scholarly journals ANALISIS PEMASARAN KENTANG DI KECAMATAN KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 89-101
Author(s):  
DWI PUTRIANA KINDING

Hambatan dalam pemasaran produk pertanian masih sering dialami oleh petani disebabkan yang masih sulitnya mengontrol harga jual produknya. Kecamatan Karangreja terletak pada dataran tinggi yang merupakan daerah sentra produksi kentang dengan jumlah petani kentang dan produksi kentang yang terbesar di Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis saluran pemasaran serta efisiensi pemasaran kentang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga yang dipilih secara sengaja (purposive sampling) sebagi daerah sentra produksi kentang. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung kepada petani serta lembaga pemasaran yang terlibat sebagai reponden. Penentuan responden pada petani dilakukan menggunakan metode stratified random sampling sedangkan pada lembaga pemasaran dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 saluran pemasaran kentang yang setara Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, yaitu: Saluran I: Petani Kentang → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen, Saluran II: Petani Kentang → Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen. Perolehan nilai margin pemasaran yang lebih kecil yaitu sebesar Rp 1.512/kg pada saluran 2 dan saluran 1 sebesar Rp 2.017/kg. sedangkan persentase farmer’s share saluran 2 sebesar 98,6% lebih besar dari saluran 1 yaitu 83,3%, menjadikan saluran pemasaran 2 dianggap lebih efisien dibandingan saluran pemasaran 1.

2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ester Megawati Boang Manalu ◽  
Khairul Saleh ◽  
Faoeza Hafiz Saragih

<p><strong><em> </em></strong></p><pre>ABSTRACT</pre><pre>               Considering the importance of arabica coffee commodity for farmers, a clear picture of arabica coffee marketing channel from producer farmer to final consumer (Merchant) is needed so that the profit can be equally distributed. This study aims to determine the marketing channel, margin, marketing efficiency of arabica coffee in the village of Sitinjo II, Sitinjo Subdistrict, Dairi Regency. The method used is proportionate stratified random sampling as much as 50 farmers while collecting merchant samples taken by census method that is as much as 5 traders and for the factory is taken as many as 2 factories with Purposive sampling method. The results showed that there are two channels of arabica coffee marketing at the location of research that is, the first channel starts from the farmer to the factory in the village Sitinjo II Sitinjo District. The second channel starts from the farmers, the collecting merchant proceeds to the factory in the village of Sitinjo II, Sitinjo Subdistrict. The biggest marketing margin is RP.4.000 found on channel II and the more efficient channel is on channel I with an efficiency value of 7.51%.</pre><p> </p>


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Richard Togaranta Ginting

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya informasi pada siswa berkebutuhan khusus. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini berusaha mengungkapkan dan menjelaskan secara deskriptif mengenai budaya informasi pada siswa berkebutuhan khusus. Khususnya pada siswa pendidikan luar biasa di provinsi Bali. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Jumlah sampel yang diteliti berasal dari sekolah penyelenggara pendidikan luar di provinsi Bali, yakni SLB Negeri 1 Denpasar, SLB Negeri 1 Singaraja dan SLB Negeri 1 Tabanan. Berdasarkan hasil perhitungan ditentukan sebanyak 152 responden. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai budaya informasi yang dimulai dengan cara mendapatkan informasi, mengolah informasi hingga memanfaatkan informasi untuk pengambilan keputusan pada siswa berkebutuhan khusus.Kata kunci: budaya informasi, siswa berkebutuhan khusus, sekolah luar biasaABSTRACTThis study aims to determine the information culture for students with special needs. The type of research used in this study is descriptive research with survey approaching. This research attempts to reveal and explain descriptively about the information culture for students with special needs. The sampling technique is done by purposive sampling. The number of samples studied originated from extraordinary schools in the bali province, namely are SLB Negeri 1 Denpasar, SLB 1 Singaraja and SLB 1 Tabanan . Based on the results of calculations determined as many as 152 respondents. This study provides an overview of the information culture that begins with how to obtain information, process information to utilize information for decision making on students with special needs.Keywords: information culture, students with special needs, extraordinary schools


2019 ◽  
Author(s):  
Aminullah

Pengetahuann dan sikap merupakan hasil dari tahu melalui penginderaan terhadap suatu objek tertentu dan interaksi sosial sehingga terbentuknya tindakan seseorang. Patient safety adalah bebas dari cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kebijakan dan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (Patient Safety) di ruang rawat inap. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional untuk melihat apakah ada pengaruh antara kebijakan,motivasi, dan komitmen dalam penanganan resiko infeksi terhadap keselamatan pasien dan perawat. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap. Sampel diambil dengan teknik stratified random sampling. Kriteria inklus pada penelitian ini semua perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap dan bersedia menjadi responden. Jumlah sampel perawat. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner . Setelah diketahui jumlah sampel minimum, metode pengambilan sampel dilanjutkan dengan tekhnik Purposive Sampling. kebijakan, motivasi, dan komitmen perawat dalam penanganan resiko terhadap keselamatan pasien. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung ke pengumpul data (Sugiyono, 2014). Data tersebut berupa data dokumentasi, statistik rumah sakit, dan rekam medis.Saran bagi rumah sakit dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien (patientsafety) sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Rahmat Wijaya ◽  
Fahinu Fahinu ◽  
Ruslan Ruslan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecemasan matematika dan gender terhadap kemampuan penalaran adaptif matematika siswa yang dilakukan di SMP Negeri 2 Kendari. Metode yang digunakan adalah kausal komparatif dengan rancangan two factorial. Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling untuk menentukan kelas yang digunakan kemudian dilanjutkan dengan Stratified Random Sampling untuk menentukan jumlah sampel siswa laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) adanya perbedaan pengaruh kemampuan penalaran adaptif matematika antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan, dimana rata-rata nilai siswa perempuan lebih tinggi dari siswa laki-laki., 2) adanya  pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif matematika, dimana jika skor kecemasan matematika mengalami kenaikan maka kemampuan penalaran adaptif matematika akan ikut meningkat, dalam hal ini semakin tinggi skor kecemasan matematika maka semakin rendah tingkat kecemasannya dan sebaliknya., 3) Adanya pengaruh kecemasan matematika dan gender secara simultan terhadap kemampuan penalaran adaptif matematika, dimana secara parsial hanya faktor kecemasan matematika yang memberikan pengaruh terhadap kemampuan penalaran adaptif matematika.


2018 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 429-441
Author(s):  
Cut Idatul Fitriah ◽  
Widya Wati ◽  
Sofyan Sofyan

Abstrak. Indonesia merupakan negara agraris karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tingginya pertambahan sehingga jumlah penduduk yang bertambah tidak sebanding dengan luas lahan yang tetap. Akibatnya lahan pertanian banyak dialih fungsikan menjadi areal non pertanian. Pada tahun 2017 rata-rata luas lahan yang dikuasai per RTP yaitu 2.589 m2. Akibatnya petani yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak memiliki lahan sawah sendiri akan memilih menggarap lahan sawah orang lain untuk menambah pendapatannya. Hal ini menyebabkan munculnya status penguasaan lahan petani pemilik penggarap, penyewa, penyakap dan pemegang gadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh pada usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan petani pemilik-penggarap, petani penyakap, petani penyewa dan petani pemegang gadai di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Selanjutnya teknik pengambilan sampel ditentukan dengan cara stratified random sampling. Pengambilan sampel berdasarkan sistem penguasaan lahan sebesar 15%. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C Ratio dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis pendapatan tertinggi yaitu pada petani dengan status lahan milik sebesar Rp. 8.322.235 /Ha/MT, selanjutnya pendapatan petani dengan status lahan sewa yaitu sebesar Rp. 8.201.947 /Ha/MT. Sedangkan pendapatan petani dengan status lahan gadai sebesar Rp. 8.075.218/Ha/MT. Pendapatan terendah yaitu pada status lahan sakap mencapai Rp. 8.029.151/Ha/MT. Berdasarkan hasil perhitungan R/C Usahatani padi sawah beririgasi pada petani pemilik-penggarap dan petani penyewa lebih menguntungkan dibandingkan dengan petani pemegang gadai dan petani penyakap.Analisys of Rice Farmers Incomes Based on Irrigated Land Tenure Status in The Sub-District of Meureudu Pidie Jaya RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country as the majority of the population worked as farmers. A significant population growth is not comparable with the availability of land area. Therefore, many of agricultural lands have been converted into non-agricultural areas. In 2017, the average of land area was controlled by RTP and reached 2,589 m2. Hence, the farmer who own small land or landless farmer tends to cultivate land of others in order to get the income. Later, it comes up with the term of tenure status; farmer, tenant farmer, sharecropper, and pawn holder. The aim of this study is to know the income of farmer, tenant farmer, sharecropper, and pawn holder in rice farming business based on the tenure status at Meureudu, Pidie Jaya. The location of this study is determined by conducting purposive sampling method. The sampling technique is conducted by using stratified random sampling. The sample is selected based on the percentage of tenure system at 15%. The hypothesis testing is conducted by analyzing the production cost, revenue, income, R/C Ratio and Break Event Point (BEP). The findings indicate that the analysis of the highest income is earned by the farmers who own the land of Rp. 8.322.235/Ha/MT and then the income of tenant farmers with the status of rental land of Rp. 8.201.947/Ha/MT. While the income of farmers with pawn land status are Rp. 8.075.218/Ha/MT. The lowest income is earned by sharecroppers of Rp. 8.029.151/Ha/MT. Based on the calculation of R/C; the irrigated paddy farming on farmer and tenant farmers is more profitable than sharecroppers and pawn holders.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 156-162
Author(s):  
Muhammad Arif Yuzanda ◽  
Junaidi Indrawadi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di jurusan Ilmu Sosial Politik. Setiap diadakan kegiatan, selalu ada mahasiswa yang tidak ikut serta dan tidak peduli dengan kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab mahasiswa ISP yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler jurusan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didukung dengan pendekatan kuantitatif atau disebut juga dengan metode kombinasi (mixed methods). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan juga angket. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 509 orang mahasiswa Jurusan ISP Prodi PPKn. Informan ditentukan secara purposive sampling, sedangkan teknik penarikan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden 84 orang mahasiswa ISP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya partisipasi mahasiswa ISP dalam kegiatan ekstrakurikuler jurusan disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda-beda antar mahasiswa. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya partisipasi mahasiswa ISP dalam kegiatan ekstrakurikuler jurusan yaitu, faktor kesehatan, faktor ekonomi, faktor tugas kuliah, faktor kendala izin orang tua, faktor malas, dan faktor ajakan teman untuk tidak mengikuti kegiatan.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Rozada Alemania ◽  
Defriman Djafri ◽  
Aumas Pabuti

Infeksi Rumah Sakit saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) di rumah sakit. Kepala ruangan sebagai manajer harus terus membina stafnya agar program pengendalian infeksi berjalan sesuai kesepakatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran manajer dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit di ruang rawat inap bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan metode kombinasi (Mix Methode). Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan analisis isi. Tekhnik pengambilan sampel secara Proportionate stratified random sampling. Teknik penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan tidak ada hubungan antara peran interpersonal dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi RS (p=0,117), ada hubungan antara peran informasional (p=0,003), peran decisional (p=0,000) dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi RS. Hasil penelitian kualitatif menggambarkan peran manajer dan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi RS masih belum optimal di ruang rawat inap bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2016.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 133-146
Author(s):  
Zakyatul Muna ◽  
Fis Purwangka ◽  
Wazir Mawardi

Kelaiklautan kapal merupakan salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh kapal pada setiap aktivitas pelayaran, begitupun juga keselamatan dan keamanan kapal ditandai dengan kondisi terpenuhinya persyaratan kelaiklautan kapal. BASARNAS Aceh (2019) membuktikan kasus kecelakaan kapal di Provinsi Aceh mengalami peningkatan, pada tahun 2018 sebanyak 22 kasus meningkat menjadi 36 kasus pada tahun 2019. Kecelakaan ini dipicu karena adanya indikasi pengabaian aspek keselamatan dalam berlayar. Tujuan penelitian yaitu menentukan tingkat implementasi kelaiklautan kapal pada armada kapal penangkap ikan yang berbasis di PPS Kutaraja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 di PPS Kutaraja, Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara (kuesioner) dan pengamatan langsung di lapangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ada 3 yaitu purposive sampling, proportionate stratified random sampling dan accidental sampling. Berdasarkan pengolahan data, didapatkan hasil penelitian berikut: penerapan aspek kelaiklautan kapal yang berbasis di PPS Kutaraja berdasarkan aspek keselamatan, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan kapal, kesejahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen dan kesehatan penumpang serta kelengkapan surat dan dokumen masing-masing memiliki persentase skoring sebesar 43,32% (sangat baik), 98,31% (sangat buruk), 65,15 % (baik), 79,38% (ada), 82,39 % (ada), 57,27% (sangat baik), dan 59,09 % (ada). Kata kunci: kapal perikanan, kelaiklautan kapal, keselamatan pelayaran, laik laut


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 114-122
Author(s):  
Bayu Mustika Borneo ◽  
Dwi Nurma Heitasari ◽  
Tri Warcono Adi

Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang dilihat dari sisi keuangan dan non keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja KPPBC yang meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan kuesioner. Ukuran pada setiap perspektif sebagai operasionalisasi variabel yaitu: untuk perspektif keuangan meliputi pertumbuhan penerimaan bea masuk, tingkat pengeluaran dan efisiensi; untuk perspektif pelanggan meliputi customer satisfaction; untuk perspektif bisnis internal meliputi waktu tunggu dan kinerja pelayanan dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi peningkatan kapabilitas dan kepuasan pegawai. Untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai menggunakan survey, yaitu pada kepuasan pelanggan menggunakan purposive sampling dan kepuasan pegawai menggunakan stratified random sampling. Setelah dilakukan penelitian menunjukkan total kinerja importasi KPPBC berdasarkan perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif keuangan, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 87%. Dengan presentasi perspektif keuangan 100%, perspektif pelanggan 4,46, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 63%, sedangkan perspektif dengan kinerja terendah terdapat pada perspektif proses bisnis internal dengan capaian 53%. Perspektif keuangan dan pelanggan telah mencapai target dan perspektif pembelajaran dan bisnis internal belum mencapai target.


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 127 ◽  
Author(s):  
Fang-He Zhao ◽  
Cheng-Zhi Qin ◽  
Teng-Fei Wei ◽  
Tian-Wu Ma ◽  
Feng Qi ◽  
...  

Field sampling is an important way of collecting soil information for the modeling and evaluation steps during digital soil mapping (DSM). However, some predesigned samples may not be accessible in the field due to natural or anthropogenic reasons. Simply abandoning the inaccessible samples or casually selecting substitutes from other locations may affect the quality of the corresponding DSM. To address this issue, we propose a new method of dynamically recommending substitute locations for inaccessible samples, which was implemented in a prototype system on a smart phone platform. The proposed method takes into concern the original sampling strategy and recommends substitute sample locations based on a measure of suitability index. The suitability index is calculated to incorporate a substitutive degree as well as the sampling cost involved. The substitutive degree depicts to what extent a substitute location may replace the original sample in the context of soil mapping, while the sampling cost characterizes the travel expense to the substitute location following the overall fieldwork route arrangements. The proposed method currently supports four commonly used sampling strategies, i.e., simple random sampling, stratified random sampling, grid sampling, and purposive sampling based on environmental similarity. Two substitute sampling scenarios, instant sampling and subsequent sampling, are considered by the proposed method, to adapt to surveyors’ actual field sampling route arrangements when estimating the accessibility and sampling cost of potential substitute locations. Monte Carlo simulation experiments in a study area (about 5800 km2) located in Anhui province of China were conducted to use the proposed method to recommend substitute locations for two modeling sample sets designed based on purposive sampling strategy and stratified random sampling strategy respectively (59 points for each set) from other 224 previously obtained samples. Experimental results evaluated based on 57 independent evaluation samples showed that the proposed method was able to recommend substitute locations without affecting the performance of DSM, when less than 10% samples were replaced by substitute samples. A subsequent sampling scenario was revealed to incur lower sampling cost than an instant sampling scenario.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document