scholarly journals Infeksi Cacing Usus pada Anak Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara Sebelum dan Sesudah Pengobatan Albendazol Dosis Tunggal

2020 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 132-138
Author(s):  
Rizqi Putra Pratama ◽  
Monica Puspa Sari ◽  
Esther Sri Majawati

Penyakit cacingan masih sering dijumpai di Indonesia. Seseorang lebih mudah terinfeksi cacing usus pada usia sekolah daripada usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas obat Albendazol 400mg dosis tunggal terhadap infeksi cacing usus pada anak yang positif terinfeksi cacing usus di Sekolah Dasar Negeri Cilincing 06 Jakarta Utara. Pemeriksaan mikroskopis mengunakan metode Kato Katz dengan memakai tinja yang segar. Prinsip dari metode Kato Katz yaitu pemberian cellophane tape yang sudah direndam terlebih dahulu dengan malachite green selama 24 jam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pre-post study. Pengambilan responden penelitian dengan metode simple random sampling dan analisis data menggunakan program IBM Statistical Product for Sosial Science (SPSS) versi 23.0. Kejadian infeksi cacing usus sebelum dilakukan pengobatan dari 82 siswa, terdapat 5 siswa (6,1%) yang positif terinfeksi cacing usus dengan rincian Ascaris lumbricoides 3,7%, Trichuris trichiura 2,4%. Murid yang positif terinfeksi cacing usus diberikan pengobatan Albendazol 400 mg dosis tunggal, didapatkan hasil sesudah pengobatan yaitu prevalensi untuk Ascaris lumbricoides 0%, Trichuris trichiura 1,2%. Analisis data secara statistik menggunakan uji Mc Nemar dan didapatkan hasil p value > 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perubahan yang signifikan dan bermakna dari hasil sebelum dan sesudah pengobatan Albendazol 400 mg dosis tunggal.

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 92-99
Author(s):  
Aminah Aatinaa Adhyatma

Deteksi dini kanker serviks salah satunya melalui pemeriksaan Pap Smear, sebagai pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya keganasan pada epitel serviks/ porsio. Salah satu masalah pelaksanaan Pap Smear umunya masih disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk Indonesia mengenai pemeriksaan Pap Smear. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dengan motivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear di Desa Jetis Wilayah Kerja Puskesmas Jimbaran Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik secara Cross Sectional pada wanita usia subur usia 35-40 tahun di Desa Jetis sebanyak 87 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner serta analisis data dengan menggunakan uji korelasi KendallTau (τ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang Pap Smear kurang yaitu sebesar 62,1% sedangkan motivasi responden untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagian besar rendah yaitu sebesar 86,2%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita usia subur dengan motivasi melakukan pemeriksaan pap smear (p value <0,05) dan nilai τ = 0,281 memiliki makna ada hubungan arah positif, hal ini berarti perubahan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi motivasi yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan pap smear.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Basok Buhari ◽  
Susi Widiawati ◽  
Anggi Ellijayanti

Latar Belakang: Praktik klinik merupakan proses pembelajaran di rumah sakit yang bertujuan untuk mengenal lebih awal bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengenal proses keperawatan. Lingkungan klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi kalangan mahasiswa keperawatan Praktik klinik ini akan menimbulkan kecemasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik dirumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah mahasiswa keperawatan yang praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini telah dilakukan pada Tanggal 16 s/d 20 Juli Tahun 2019 dengan 6 Ruang Rawat Inap. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 43 responden. Metode pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 28 (65,1%) responden menyatakan peran preceptor baik, 25 (58,1%) responden memiliki pengetahuan yang baik dan 27 (62,8%) responden memiliki tingkat kecemasan normal terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan mahasiswa dengan kecemasan mahasiswa terhadap pembelajaran praktik klinik di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2019 (P-Value= 0,000). Saran: Diharapkan RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan pelatihan secara berkala bagi preceptor. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit terkait peran preceptor dan pengetahuan mahasiswa yang dapat mempengaruhi kecemasan mahasiswa saat melakukan praktik klinik di Rumah Sakit. Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan, Kecemasan, Peran Preceptor


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ria Wulandari ◽  
Sari Puspita

Latar belakang: Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan di Puskesmas. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analilitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil: Dari hasil analisa diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,00), dukungan keluarga (p-value 0,00), peran petugas kesehatan (p-value 0,00), dengan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam menjalani pengobatan. Saran: Disarankan dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas untuk melakukan promosi kesehatan dengan penyuluhan tentang faktor-faktor resiko dan upaya pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan masyarakat dan mengatur strategi untuk penanganan hipertensi dengan mengaktifkan kader PTM dengan melakukan screening sejak dini. Kata kunci    : Hipertensi, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Peran Petugas.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Angga Arfina ◽  
Yureya Nita ◽  
Khairiyati Khairiyati

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Pada lansia terjadi proses degeneratif yang akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan diri manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia mengakibatkan berbagai masalah yang kompleks baik secara fisik maupun psikologis. Kecemasan merupakan salah satu respon yang paling dini dan sering muncul pada lanjut usia. Selain dengan farmakologis, kecemasan juga dapat ditangani secara non farmakologis salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain penelitian adalah quasy eksperiment dengan metode penelitian one group pretest & posttest. Sampel penelitian adalah lansia berjumlah 42 orang menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi untuk membaca Al-Qur’an dan penilaian kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating  Scale. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada lanjut usia dengan p value 0.002 < 0.05. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan gerontik sehingga membaca Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu intervensi dalam meningkatkan spiritualitas serta menurunkan kecemasan pada lansia.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Weni Tri Purnani

ABSTRAKASI merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi. Rendahnya cakupan ASI di Indonesia menyumbang akibat yang tidak baik bagi kesehatan bayi. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, dari 10 ibu menyusui 6 (60%) diantaranya mengatakan bahwa pengeluaran ASI mereka tidak lancar. Salah satu solusi yang tepat untuk meningkatkan suplai ASI adalah dengan mengonsumsi daun ubi jalar yang dipercaya mengandung berbagai macam zat dan vitamin terutama vitamin A. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun ubi jalar terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Campurejo Tahun 2016. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental menggunakan rancangan pretest posttest design. Dalam penelitian ini diperoleh sampel 20 orang menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner dan penilaian. uji hipotesis yang digunakan adalah uji peringkat bertanda dari wilcoxon dengan nilai signifikasi α = 0,05. Hasil uji statistik dari Wilcoxon Sign Rank diperoleh nilai p value = 0,000 dengan taraf kesalahan (α =0,05) dapat dikatakan p ≤ α maka dapat disimpulakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pemberian rebusan daun ubi jalar terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui diwilayah kerja puskesmas campurejo kota Kediri tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat  dijadikan sebagai masukan untuk menggunakan daun ubi jalar untuk meningkatkan kecukupan ASI dalam pengembangan pengobatan tradisional. Kata Kunci : Kecukupan ASI, Daun Ubi jalar, Menyusui   ABSTRACTBreast milk is a food source that contains a complete nutritions for infants. Coverage of breast milk in Indonesia is still very low. Based on the preliminary results of the survey, from 10 breastfeeding mothers, there are 6 (60%) breastfeeding mom of them say that their breast milk isn’t enough for the babies. There’s a rightest solution to increase the breast milk supply, such as; the breastfeeding mom should eat or consume the sweet potato leaves that believed contains various nutritions and vitamins, especially vitamin A. The purpose of this study was to know the effect of giving sweet potato extract to breast milk adequacy on breastfeeding mothers in work area clinic of Campurejo Kediri City in 2016. The research design of this study was pre-experimental that using pre-test and post-test design. In this study obtained 20 samples of people that using simple random sampling technique. The collecting of data is done by using a questionnaires and assessment. The test hypothesis is marked on the Wilcoxon rank test with significance value α = 0.05. The result of statistical test Wilcoxon Sign Rank obtained p value = 0.000 with a standard error (α = 0.05) can be said p ≤ α then it means that H0 is rejected and H1 is accepted. This means that there is an effect of giving sweet potato extract to breast milk adequacy on breastfeeding mothers in work area clinic of Campurejo Kediri City in 2016. Based on the results is the researcher expecting for health workers can be used as input to use sweet potato leaves to improve the adequacy of breast milk in the development of traditional medicine. Keywords: Adequacy of Breast Milk, Sweet Potato Leaves, Breastfeeding.


Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).


2021 ◽  
Vol 6 (12) ◽  
pp. 6073
Author(s):  
Atni Primanadini ◽  
Cast Torizellia ◽  
Lisa Setia

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia yang disebabkan oleh virus Sars Cov-2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan perilaku gerakan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker terhadap angka kejadian Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu waktu tertentu yang bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Indrasari yang berjumlah 5444 orang, sampel sebanyak 400 responden dengan tehnik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh yang antara pengetahuan (p-value= 0,000, OR=0,18) dan perilaku (p-value=0,000, OR=0,29) gerakan 3M terhadap angka kejadian Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak terhadap angka kejadian Covid-19


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
I Gusti Bagus Magitojaya ◽  
Jehosua S. V. Sinolungan ◽  
Lydia David

Abstract: Nowadays, phenomeneon of juvenile delinquency has been spreading widely. Particularly to students, they usually perform juvenile delinquency that would harm themselves and finally trouble their minds due to consquences they are going to face. This study aimed to investigate the comparison of anxiety levels among students who performed juvenile delinquency. This was an analytical observational study with a cross sectional design. Subjects were 86 students of Swadharma Mopugad High School and Swadharma Werdhi Agung Senior High School obtained by using simple random sampling. Data were analyzed by using T independent test with α=0.005. The T independent test showed a t value of 0.457 and a p value of 0.649 (> 0.005) which indicated that there was no significant difference of anxiety levels among students who performed juvenile delinquency in both high schools. Conclusion: There was no significant difference between anxiety levels of students who performed juvenile delinquency in Swadharma Mopugad Senior High School and Swadharma Werdhi Agung Senior High School.Keywords: juvenile delinquency, anxietyAbstrak: Fenomena kenakalan remaja makin meluas dewasa ini. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kecemasan pada siswa yang melakukannya mengingat sanksi yang bisa diperoleh akibat perbuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kecemasan siswa yang melakukan perilaku kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Subyek penelitian ialah siswa kelas XI SMA Swadharma Mopugad dan siswa kelas XI SMA Swadharma Werdhi Agung dengan jumlah total 86 siswa. Data dianalisis dengan uji T Independent (α = 0,005). Hasil uji T Independent mendapatkan nilai t sebesar 0,457, p = 0,649, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada siswa yang melakukan kenakalan remaja di SMA Swadharma Mopugad dan SMA Swadharma Werdhi Agung. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang bermakna pada siswa yang melakukan kenakalan remaja di SMA Swadharma Mopugad dan SMA Swadharma Werdhi Agung.Kata kunci: kenakalan remaja, kecemasan


2020 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
Author(s):  
Festy Ladyani Mustofa ◽  
Rakhmi Rafie ◽  
Bonita Megamelina

Demam tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit demam tifoid sangat erat kaitannya dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan rumah. Namun, terdapat faktor determinan lain yang memengaruhi seperti agen, host (usia, jenis kelamin, riwayat demam tifoid, pendidikan), dan lingkungan. Mengetahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin bandar lampung tahun 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain studi kasus potong silang. Teknik pengambilan sample berupa simple random sampling. Instrument penelitian berupa rekam medik. Data dianalilis dengan uj Chi-square. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia (p=0.025, OR= 2.49), jenis kelamin (p=0.026, OR=2.29), pendidikan (p=0.020, OR=2.28) dan riwayat demam tifoid sebelumnya (p=0.028, OR=3.59). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan riwayat demam tifoid sebelumnya dengan kejadian demam tifoid dengan p-value 0.05. Faktor yang paling mempengaruhi yaitu riwayat demam tifoid.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document