HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2012

Author(s):  
Tirta Anggraini Tirta Anggraini

ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO), maternal nutritional status at the time of growth and during pregnancy can affect fetal growth and development. Based on (IDHS) survey of 2007 AKI Indonesia at 228 per 100,000 live births, although this figure is still the highest in Asia. Social health center in Palembang in 2011 the number of pregnant women with good nutritional status of 67 men (97.1%). factors that influence the nutritional status of pregnant women is the temperature of the environment, economic status, habits and views of women to food, age, education, and health status. The purpose of this study is a known relationship education and economic status with nutritional status of pregnant women in the third trimester of Social Health Center Palembang in 2012. This study uses analytic survey with cross sectional approach. The population in this study were all third trimester pregnant women who visit the health center Social Palembang in May 2012, with a sample of 30 respondents. Sampling in this study with non-random methods with techniques Accidental Sampling. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed than 30 respondents there (73.3%) of respondents that good nutritional status, higher education (76.7%), and high economic status (70.0%). The results of this study showed no significant association education and economic status with nutritional status of pregnant women in the third trimester of Social Health Center Palembang in 2012. From the results of this study, researchers hope to improve the health care workers, especially health services in Antenatal Care services pay more attention to maternal risk of poor nutritional status.   ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO), status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berdasarkan (SDKI) survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.  Di Puskesmas Sosial Palembang tahun 2011 jumlah ibu hamil yang berstatus gizi baik sebesar 67 orang (97,1%). faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah suhu lingkungan, status ekonomi, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, usia, pendidikan, dan status kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pendidikan dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Sosial Palembang tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Sosial Palembang pada bulan Mei tahun 2012, dengan jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden terdapat (73,3%) responden yang berstatus gizi baik, pendidikan tinggi (76,7%), dan status ekonomi tinggi (70,0%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna pendidikan dan status ekonomi dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Sosial Palembang tahun 2012. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan Antenatal Care lebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko status gizi buruk.

Author(s):  
Dini Kesumah Dini Kesumah

ABSTRACT According to World Health Organization Health Organization (WHO) in 2005 showed 49% of deaths occur in children under five in developing countries. Nutritional problems can not be done with the medical and health care approach alone. Causes related to malnutrition that maternal education, socioeconomic families, poor environmental sanitation, and lack of food supplies. This study aims to determine the relationship between education and socioeconomic status of families with nutrition survey using a cross sectional analytic approach, with a population of all mothers of children under five who visited the health center in Palembang Keramasan Accidental sampling Sampling the number of samples obtained 35 respondents. Variables include the study independent and dependent variables and univariate analysis using Chi-Square test statistic with a significance level α = 0.05. The results from 35 respondents indicate that highly educated mothers earned as many as 16 people (45.7%), and middle and upper income families as many as 12 people (34.3%) and bivariate test results show that highly educated respondents toddler nutritional status good for 81.3% (13 people) is larger than the less educated respondents balitanya good nutritional status 26.3% (5 persons) as well as respondents who have middle and upper socioeconomic families with good nutritional status of children at 91.7% ( 11 people) is larger when compared to respondents who have family socioeconomic medium with good nutritional status of children at 30.4% (7 people). Statistical tests show that education has a significant relationship with nutritional status of children P value = 0.004 and socioeconomic families have a meaningful relationship with nutritional status of children P value = 0.002. Based on the results of the study suggested the health professionals in the health center should further improve the education, information about the importance of nutrition to the development of the child in the mothers through the selection and processing of good food and a good diet through health centers and integrated health.   ABSTRAK  Menurut badan kesehatan World Health Organization (WHO) tahun 2005 menunjukkan 49% kematian yang terjadi pada anak dibawah umur lima tahun di negara berkembang. Masalah gizi ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab yang berhubungan dengan kurang gizi yaitu pendidikan ibu, sosial ekonomi keluarga, sanitasi lingkungan yang kurang baik,dan kurangnya persediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita dengan menggunakan metode survei analitik pendekatan secara Cross Sectional, dengan populasi semua ibu yang memiliki anak balita yang berkunjung ke Puskesmas Keramasan Palembang dengan pengambilan sampel secara Accidental Sampling diperoleh jumlah sampel 35 responden. Variabel penelitian meliputi variabel independen dan dependen serta analisis univariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 35 responden didapatkan ibu yang berpendidikan tinggi sebanyak 16 orang  (45,7%), dan keluarga yang berpenghasilan menengah keatas sebanyak 12 orang (34,3%) dan hasil uji bivariat menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan tinggi status gizi balitanya baik sebesar 81,3% (13 orang) lebih besar bila dibanding responden yang berpendidikan rendah status gizi balitanya baik 26,3% (5 orang) serta responden yang mempunyai sosial ekonomi keluarga menengah keatas dengan status gizi balita baik sebesar 91,7% (11 orang) lebih besar bila dibanding responden yang mempunyai sosial ekonomi keluarga menengah kebawah dengan status gizi balita baik sebesar 30,4% (7 orang). Uji statistik menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi balita P value = 0,004 dan sosial ekonomi keluarga mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi balita P value = 0,002. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada petugas kesehatan di Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya gizi terhadap tumbuh kembang anak pada ibu-ibu melalui cara pemilihan dan pengolahan bahan makanan yang baik serta pola makanan yang baik melalui kegiatan Puskesmas dan Posyandu.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 138-142
Author(s):  
Miftahul Jannah ◽  
Erlina Wanti Harahap ◽  
Razia Begum Suroyo

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2017, di dunia diperkirakan setiap menit wanita meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keaktifan ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan penurunan risiko persalinan di Puskesmas. Desain penelitian adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 ibu post partum pada bulan September-Oktober. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 54 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan Keaktifan ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan penurunan risiko persalinan di Puskesmas Pintu Padang tahun 2020 (p = 0,000 < 0,05). Disarankan agar tenaga kesehatan di Puskesmas untuk meningkatkan implementasi program puskesmas untuk memantau dan melakukan promosi kesehatan mengenai kelas ibu hamil.


2020 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 76-81
Author(s):  
Anna Veronica Pont ◽  
Lisnawati Lisnawati

The World Health Organization (WHO) estimates that around 10% of live births experience complications from postpartum bleeding. The most frequent complication of postpartum bleeding is anemia. The purpose of this study was to determine the relationship of compliance of pregnant women consuming Fe tablets with anemia in the Talise Health Center Community in Palu City. This type of research was a cross-sectional design that involved first and second-semester pregnant women, and as many as 209 people. The number of samples was  34 people. Purposive sampling technique. Univariate and bivariate analysis (chi-square test). The results showed 92.3% of respondents' compliance and 7.7% of anemia, while non-compliant respondents took 37.5% of Fe tablets without anemia, and 62.5% of those who were not obedient and had anemia. Chi-square test results p = 0.004 (<0.05), there was an effect of compliance of pregnant women with anemia in Talise Health Center Community, Palu City. In conclusion, there is an influence of compliance of pregnant women with anemia at the Talise Health Center Community in Palu City. It is recommended to actively conduct counseling about the benefits of Fe tablets during the pregnancy.


Author(s):  
Leny Leny

ABSTRACT [According to the World Health Organization (WHO), anemia of pregnancy is the health problems experienced by women throughout the world, especially in developing countries. 40% of maternal deaths in developing countries are associated with anemia in pregnancy and most of anemia in pregnancy is caused by iron deficiency and acute hemorrhage, even less so the two are interacting. Frequency of pregnant women with anemia in Indonesia is relatively high at 63.5%. The purpose of this study is known factors associated with the incidence of anemia in pregnant women in health centers in 2013 Palembang Sekip This study used a survey method with the Analytical cross-sectional approach. The population in this study were all pregnant women who come to the health center for checkups Sekip Palembang in May-June of 2013. Sampling in this study with non-random methods with accidental sampling technique. Data analysis was done using univariate and bivariate statistical Chi-Square test with significance level α = 0.05. Univariate analysis of the results obtained from the respondents who experienced anemia 14 (41.2%) and 20 were not anemia (58.8%), respondents who were high risk 13 (38.2%), highly educated respondents 19 (55.9 %), and respondents who work 15 (44.1%). From bivariate analysis using chi-square test can be seen that there is a significant relationship between maternal age the incidence of anemia in PHC Sekip Palembang, with P Value = 0.024 <α = 0.05. There is a significant relationship between education and the incidence of anemia in Palembang Sekip health center, with a P Value = 0.020 <α = 0.05, and no significant relationship between the incidence of anemia in job Sekip Health Center Palembang, with P Value = 0.020 <α = 0.05. From these results, researchers expect health care workers to improve antenatal care (ANC) at health centers as well as more frequent Sekip Palembang to conduct information sessions on anemia in pregnancy.                                      ABSTRAK   Menurut World Health Organization (WHO), anemia kehamilan merupakan problema kesehatan yang dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama di negara berkembang. 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sekip Palembang Tahun 2013 Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Sekip Palembang pada bulan Mei - Juni tahun 2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Dari analisis univariat didapatkan hasil responden yang mengalami anemia 14 (41,2%) dan yang tidak anemia 20 (58,8%), responden yang berumur resiko tinggi 13 (38,2%), responden yang berpendidikan tinggi 19 (55,9%), serta responden yang bekerja 15 (44,1%). Dari analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square dapat dilihat bahwa ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kejadian anemia di Puskesmas Sekip Palembang, dengan p Value = 0,024 < α = 0,05. Ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia di Puskesmas Sekip Palembang, dengan p Value = 0,020 < α = 0,05 dan ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan kejadian anemia di Puskesmas Sekip Palembang, dengan p Value = 0,020 < α = 0,05. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan ante natal care (ANC) di Puskesmas Sekip Palembang serta lebih sering untuk melaksanakan penyuluhan tentang anemia pada kehamilan.  


Author(s):  
Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah

  ABSTRACT Maternal Mortality Rate is a barometer of mother health service in a country. At this time maternal mortality rate in Indonesia is still very high. Indonesia Demography Survey on 2007, maternal mortality rate is about 28 per 100.000 of live births. The direct cause of maternal mortality in Indonesia as well as in the other country is hemorraghe (25%), sepsis (15%), eklampsia (12%), abstructed labor (8%). World Health Organization (WHO), 35-37% of pregnant women in developing coutries get anemy. Causing factor’s of anemy on pregnant women is age of pregnant, parity, economi socio, job, education, and nutritional status. Purpose of this research is to know the associated factors with incidence of anemy on pregnant women at the Health Center Talang Ratu Palembang in 2014. This research use analytic survey method with “cross sectional” approach. Population in this research is all of preganant women in medical treatment at Talang Ratu Palembang in 2014. Sample taking in this research with non random samplingmethod and accidental sampling technic. Analysis with univariatly and bivariatlywith Chi Square Statistic test with significant level α 0,05. The result of this research show that from 35 respondent there is (48,6%) respondent with anemy, high–risk age (28,6%), high parity (60,0%) and low economi socio (37,1%). This result show that there is significant relationship between age with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,027, there is significant relationship between parity with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palemabang in 2014 with p value0,023, and there is significant relationship between economi socio with incidence of anemy on pregnant women at the health center Talang Ratu Palembang in 2014 with p value0,026. Of the result, the author hope that health service worker at Talang Ratu health center can improve health service to pregnant women and often giving information about anemy on pregnant and nutritional for pregnant women during pregnancy.     ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara. Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian kematian ibu adalah 28 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya Negara lain adalah perdarahan (25%), sepsis (15%), eklampsi (12%), partus lama (8%). Menurut World Health Organization (WHO), 35-37% ibu hamil di negara berkembang dan 18% di negara  maju mengalami anemia. Faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil secara tidak langsung adalah umur ibu, paritas, sosial ekonomi, pekerjaan, pendidikan, jarak kehamilan, dan status gizi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode survey analitikdengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berobat di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random sampling dengan teknik Accidental sampling. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Dengan uji statistik chi square tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden terdapat (48,6%) responden yang anemia, umur yang beresiko  tinggi (28,6%), paritas tinggi (60,0%), dan sosial ekonomi rendah (37,1%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan  p value0,027,  ada hubungan bermakna antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,023 dan ada hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2014 dengan p value0,026. Dari hasil penelitian ini penulis berharap petugas kesehatan di Puskesmas Talang Ratu Palembang meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan lebih sering melaksanakan penyuluhan anemia pada kehamilan dan nutrisi yang baik bagi ibu hamil.    


Author(s):  
Leny Leny

ABSTRACT Prenatal care is health care by health personnel to care the pregnant according to standards. Worlrd Health Organization (WHO) estimates more than 500.000 women die during pregnancy or childbirth. Maternal mortality in Indonesia is 307 per 100,000 live births. The quantity of pregnant women’s visit in Kabupaten Banyuasin in 2009 of 89.1%. The purpose of this study to determine the relationship between education and occupation with prenatal care at Puskesmas Mariana  Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin in 2011. This study uses analytic approach survey by Cross Sectional methods, the population are 1.946 pregnant women and the samples as many as 332 people. The results of univariate analysis study of pregnant women who are higher education as much as 45.2%, and  low maternal education as much as 54.8%. In pregnant women who work of 43.4%, and pregnant women who do not work for 56.6%. From the results of bivariate analysis and Chi-Square statistical tests found a significant association between education of pregnant women with prenatal care with P Value = 0.000, and there was a significant association between occupation of pregnant women with prenatal care with P Value = 0.000. Can be concluded that there is a relationship between education and occupation of pregnant women with prenatal care. Expected to health workers to provide counseling on the importance of prenatal care in pregnant women and expected future studies may explore again the factors associated with prenatal care with the different variables.   ABSTRAK Pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk memeriksakan ibu hamil sesuai standar. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 500.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. AKI di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kunjungan ibu hamil di Kabupaten Banyuasin tahun 2009 sebesar 89,1%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan dengan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin tahun  2011. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, populasi ibu hamil dengan jumlah 1.946 orang dan jumlah sampel sebanyak 332 orang. Hasil penelitian Analisa Univariat adalah ibu hamil yang pendidikan tinggi sebanyak 45,2%, dan pendidikan rendah ibu hamil sebanyak 54,8%. Pada variabel pekerjaan ibu hamil yang bekerja sebesar 43,4%, dan ibu hamil yang tidak bekerja sebesar 56,6%. Dari hasil analisa bivariat dan uji statistik Chi-Square  didapatkan hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan dengan  P Value = 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan dengan P Value = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil dan diharapkan penelitian yang akan datang dapat menggali lagi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan kehamilan dengan variabel yang berbeda.


Author(s):  
Fatmini Fatmini ◽  
Heru Santoso ◽  
Kesaktian Manurung ◽  
Rosdiana Rosdiana

Anemia is still a problem in the world, especially in developing countries. This condition can have a detrimental impact on every age group including pregnant women. In pregnant women, anemia can cause complications for the mother and the baby she is carrying, such as life-threatening bleeding, miscarriage, low birth weight and premature birth. The purpose of this study was to determine the relationship between parity, anemia, ANC visits, nutritional status and the role of health workers with the consumption of blood-added tablets in post-partum mothers in the work area of the Mutiara Barat Health Center in 2019. This type of research is a correlation analytic study with cross-sectional method. The population in this study were all pregnant women in the third trimester who were recorded at the Mutiara Barat Health Center in January 2019 as many as 139 people and the sample was the total population of 139 respondents. Data were analyzed using the chi square statistical test which includes univariate, bivariate and multivariate analysis. The results obtained: there is a relationship between parity (p = 0.000), anemia (p = 0.016), ANC visits (p = 0.015), nutritional status (p = 0.021) and the role of officers (p = 0.000) with the consumption of tablets with blood added at postpartum mother. The dominant factor related to the consumption of blood-added tablets is the role of the officer. From the research results obtained, it is hoped that the Puskesmas can increase the knowledge of mothers about blood supplemented tablets through counseling so that it can influence the attitude of pregnant women to consume blood supplemented tablets. Keywords: ANC visit; anemia; consumption of blood added tablets; nutritional status; parity; role of officers ABSTRAKAnemia masih menjadi permasalahan di dunia terutama di negara-negara berkembang. Kondisi ini dapat memberikan dampak merugikan di setiap kelompok umur termasuk ibu hamil. Pada ibu hamil, kejadian anemia dapat menyebabkan penyulit pada ibu maupun bayi yang dikandungnya seperti perdarahan yang mengancam jiwa, keguguran, berat badan bayi lahir rendah dan kelahiran prematur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor paritas, anemia, kunjugan ANC, status gizi dan peran petugas kesehatan dengankonsumsi tablet tambah darah pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Mutiara Barat tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang terdata di Puskesmas Mutiara Barat pada bulan Januari 2019 sebanyak 139 orang dan sampel merupakan total populasi yaitu 139 responden. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi square yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh: ada hubungan antara paritas (p=0,000), anemia (p=0,016), kunjungan ANC (p=0,015), status gizi (p=0,021) dan peran petugas(p=0,000) dengan konsumsi tablet tambah darah pada ibu nifas. Faktor yang dominan berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah adalah peran petugas. Dari hasil penelitian yang diperoleh diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang tablet tambah darah melalui penyuluhan sehingga dapat mempengaruhi sikap para ibu hamil untuk berperilaku mengkonsumsi tablet tambah darah. 


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Larasajeng Permata Sari ◽  
Sarwinanti Sarwinanti ◽  
Sittti Nur Djannah

Maternal deaths in Yogyakarta Special Region are caused by heart disease, bleeding, eclampsia, sepsis/infection. Bleeding is still the number one causes of maternal death. Pregnancy with anaemia is 5 times more at risk of bleeding than who are not. The aims of the research are to determine the relationship of nutritional status with anaemia in pregnant women in Kotagede II Yogyakarta Public Health Center.  This was an observational analytic design and a cross-sectional approach. The sampling method uses accidental sampling technique. The number of respondents was 77 pregnant women in the second and third trimester. The research instrument used questionnaire sheets and medical records. Data were processed by Chi-Square statistical tests. Study found   (p-value) of nutritional status = 0.001.  The conclusion of this study is that there was a significant relationship between nutritional status with the incidence of anaemia at Kotagede II Yogyakarta Health Center 


Author(s):  
Martina Astari

ABSTRAK Data World Health Organizationmenurut WHO (2015) diperkirakan  830 perempuan meninggal setiap harinya akbiat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran , tercatat ada 303 per 100.000 kelahiran hidup Ibu meninggal selama masa kehamilan.Tujuan penelitian ini untuk diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pengetahuan Ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan trimester III. Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas Giri Maya Pangkalpinang Tahun 2017 berjumlah 30 orang. Hasil uji statistik chi square didaptkan p value 0,009 ≤ α 0,05 maka ada hubungan bermakna antara pendidikan Ibu dengan pengetahuan Ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester III.  p value 0,013 ≤ α 0,05 maka ada hubungan antara usia Ibu dengan tanda bahaya kehamilan trimester III. p value 0,024 ≤ α 0,05 maka ada hubungan antara paritas Ibu dengan tanda bahaya kehamilan trimester III di Puskesmas Giri Maya Pangkalpinang Tahun 2017. Kata Kunci : Pendidikan, Usia, Paritas, Pengetahuan tanda – tanda bahaya Trimester III     ABSTRACT According to the World Health Organization data, according to WHO (2015) an estimated 830 women were taken every day due to complications and birth process, considering there were 303 per 100,000 live births. . The design of this study used an analytical survey method using cross sectional. The type of sampling in this study uses accidental sampling technique. The sample in this study was that part of the third trimester pregnant women who performed their pregnancy examinations at the Giri Maya Pangkalpinang Health Center in 2017 received 30 people. The chi square statistical test results obtained p value 0.009 α α 0.05, then there is a relationship between maternal education and maternal knowledge about the danger signs of third trimester pregnancy. p value of 0.013 α α 0.05, then there is a relationship between the age of the mother and the danger signs of trimester III pregnancy. p value 0.024 α α 0.05, then there is a relationship between parity of mothers with trimester III danger signs in Giri Maya Pangkalpinang Health Center 2017. Keywords: Education, Age, Parity, Knowledge of danger signs Trimester III


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

  ABSTRACT According to WHO (World Health Organization), diarrhea is a Chapter (bowel movement) in liquid form is more than three times in one day, and usually lasts for two days or more. In the UK 1 in 5 people suffer from diarrhea infections. Diarrheal disease in developed countries has occurred despite the health and economic improvement but still a high incidence of infectious diarrhea and is still a health problem. In Indonesia diarrheal diseases are still one of the major diseases in infants and children. Morbidity is estimated to range between 150-430 per thousand population annually. In Basuki Rahmat Health Center Palembang  , in 2011 the incidence of diarrhea in infants of 155 patients (59.2%). Factors influencing the incidence of diarrhea, including the factors of education, occupation, age, toddlers, environmental, nutritional, social, economic, food / beverage consumed, and the factors to lactose (milk cans). The purpose of this study is a known association between maternal education and employment with the incidence of diarrhea in infants in Basuki Rahmat  Health Center Palembang in 2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study were all women who come to check babies for  Basuki Rahmat Health Center Palembang  in 2011 which amounted to 35 people. Sampling in this study with non-random methods with techniques Accidental Sampling. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. Results showed there were 35 respondents from 45.7% of respondents that babies suffering from diarrhea, higher education 57.1%, and working mothers 40%. The results of this study showed no significant association between maternal education and occupation on the incidence of diarrhea in infants in Basuki Rahmat Health Center Palembang in 2011. From the results of this study, researchers hope to improve health and implement counseling about prevention of diarrhea.   ABSTRAK Menurut WHO (World Health Organization), diare merupakan BAB (buang air besar) dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi. Penyakit diare di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Indonesia penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak-anak. Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 perseribu penduduk setahunnya. Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang , pada tahun 2011 angka kejadian diare pada balita sebanyak 155 pasien (59,2%). Faktor-faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah faktor pendidikan, pekerjaan, umur balita, lingkungan, gizi, sosial ekonomi, makanan/minuman yang dikonsumsi, dan faktor terhadap laktosa (susu kaleng). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang  tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang datang memeriksakan balitanya ke Puskesmas Basuki Rahmat Palembang  pada tahun 2011 yaitu berjumlah 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode  non random  dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden terdapat 45,7% responden yang balitanya menderita diare, pendidikan tinggi 57,1%, dan ibu yang bekerja 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap kejadian diare pada balita di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang  tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan melaksanakan penyuluhan tentang pencegahan diare.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document