scholarly journals Hubungan Status Preeklampsia Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir Bayi di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Sulawesi Tengah

2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 98-106
Author(s):  
Putri Lili Heldawati ◽  
Martha Irene Kartasurya ◽  
Sri Achadi Nugraheni

Preeklampsia diduga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa berat badan lahir bayi ibu penderita preeklampsia lebih rendah dari pada ibu non preeklampsia. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort prospektif. Subjek penelitian 68 orang, yang mencakup 34 ibu hamil penderita preeklampsia dan 34 non preeklampsia yang dipilih secara Purposive Sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder dari Rumah Sakit (Berat Badan Lahir dan Panjang Badan lahir). Analisis data dilakukan dengan chi-square,  Mann Whitney Test, independent T Test, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan umur, pendidikan, status bekerja dan pendapatan per bulan antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Tidak ada perbedaan jarak kehamilan, paritas, status gizi ibu, penyakit saat hamil dan pemeriksaan Antenatal care antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Berat badan lahir bayi dari ibu penderita preeklampsia lebih rendah (2.650±469,1)gram, daripada ibu non preeklampsia (2.700±346,7)gram, dengan nilai p=0,022. Disarankan kepada para bidan untuk memberikan motivasi pada ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Antenatal care secara rutin sebagai upaya deteksi dini pencegahan preeklampsia dan BBLR.        

Author(s):  
Debby Suciani ◽  
Yulita Triadiarti

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara bank pemerintah (BUMN) dengan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. . Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan metode pendekatan RGEC yaitu Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, and Capital. Aspek Risk Profile diukur menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL),aspek Good Corporate Governance diukur menggunakan nilai komposit GCG, aspek Earning diukur menggunakan rasio Return on Equity (ROE), dan aspek Capital diukur menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 - 2018. Dari 42 perbankan yang terdaftar, dipilih 4 bank pemerintah (BUMN) dan 4 Bank Umum Swasta Nasional dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari situs www.idx.co.id, www.ojk.go.id, dan www.bi.go.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, uji normalitas, Independent Sample T-test dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara bank pemerintah (BUMN) dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dilihat dari aspek Earning yang diukur dengan rasio Return on Equity (ROE). Dan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara bank pemerintah (BUMN) dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) jika dilihat dari aspek Risk Profile yang diukur dengan rasio Non Performing Loan (NPL), aspek Good Corporate Governance yang diukur dari nilai komposit GCG, dan aspek Capital yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). Kata Kunci : Perbandingan, Kinerja Keuangan, Non Performing Loan, Nilai Komposit GCG, Return on Equity, dan Capital Adequacy Ratio. 


2013 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 531-538
Author(s):  
Afina Rachma Sulistyaning ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Manajemen DM efektif dilakukan pada tahap awal sebelum timbul gejala atau prediabetes. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) mencapai 100 - 125 mg/dl. Angkak merupakan beras hasil fermentasi oleh kapang Monascus purpureous yang dikaitkan dengan perbaikan toleransi glukosa dan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian angkak terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes.  *)Penulis Penanggungjawab Metode : Jenis penelitian adalah true experiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah karyawati kantor BPPT, Bappeda, BPS, dan yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yang diambil secara purposive sampling sebanyak 28 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok secara simple randomization. Kelompok perlakuan diberi angkak 5,4 gram selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol diberi air filtrasi beras sangrai. Pengukuran kadar GDP dilakukan sebelum dan setelah intervensi dengan metode spektrofotometri. Asupan makan subjek sebelum intervensi diperoleh dengan metode food recall 3x24 jam dan selama intervensi dengan metode food recall 5×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Paired t-test, korelasi dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.006) sebesar 9.14±10.48 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.35±7.39 mg/dl. Secara statistik, terdapat perbedaan perubahan kadar GDP antara kelompok perlakuan dan kontrol yang bermakna (p=0.005).Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 5,4 mg angkak selama 14 hari.


2012 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 312-321
Author(s):  
Evi Sinaga ◽  
Yekti Wirawanni

Latar Belakang : Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) antara 100 - 125 mg/dl. Manajemen diabetes efektif dilakukan pada tahap prediabetes. Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian susu kedelai terhadap kadar GDP pada wanita prediabetes. Metode : Jenis penelitian ini quasi eksperiment dengan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang, diambil secara purposive sampling sebanyak 30 orang, dibagi secara acak dalam 2 kelompok. Kelompok perlakuan diberi susu kedelai sebanyak 280 ml/hari selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol tidak. Kadar GDP diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan metode spektrofotometri. Asupan makan kedua kelompok selama intervensi diperoleh dengan metode food record 14×24 jam dan food recall 3×24 jam. Analisis statistik menggunakan Independent sample t-test, Mann-Whitney test, Wilcoxon test, analisis bivariat dan regresi linear. Hasil : Kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar GDP yang bermakna (p=0.001) sebesar 26.31±11.38 mg/dl sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 0.07±10.81 mg/dl. Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan perubahan kadar GDP yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol. Terdapat korelasi antara aktifitas fisik, perubahan IMT dan perubahan asupan serat secara bersamaan dengan perubahan GDP sebesar 0.561. Simpulan : Terdapat penurunan kadar GDP yang bermakna setelah pemberian 280 ml susu kedelai selama 14 hari. Variabel aktifitas fisik, perubahan IMT dan perubahan asupan serat ikut berkontribusi terhadap penurunan GDP.


Bio-Lectura ◽  
2014 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 37-48
Author(s):  
Mariana Mariana ◽  
Hayati Hayati

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe  write-pair-square terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada konsep gerak tumbuhan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2013 di SMP Negeri 19 Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen pretest-posttest control group design. Pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest, aktivitas siswa dan  aktivitas guru. Sampel penelitian ini ditetapkan 2 kelas  dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data berupa t-test apabila data normal dan homogen, U Mann-Whitney test apabila data tidak normal dan tidak homogen. Rerata N-Gain pada kelas pada kelas kontrol yaitu 0,48 (sedang) dan eksperimen 0,70 (tinggi). Berdasarkan hasil analisis uji statistik U Mann-Whitney test terhadap N-Gain diperoleh hasil yang berbeda signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat  disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kooperatif tipe Write-Pair-Square (WPS) terhadap peningkatan hasil belajar siswa dikelas VIII SMP Negeri 19 Pekanbaru pada konsep gerak tumbuhan tahun ajaran 2013/2014.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 9-23
Author(s):  
Wijianto . ◽  
Nizar Wazdi

Latar Belakang:  Instrumen Assisted Soft Tissue Mobilization (IASTM) merupakan prosedur terapi yang mana menggunakan instrumen untuk secara mekanik menstimulus struktur jaringan lunak untuk mengurangi nyeri otot, ketidaknyamanan, dan meningkatkan secara keseluruhan mobilitas dan fungsi Self Myofascial Release (SMFR) merupakan salah satu teknik manual terapi dengan cara memberikan tekanan pada otot dan fascia yang bertujuan untuk menambah Range of Motion (ROM), mengurangi nyeri, dan meningkatkan fungsi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek akut perubahan fleksibilitas otot hamstring setelah diberikan IASTM dan SMFR, juga mengetahui adanya perbedaan efek akut antara pemberian IASTM dan SMFR pada perubahan fleksibilitas otot hamtring. Metode: Penelitian eksperimen dengan membandingan pre dan post tes dari dua kelompok yang berbeda perlakuan. Kelompok pertama diberikan perlakuan teknik IASTM, kelompok kedua diberikan perlakuan SMFR.  Data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan paired t-test dan mann-whitney test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan efek akut IASTM terhadap fleksibilitas otot hamstring (p = 0,001), efek akut SMFR terhadap fleksibilitas otot hamstring  (p = 0,000), Perbedaan pengaruh antara passive dan active MFR terhadap ketegangan otot (p = 0,134). Kesimpulan: Terdapat peningkatan fleksibilitas otot hamstring pada grup 1 dan grup 2. Tidak ada beda pengaruh yang signifikan antara pemberian IASTM atau SMFR terhadap fleksibilitas otot hamstring.  Kata Kunci: Hamstring, instrumen assisted soft tissue mobilization, fleksibilitas, self  myofascial release.


2019 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 74-81
Author(s):  
St. Malka

Pemeriksaan ANC bagi ibu hamil bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul selama kehamilan .Apabila cepat diketahui akan dapat segera diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dengan melakukan pemeriksaan ANC secara rutin dan teratur.Tujuan penelitian untuk mengetahui kepatuhan ANC dan dukungan suami dengan kelancaran persalinan di Desa Bulu Allapporenge.Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional.Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah ibu yang telah melahirkan ≤ 24 bulan.Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 46 orang.Uji statistik menggunakan Chi Square dengan nilai signifikan α 0,05 diperoleh hasil perhitungan dengan nilai ρ value 0,00, artinya ada hubungan antara kepatuhan ANC dan dukungan suami dengan kelancaran persalinan di Desa Bulu Allapporenge.Diharapkan kepada ibu untuk lebih termotivasi melakukan kunjungan ANC dan diharapkan suami dapat mendampingi istri pada proses persalinan sehingga dapat membantu proses kelancaran persalinan.


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 45-54
Author(s):  
Yossy Juliarni ◽  
Gunawan Gunawan2

Background: Salivary pH is one of factor which involved in caries development. Decreasing of salivary pH will cause enamel demineralization. Miswak (Salvadora persica) as a toothbrush because it has mechanical and chemical effects such as essential oil and bicarbonate which can stimulate salivary secretion. Thus, it will increase the buffer capacity and salivary pH lead to enamel remineralization. Objective: This study aimed to know the effect of toothbrushing with miswak (Salvadora persica) on salivary pH. Methods: The clinical experiment study with pre-test and post-test control group design. The sample of this study is the students of Faculty of Dentistry, Andalas University, Padang. There are 34 students that divided into two groups randomly that is case and control group. Case group used miswak while control group used conventional toothbrush, respectively brushing horizontally for 2 minutes. Salivary pH was measured using digital pH meter in scale of 0.0 to 14.0 with 0.1 sensitivity from pen type pH meter. The data analyzed by Shapiro-Wilk test continued by paired t-test and Mann-Whitney test. Results: paired t-test produced significant value p=0,001 in case group and p=0,000 in control group. Mann-Whitney test produced significant value p=0.317. There was no significant difference in statistic among these groups. Conclusion: Toothbrushing with miswak has effect on salivary pH. Miswak as effective as toothbrush on salivary pH Keywords:Toothbrushing, miswak (Salvadora persica), Salivar


2021 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Nining Sulistyowati ◽  
Yeti Trisnawati

ABSTRAKLatar belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya. Tujuan penelitian: Untuk menganalisis kecemasan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care di masa pandemic covid-19. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dari bulan Januari – Februari 2021. Populasi seluruh ibu hamil TM III yang terdata di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dengan sampel sebanyak 32 responden. Teknik purposive sampling dengan kriteria antara lain ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III, mampu mengungkapkan perasaan dan kecemasannya, mempunyai handphone dan nomor whatsapp, memiliki Buku KIA serta skor L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) <10. Hasil penelitian: Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,016 (p<0,05) disimpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care ke fasilitas pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan ANC ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 sebagian besar melakukan kunjungan ANC teratur 22 ibu hamil (68,8%), ibu hamil tidak mengalami kecemasan 9 (28,1%). Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 12 ibu hamil (37,5%). Ibu hamil yang tidak mengalami cemas seluruhnya melakukan kunjungan ANC secara teratur yaitu 9 responden.Kata kunci: umur, Pendidikan, pekerjaan, kehamilan, kecemasan, frekuensi antenatal carePREGNANT MOTHER'S ANXIETY LEVELS ON ANTENATAL CARE VISITS DURING THE COVID-19 PANDEMICABSTRACTBackground: The Covid-19 pandemic has caused many restrictions on almost all routine services, including maternal and neonatal health services. Pregnant women are reluctant to go to the puskesmas or health service facilities for fear of contracting it, there are recommendations to postpone pregnancy checks and classes for pregnant women. This lack of ANC visits can cause danger to the mother and fetus, such as bleeding during pregnancy because no danger signs are detected. The purpose of the study: To analyze the anxiety of pregnant women regarding antenatal care visits during the covid-19 pandemic. Methods: Analytical research with cross sectional design. The study was conducted at the Independent Midwife Practice in Tanjungpinang City from January - February 2021. The population of all TM III pregnant women recorded at the Midwife Independent Practice in Tanjungpinang City with a sample of 32 respondents. Purposive sampling technique with criteria including pregnant women with the third trimester of pregnancy, being able to express their feelings and anxieties, having a cellphone and whatsapp number, having a KIA Book and an L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) score <10. Research results: The results of the chi square statistical test obtained a p value of 0.016 (p <0.05) it was concluded that there was a relationship between the level of anxiety of pregnant women and antenatal care visits to health care facilities during the Covid-19 pandemic. Conclusion: The results showed that ANC visits of pregnant women to health care facilities during the covid-19 pandemic mostly carried out regular ANC visits 22 pregnant women (68.8%), pregnant women did not experience anxiety 9 (28.1%). Pregnant women who experience anxiety and do not regularly visit ANC as many as 12 pregnant women (37.5%). Pregnant women who do not experience anxiety all make regular ANC visits, namely 9 respondents.Keywords: age, education, occupation, pregnancy, anxiety, antenatal care frequency.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Tiara Imelda ◽  
Sri Yulia ◽  
Muliyadi Muliyadi

ABSTRAK Latar Belakang : Pelaksanaan discharge planning yang belum optimal dilaksanakan, dapat menyebabkan tidak efektifnya kontinuitas perawatan di rumah, meningkatkan resiko keparahan (severity), dan dirawat kembali (readmission). Tujuan : Mengetahui hubungan karakteristik perawat dan metode pemberian asuhan keperawatan dengan pelaksanaan discharge planning di Ruang Rawat Inap RSUD Palembang BARI Tahun 2019. Metode : Desain deskriptif analitik dengan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 perawat dengan tehnik purposive sampling. Penelitian menggunakan instrumen kuesioner. Uji statistik Chi Square dan t-test. Hasil : Ada hubungan antara metode pemberian asuhan keperawatan dengan pelaksanaan discharge planning (p=0,020 < ? = 0,05). Sedangkan usia (p=0,742), jenis kelamin (p=0,672), pendidikan (p=0,165), masa kerja (p=0,618) tidak ada hubungan dengan pelaksanaan discharge planning. Simpulan : Metode pemberian asuhan keperawatan merupakan faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan discharge planning. Perlunya penambahan SDM atau perawat di Ruangan pada saat shift malam.  


Sari Pediatri ◽  
2017 ◽  
Vol 18 (4) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Dewi Mutiati Ratnasari ◽  
Mei Neni Sitaresmi ◽  
Nenny Sri Mulyani

Latar belakang. Timbal telah terbukti neurotoksin. Kadar timbal yang tinggi dalam darah dihubungkan dengan inteligensi yang rendah pada anak, tetapi sampai saat ini belum ada laporan hubungan kadar timbal dalam darah dengan inteligensi anak di Indonesia khususnya Yogyakarta.Tujuan. Mengetahui hubungan kadar timbal darah dengan tingkat inteligensi anak.Metode. Penelitian potong lintang terhadap anak di 7 Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 Inklusi di Yogyakarta pada bulan Januari 2013. Subyek penelitian diperoleh secara purposive sampling. Kriteria inklusi adalah anak dengan 5 peringkat tertinggi dan 5 peringkat terendah yang bersedia mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak dengan sindrom Down, hiperaktif, autis, dan adanya gangguan pendengaran. Inteligensi ditentukan berdasarkan Wechsler Intelligence Scale for Children timbal dalam darah diperiksa dengan alat atomic absorption spectrophotometry. Data dianalisis dengan menggunakan uji independent t-test, uji chi-square, dan uji Fisher.Hasil. Didapatkan 80 anak (40 anak dengan inteligensi tinggi dan 40 anak dengan inteligensi rendah) diikutsertakan dalam penelitian ini. Rerata kadar timbal dalam darah anak dengan inteligensi tinggi 4,09 µg/dL (SB 0,50) lebih rendah dibandingkan dengan rerata kadar timbal dalam darah anak dengan inteligensi rendah 7,08 µg/dL (SB 0,61, IK95%: 1,429-4,555). Kadar timbal dalam darah ≥5 µg/dL lebih banyak dijumpai pada anak dengan inteligensi rendah dibandingkan dengan anak dengan inteligensi tinggi (75% vs 45%; p=0,006). Hasil analisis bivariat faktor luar didapatkan faktor lain yang memengaruhi tingkat inteligensi anak adalah stimulasi, tingkat pendidikan ibu dan sosial ekonomi (p=<0,001, p=0,001, dan p=0,001).Kesimpulan. Anak dengan inteligensi rendah mempunyai kadar timbal darah yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan inteligensi tinggi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document