FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) OLEH AKSEPTOR KB DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2012

Author(s):  
Nurdjani Nurdjani

ABSTRACT According to WHO (World Healthy Organization) the population of Indonesia is now ranked 4th in the world. On 2010 the number of family planning acceptors at 25 373 acceptors implants (12.2%) and 15 812 IUD for acceptors(7.7%), factors that influence the decline in the number of participants IUD is the age of <knowledge, attitudes (Proverawati, 2010). The purpose of this study are known factors associated with IUD contraception by family planning acceptors in Palembang Medical Clinic Budi Mulia 2012. This type of research uses analytical survey method with cross sectional approach, other research in this population is the entire implant and IUD family planning acceptors in the free service was held in Palembang Medical Clinic Budi Mulia In 2012 amounted to as much as 52 acceptors, with a sample of 52 family planning acceptors and IUD implants taken in a non-random sampling using accidental sampling technique. Univariate analysis of the results obtained from the respondents who use the contraceptive IUD acceptors were 19 (36.5%), with a high risk as much as 37 PUS (71.2%), good knowledge of acceptors by 22 (42.3%), and who have an attitude acceptors positive in 23 (44.7%). While the results of bivariate analysis using Chi-Square test showed that there is a relationship between maternal age with an IUD contraceptive use with the P value 0.009, no relationship between knowledge of contraceptive use to women with an IUD with a value of P value 0.008, and there is a relationship between maternal attitudes with the use of contraceptive IUD with a value of P value 0.002. From the results of this survey should be conducted by counseling for all family planning acceptors about the importance of  IUD is a long-term contraception.   ABSTRAK Menurut WHO (World Healthy organization) jumlah penduduk Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 di dunia. Pada tahun 2010 jumlah akseptor KB implan sebesar 25.373 PUS (12,2%) dan KB IUD sebesar 15.812 PUS (7,7%), factor yang mempengaruhi turunnya jumlah peserta KB IUD adalah umur< pengetahuan, sikap (Proverawati,2010). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya factor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD oleh akseptor KB di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam peneltian ini adalah seluruh akseptor KB implan dan IUD di pelayanan gratis yang diadakan di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012 berjumlah sebanyak 52 akseptor, dengan jumlah sampel 52 akseptor KB implan dan IUD yang diambil secara non random sampling dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Dari hasil analisis univariat didapatkan hasil respoden yang menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 19 PUS (36,5%), dengan resiko tinggi sebanyak 37 PUS (71,2%), pengetahuan baik sebanyak 22 PUS (42,3%), dan yang mempunyai sikap positif sebanyak 23 PUS (44,7%). Sedangkan dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,009, ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,008, dan ada hubungan antara sikap ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,002. Dari hasil penelitian ini seharusnya dilakukan penyuluhan atau konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya KB IUD yaitu alat kontrasepsi jangka panjang.

Author(s):  
Juliana Widyastuti Wahyuningsih

Abstrak Menurut WHO setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia. Menurut SDKI tahun 2012 angka kematian bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran hidup. AKB di Sumatera Selatan tahun  adalah 44,59 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB di kota Palembang 2016 sebesar 44 per kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit PT Graha Pusri Medika Palembang. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di Rumah Sakit PT Graha Pusri Medika Palembang, yang berjumlah 1014 responden. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang bersalin di Rumah Sakit PT Graha Pusri Medika Palembang berjumlah 287 responden. Sampel penelitian diambil secara random sampling dengan teknik Simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara KPSW dengan kejadian asfiksia dengan P value (0,006), ada hubungan yang bermakna antara persalinan SC dengan kejadian asfiksia dengan P value (0.009). Saran bagi rumah sakit dapat dijadikan masukan dalam mengupayakan pengembangan tatalaksana asuhan kebidanan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada kasus-kasus yang berhubungan dengan kejadian asfiksia. Kata Kunci                 : Kejadian Asfiksia ABSTRACT According to WHO every year approximately 3% (3.6 million) of the 120 million newborns increase asphyxia. According to the IDHS in 2012 the infant mortality rate was 34 deaths / 1000 live births. The IMR in South Sumatra in the year is 44.59 per 1000 live births. Where as AKB in Palembang city in 2016 is 44 per live birth. The purpose of this study was to study what factors are associated with the incidence of asphyxia in newborns at PT Graha Pusri Medika Palembang Hospital. This study uses an analytical survey method using Cross Sectional. The population in this study were all mothers who gave birth at PT Graha Pusri Medika Palembang Hospital, which examined 1014 respondents. This research was conducted in 2018. The sample in this study was that some mothers who gave birth at PT Graha Pusri Medika Palembang Hospital added 287 respondents. The research sample was taken by random sampling with Simple random sampling technique. Data analysis using Chi-Square statistical test. The results showed that there was a relationship between Premature rupture of membranes and the incidence of asphyxia with a P value (0.006), there was a relationship involving between SC labor and the incidence of asphyxia with a P value (0.009). Suggestions for hospitals can be used to seek the development of midwifery care in improving the quality of health services related to cases related to asphyxia. Keywords : asphyxia accident


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 578-586
Author(s):  
Muhammad Amar Abyan ◽  
Dwi Robbiardy Eksa ◽  
Ika Artini

ABSTRACT: CORRELATION OF KNOWLEDGE ABOUT FIBER FOOD WITH CONSTIPATION IN MEDICINE FACULTY STUDENTS OF MALAHAYATI UNIVERSITY BANDAR LAMPUNG Background: Constipation can cause severe stress for sufferers because of the discomfort. Constipation is generally considered normal, but if left untreated, constipation can lead to more serious situations such as impaction (hard and dry stools) and obstruction. The average prevalence of constipation in adult patients worldwide is 16%, while in pediatric patients it is 12%. A systematic review reported that the prevalence of constipation increased at the age of 60-110 years, ie 33.5%, and was higher in the female sex.Objective: To find out the relationship between knowledge about the importance of fibrous food and the incidence of constipation in students of the Faculty of Medicine, Malahayati University, Bandar Lampung in 2020.Methods: This type of research is a quantitative, analytic survey design with a cross-sectional approach. The population of all 2016 FK students and a sample of 78 people using random sampling technique. Data collection using a questionnaire sheet. Data analysis using Chi-Square statistical test.Results: The distribution of sex frequency is mostly female as many as 96 respondents (53.93%). Constipation frequency distribution, with constipation category as many as 87 respondents (48.9%). The distribution of the frequency of knowledge about the importance of fibrous food is mostly in the unfavorable category as many as 97 respondents (54.5%).Conclusion: There is a relationship between knowledge about the importance of fiber foods with the incidence of constipation. The results of the analysis obtained a value (p-value 0.000 <0.05). OR: 14,557. Keywords: Knowledge, constipation  INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN BERSERAT DENGAN  KEJADIAN KONSTIPASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG  Latar Belakang : Konstipasi dapat menimbulkan stres berat bagi penderita akibat ketidaknyamanan. Pada umumnya konstipasi dianggap sebagai hal yang biasa namun jika tidak diatasi konstipasi dapat menimbulkan situasi yang lebih serius seperti impaksi (feses menjadi keras dan kering) dan obstruksi. Prevalensi rata-rata keluhan konstipasi pada pasien dewasa di seluruh dunia adalah 16%, sedangkan pada pasien anak adalah 12%. Suatu systematic review melaporkan prevalensi konstipasi semakin meningkat pada usia 60-110 tahun yaitu 33.5%, dan lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan.Tujuan: Diketahui hubungan antara pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat dengan kejadian konstipasi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswa FK angkatan 2016 dan sampel 78 orang dengan teknik random Sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil: Distribusi frekuensi jenis kelamin, sebagian besar adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 96 responden (53,93%). Distribusi frekuensi kejadian konstipasi, dengan kategori mengalami konstipasi sebanyak 87 responden (48,9%).  Distribusi frekuensi pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat, sebagian besar kategori kurang baik sebanyak 97 responden (54,5%). Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan tentang pentingnya makanan berserat dengan kejadian konstipasi. Hasil analisis diperoleh nilai (p-value 0,000< α 0,05). OR: 14,557. Kata Kunci :  Pengetahuan, konstipasi


Author(s):  
INTAN SARI INTAN SARI

ABSTRAK AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan kontrasepsi yang dimasukkan melalui serviks dan dipasang di dalam uterus. Banyak keunggulan metode kontrasepsi AKDR) / AKDR ini, namun tidak semua yang berminat dikarenakan berbagai alasan yang berbeda-beda seperti takut efek samping, takut proses pemasangan, dilarang oleh suami karena takut benangnya mengganggu saat bersenggama dan kurangnya pengetahuan tentang KB AKDR. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas dengan Penggunaan Kontrasepsi AKDR di Klinik Budi Mulia Medika Palembang tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta KB aktif yang menggunakan kontrasepsi sebanyak 256 orang. Analisa data menggunakan uji statistik Chi–Square. Hasil analisis univariat ini menunjukkan bahwa responden yang menggunakan kontrasepsi AKDR sebesar 146 (57%) lebih besar dari yang menggunakan kontrasepsi selain AKDR 110 (43%). Analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara Umur (P value=0,010), Pendidikan (P value=0,005), Pekerjaan (P value=0,025) dan Paritas (P value=0,000) dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR. Dari hasil analisis  multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah paritas dengan Exp (B) = 2.928. Disarankan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi klinik untuk mengevaluasi program KB terutama kontrasepsi AKDR pada wanita dan dapat mengetahui jumlah akseptor yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang atau KB efektif serta dapat mengadakan penyuluhan tentang kontrasepsi AKDR sehingga membuat semua akseptor KB aktif berganti cara untuk berminat menggunakan kontrasepsi jangka panjang yaitu kontrasepsi AKDR.   ABSTRACT The IUD (intrauterine device) is a contraceptive that is inserted through the cervix and placed in the uterus. Many advantages of the IUD contraceptive method) / IUD, but not all that interested in due to various reasons which vary as the fear of side effects, fear of the installation process, forbidden by the husband for fear of disturbing yarn during intercourse and lack of knowledge about the IUD birth control. This study aims to know the factors related between age, education, work and parity with the IUD contraceptive use in the Budi Mulia Medika Palembang clinic 2015. The research is a quantitative survey method crosss sectional analytic approach. The population in this study are all planning participants actively use contraception as many as 256 people. Analysis of data using statistical test Chi-Square. The results of univariate analysis showed that respondents who use IUD contraception is 146 (57%) greater than that using an IUD contraception other than 110 (43%). Bivariate analysis showed no significant relationship between age (P value = 0.010), Education (P value = 0.005), Employment (P value = 0.025) and parity (P value = 0.000) with the IUD Contraception. Multivariate analysis showed that the most influential variable is parity with Exp (B) = 2,928. Suggested results of this study can be used as information for the clinic to evaluate family planning programs, especially contraceptive IUD in women and can determine the number of acceptors that use long-term contraception or family planning effectively and be able to conduct counseling on contraceptive IUD thus making all acceptors actively changed the way for interested using long-term contraception is contraception IUD.


Author(s):  
Nurdjani Nurdjani

ABSTRACT According to WHO there is about 3% (3,6 million) of 120 million newborn babies get of asphyxia each year. According to Indonesian Health and Demography Survey On 2007 Baby mortality rate as many as 34 death/1000 new birth. Baby mortality rate South Sumatera on 2002 is 44,59/1000 live birth. Meanwhile baby mortality rate in Palembang 0n 2004 is 26,68 for male and 20,02/1000 live birth for female. The purpose of this research is to know asocciated factors with asphyxia insidens in new born baby in Bhayangkara Hospital Palembang on 2012. This research use Analytic Survey Method With Cross Sectional approach. Population in this research is all of birthing mother in Bhayangkara Hospital on 2012, as many as 1014 respondent. This research taken on May 2013. The sample in this reseach is half of birthing mother in Bhayangkara Hospital Palembang as many as 287 respondent. The sample taken by Random Sampling with Simple Random Sampling Technic. File analysis use Chi-square statistic test. The result of this univariat analysis research show that 92 respondents (32,1%) get asphyxia and 195 respondents (67,9%) dont get asphyxia. 68 (23,7%) respondents with low birth weight, 219 (76,3%) respondents without low bith weight, 33 (11,5%) respondents with early birth amnion, 254 (88,5%) respondents without early birth amnion, 163 (58,4%) respondent with sectio cecarea and 124 (43,2%) respondents without sectio cecarea. Because of bivariat analysis show there is significant relationship between low birth weight with asphyxia insidens with p value (0,004) and there is significant relationship between early birth anmion with asphyxia insident with  p value (0,006), as well as there as significant relationship between sectio cecarea with asphyxia insidens with p value (0,009). Advice for hospital can become an advice in midwefery service depelovment effort in improving health service quality especially to asphyxia cases.   ABSTRAK   Menurut WHOsetiaptahunnyakira-kira 3% (3,6juta) dari 120 jutabayibarulahirmengalamiasfiksia. Menurut SDKItahun 2007 angkakematianbayisebesar 34 kematian/1000 kelahiranhidup. AKBdi Sumatra Selatan tahun 2002 adalah 44,59 per 1000 kelahiranhidup. Sedangkan AKB di kota Palembang 2004 adalah 26,68untuk laki-laki dan untuk perempuan 20,02 per 1000 kelahiranhidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS. Bhayangkara Palembang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalampenelitianiniadalahsemuaibuyang bersalin di RS.Bhayangkara Palembang Tahun 2012, yang berjumlah 1014 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2013. Sampel dalampenelitianiniadalahsebagian ibu yang bersalin di RS.Bhayangkara Palembang berjumlah 287 responden.Sampelpenelitiandiambilsecararandom sampling denganteknikSimple random sampling.Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 92 responden (32,1%) yang mengalami asfiksia dan 195 responden (67,9%) yang tidak mengalami asfiksia. 68 (23,7%) responden dengan BBLR , 219 (76,3%) responden yang tidak BBLR , 33 (11,5%) responden dengan KPD, 254 (88,5%) responden yang tidak KPD, 163 (58,4%) responden dengan persalinan SC dan 124 (43,2%) responden yang persalinan dengan tidak SC. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara BBLR dengan kejadian asfiksia dengan P value (0,004) dan ada hubungan yang bermakna antara KPD dengan kejadian asfiksia dengan P value (0,006), serta ada hubungan yang bermakna antara persalinan SC dengan kejadian asfiksia dengan P value (0.009). saran bagi rumah sakit dapat dijadikan masukan dalam mengupayakan pengembangan tatalaksana asuhan kebidanan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada kasus-kasus yang berhubungan dengan kejadian asfiksia..    


Author(s):  
Tirta Anggraini Tirta Anggraini

ABSTRACT [Indonesia is the country with the largest population among the member countries of ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) with a population of more 243.3 million. In Indonesia as many as the number of participants IUD KB 3933611 (11.12%). In South Sumatra planning acceptors IUD 56 027 (4.36%). In Palembang in 2011 the number of participants KB IUD 6,971 (4.44%). At the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2012 the number of participants KB IUD 105 (18.6%). The purpose of this study is be knew the factors associated with the use of IUD Contraception in Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2013. This study uses the Analytic Survey cross-sectional approach. The population in this study were all active acceptors who visit to get family planning services at the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in May - June 2013, earned a total of 32 respondents. Sampling was carried out by the technique of "accidental sampling". Univariate analysis of the results obtained from the use of IUD 10 respondents (31.2%) were not using IUDs and 22 (68.8%), respondents who were at high risk of 9 (28.1%), and highly educated respondents 13 (40 , 6%), and high economic bersosial respondents 10 (31.2%). From bivariate analysis using chi-square test P value = 0.013 obtained showed no statistically significant association between maternal age and the use of contraceptive IUD obtained P value = 0.005 showed no significant relationship between education and the use of IUDs and contraceptive P value = 0.037 showed no significant relationship between socioeconomic IUD contraceptive use in the Maternity Clinic Budi Mulia Medika Palembang in 2013. From the results of this study should be conducted counseling or counseling to all about the importance of family planning acceptors IUD is a long-term contraception.                                        ABSTRAK Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak di antara negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asia Nation) lainnya dengan jumlah penduduk 243,3 juta jiwa. Di indonesia jumlah peserta KB IUD sebanyak 3.933.611 (11,12%). Di Sumatera Selatan jumlah peserta KB IUD 56.027(4,36%). Di Palembang tahun 2011 jumlah peserta KB IUD 6.971(4,44%). Di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang tahun 2012 jumlah peserta KB IUD 105 (18,6%). Tujuan penelitian ini adalah Di ketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Kontrasepsi IUD di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua akseptor KB aktif yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan KB di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang pada bulan mei – juni 2013, didapatkan sebanyak 32 responden. Pengambilan sampel ini dilaksanakan dengan teknik “Accidental Sampling”. Dari analisis univariat didapatkan hasil responden yang menggunakan IUD 10 (31,2%) dan yang tidak menggunakan IUD 22(68,8%), responden yang berumur resiko tinggi 9 (28,1%), dan responden yang berpendidikan tinggi 13 (40,6%), serta responden yang bersosial ekonomi tinggi 10 (31,2%). Dari analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square didapat P value = 0,013 menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan penggunaan kontrasepsi IUD dan didapat  P value = 0,005 menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi IUD serta P value = 0,037 menunjukkan ada hubungan bermakna antara sosial ekonomi dengan penggunaan kontrasepsi IUD di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2013. Dari hasil penelitian ini seharusnya dilakukan penyuluhan atau konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya KB IUD yaitu alat kontrasepsi jangka panjang.    


Author(s):  
Intan Sari

ABSTRAK Di Indonesia, Kontrasepsi hormonal jenis KB Suntik semakin banyak dipakai hal ini dikarenakan metode KB yang paling banyak diketahui masyarakat, cara kerja yang efektif, praktis dan biaya yang dikeluarkan relatif murah dan aman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara KB Suntik 3 Bulan  Pada Akseptor KB  ≥. 3 kali suntik dan Metroragia Terhadap Peningkatan Berat Badan Jenis penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik  dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua akseptor KB suntik 3 bulan yang datang ke Puskesmas Tanjung Raman Kota Prabumulih Tahun 2019. Sampel penelitian ini diambil secara non random  tehnik Accidental Sampling yaitu semua ibu-ibu yang ikut KB Suntik 3 bulan yang datang saat dilakukan penelitian di Puskesmas Tanjung Raman Kota Prabumulih Tahun 2019. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung berstruktur dengan menggunakan data pertanyaan berupa kuesioner. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Pada penelitian ini analisis data diuji dengan menggunakan uji statistik chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menggunakan komputerisasi. Dari Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peningkatan berat badan dengan pemakaian KB suntik 3 bulan dimana p value = 0,009. Ada hubungan yang bermakna antara metroragia dengan akseptor  KB suntik 3 bulan  ≥ 3 kali dimana p value = 0,016 lebih kecil dari α 0,05 Kata Kunci : KB Suntik 3 bulan, Peningkatan Berat Badan, Metroragia     ABSTRACT In Indonesia, KB type hormonal contraception is increasingly being bought because the family planning method is most widely known to the public, effective, practical work methods and the costs are relatively cheap and safe ≥. 3 times injections and Metroragia Against Increased Body Weight This type of research uses the Analytical Survey method using Cross Sectional. The population of this study were all injectable family planning acceptors 3 months who came to the Tanjung Raman Health Center in Prabumulih City in 2019. The study sample was taken from the random non-technical technique of Prabumulih City in 2019. The technique of collecting data in this study using primary data is data obtained from direct interview structured using question data in the form of a questionnaire. Data tools consist of questionnaires. In this study publication data analysis using chi-square statistical test with a significance level of α = 0.05 using computerization. From the results of the study showed that there was a significant relationship between the increase in body weight with the use of 3-month injection KB where p value = 0.009. There was a significant relationship between metroragia and 3 month injection KB acceptors ≥ 3 times where p value = 0.016 was smaller than α 0.05 Keywords: 3-month injection KB, weight gain, Metroragia


Author(s):  
Rajuddin Rajuddin ◽  
Fauzan Fauzan

Abstract Objective:to determine acceptance of family planning acceptors from age, numbers ofparity, mother education, spouse’s support, mother's culture and religion, maternalknowledge, gestational age, family income and number of living children to the IUD usage interest in dr. Zainoel Abidin General Hospital (RSUDZA) Banda Aceh. Method: This research wasa correlative design with analytical survey method with cross sectional approach. 286 respondents were interviewed and filled out a questionnaire that has been prepared, consist ofpatients in the clinic, Emergency Unit, and Delivery Room Hospital RSUDZA Banda Aceh. The data taken related tofactors influencing the acceptance of the family planning acceptors against the IUD usage interests. This study was conducted duringSeptember 18 th to October 18 th 2017. Results: The chi-square test result showed that there was a significant correlation between family planning acceptor from previous pregnancy distance and IUD usageinterest in RSUDZA Banda Aceh where p-value (0.088) <α (0.1). There was a significant correlation between maternalknowledgeand IUD usage interest in RSUDZA Banda Aceh where p-value (0.067) <α (0.1). Conclusion: Bivariate analysis results showed there was a strong relationship between previous pregnancy distance and maternal knowledgetoIUD usage interest in RSUDZA Banda Aceh. Keywords:acceptor family planning, acceptance factor, IUD   Abstrak Tujuan:untuk mengetahui hubungan penerimaan akseptor KB dari faktor usia, jumlah paritas, pendidikan ibu, izin suami, budaya dan agama ibu, pengetahuan ibu, jarak usia kehamilan, pendapatan keluarga dan jumlah anak hidup terhadap minat penggunaan AKDR di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Metode:Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Terdapat 286 responden yang telah diwawancarai dan mengisi kuisioner yang telah disediakan, terdiri dari pasien-pasien di poliklinik, Instalasi Gawat Darurat, dan kamar bersalin RSUDZA Banda Aceh. Data yang diambil mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi peneriman akseptor KB terhadap minat penggunaan AKDR. Penelitian ini dilakukan dalam kurun periode tanggal 18 September sampai 18 Oktober 2017. Hasil: uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan secara signifikan penerimaan akseptor KB dari faktor jarak kehamilan ibu sebelumnya terhadap minat penggunaan AKDRdimana p-value (0,088) <α (0,1). Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan terhadap minat penggunaan AKDRdi RSUDZA Banda Aceh dengan nilai p-value (0,067) <α (0,1) Kesimpulan: Hasil analisis bivariat didapatkan terdapat hubungan yang kuat antara jarak kehamilan ibu dan pengetahuan ibu terhadap minat penggunaan AKDR di RSUDZA Banda Aceh. Kata kunci: akseptor KB, AKDR, faktor penerimaan


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Ainul Mardhiah ◽  
Nova Hasbani Prima Dewi ◽  
Aminy Aminy

The family planning program also aims to improve the quality of the family in order to generate a sense of security, peace and hope of a better future in realizing the prosperity of birth and inner happiness. Allegedly the factor causing EFA participation in the family planning program is characteristic. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (PUS) with participation in family planning program at UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District, East Aceh regency 2018. The research design used was analytic survey with cross sectional design. The population of this study is all Pairs Age of Fertile located in Work Area UPT Sungai Raya Public Health Service Center in January to December 2017 which amounted to 1897 people. Sampling using Slovin formula, obtained as many as 95 samples. The study was conducted from 7-17 July 2018 using questionnaires by interview. Statistical test using chi-square test. Result of research indicate that majority of fertile couple couples (PUS) participate in family planning program as much as 67 respondents (70,5%). Statistically there is relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (EFA) with non participation in family planning program in Working Area of UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh Regency 2018 with p value <0,1. It is recommended that the family planning program holders in UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh District to invite cross-sectoral figures to hold meetings to create mini workshop plans at least once a month to increase the participation of the Elderly Age Couple (PUS) in family planning programs. Keyword : Family Planning Program, Attitudes, CharacteristicsABSTRAKProgram KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Diduga faktor yang menyebabkan ketidakikutsertaan PUS dalam program KB adalah karakteristik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan keikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 1.897 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 95 sampel. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 7-17 Juli tahun 2018 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pasangan Usia Subur (PUS) ikut serta dalam program KB yaitu sebanyak 67 responden (70,5%). Secara statistik ada hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan ketidakikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018 dengan p value < 0,1. Sebaiknya pemegang program KB di UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur agar mengajak tokoh lintas sektor agar mengadakan pertemuan untuk membuat rencana loka karya mini setidaknya satu bulan sekali untuk meningkatkan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB.Kata Kunci : Program KB, Sikap, Karakteristik


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


Author(s):  
Sri Susanti Sri Susanti

ABSTRACT Male adolescent are vulnerable group in doing risky behavior, one of them is smoking behavior. Smoking behavior of male adolescent do are influenced by several factors. The dependent variable in this research is the behavior of smoking and the independent  variables are the knowledge, the influence of peers, and family environment. The sample in this research is total sampling as many as 112  respondents. The research used a analytic survey method with cross sectional approach. Data analysis is using chi square test with 95% confidence level ( α = 0.05 ) . The results if the research showed that 39.3 % of male adolescent smoke and 60.7 % of the male adolescent  do not smoke. The result of Chi-square statistical test showed no significant relationship between knowledge variable ( p value = 0.844 ) and smoking behavior of male adolescent, while peer influence variable ( p value = 0.000 ) and family environment ( 0.000 ) showed a significant relationship with smoking behavior in SMP Negeri 40 Palembang. This research suggests to the school to increase positive activities in groups that can divert adolescents from smoking behavior, for example by  extracurricular activities, sports and so forth, and entered into cooperation between programs with health institutions in giving information about adolescent development and adolescent health problems, especially the dangers of smoking behavior in adolescents.   ABSTRAK Remaja putra merupakan kelompok yang rentan dalam melakukan perilaku berisiko, salah satunya adalah perilaku merokok. Perilaku merokok yang dilakukan remaja putra dipengaruhi oleh beberapa faktor. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku merokok dan variabel indevenden adalah pengetahuan, pengaruh teman sebaya, dan lingkungan keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling dengan jumlah responden 112 remaja putra. Jenis penelitian yang digunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,3% remaja putra yang merokok dan 60,7% dari remaja putra yang tidak merokok. Hasil uji statistik chi square menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara variabel pengetahuan (p value= 0,844) dengan perilaku merokok remaja putra, sedangkan variabel pengaruh teman sebaya (p value = 0,000) dan lingkungan keluarga (0,000) menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok di SMP Negeri 40 Palembang. Penelitian ini menyarankan pada pihak sekolah untuk meningkatkan kegiatan positif yang bersifat kelompok yang dapat mengalihkan remaja dari perilaku merokok misalnya dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, olahraga dan lain sebagainya, dan mengadakan kerja sama lintas program dengan Instansi kesehatan dalam pemberian informasi tentang perkembangan remaja dan permasalahan kesehatan remaja, khususnya bahaya perilaku merokok pada remaja.    


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document