scholarly journals Hubungan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) dan Dukungan Suami dengan Kelancaran Persalinan di Desa Bulu Allapporenge Kecamatan Bengo Kabupaten Bone

2019 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 74-81
Author(s):  
St. Malka

Pemeriksaan ANC bagi ibu hamil bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul selama kehamilan .Apabila cepat diketahui akan dapat segera diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dengan melakukan pemeriksaan ANC secara rutin dan teratur.Tujuan penelitian untuk mengetahui kepatuhan ANC dan dukungan suami dengan kelancaran persalinan di Desa Bulu Allapporenge.Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah ibu yang telah melahirkan ≤ 24 bulan.Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 46 orang.Uji statistik menggunakan Chi Square dengan nilai signifikan α 0,05 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai ρ value 0,00, artinya ada hubungan antara kepatuhan ANC dan dukungan suami dengan kelancaran persalinan di Desa Bulu Allapporenge.Diharapkan kepada ibu untuk lebih termotivasi melakukan kunjungan ANC dan diharapkan suami dapat mendampingi istri pada proses persalinan sehingga dapat membantu proses kelancaran persalinan.

2021 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Nining Sulistyowati ◽  
Yeti Trisnawati

ABSTRAKLatar belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya. Tujuan penelitian: Untuk menganalisis kecemasan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care di masa pandemic covid-19. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dari bulan Januari – Februari 2021. Populasi seluruh ibu hamil TM III yang terdata di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dengan sampel sebanyak 32 responden. Teknik purposive sampling dengan kriteria antara lain ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III, mampu mengungkapkan perasaan dan kecemasannya, mempunyai handphone dan nomor whatsapp, memiliki Buku KIA serta skor L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) <10. Hasil penelitian: Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,016 (p<0,05) disimpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care ke fasilitas pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan ANC ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 sebagian besar melakukan kunjungan ANC teratur 22 ibu hamil (68,8%), ibu hamil tidak mengalami kecemasan 9 (28,1%). Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 12 ibu hamil (37,5%). Ibu hamil yang tidak mengalami cemas seluruhnya melakukan kunjungan ANC secara teratur yaitu 9 responden.Kata kunci: umur, Pendidikan, pekerjaan, kehamilan, kecemasan, frekuensi antenatal carePREGNANT MOTHER'S ANXIETY LEVELS ON ANTENATAL CARE VISITS DURING THE COVID-19 PANDEMICABSTRACTBackground: The Covid-19 pandemic has caused many restrictions on almost all routine services, including maternal and neonatal health services. Pregnant women are reluctant to go to the puskesmas or health service facilities for fear of contracting it, there are recommendations to postpone pregnancy checks and classes for pregnant women. This lack of ANC visits can cause danger to the mother and fetus, such as bleeding during pregnancy because no danger signs are detected. The purpose of the study: To analyze the anxiety of pregnant women regarding antenatal care visits during the covid-19 pandemic. Methods: Analytical research with cross sectional design. The study was conducted at the Independent Midwife Practice in Tanjungpinang City from January - February 2021. The population of all TM III pregnant women recorded at the Midwife Independent Practice in Tanjungpinang City with a sample of 32 respondents. Purposive sampling technique with criteria including pregnant women with the third trimester of pregnancy, being able to express their feelings and anxieties, having a cellphone and whatsapp number, having a KIA Book and an L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) score <10. Research results: The results of the chi square statistical test obtained a p value of 0.016 (p <0.05) it was concluded that there was a relationship between the level of anxiety of pregnant women and antenatal care visits to health care facilities during the Covid-19 pandemic. Conclusion: The results showed that ANC visits of pregnant women to health care facilities during the covid-19 pandemic mostly carried out regular ANC visits 22 pregnant women (68.8%), pregnant women did not experience anxiety 9 (28.1%). Pregnant women who experience anxiety and do not regularly visit ANC as many as 12 pregnant women (37.5%). Pregnant women who do not experience anxiety all make regular ANC visits, namely 9 respondents.Keywords: age, education, occupation, pregnancy, anxiety, antenatal care frequency.


2019 ◽  
Vol 9 (04) ◽  
pp. 673-680
Author(s):  
Agustian Dwi Mahendra ◽  
Nur Yeny Hidajaturrokhmah ◽  
Suci Anggraeni

Pendahuluan: Kepatuhan ibu hamil untuk melakukan Antenatal care sangat penting karena dapat mengurangi angka komplikasi kehamilan. Akan tetapi prevalensi ibu hamil untuk melakukan Antenatal Care sangat rendah. Tujuan: Tujuan penelitian ini menganalisis kepatuhan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian komplikasi kehamilan di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Desain: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung sejumlah 45 responden. Sampel diambil secara purposive sampling didapatkan 30 responden . Data yang telah terkumpul diolah dengan uji statistik chi square dengan kemaknaan α =0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian besar dari responden memiliki kepatuhan ANC yang patuh, yaitu 19 responden (63,3%) dan sebagian besar responden tidak mengalami kejadian komplikasi saat hamil, yaitu 22 responden (73,3%). Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan kepatuhan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian komplikasi kehamilan di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung (nilai p-value = 0,002) dengan uji chi square. Kesimpulan: Kepatuhan ibu hamil untuk melakukan Antenatal care sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi komplikasi kehamilan yang dapat mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi. 


2022 ◽  
pp. 1372-1383
Author(s):  
Nurwahdaniar Syahrul ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
Nurul Hikmah

ngka kematian ibu (AKI) di Indonesia bila dibandingkan dengan Negara ASEAN, masih tinggi. Kondisi tersebut merupakan masalah pelayanan kesehatan ibu hamil yang dapat dilihat sebagai masalah mutu kualitas pelayanan antenatal care (ANC). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan antenatal care (ANC) di RSUD Batara Siang Pangkep. Metode penelitian kuantitatif. Data berupa wawancara dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk untuk google form dan media whatsapp. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 79 responden (ibu hamil). Hasil uji Chi-square menyatakan bahwa dari tujuh variabel yang diteliti terdapat empat hubungan yang bermakna dengan p-Value dari masing-masing variabel, yaitu timbang berat badan (p=0,005), ukur tekanan darah (p=0,000), ukur tinggi fundus uteri (p=0,023), tes terhadap penyakit menular seksual (PMS) (p=0,010), sedangkan tiga hubungan yang tidak bermakna, yaitu pemberian imunisasi TT lengkap (p=0,905), pemberian tablet zat besi (Fe) (p=0,529), dan temu wicara / konseling (p=0,397). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, tes terhadap PMS terhadap kualitas pelayanan antenatal care (ANC) dan tidak ada hubungan antara pemberian imunisasi TT lengkap, pemberian tablet zat besi (Fe), dan temu wicara / konseling terhadap kualitas pelayanan antenatal care ANC. Diharapkan peneliti selanjutnya meneliti kualitas pelayanan antenatal care di wilayah kerja yang diinginkan.


Author(s):  
Rahayu Dwikanthi ◽  
Jundra Darwanty ◽  
Retno Dumilah

Antenatal services that are carried out regularly and comprehensively can detect early abnormalities and risks that may arise during pregnancy. In fact, although the proportion of pregnant women who check their pregnancies to health workers in early pregnancy is quite high (81.6%), not all of them take part in examinations according to ANC service standards up to 4 times. This study aims to analyze the relationship between husband support and pregnancy check behavior. This type of research was cross-sectional, with respondents being maternity in the Rawamerta Health Center, Karawang Regency, consisting of 41 respondents selected by purposive sampling technique. Chi-square test was used in the data analysis. The analysis showed that there was no relationship between husband's support and pregnancy check up, so it is necessary to do further family-based research. Keywords: antenatal care; husband's support ABSTRAK Pelayanan antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko yang mungkin timbul selama kehamilan. Kenyataannya, walaupun proporsi ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan di awal kehamilan cukup tinggi (81,6%), namun tidak semuanya mengikuti pemeriksaan sesuai standar pelayanan ANC sampai dengan 4 kali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan kehamilan. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional, dengan responden adalah ibu bersalin di Puskesmas Rawamerta, Kabupaten Karawang, terdiri atas 41 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Dalam analisis data digunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemeriksaan kehamilan, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berbasis keluarga. Kata kunci: antenatal care; dukungan suami


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Agung Sutriyawan ◽  
Chantika Cindiana Nadhira

Angka kejadian stunting tertinggi di Kota Bandung adalah di wilayah kerja Puskesmas Citarip jumlah 1507 balita. Faktor resiko stunting disebabkan oleh asupan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupan seperti ASI eksklusif dan Status Gizi Ibu ketika hamil. Selain itu, Pelayanan ANC dan Sanitasi dasar pun menjadi beberapa penyebab terjadinya stunting Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian Stunting pada balita di UPT Puskesmas Citarip Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian kasus kontrol. Populasi kasus sebanyak 249 balita dan populasi kontrol 2268 balita, dengan tehnik purposive sampling diambil sampel penelitian yaitu 47 kasus dan 47 kontrol. Teknik analisis yang digunakan adalah Chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah pengetahuan ibu (p=0,006;OR= 3,611), ASI eksklusif (p=0,0011;OR 3,314), dan sanitasi dasar (p=0,025;OR=3,619). Variabel yang tidak berhubungan adalah status gizi ibu dan antenatal care. Variabel dominan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah sanitasi dasar dengan OR95%CI =5,960 (1,653-21,484). Faktor risiko kejadian stunting pada balita adalah pengetahuan ibu, ASI ekslusif dan sanitasi dasar. Faktor yang paling berhubungan dengan kejadian stunting adalah sanitasi. Diharapkan kepada Puskesmas dapat menjalin kerjasama lintas sektor untuk mengupayakan peningkatan perbaikan sanitasi dan upaya peningkatan pengetahuan ibu mengenai stunting serta cakupan ASI eksklusif


Author(s):  
Novalia Widya Ningrum

Latar Belakang: Pelayanan kesehatan selama kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Penyebab kematian tersebut karena kurang optimalnya pelayanan kesehatan selama masa kehamilan. Berbagai hal yang mempengaruhi pelayanan antenatal; pengetahuan,umur,pekerjaan,paritas,letak geografis tempat tinggal dan motivasi baik dari ibu ataupun lingkungan yang diteliti d Puskesmas X.Tujuan Penelitian: Menganalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas X.Metode : Penelitian menggunakan observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah ibu hamil TM III yang berada di wilayah kerja Puskesmas Takisung bulan April-Juni 2017 berjumlah 224 orang, di ambil dengan sampel minimal 30 orang. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling, dianalisis menggunakan  uji Chi-square.Hasil : Analisis uji Chi-square  Faktor usia (p= 0,456 α= 0,10) dan pengetahuan Ibu hamil TM III (p=0,926 α = 0,10, maka tidak adanya pengaruh umur dan pengetahuan terhadap kunjungan ANC. Faktor pekerjaan (p= 0,046 α = 0,10), jumlah paritas (p=0,068 α = 0,10), letak geografis (p=0,005 α = 0,10), motivasi (p=0,001 α = 0,10),maka adanya pengaruh faktor pekerjaan, paritas, letak geografis dan motivasi  terhadap kunjungan ANC.Simpulan: Faktor pekerjaan,jumlah paritas, letak geografis tempat tinggal, motivasi berpengaruh pada ibu hamil TM III dalam melakukan kunjungan Antenatal Care. Kata Kunci : Antenatal Care, letak geografis, motivasi, paritas, pekerjaan, pengetahuan, umur.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 98-106
Author(s):  
Putri Lili Heldawati ◽  
Martha Irene Kartasurya ◽  
Sri Achadi Nugraheni

Preeklampsia diduga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa berat badan lahir bayi ibu penderita preeklampsia lebih rendah dari pada ibu non preeklampsia. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort prospektif. Subjek penelitian 68 orang, yang mencakup 34 ibu hamil penderita preeklampsia dan 34 non preeklampsia yang dipilih secara Purposive Sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder dari Rumah Sakit (Berat Badan Lahir dan Panjang Badan lahir). Analisis data dilakukan dengan chi-square,  Mann Whitney Test, independent T Test, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan umur, pendidikan, status bekerja dan pendapatan per bulan antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Tidak ada perbedaan jarak kehamilan, paritas, status gizi ibu, penyakit saat hamil dan pemeriksaan Antenatal care antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Berat badan lahir bayi dari ibu penderita preeklampsia lebih rendah (2.650±469,1)gram, daripada ibu non preeklampsia (2.700±346,7)gram, dengan nilai p=0,022. Disarankan kepada para bidan untuk memberikan motivasi pada ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Antenatal care secara rutin sebagai upaya deteksi dini pencegahan preeklampsia dan BBLR.        


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Theresia Nancy Lesilolo ◽  
Joice N. A. Engka ◽  
Herlina I. S. Wungouw

Abstract: Iron deficiency anemia is a major nutritional problem in the world and until now has not resolved properly. World Health Organization (WHO) had estimated more then 2 million people had been exposed with anaemia with prevalence of 30% in pregnant women especially in Developing Countries such as Indonesia, which according RISKESDAS in 2013 the prevalence of anemia in Indonesia approximately 31.7%. There are several risk factors that cause pregnant women to experience iron deficiency anemia like economic problems, the lack of iron absorption and blood loss resulting in decreased hemoglobin levels such as menstruation, bleeding and infection. The purpose of this study was to determine the relationship of iron tablets on antenatal care for pregnant women hemoglobin. This research is analytic survey with cross sectional study. Then the data that had been collected will be processed by using SPSS program. The population is all pregnant women in the working area in 6 health centers Mongondouw Bolaang North and sampling done purposive sampling. By using the chi square test, it showed that there is a correlation between antenatal care with hemoglobin levels (P=0,047) and there is a correlation between iron tablet with hemoglobin levels (P= 0,015). There is a correlation between iron tablets and antenatal care with hemoglobin levels in pregnant women in North Bolaang Mongondouw.Keywords: iron tablets, antenatal care, hemoglobin levelAbstrak: Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi utama di seluruh dunia dan sampai saat ini belum teratasi dengan baik. WHO memperkirakan terdapat 2 juta penduduk dunia yang terkena anemia dari berbagai lapisan kelompok masyarakat dengan prevalensi 30% pada ibu hamil terkena terutama di Negara berkembang. Prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia menurut RISKESDAS 2013 yakni 31,7%, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi seperti kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi, kurangnya absorbsi zat besi serta kehilangan darah yang mengakibatkan kadar hemoglobin menurun seperti menstruasi, perdarahan dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian tablet besi pada antenatal care terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara. Penelitian bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Kemudian data yang terkumpul diolah dengan menggunakan SPSS. Populasi adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja di 6 puskesmas Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara dan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan ada hubungan antara antenatal care dengan kadar hemoglobin serta terdapat hubungan pemberian tablet dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongodouw Utara. Ada hubungan pemberian tablet besi dan antenatal care terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara.Kata kunci: tablet besi, pemeriksaan antenatal dan kadar hemoglobin (hb)


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Yuwanti Yuwanti ◽  
Festy Mahanani Mulyaningrum ◽  
Meity Mulya Susanti

ABSTRAK Stunting pada anak  merupakan masalah gizi yang menjadi masalah nasional, hal ini dikarenakan stunting berdampak negatif terhadap sumber daya manusia di masa yang akan datang. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting masih sejumlah 37, 2%. Sirkesnas tahun 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting mencapai 33,6 %, hal ini menjadi masalah kesehatan yang penting dikarenakan masalah stunting berada diatas ambang batas 20 %. Sedangkan Stunting pada anak balita disebabkan oleh multifaktor seperti konsumsi gizi selama hamil, pengetahuan ibu tentang gizi, akses pelayanan yang terbatas, akses sanitasi dan kebersihan air yang kurang memadai. Dampak stunting yaitu penurunan kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan ekonomi dan produktifitas kerja dan memperburuk kesenjangan. Stunting pada balita dimana tinggi badan lebih pendek dari usia pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh kasus stunting pada balita di wilayah Kabupaten Grobogan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian di analisa menggunakan SPSS for window, untuk analisa data bivariat menggunakan uji Chi Square, sedangkan data multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian diketahui bahwa status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita dengan nilai p value < 0,05. Pantang makanan, riwayat konsumsi tablet besi, riwayat antenatal care, riwayat penyakit penyerta dalam kehamilan, riwayat pemberian ASI ekslusif, sanitasi air bersih, lingkungan perokok dan kondisi ekonomi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan p value = > 0,05. Status gizi, tinggi badan ibu, dan kebiasaan makan makanan instan secara bersama- sama sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita Kata Kunci: Stunting, balita, gizi 


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Siti Qomariah ◽  
Sal Miati

Perawatan kesehatan ibu diwujudkan melalui penyediaan layanan Antenatal Care setidaknya empat kali selama kehamilan, dengan distribusi setidaknya satu pada trimester pertama, satu di trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Perawatan antenatal secara teratur dapat diharapkan setiap ibu hamil yang sehat selama kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan. Indikator kinerja cakupan perawatan kesehatan ibu pusat K4 di provinsi Riau pada tahun 2015 belum tercapai sebesar 86,7% dari target Rencana Strategis (Perencanaan) Kementerian Kesehatan sebesar 95%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hubungan antara pendidikan kesehatan tentang bahaya kehamilan dengan kepatuhan Antenatal Care. Penelitian dilakukan pada tanggal 30 November sampai 7 Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sampling nonprobability dimana seluruh ibu hamil trimester ketiga masuk dalam rekam medik RB Siti Julaeha sebanyak 41 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan daftar periksa. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan Antenatal Care, dengan melihat nilai probabilitas (probabilitas) dengan menggunakan uji chi square dimana hasil pvalue = 0,410 alpha lebih besar dari 0,05.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document