge of God, ethics and morality, yaja and deepen the knowledge of usada


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 445-449
Author(s):  
Yakin Niat Telaumbanua
Keyword(s):  

Penelitian ini mengkaji tentang proses pembelajaran daring, masalah-masah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran daring dan manfaat dari pembelajaran daring tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika yang dilakukan secara daring akibat Pandemi Covid-19. Penelitian ini dilaksanakan kepada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas FPMIPA IKIP Gunungsitoli. Metode Penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskripsi. Dalam Penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan, yaitu: 1) pembelajaran daring/online sangat penting dilakukan untuk membantu proses pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara langsung, 2) pembelajaran daring menjadikan mahasiswa terbiasa belajar dengan mandiri dan bisa belajar di mana saja, 3) pembelajaran daring membuat mahasiswa menguasai serta mampu menggunakan teknologi dan internet, 4) jenis aplikasi pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran daring adalah WathsApp, Google Classroom dan Zoom Meeting karena memiliki fitur-fitur yang memudahkan dan membantu dalam penyampaian pembelajaran berupa materi maupun tugas dan penilaian kepada mahasiswa, 5) pembelajaran daring dapat efektif dilaksanakan jika ada perencanaan yang baik, dan adanya aturan untuk diikuti oleh seluruh pihak yang ada didalamnya.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 504
Author(s):  
Sutrisno Adi Prayitno ◽  
Heri Purnama Pribadi ◽  
Raida Amelia Ifadah

Pada tahun 2019 di Indonesia telah terjadi penyebaran wabah virus Corona Virus diseases -19 (Covid-19) yang menimbulkan banyak gejala seperti flu yang berkepanjangan, demam, tenggorokan sakit atau radang yang hebat, lemah-letih dan sebagaianya. Munculnya wabah tersebut mendorong pentingnya menjalankan protokol kesehatan dalam mencegah virus tersebut. Banyaknya masyarakat yang belum melaksanakan protokol dalam pencegahan dengan baik menjadi alasan untuk melakukan peningkatan pengetahuan warga atas protokol tersebut. Tujuan pengabdian adalah untuk memberikan informasi dan peningkatan pengetahuan warga tentang pentingnya protokol dalam pencegahan penyebarluasan Covid-19. Kegiatan dilakukan dengan membagikan masker pelindung mulut dan hidung di perempatan jalan lalu lintas di daerah perempatan Kebomas. Tahapan dalam kegiatan adalah dimulai dari pembuatan masker dari bahan kain yang dijahit. Tahap kedua adalah dengan membagikan pada sasaran warga yang berlalu lintas. Sasaran masyarakat adalah tukang becak, pengendara sepeda motor yang berlalu lalang di jalan sekitar perempatan Kebomas yang prioritasnya adalah mereka yang tidak menggunakan masker. Mereka diberi edukasi pengetahuan melalui pemakaian masker dan memberikan informasi pentingnya pemakaian masker kain tersebut. Hasil pengabdian menyatakan bahwa warga yang tidak memakai masker ada beberapa alasan karena tidak mau membeli, tidak nyaman memakai masker dan bahkan ada yang mengatakan belum mengerti. Sehingga dengan adanya informasi yang diberikan, mereka lebih bisa memahami dan meningkat pengetahuannya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document