scholarly journals Pemberian makanan pengganti cair Nutrisure Gold® tidak meningkatkan kadar hormon estrogen tetapi meningkatkan kadar hormon progesteron pada anak tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar betina

2017 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Setia Wardani ◽  
Wimpie Pangkahila ◽  
IGM Aman

Abstract: One of the factors that influences aging process is hormonal imbalance that can occur due to the intake of food or drink containing hormone. Children aged more than 1 year with difficulty in eating are usually given Nutrisure Gold®. Analysis has shown that Nutrisure Gold® contains estrogen dan progesterone. This study was aimed to prove that Nutrisure Gold® could increase estrogen and progesterone levels in Wistar female rats. This was an experimental study with the post test only control group design. Subjects were 36 female Wistar rats (Rattus norvegicus) aged 21 days divide into 2 groups, each of 18 rats. The control group was given white rice 3.11 g and aqua bidest meanwhile the treatment group was given Nutrisure Gold® 0.93 g three times a day for 28 days. The results showed that the average estrogen level in the control group was 44.26±11.49 pg/ml and of the treatment group was 45.30±7.66 pg/ml. The average progesterone level in the control group was 22.43±3.62 ng/ml and of the treatment group was 27.44±2.28 ng/ml. Data of estrogen level were analyzed with t-independent test that showed t = -0.320 and P = 0.751 (P >0.05) meanwhile of progesterone level showed t = -4.978 and P = 0.000 (P <0.05). Conclusion: After treatment, the average estrogen levels in both groups did not differ significantly meanwhile the average progesterone levels in both groups showed significant difference.Keywords: liquid replacement meal, estrogen, progesteroneAbstrak: Salah satu faktor yang memengaruhi proses penuaan ialah ketidak seimbangan hormon yang dapat terjadi antara lain akibat pemberian asupan makanan atau minuman yang mengandung hormon. Anak-anak berusia satu tahun ke atas dengan masalah sulit makan sering diberikan makanan pengganti cair Nutrisure Gold®. Analisis menunjukkan bahwa Nutrisure Gold® mengandung hormon estrogen dan progesteron. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian Nutrisure Gold® meningkatkan kadar hormon estrogen dan progesteron pada tikus putih galur Wistar betina umur 21 hari. Jenis penelitian ialah eksperimental dengan post test only control group design, Subyek penelitian ialah 36 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar betina umur 21 hari yang dibagi atas 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 18 ekor. Kelompok kontrol diberikan nasi putih 3,11 gr dan aquabides sedangkan kelompok perlakuan diberikan Nutrisure Gold® 0,93 gr 3 kali sehari selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar estrogen kelompok kontrol 44,26±11,49 pg/ml dan rerata kelompok perlakuan 45,30±7,66 pg/ml. Rerata kadar progesteron kelompok kontrol 22,43±3,62 ng/ml dan rerata kelompok perlakuan 27,44±2,28 ng/ml. Analisis kemaknaan kadar estrogen dengan uji t-independent menunjukkan t = -0.320 dan p = 0,751 (P >0,05). Analisis kemaknaan kadar progesteron dengan uji t independent menunjukkan nilai t = -4,978 dan p = 0.000 (P < 0,05). Simpulan: Setelah diberi perlakuan, rerata kadar estrogen pada kedua kelompok tidak berbeda bermakna tetapi rerata kadar progesteron pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan bermakna.Kata kunci: makanan pengganti cair, estrogen, progesteron

2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Trisna A. Widhayanthi ◽  
Wimpie Pangkahila ◽  
Gde Ngurah Indraguna Pinatih

Abstract: Aging is a physiological process that occurs in all living creatures. Swissoats A3® is an anti-aging supplement that contains phytoestrogens. This study was aimed to prove that Swiss oats A3® supplementation could increase estrogen levels in menopausal female Wistar rats (Rattus norvegicus). This was an experimental study with a completely randomized pretest-posttest control group design. Subjects were 20 menopausal female rats (Rattus norvegicus), Wistar strain, healthy, aged 15-16 months, weighing 200 g, divided into 2 groups: the control group (P0), treated with distilled water for 21 days and the treatment group (P1), treated with Swissoats A3® of 34.2 mg/rat/day for 21 days. Before and after 21 days of treatment, 1 ml venous blood was drawn through the medial canthus of orbital sinus using microcapillary tube and the estrogen levels were meassured by using indirect ELISA method. The results showed that before treatment, the mean estrogen level in P0 group was 14.96±2.0468 pg/ml and in P1 group was 14.21±2.3905 pg/ml (P > 0.05). Meanwhile, after 21-day treatment, the mean estrogen level in P0 group was 15.07±1.8851 pg/ml, whereas in P1 group was 28.33±3.2052 pg/ml (P < 0.01). The analysis showed that the Swissoats A3® could elevate the estrogen levels significantly (P < 0.01) in group P1 (2.3905±14.21 vs 28.33±3.205). Conclusion: Swissoats A3® supplementation could increase the estrogen levels in menopausal female Wistar rats (Rattus norvegicus).Keywords: Swiss oats A3®, estrogen, female Wistar rats, menopauseAbstrak: Penuaan (aging) merupakan suatu proses fisiologik yang dialami oleh seluruh mahluk hidup. Swissoats A3® merupakan suplemen anti-aging yang mengandung fitoestrogen. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian suplemen Swissoats A3® dapat meningkatkan kadar estrogen pada tikus (Rattus norvegicus) betina menopause galur Wistar. Jenis penelitian ialah eksperimental dengan randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian ialah 20 ekor tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur Wistar, sehat, menopause, umur 15-16 bulan, berat badan 200 gr. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol (P0) yang diberikan aquadest secara sonde selama 21 hari dan kelompok perlakuan yang diberikan suplemen Swissoats A3® dosis 34,2mg/ekor/hari secara sonde selama 21 hari. Sebelum dan sesudah 21 hari perlakuan, darah vena diambil melalui medial canthus sinus orbitalis sekitar 1 ml dengan menggunakan tabung mikrokapiler dan dilakukan pemeriksaan kadar estrogen menggunakan metode indirect ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan, rerata kadar estrogen kelompok P0 14,96±2,0468 pg/ml dan kelompok P1 14,21±2,3905 pg/ml (P > 0,05). Setelah perlakuan selama 21 hari, rerata kadar estrogen kelompok P0 15,07±1,8851 pg/ml dan kelompok P1 28,33±3,2052 pg/ml (P < 0,01). Analisis efek perlakuan menunjukkan terjadinya peningkatan kadar hormon estrogen yang sangat bermakna (P < 0,01) pada kelompok P1 (14,21±2,3905 vs 28,33±3,205). Simpulan: Swissoats A3® dapat meningkatkan kadar estrogen pada tikus (Rattus norvegicus) betina menopause galur wistar.Kata kunci: Swissoats A3®, estrogen, tikus wistar betina, menopause


2019 ◽  
Vol 27 (1) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Harry Mangasi Binsar Panjaitan ◽  
Hermanto Tri Joewono ◽  
Widjiati Widjiati

Objectives: This study aim to determine sequence of Mozart songs in the analyzing differences in dendritic density of cerebellum and cerebellum of new born Rattus novergicusMaterials and Methods: Experimental study randomized post test only control group design using Rattus norvegicus. Animal subjects were divided into three groups which were control group, and the treatment group that were given exposure to default sequence and reversed sequence of Mozart's music from gestation day 10. We used a comparison test in the analysis expression of BDNF.Results: In the cerebrum there was a significant difference in the Mozart group in reverse rather than with Mozart standard sequence and in standard Mozart group with no exposure group, with p=0.003 and p=0.000. In the cerebellum there was a significant difference in the group in reverse rather than with standard Mozart and in the standard Mozart group with the control group, with p=0.000 and p=0.000. However, there was no significant difference between control group and Mozart group upside down in cerebrum and cerebellum with p=0.109 and p=0.077Conclusion: The density of dendrites in the cerebrum and cerebellum of Rattus norvegicus newborn exposed to Mozart's music during pregnancy with standard Mozart sequence was higher than that in those receiving reverse order and without exposure. There were no significant differences between the density of the cerebrum and cerebellum dendrites between groups exposed to reversed sequence of Mozart composition and those without exposure.


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
I Gede Agunk Teddy Pratama ◽  
Made Budiawan ◽  
I Nyoman Sudarmada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan three corner drill terhadap kelincahan dan power otot tungkai. Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan the non-randomized pretest-posttest control group design. Subjek penelitian yang digunakan siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan. Data post-test kelincahan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil : (1) untuk variabel kelincahan, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = -2,948 , dengan nilai signifikansi 0,009, (2) untuk variabel power, hasil perbandingan kelompok perlakuan dan kontrol didapatkan nilai thitung = 3,176, dengan nilai signifikansi 0,005. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMPN 2 Pekutatan” diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa : (1) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan (2) Pelatihan three corner drill berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswa putra peserta ektrakurikuler sepak bola SMP Negeri 2 Pekutatan. Kata Kunci : kelincahan, daya ledak, three corner drill The purpose of this research was to find out the effect of three corner drill training toward the increased agility and power muscle of legs. The type of research was a quasi-experimental and the design of research was the non-randomized pretest-posttest control group design. The subjects were man’s student football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. Agility and muscle power of legs posttest to the treatment group and the control group were analyzed by independent t-test at significance 0,05 with SPSS 16.0. Based on independent t-test results were showed : (1) to the agility variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = -2,948, with a significance value of 0,009, (2) to muscle power of legs variable, the comparison of the treatment and the control group values obtained t = 3,176, with a significance value of 0,005. Calculated significance value smaller than the value of 0,05 (Sig < 0.05), thus the research hypothesis "three corner drill training affect the increased agility and muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan " was received. From the analyzed and discussion were concluded that : (1) three corner drill training effect the increased agility in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan, (2) three corner drill training effect the increased muscle power of legs in football extracurricular participants of SMPN 2 Pekutatan. keyword : Agility, power, three corner drill


2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Reni Deviandra ◽  
Fathiyah Safitri ◽  
Djaka Handaja

Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Latar Belakang: Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide (3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim xantin oksidase. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan hiperurisemia. Metode Penelitian: Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV: diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan metode kolometrik enzimatik. Hasil: Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah (4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Kesimpulan: Ada hubungan antara dosis seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.Kata Kunci: Seledri, Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Saripati Hati Ayam,


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 34
Author(s):  
I Made Suka Adnyana ◽  
Iswinarno Doso Saputro

Tujuan: untuk mengetahui dosis efektif enoxaparin dalam mencegah terjadinya trombosis pada anastomosis mikrovaskular. Metode: penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan the randomized post test only control group design. Terdapat 33 tikus jantan Rattus norvegicus Wistar strain yang dikelompokkan menjadi tiga perlakuan yaitu perlakuan A (enoxaparin 0,75 mg/kg), B (enoxaparin 1  mg/kg), dan C (kontrol). Tuck model anastomosis dilakukan pada arteri femoralis, kemudian luas trombus yang terjadi pada pembuluh darah dibandingkan dengan diameter lumen pembuluh darah diukur dengan graticule lens dan dinyatakan dalam persen. Hasil: trombus terbentuk pada semua subyek penelitian baik pada kelompok perlakuan maupun kontrol. Rerata persentase luas trombus pada kelompok enoxaparin 0,75 mg/kg adalah 24,3%, enoxaparin 1 mg/kg sebesar 19,8% dan kelompok NaCl 0,9% sebesar 79,4%. Terdapat perbedaan antara perlakuan pemberian enoxaparin dosis 0,75 mg/kg dan 1 mg/kg dengan kontrol, namun tidak ada perbedaan bermakna rerata persentase luas trombus diantara kelompok enoxaparin dosis 0,75 mg/kg dan dosis 1 mg/kg (p=0,624). Perlu dilakukan penelitian secara klinis guna melihat efektivitas enoxaparin dalam meningkatkan patensi anastomosis pada free flap maupun replantasi. Simpulan: pemberian enoxaparin dosis 0,75 mg/kg dan enoxaparin dosis 1 mg/kg secara subkutan efektif mengurangi persentase luas trombus pada anastomosis arteri femoralis tikus. Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang bermakna dalam mengurangi persentase luas trombus pada anastomosis arteri femoralis tikus setelah diberikan dosis enoxaparin 0,75 mg/kg dan 1 mg/kg secara subkutan.


Author(s):  
Khaerul Anam ◽  
I P G Adiatmika ◽  
I Putu Adiartha Griadhi ◽  
I Made Muliarta ◽  
Luh Putu Ratna Sundari ◽  
...  

Boxing is the basic gesture for all martial arts, because all of them definitely use the shadow shot and common shot. These two types of shots are related each other because anaerobic capacity must go along with aerobic capacity.To attain the proper knowledge about the method of shadow shot and common shot in increasing VO2max for the endurance of arm muscles for boxer athletes in Central Lombok Regency. Research was experimental with pre-test and post-test control group design, this research wasconducted in Pertina Lombok Tengah Regency. The research subjects involved 15 people divided into two groups, 7 and 8 samples respectively. The control group given only shadow shot while treatment group given common shot. This training held 3 times a week in six weeks for both groups. The analyses data with independent t-test. Researcher found The endurance of arm muscles (p<0,05) that training in twu group his’not significant to VO2max (p>0,05).Keywords: Shadow blows, regular blows, Boxing, VO2max and Endurance of arm Muscl


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Tumini Tumini

In every stage of long and complex chemotherapy procedure, of course, it could confuse patients. The purpose of this queasy experimental research was to analyze the effect of education from nurses about chemotherapy procedure on patient's knowledge level toward the use of new card at one-stop oncology poly (POSA (Poli Onkologi Satu Atap)) of Dr. Soetomo Hospital, Surabaya, by using "pre-test post-test with control group design". The subjects were divided into two groups: treatment group that was given the education in using new cards and control group that was given the education in using old cards. The treatment group underwent the increase knowledge of general chemotherapy procedures, meanwhile, the control group did not undergo any increase. Keywords: Chemotherapy procedures, Knowledge, Patients, Education


Media Farmasi ◽  
2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Amran Nur ◽  
Dedi Ma’ruf ◽  
Ira Widya Sari ◽  
Natsir Djide ◽  
Peter Kabo

Uji efek analgetik dan antiinflamasi ekstrak etanol 70% daun beruwas laut (Sacevola taccada. Gartn.) Roxb) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan. Penelitian ini bertujuan menentukan efek analgetik dan antiinflamasi esktrak etanol 70% daun beruwas laut (Sacevola taccada. Gartn.) Roxb) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan. Penelitian ini adalah  penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. Sampel dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok ekstrak. Pada kelompok ekstrak, menggunakan 3 dosis ekstrak yang berbeda yaitu ekstrak dosis 12,5 mg/kgBB, 25 mg/kgBB, dan 37,5 mg/kgBB. Penentuan analgetik dengan metode Writhing test yang diinduksi dengan asam asetat 1% sedangkan antiinflamasi dengan pembentukan edema buatan dengan penginduksi karagen 1%. Efek analgetik dan antiinflamasi diperoleh pada ekstrak etanol 70% daun beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb) dengan dosis 12,5 mg/kgBB, 25 mg/kgBB, dan 37,5 mg/kgBB yang ditandai dengan jumlah geliatan dan radang pada kaki yang berbeda dengan kelompok kontrol. Hasil analisis statistik menggunakan metode SPSS (Statistical Product and Service Solution) menunjukkan bahwa efek analgetik dan antiinflamasi diperlihatkan oleh Ekstrak etanol 70% daun beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb). dosis 12,5 mg/kgBB, 25 mg/kgBB, dan 37,5 mg/kgBB tidak berbeda nyata dengan asam mefenamat dan natrium diklofenak.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Fajar Sudiono ◽  
Lunardhi Susanto ◽  
Wachjudi Kurnia

<h1>ABSTRAK</h1><p><strong>Latar Belakang:</strong>Sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah suatu kelainan endokrin yang mempunyai spektrum gambaran yang luas dan paling sering timbul pada wanita usia reproduktif. Faktor yang mendasari terjadinya SOPK adalah androgen yang berlebih, resistensi insulin, dan gangguan dinamika gonadotropin. Androgen yang berlebih menyebabkan ketidak seimbangan LH dan FSH. Terapi oksigen hiperbarik menurut teori dapat meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi okssigen hiperbarik 2,4 ATA 3x30 menit selama 5 sesi terhadap kadar testosterone pada tikus model Sindroma Ovarium Polikistik dengan resistensi insulin.</p><p><strong>Metode</strong>:Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sejati dengan <em>post test only control group design. </em>Besar sampel yang digunakan sebanyak 12 ekor yang terbagi menjadi 2 kelompok. Variabel bebas pada penelitian adalah terapi oksigen hiperbarik, variabel terikatnya yaitu kadar testosteron pada sampel darah tikus putih dan variabel controlnya suhu ruang dan pakan standart serta variabel kendalinya injeksi androgen, jenis dan spesifikasi hewan coba, ukuran kandang dan perawatan hewan. Analisis data penelitian ini diolah menggunakan uji Uji <em>Mann Whitney U.</em></p><p><strong>Hasil:</strong>Hasil data menggunakan Uji <em>Mann Whitney U</em> menunjukkan tidak ada perbedaan antara Kadar testosteron kelompok hewan coba yang diberi injeksi androgen dengan kelompok hewan coba yang diberi injeksi androgen dan terapi oksigen hiperbarik.</p><p><strong>Kesimpulan:</strong>Pemberian terapi oksigen hiperbarik tidak berpengaruh terhadap Kadar testosterone pada kelompok tikus putih <em>(Rattus Norvegicus)</em> model Sindrom ovarium polikistik dengan resistensi insulin.</p><p> </p><strong>Kata kunci: </strong><em>Terapi oksigen hiperbarik, Kadar testoteron, Sindroma ovarium polikistik, Resistensi insulin</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document