scholarly journals Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care

Author(s):  
Novalia Widya Ningrum

Latar Belakang: Pelayanan kesehatan selama kehamilan merupakan hal yang penting bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Penyebab kematian tersebut karena kurang optimalnya pelayanan kesehatan selama masa kehamilan. Berbagai hal yang mempengaruhi pelayanan antenatal; pengetahuan,umur,pekerjaan,paritas,letak geografis tempat tinggal dan motivasi baik dari ibu ataupun lingkungan yang diteliti d Puskesmas X.Tujuan Penelitian: Menganalisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas X.Metode : Penelitian menggunakan observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah ibu hamil TM III yang berada di wilayah kerja Puskesmas Takisung bulan April-Juni 2017 berjumlah 224 orang, di ambil dengan sampel minimal 30 orang. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling, dianalisis menggunakan  uji Chi-square.Hasil : Analisis uji Chi-square  Faktor usia (p= 0,456 α= 0,10) dan pengetahuan Ibu hamil TM III (p=0,926 α = 0,10, maka tidak adanya pengaruh umur dan pengetahuan terhadap kunjungan ANC. Faktor pekerjaan (p= 0,046 α = 0,10), jumlah paritas (p=0,068 α = 0,10), letak geografis (p=0,005 α = 0,10), motivasi (p=0,001 α = 0,10),maka adanya pengaruh faktor pekerjaan, paritas, letak geografis dan motivasi  terhadap kunjungan ANC.Simpulan: Faktor pekerjaan,jumlah paritas, letak geografis tempat tinggal, motivasi berpengaruh pada ibu hamil TM III dalam melakukan kunjungan Antenatal Care. Kata Kunci : Antenatal Care, letak geografis, motivasi, paritas, pekerjaan, pengetahuan, umur.

2021 ◽  
Vol 13 (01) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Nining Sulistyowati ◽  
Yeti Trisnawati

ABSTRAKLatar belakang: Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya. Tujuan penelitian: Untuk menganalisis kecemasan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care di masa pandemic covid-19. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dari bulan Januari – Februari 2021. Populasi seluruh ibu hamil TM III yang terdata di Praktik Mandiri Bidan di Kota Tanjungpinang dengan sampel sebanyak 32 responden. Teknik purposive sampling dengan kriteria antara lain ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III, mampu mengungkapkan perasaan dan kecemasannya, mempunyai handphone dan nomor whatsapp, memiliki Buku KIA serta skor L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) <10. Hasil penelitian: Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p 0,016 (p<0,05) disimpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care ke fasilitas pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid-19. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan ANC ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan pada masa pandemi covid-19 sebagian besar melakukan kunjungan ANC teratur 22 ibu hamil (68,8%), ibu hamil tidak mengalami kecemasan 9 (28,1%). Ibu hamil yang mengalami kecemasan dan tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 12 ibu hamil (37,5%). Ibu hamil yang tidak mengalami cemas seluruhnya melakukan kunjungan ANC secara teratur yaitu 9 responden.Kata kunci: umur, Pendidikan, pekerjaan, kehamilan, kecemasan, frekuensi antenatal carePREGNANT MOTHER'S ANXIETY LEVELS ON ANTENATAL CARE VISITS DURING THE COVID-19 PANDEMICABSTRACTBackground: The Covid-19 pandemic has caused many restrictions on almost all routine services, including maternal and neonatal health services. Pregnant women are reluctant to go to the puskesmas or health service facilities for fear of contracting it, there are recommendations to postpone pregnancy checks and classes for pregnant women. This lack of ANC visits can cause danger to the mother and fetus, such as bleeding during pregnancy because no danger signs are detected. The purpose of the study: To analyze the anxiety of pregnant women regarding antenatal care visits during the covid-19 pandemic. Methods: Analytical research with cross sectional design. The study was conducted at the Independent Midwife Practice in Tanjungpinang City from January - February 2021. The population of all TM III pregnant women recorded at the Midwife Independent Practice in Tanjungpinang City with a sample of 32 respondents. Purposive sampling technique with criteria including pregnant women with the third trimester of pregnancy, being able to express their feelings and anxieties, having a cellphone and whatsapp number, having a KIA Book and an L-MMPI (Lie-Score Minnesota Multiphase Personality Inventory) score <10. Research results: The results of the chi square statistical test obtained a p value of 0.016 (p <0.05) it was concluded that there was a relationship between the level of anxiety of pregnant women and antenatal care visits to health care facilities during the Covid-19 pandemic. Conclusion: The results showed that ANC visits of pregnant women to health care facilities during the covid-19 pandemic mostly carried out regular ANC visits 22 pregnant women (68.8%), pregnant women did not experience anxiety 9 (28.1%). Pregnant women who experience anxiety and do not regularly visit ANC as many as 12 pregnant women (37.5%). Pregnant women who do not experience anxiety all make regular ANC visits, namely 9 respondents.Keywords: age, education, occupation, pregnancy, anxiety, antenatal care frequency.


2019 ◽  
Vol 9 (04) ◽  
pp. 673-680
Author(s):  
Agustian Dwi Mahendra ◽  
Nur Yeny Hidajaturrokhmah ◽  
Suci Anggraeni

Pendahuluan: Kepatuhan ibu hamil untuk melakukan Antenatal care sangat penting karena dapat mengurangi angka komplikasi kehamilan. Akan tetapi prevalensi ibu hamil untuk melakukan Antenatal Care sangat rendah. Tujuan: Tujuan penelitian ini menganalisis kepatuhan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian komplikasi kehamilan di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Desain: Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung sejumlah 45 responden. Sampel diambil secara purposive sampling didapatkan 30 responden . Data yang telah terkumpul diolah dengan uji statistik chi square dengan kemaknaan α =0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian besar dari responden memiliki kepatuhan ANC yang patuh, yaitu 19 responden (63,3%) dan sebagian besar responden tidak mengalami kejadian komplikasi saat hamil, yaitu 22 responden (73,3%). Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan kepatuhan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian komplikasi kehamilan di Puskesmas Tiudan Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung (nilai p-value = 0,002) dengan uji chi square. Kesimpulan: Kepatuhan ibu hamil untuk melakukan Antenatal care sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi komplikasi kehamilan yang dapat mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi. 


Author(s):  
Rahayu Dwikanthi ◽  
Jundra Darwanty ◽  
Retno Dumilah

Antenatal services that are carried out regularly and comprehensively can detect early abnormalities and risks that may arise during pregnancy. In fact, although the proportion of pregnant women who check their pregnancies to health workers in early pregnancy is quite high (81.6%), not all of them take part in examinations according to ANC service standards up to 4 times. This study aims to analyze the relationship between husband support and pregnancy check behavior. This type of research was cross-sectional, with respondents being maternity in the Rawamerta Health Center, Karawang Regency, consisting of 41 respondents selected by purposive sampling technique. Chi-square test was used in the data analysis. The analysis showed that there was no relationship between husband's support and pregnancy check up, so it is necessary to do further family-based research. Keywords: antenatal care; husband's support ABSTRAK Pelayanan antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan risiko yang mungkin timbul selama kehamilan. Kenyataannya, walaupun proporsi ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan di awal kehamilan cukup tinggi (81,6%), namun tidak semuanya mengikuti pemeriksaan sesuai standar pelayanan ANC sampai dengan 4 kali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan perilaku pemeriksaan kehamilan. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional, dengan responden adalah ibu bersalin di Puskesmas Rawamerta, Kabupaten Karawang, terdiri atas 41 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Dalam analisis data digunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemeriksaan kehamilan, sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berbasis keluarga. Kata kunci: antenatal care; dukungan suami


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Theresia Nancy Lesilolo ◽  
Joice N. A. Engka ◽  
Herlina I. S. Wungouw

Abstract: Iron deficiency anemia is a major nutritional problem in the world and until now has not resolved properly. World Health Organization (WHO) had estimated more then 2 million people had been exposed with anaemia with prevalence of 30% in pregnant women especially in Developing Countries such as Indonesia, which according RISKESDAS in 2013 the prevalence of anemia in Indonesia approximately 31.7%. There are several risk factors that cause pregnant women to experience iron deficiency anemia like economic problems, the lack of iron absorption and blood loss resulting in decreased hemoglobin levels such as menstruation, bleeding and infection. The purpose of this study was to determine the relationship of iron tablets on antenatal care for pregnant women hemoglobin. This research is analytic survey with cross sectional study. Then the data that had been collected will be processed by using SPSS program. The population is all pregnant women in the working area in 6 health centers Mongondouw Bolaang North and sampling done purposive sampling. By using the chi square test, it showed that there is a correlation between antenatal care with hemoglobin levels (P=0,047) and there is a correlation between iron tablet with hemoglobin levels (P= 0,015). There is a correlation between iron tablets and antenatal care with hemoglobin levels in pregnant women in North Bolaang Mongondouw.Keywords: iron tablets, antenatal care, hemoglobin levelAbstrak: Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi utama di seluruh dunia dan sampai saat ini belum teratasi dengan baik. WHO memperkirakan terdapat 2 juta penduduk dunia yang terkena anemia dari berbagai lapisan kelompok masyarakat dengan prevalensi 30% pada ibu hamil terkena terutama di Negara berkembang. Prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia menurut RISKESDAS 2013 yakni 31,7%, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi seperti kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi, kurangnya absorbsi zat besi serta kehilangan darah yang mengakibatkan kadar hemoglobin menurun seperti menstruasi, perdarahan dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian tablet besi pada antenatal care terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara. Penelitian bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Kemudian data yang terkumpul diolah dengan menggunakan SPSS. Populasi adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja di 6 puskesmas Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara dan pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan ada hubungan antara antenatal care dengan kadar hemoglobin serta terdapat hubungan pemberian tablet dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongodouw Utara. Ada hubungan pemberian tablet besi dan antenatal care terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara.Kata kunci: tablet besi, pemeriksaan antenatal dan kadar hemoglobin (hb)


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Yuwanti Yuwanti ◽  
Festy Mahanani Mulyaningrum ◽  
Meity Mulya Susanti

ABSTRAK Stunting pada anak  merupakan masalah gizi yang menjadi masalah nasional, hal ini dikarenakan stunting berdampak negatif terhadap sumber daya manusia di masa yang akan datang. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting masih sejumlah 37, 2%. Sirkesnas tahun 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting mencapai 33,6 %, hal ini menjadi masalah kesehatan yang penting dikarenakan masalah stunting berada diatas ambang batas 20 %. Sedangkan Stunting pada anak balita disebabkan oleh multifaktor seperti konsumsi gizi selama hamil, pengetahuan ibu tentang gizi, akses pelayanan yang terbatas, akses sanitasi dan kebersihan air yang kurang memadai. Dampak stunting yaitu penurunan kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menghambat pertumbuhan ekonomi dan produktifitas kerja dan memperburuk kesenjangan. Stunting pada balita dimana tinggi badan lebih pendek dari usia pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh kasus stunting pada balita di wilayah Kabupaten Grobogan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling. Data penelitian di analisa menggunakan SPSS for window, untuk analisa data bivariat menggunakan uji Chi Square, sedangkan data multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian diketahui bahwa status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita dengan nilai p value < 0,05. Pantang makanan, riwayat konsumsi tablet besi, riwayat antenatal care, riwayat penyakit penyerta dalam kehamilan, riwayat pemberian ASI ekslusif, sanitasi air bersih, lingkungan perokok dan kondisi ekonomi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita dengan p value = > 0,05. Status gizi, tinggi badan ibu, dan kebiasaan makan makanan instan secara bersama- sama sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status gizi, masalah kesehatan pada anak, kebiasaan makan makanan instan, dan tinggi badan ibu berhubungan dengan stunting pada balita Kata Kunci: Stunting, balita, gizi 


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Siti Qomariah ◽  
Sal Miati

Perawatan kesehatan ibu diwujudkan melalui penyediaan layanan Antenatal Care setidaknya empat kali selama kehamilan, dengan distribusi setidaknya satu pada trimester pertama, satu di trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Perawatan antenatal secara teratur dapat diharapkan setiap ibu hamil yang sehat selama kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan. Indikator kinerja cakupan perawatan kesehatan ibu pusat K4 di provinsi Riau pada tahun 2015 belum tercapai sebesar 86,7% dari target Rencana Strategis (Perencanaan) Kementerian Kesehatan sebesar 95%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hubungan antara pendidikan kesehatan tentang bahaya kehamilan dengan kepatuhan Antenatal Care. Penelitian dilakukan pada tanggal 30 November sampai 7 Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sampling nonprobability dimana seluruh ibu hamil trimester ketiga masuk dalam rekam medik RB Siti Julaeha sebanyak 41 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan daftar periksa. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan Antenatal Care, dengan melihat nilai probabilitas (probabilitas) dengan menggunakan uji chi square dimana hasil pvalue = 0,410 alpha lebih besar dari 0,05.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


Author(s):  
Rubiyati Rubiyati

ABSTRACT Antenatal Care is the care given to pregnant woman to monitor, support maternal health and maternal detect, whether normal or troubled pregnant women. Aki in Indonesia amounted to 359 in 100.000 live births. The purpose of the study was to determine the relationship between age and education in the clinic Budi Mulia Medika 2014. This study used a survey method whit cross sectional analytic. This is the overall study population of women with gestational age ≥36 weeks who come to visit the clinic Budi Mulia Medika Palembang on February 10 to 18. The study sample was taken in non-random with the technique of “accidental smapling “ with respondents who happens to be there or variable. The obtained using univariate and bivariate analysis using Chi-Square test statistic. The results of the univariate analysis showed that 83,3% of respondents did according to the standard prenatal care, high risk age 40,0 %, 60,0% lower risk of age, higher education 70,0%, 30,0% low education. Bivariate analysis showed that there was no significant relationship betwee age and pregnancy tests wit p value= 0,622, and significant relationship between education and prenatal care with p value= 0,019. From the results of this study are expected to need to increase outreach activities to the community about the importance of examination of pregnancy according to gestational age in an effort to reduse maternal mortality.   ABSTRAK Antenatal Care merupakan pelayanan  yang di berikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu, apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Di Indonesia AKI berjumlah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dan pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan di klinik budi mulia medika tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalahseluruh ibu dengan usia kehamilan ≥ 36 minggu yang dating berkunjung ke Klinik Budi Mulia Medika pada tanggal 10-18 Februari. Sampel penelitian ini di ambil secara non random dengan tekhnik ‘’ Accidental Sampling’’ dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia. Data yang di peroleh menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis univariat ini menunjukan bahwa 83,8% responden melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar, 16,7% tidak melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar, usia resiko tinggi 40,0%, usia resiko rendah 60,0%, pendidikan tinggi 70,0 %, pendidikan rendah 30,0 %. Analisis bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan pemeriksaan kehamilan dengan p value =0,622, ada hubunngan bermakana antara pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan dengan p value = 0,019. Dari hasil penelitian ini di harapkan perlu meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya dilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilan sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu.    


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Isrizal Isrizal ◽  
Resna Reza Yunia Lestari

Latar belakang: Masih tingginya angka penyakit artritis reumatoid dan tingkat pengetahuan lansia terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid masih sangat kurang, sehingga belum maksimalnya pengobatan dalam mengatasi kekambuhan nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahui hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019. Metode: Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 25 Juni - 1 Juli 2019. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan nonprobability sampling (purposive sampling). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner serta analisa menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau. Sampel pada penelitian ini adalah lansia yang berada di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau, yang berjumlah 30 orang. Hasil: penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 16 orang (53,3%) dan sebagian besar responden memiliki cara mengatasi nyeri artritis rheumatoid baik sebanyak 22 orang (73,3%). Ada hubungan pengetahuan terhadap cara mengatasi nyeri artritis reumatoid pada lansia di Panti Tresna Werdha Budi Luhur di Kota Linggau Tahun 2019 (ρ=0,022). Saran: Disarankan bagi para kader untuk lebih sering melakukan penyuluhan tentang Artritis Rheumatoid dan upaya penatalaksanaannya minimal satu bulan sekali. Selain itu disarankan bagi para kader untuk mengikuti penyuluhan atau pelatihan tentang lansia terutama Artritis Reumatoid dan upaya penatalaksanaannya. Kata kunci       : Pengetahuan, Nyeri, Atritis Reumatoid, Lansia


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document