scholarly journals Karakter Pemimpin dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda Kota Banda Aceh

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Sufyan Sufyan

Abstrak. Penelitian ini tentang karakter pemimpin dan hubungannya dengan kinerja karyawan PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda Kota Banda Aceh. Pengumpulan data menggunakan dua metode yaitu studi kepustakaan (library research) dan studi lapangan (field research. Melalui studi lapangan Peneliti melaksanakan melalui dua teknik yaitu; pengamatan (observasi), yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dan terjun langsung pada rutinitas yang terjadi pada PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda Kota Banda Aceh dan melalui wawancara (interview), yaitu dengan mengadakan wawancara dengan staff-staff PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda Kota Banda Aceh. Hasil penelitian didapati karakter pemimpin PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda termasuk ke dalam pemimpin yang kurang ideal. Masihnya kurangnya kedisiplinan yang diterapkan oleh pemimpin karena pada saat mengamati keadaan kantor, masih terdapat beberapa karyawan yang datang terlambat. Upaya–upaya yang dapat dilakukan oleh pemimpin PDAM Tirta Daroy Cabang Sultan Iskandar Muda untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah pemberian kompensasi kepada karyawan, program pembinaan karyawan, melaksanakan pengawasan langsung dan pengembangan serta peremajaan karyawan.Kata kunci: Karakter Pemimpin, Kinerja Karyawan. Abstract. This research is about the character of the leader and its relation to the performance of PDAM Tirta Daroy Branch of Sultan Iskandar Muda of Banda Aceh City. source collection using two methods, literature study (library research) and field study (field research) Through field study researchers perform through two techniques, namely: observation the way source collection is done by looking and plunge directly into the routine that occurs on PDAM Tirta Daroy Branch of Sultan Iskandar Muda Banda Aceh City and through interviews, by conducting interviews with PDAM Tirta Daroy staffs Branch of Sultan Iskandar Muda Banda Aceh City. The results of the research were found to be the leader of PDAM Tirta Daroy Branch of Sultan Iskandar Muda belonging to in less ideal leaders Still lack of discipline applied by the leader because at the time of observing the office situation, there are still some employees who arrived late. Apples that can be done by PDAM Tirta Daroy Branch of Sultan Iskandar Muda to improve employee performance is a compensation, employee guidance programs, direct supervision and development and employee rejuvenation.Keywords: The Caracter of the Leader, Performances.

2014 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Eva Susanti

This research conducted in BAPEDAL  aceh, the purpose of this research is to figure out that the aplication of accountability report and work institution of government has done well.The result of data collection is got through library and field research. Library research is done by using some literature that it has relation with the research topic. While field research is the way to collect the data that it also has relation with problem discussion.Generally, the applying of primary job and bapedal function in Aceh has applied well.  The strategic of target  decision in 2010 has succed to goal by the level of percentation result average 98,53%.    The arrangement of aplication LAKIP in BAPEDAL Aceh in 2010 based on Inpres No.7 in 1999 and then it is arranged in ministry country role of efficiency  state apparatus and bureaucracy of reformation  no. 2009 in 2010 about guidelines of arrangement  for work and accountability report of institution government that it is the basic of arranging and conveying LAKIP government.


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 272-293
Author(s):  
Syandri ◽  
Iskandar ◽  
Sulaiman Kadir

This study aimed to identify the process and purpose of the grave pilgrimage tradition after marriage in Manisa village, Baranti subdisctrict, Sidrap district, South Sulawesi, and also to examine the law of the custom in the view of Islamic law. This research employed a qualitative approach with the field study method (Field Research) and library research. The study shows that: 1. People ini Manisa village after celebrating their wedding they make grave pilgrimage in forms of such as: Determining a certain time according to the agreement of the bride and groom, preparing the necessary preparations such as water, kettles, and pandanus leaves, making ablution before going to the graveyard, praying before entering the cemetery, watering the grave with water mixed with pandanus leaves, holding the gravestone, praying for the late by reciting certain chapters finalized by surah Al-Fatihah. 2. Grave pilgrimage is one of the prescribed acts of worship but it should be in accordance with the guidance of the Prophet. As for what is found in the people of Manisa Urban Village, there are still a number of differences between what they do and what had been exemplified by the Messenger of Allah such as the determination of a special time for the grave pilgrimage, watering the grave, and seeking for blessing from the graves visited.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 127
Author(s):  
Muslim Zainuddin Muslim Zainuddin ◽  
Syab’ati Asyarah Agustina Syab’ati Asyarah Agustina

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana isi putusan Mahkamah Syar’iyah tentang talak tiga menjadi satu sesuai dengan putusan Mahkamah Syar’iyah nomor 0163/Pdt.G/2016/Ms.Bna, pertimbangan hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh dan dalil-dalil hukum dalam menjatuhkan talak, dan tinjauan hukum Islam terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tentang perubahan talak. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengumpulkan data melalui penelitian library research (penelitian keperpustakaan) dan field research (penelitian lapangan). Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa isi putusan Nomor 0163/Pdt.G/2016/Ms.Bna yang mana Penggugat telah menjatuhkan talak tiga terhadap istrinya, namun Majelis Hakim memutuskan memberi izin talak raj’i kepada Penggugat terhadap Tergugat, ini sesuai dengan penetapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan Kompilasi Hukum Islam. Adapun pertimbangan hakim menjatuhkan talak tiga menjadi satu dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Pasal 65 dan KHI dalam Pasal 118. Dari tinjauan hukum Islam bahwa talak tiga itu tidak jatuh melainkan talak satu dengan berdasarkan hadits Rasulullah saw., di dalam Al-Qur’an juga disebutkan hukum jatuhnya talak tiga, namun tergantung dari niat suami dalam menjatuhkan talak tersebut.


2017 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Gunawan Gunawan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya pengangguran di Kota Banda Aceh dan untuk mengetahui kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran  di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif yang merupakan data sekunder, yang dilakukan melalui pengujian teori-teori dan melalui  penelitian  lapangan, dimana  metode deskriptif juga adalah untuk menganalisa data dengan cara  mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data sehingga dapat  memberikan suatu gambaran mengenai keadaan yang diteliti.           Subjek dari penelitian ini adalah Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Kota Banda Aceh, Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah data-data mengenai kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran di Kota Banda Aceh, dimana data yang diperoleh selama tahun 2006 - 2015 dan data-data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data meliputi: library research (penelitiankepustakaan), dan field research (penelitianlapangan) dengan metode  wawancara yaitu melakukan Tanya jawab sehubungan dengan permasalahan penelitiandan observasi lapangan.           Hasil penelitian menjelaskan bahwa perkembangan tingkat pengangguran di Kota Banda Aceh dari tahun 2006 sampai 2015 mengalami peningkatan terus menerus dan mencapai puncak pada tahun 2010 yaitu 17,05% dengan peningkatan sebesar 10%  di bandingkan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2009 tingkat pengangguran hanya berkisar 7,70%. Pemerintah Daerah melakukankebijakan – kebijakanlainnya seperti Mengembangkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM), melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan – kawasan, membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur Kata Kunci: Kebijakan Pemerintah, Pengangguran,Kota Banda Aceh


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 10-19
Author(s):  
Dini Damanik ◽  
Darwin Lie ◽  
Marisi Butarbutar ◽  
Fitria Halim

As for this research problem formula is how to influence Motivation and work ethic to employee performance at Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar. Design of this research was done by using the design of library research and field research. The population used in this research is all employees at Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar which amounted to 27 employees. Considering responder amount less than 100 people to reply the questionnaires which writer propagate and availibility of writer time and also for the accuracy of result of research. Types of data used are qualitative and quantitative data. Technique of data collected by questionnaires, interview and documentation. The analysis technique used is descriptive qualitative analysis and descriptive quantitative analysis. The result of analysis from linear regression modestly that is Ŷ= 6,518 + 0,827X1 + 0,314X2, it means there is a positive influence between motivation and work ethic to employee performance at Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar. The strength of relationship between the is high correlation, that is r = 0,791. From coefficient determination can be explained that the level of employee performance can be explained by motivation and work ethic as big as 62,5%, and the rest 37,5% can be explained by the other factor that was not discussed in this research. From result of processing and calculation questionnaires, writer get the conclusion that motivation and work ethic applied by Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar have an effect to employee performance. This matter is proved by hypothesis test either simultaneously where the result test fhitung (20,020) > ttabel (3,40) and which significant 0,000 < alpha 0,05. Keywords: Motivation, Work Ethic, Employee Performance


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Meddy Nurpratama

Human resources are a very important part for every company to achieve the goals to be achieved. Company goals can be achieved through high employee performance. The management of the company must be able to increase employee performance by paying attention to factors such as discipline and compensation. Results of research on company performance, PD. Bumi Wiralodra Indramayu in the 2013-2018 period experienced a decline in performance. This study aims to determine the effect of: work discipline on employee performance; compensation for employee performance; and the influence of work discipline and compensation together on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu. The method used in this study is associative, which aims to determine the relationship between two or more variables. Data collection techniques by means of field research, literature study, data analysis and a population of 30 people and the determination of the sample using total sampling. The data analysis follows descriptive analysis, normality test, multicollinearity and multiple regression analysis. The results showed that work discipline had a significant effect on employee performance with a significance value of 0.000 <0.05; compensation has a significant effect on employee performance with a significance value of 0.006 <0.05. Work discipline and compensation together have a significant influence on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu, a significance value of 0.000 <0.05 while the influence of work discipline and compensation on employee performance is 91.9%. The remaining 8.1% is influenced by other factors. Employee performance can be increased if discipline and compensation are considered by the company management. The enactment of regulations that are accompanied by appropriate sanctions will encourage high work discipline and the management of the company to try to meet the needs of employees through appropriate compensation


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 227
Author(s):  
Ihdi Karim Makinara ◽  
Jamhir Jamhir ◽  
Sarah Fadhilah

Saksi yang dihadirkan dalam persidangan seharusnya saksi yang betul-betul mengetahui langsung perkara yang disidangkan, bukan saksi yang mengetahui perkara dari cerita orang lain atau saksi yang mengambil kesimpulan sendiri terhadap kesaksiannya dan kemudian memberikan sebuah kesaksian di persidangan. Namun pada praktiknya, sering kali saksi yang dihadirkan dalam sebuah persidangan adalah saksi yang tidak mengalami sendiri, melihat atau mendengar sendiri perkara yang disengketakan, namun ia dipanggil sebagai seorang yang akan memberi kesaksian. Kesaksian seorang saksi yang demikian disebut dengan saksi Testimonium de Auditu. Dalam hal ini, ada pengadilan yang memakai saksi tersebut sebagai alat bukti, ada juga yang sama sekali tidak memakai kesaksian yang demikian sebagai pertimbangan untuk membuat sebuah putusan. Salah satu putusan yang menolak sebuah kesaksian Testimonium de Auditu adalah putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, dengan nomor putusan No 133/Pdt.G/2019/MS-Bna, sedangkan putusan yang menerima saksi Testimonium de Auditu sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan sebuah perkara salah satunya yaitu putusan No. 113/Pdt.G/2019/MS-Aceh.  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelittian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research), dan penelitian lapangan (field research). Hasil dari penelitian ini adalah Pertimbangan hakim dalam putusan tinggat pertama yaitu keterangan saksi telah sesuai dengan Pasal 308 dan Pasal 309 RBg. Oleh karena itu kesaksian yang dihadirkan menurut pendapat hakim telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai saksi. Atas pertimbangan tersebut maka gugatan yang diajukan oleh penggugat diterima oleh majelis hakim tingkat pertama. Kekuatan saksi testimonium de auditu dalam perkara perceraian tidak dapat dijadikan alat bukti utama dalam mengambil keputusan karena tidak memenuhi syarat sebagai saksi, namun saksi testimonium de auditu ini dapat dipakai dalam hal apabila saksi langsung sudah tidak ada, namun saksi testimonium de auditu tersebut tetap harus mengetahui perkara tersebut dari saksi langsung, bukan dari orang lain. Ditinjau dari hukum Islam, saksi testimonium de auditu dikenal dengan istilah saksi istifadhah. Kesaksian yang seperti ini dalam islam hanya dibolehkan dalam beberapa perkara yaitu perkara nasab, kematian, perwakafan, pernikahan, serta kepemilikan atas suatu barang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan perkara cerai gugat. Pada putusan tingkat banding, tentang alat bukti saksi ini kembali dianalisa satu persatu, salah satunya yaitu alat bukti saksi dan ditemukan bahwa saksi pertama merupakan saksi testimonium de auditu sehingga pengadilan tingkat banding membatalkan putusan tingkat pertama.


2018 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 371-387
Author(s):  
Bahrun Bahrun ◽  
Syahrizal Abbas ◽  
Iman Jauhari

Pasal 4 ayat (1) dan (2) Perma Nomor 1 Tahun 2016 menyatakan bahwa wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui mediasi, begitu pula Pasal 17 ayat (1) Hakim Pemeriksa Perkara mewajibkan Para Pihak menempuh Mediasi. Karena Mediasi diharapkan menjadi wadah pilihan untuk memperoleh solusi yang didasarkan pada kepentingan dan kebutuhan pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan dan hambatan hakim mediator serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya hambatan tersebut. Jenis penelitian dengan pendekatan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan untuk data sekunder dan penelitian untuk memperoleh data primer. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Berdasarkan penelitian diketahui peranan hakim mediator dalam menangani perkara/sengketa sudah berjalan, namun belum optimal. Terbukti dari 18 (delapan belas) kasus, jumlah kasus yang selesai melalui mediasi hanya 2 (dua) kasus, sedangkan tahun 2016 sampai 2017 belum ada kasus yang selesai melalui mediasi. Hal tersebut disebabkan jumlah mediator yang terbatas dan kurang memiliki kapastitas sumber daya yang memadai. Upaya untuk mencegahnya berupa sosialisasi manfaat mediasi dan mengikuti pelatihan mediasi serta mediasi harus dilakukan secara profesional. Ketua Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh hendaknya melakukan sosialisasi manfaat Mediasi, dan Mahkamah Agung RI hendaknya mengevaluasi praktik mediasi dan menambah jumlah hakim.Article 4 paragraph (1) and (2) Supreme Court Regulation Number 1 of 2016 states that it must first be pursued a settlement through mediation, as well as Article 17 paragraph (1) of the Judicial Examining Judge requiring the Parties to take Mediation. Because Mediation is expected to be a container of choice to obtain solutions that are based on the interests and needs of the parties. This research aims to know and explain the roles of mediator judges and obstacles faced by the judgesin settling the dispute of marital propertiesafter the divorce at Mahkamah Syar’iyah of Banda Aceh. This research also aims to know the efforts done to prevent and handlethe hurdles in settling the disputes post-divorce at Mahkamah Syar’iyah of Banda Aceh. This is juridical empirical research. The data are collectedthrough library research in order to obtain secondary data and field research is conducted in order to obtain primary data.This research applies qualitative analysis. Based on the research, it is known that the role of mediator judges in handling cases / disputes is already underway, but not optimal. It is evident from 18 cases, the number of cases completed through mediation is only 2 cases, whereas in 2016 until 2017 there have been no cases completed through mediation. This is due to the limited number of mediators and lack of adequate resource capacity. Efforts to prevent it in the form of socializing the benefits of mediation and participating in mediation and mediation training must be carried out professionally. The Chairperson of the Banda Aceh Syar'iyah Court should disseminate the benefits of Mediation, and the Indonesian Supreme Court should evaluate the practice of mediation and increase the number of judges.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 89-99
Author(s):  
Mustofa Imam ◽  
Lutfi Fadilah ◽  
Anggara Wahyu Widiawati Putri

The curriculum of education is always changing and developing according to the needs of education in which all components of the nation also provide encouragement for education providers aiming to always carry out the process of improvement. For this reason, the implementation of the curriculum must have guidelines that must be adhered to. To overcome the above problems, the principles of curriculum development can be used as guidelines for the delivery of education. In this article, the speaker uses a type of library research method, namely in obtaining data from library documents such as books, books, magazines, journals and other documents. Literature study is a form of research related to the way of collecting research materials and data. The data collection technique used is the documentation method, namely by collecting and analyzing documents. The result of this research is that in implementing the curriculum, it is necessary to have guidelines that can be used as guidance. And among the 9 principles of developing the existing curriculum, each education provider is good to be applied in accordance with the existing institutional conditions.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Jabbar Jabbar ◽  
Zulfa Hanum

Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2013 tentang Hukum Acara Jinayat di antaranya mengatur tentang pelaksanaan putusan Mahkamah yang diatur pada bab XIX. Dalam bab tersebut terdapat Pasal 262 ayat (2) yang menjelaskan tentang pelaksanaan ‘uqũbah cambuk tidak boleh dihadiri oleh anak-anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun. Akan tetapi di dalam praktiknya berbeda dengan ketentuan yang diatur di dalam Hukum Acara Jinayat. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk pengawasan pelaksanaan ‘uqũbah cambuk di Kota Banda Aceh dan faktor penghambat pengawasan pelaksanaan ‘uqũbah cambuk. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research), juga penelitian kepustakaan (library research) berdasarkan metode pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang menghasilkan paparan di lapangan dan kemudian gambaran tersebut akan dianalisa dari segi hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengawasan pelaksanaan ‘uqũbah cambuk di Kota Banda Aceh adalah kehadiran Hakim Pengawas di lokasi pencambukan pada saat pelaksanaan ‘uqũbah cambuk untuk mengawasi agar pelaksanaan ‘uqũbah cambuk berjalan sesuai dengan prosedur yang terdapat dalam ketentuan Qanun Hukum Acara Jinayat. Dan adanya himbauan (pengumuman) di lokasi pencambukan yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan agar setiap masyarakat yang hadir menyaksikan ‘uqũbah cambuk mengetahui dan mendengar serta menaati himbauan tersebut. Adapun upaya yang dilakukan oleh aparatur hukum untuk mengantisipasi hadirnya anak-anak di bawah umur 18 (delapan belas) tahun menyaksikan proses pencambukan yaitu dengan cara pelaksanaan ‘uqũbah cambuk tidak dilaksanakan pada hari libur. Karena kegiatan anak-anak pada selain hari libur sibuk melanjutkan pendidikannya di sekolah walaupun masih ada anak-anak yang menyaksikan proses pencambukan tetapi tidak berada di garda terdepan. Faktor penghambat pengawasan pelaksanaan ‘uqubat cambuk adalah aparatur hukum tidak patuh hukum, kurangnya pemahaman aparatur hukum terhadap Hukum Acara Jinayat, dan aparat penegak hukum lebih mementingkan keinginan masyarakat dari pada menegakkan Pasal 262 ayat (2) Qanun Hukum Acara Jinayat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document