scholarly journals Empirical Evaluation of Art and Design Students’ Online Assessments: A Case of Construct Validity Analysis at STEP

sjesr ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 10-21
Author(s):  
Gouhar Pirzada ◽  
Dr. Fariha Gul ◽  
Saima Yaqub

Educational institutions are bound to take online assessments due to pandemics, which drives the need to identify the perceived satisfaction of both teachers and students about the effectiveness of this process. The current study aims to explore perceptions of Art & Design students and teachers since the issue becomes even more complex due to the practical nature of these subjects and assessments. A total of 157 students participated in this research study, whereas the data is collected through convenient sampling. The data from teachers was collected through a focus group discussion. The purposive sampling process was used for this purpose. A self-developed survey instrument was used to collect data with an alpha value of .73. The results of the survey indicate the satisfaction of students with the process and effectiveness of online assessment. Demographic analysis includes current qualifications (mean=2.69), previous qualifications (mean=.41), current working status of students (mean=.96), and students enjoying any scholarships (mean=.39) etc. The data collected through focus group discussion was studied through thematic analysis techniques. The results of the study promised to help in designing and implementing strategies when conducting online assessments particularly for Art & Design qualifications.

2013 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 37-54
Author(s):  
N Dede Khoeriah

Penelitian ini bertujuan menghasilkan model evaluasi kinerja pendidikan inklusif (EKPI) di SD dengan menggunakan pen-dekatan kualitatif dan kuantitatif. Tahapan penelitian dimodifikasi dari model Borg & Gall dengan melibatkan Kepala Sekolah, guru, dan orang tua. Data diperoleh melalui teknik Focus Group Discussion, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model EKPI merupakan salah satu model evaluasi yang baik berdasarkan hasil penilaian pakar maupun praktisi penyelenggara pendidikan inklusif di SD; (2) model evaluasi kinerja SD penyelenggara pendidikan inklusif memiliki tujuh komponen, yakni kepemimpinan, rencana strategis, fokus terhadap peserta didik-orang tua, analisis kebutuhan, fokus ter-hadap guru-staf, pengelolaan kelas inklusif, dan hasil; (3) evaluasi model EKPI dalam proses implementasi di SD mampu meng-ungkap data secara: (a) komprehensif; (b) faktual; (c) fleksibel; dan (d)  berorientasi keragaman layanan. Kata kunci: pengembangan model evaluasi, pendidikan inklusif, SD. ______________________________________________________________DEVELOPING A MODEL OF PERFORMANCE EVALUATION OF ELEMENTARY SCHOOLS IMPLEMENTING INCLUSIVE EDUCATIONAbstract This study aims to produce a model of performance evaluation of elementary schools (ESs) implementing inclusive education by using qualitative and quantitative approaches. The research steps used the model by Borg & Gall, involving principals, teachers, and students’ parents. The data were collected through Focus Group Discussion (FGD), interviews, observations, document study, and discussions. Based on the results of the study, the following conclusions can be drawn. (1) The EKPI model is a good evaluation model. It is based on the result ofthe assessment by experts, usesrs and practitioners of inclusive education instruction; (2) The model of an evaluation of the performances of ESs implementing inclusive education has seven components, i.e. leadership, strategic plan, focus on students and parents, needs analysis, focus on teachers and staff, and inclusive class management, and product of the inclusive education implementation; (3) The EKPI model implemented  in the elementri schools can reveal data (a) comprehensively, (b) factualy, and (c) flexibly, (d) it was also oriented to a variety of services. Keywords: development of an evaluation model, inclusive education, elementary school.


2017 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Siti Hikmah

<p class="IIABSTRAK333">Recently, the sexual crime for children tends to increase significantly and it causes a traumatic impact on the victims. So it needs strong effort to anticipate the sexual crimes for children as early as possible. This paper describes the efforts to anticipate sexual abuse for children through learning method namely “I dare to take care of myself” at al-Hikmah Foundation, Grobogan. The method used was qualitative descriptive and field research by conducting Focus Group Discussion (FGD). The researcher used interviews and documentation technique for data collection. The teachers and students of al-Hikmah foundation Grobogan became the sources of primary data. While the secondary data sources were taken from a literature review that is relevant to this study. The result showed that one of the efforts to anticipate sexual abuse for children was by optimizing the teachers’ role and parents through Focus Group Discussion activities. Indeed, it was found ten themes to motivate children defending themselves, namely: Why different?, Where the baby came out?, Where to pee?, What kind of touch is it?, Do I tell you or not?, I’m afraid of ghost, Who is he?, Circumcision, Why is it not allowed?, Who could protect me? These activities would produce an understanding of the importance of taking care of themselves to avoid sexual crimes for children and parents.</p><p class="IIABSTRAK333" align="center">_________________________________________________________</p>Kejahatan seksual anak dari tahun ke tahun semakin meningkat, dan menyebabkan dampak traumatis terhadap korban. Maka diperlukan upaya untuk mengantisipasi kejahatan seksual pada anak sedini. Tulisan ini menjelaskan mengenai upaua meng­antisi­pasi kejahatan seksual anak melalui pembelajaran aku anak berani melindungi diri sendiri di Yayasan al-Hikmah Grobogan. metode yang digunakan ada­lah kualitatif deskriptif, jenis <em>field research</em>, dengan <em>Focus Group Discussion</em> (FGD). Teknik pe­ngumpul­­an data menggunakan wa­wan­cara dan dokumentasi. Sumber data primer adalah guru kelas dan siswa MI Yayasan al-Hikmah Grobogan. Sumber data sekunder adalah kajian pustaka dan literature review yang relevan dengan kajian ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kejahatan seksual anak dilakukan dengan optimali­sasi peran guru kelas dan orang tua siswa melalui kegiatan FGD. Mengantisipasi kejahatan seksual pada anak dilakukan melalui pembelajaran aku anak berani melindungi diri sendiri melalui se­puluh tema yaitu: kenapa berbeda, dari mana keluar­­nya adik bayi, pipis dimana, sentuhan apa nih, cerita nggak ya, ih takut ada hantu, siapa itu, khitan, mengapa tidak boleh, siapa yang bisa melindungiku. Kegiatan ini menghasilkan pemahaman kepada anak dan orang tua pentingnya menjaga diri sendiri agar terhindar dari kejahatan seksual.


Author(s):  
Adinda Auila Rahmat ◽  
Ghullam Hamdu ◽  
Epon Nur'aeni ◽  
Dindin Abdul Muiz Lidinillah

Penelitian ini bertujuan mengembangkan soal tes tertulis berbasis STEM disertai analisisnya menggunakan pemodelan Rasch. Penelitian dilakukan menggunakan metode focus group discussion (FGD). Rendahnya keterampilan siswa dalam berpikir tingkat tinggi diketahui berdasarkan hasil capaian Indonesia dalam ajang TIMSS dan PISA. Siswa di Indonesia tidak terbiasa dengan soal yang memiliki karakteristik HOTS. Selain itu, berdasarkan studi lapangan masih jarang ditemukan soal tes tertulis yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sehingga, memunculkan kebutuhan atas pengembangan soal tes tertulis HOTS. Soal HOTS dikembangkan memperhatikan salah satu bagian dari keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis. Hasil penelitian berupa 10 butir soal tes tertulis berbasis STEM yang dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis pada "Assessing 21st Century Skills for Teachers and Students". Soal tes tertulis disertai analisis menggunakan pemodelan Rasch berbantuan aplikasi winstep Rasch versi 4.4.6 yang hasilnya dapat menjelaskan kualitas dari setiap soal berdasarkan tingkat kesulitan dan kesesuaian butir soal, serta tingkat abilitas dan tingkat kesesuaian siswa


2015 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Tri Nurwati

  The objective of this study is to describe strategies in selecting school principal as school community figure and model.  This study uses library analysis and observation to collect data. The observation took place on January to March 2015 at SMKN 8 Purworejo, Central Java.  Focus Group Discussion was also used complimentary to observation as well as seminar involving Association of Principal of SMK (MKKS SMK) in Purworejo County.  This study reveals six steps to identify such the principal: (1) to increase principal competenecy, (2) to increase capacity of human resources management, (3) to increase strategies to motivate teachers and students, (4) to increase leadership capacity, (5) to increase networking with DUDI, and (6) to increase development of school productivities.                     


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Citra Savitri ◽  
Enjang Suherman ◽  
Suroso .

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peran para stakeholder beserta kendala yang hadapai lembaga pendidikan dalam usaha menumbuhkan jiwa berwirausaha di kalangan mahasiswa jurusan Manajemen pada Perguruan Tinggi di Karawang Metode penelitian dengan mengumpulkan data dalam penelitian ini melalui instansi atau lembaga yang berkaitan dan website yang relevan dengan pokok bahasan yaitu kewirausahaan, kemudian di analisis dengan menggunakan Focus Group Discussion ( FGD ) dan wawancara khusus pada para Stakeholder dalam Lembaga Pendidikan di daerah Kabupaten Karawang dikhususkan pada Jurusan Prodi Manajemen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peran stakeholder perguruan tinggi prodi manajemen kabupaten karawang dalam upaya meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa melalui: (a) Kurikulum Pendidikan Program Studi; (b) Program Mahasiswa Kewirausahaan; (b) Metode Pembelajaran Kewirausahaan; (c) Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa; (d) Kerjasama Lambaga dalam kewirausahaan. Namun terdapat kendala kegiatan tersebut yaitu (a) Partisipasi Mahasiswa; (b) Pola Pikir Mahasiswa; (c) Modal Usaha Awal; (d) Biaya Kegiatan Kewirausahaan; (e) Inkubator Bisnis Kata Kunci : Peran Stakeholders, Jiwa berwirausaha, Mahasiswa. Abstract This Reseach aims to prove the role of stakeholders and the obstacles faced by educational institutions in an effort to foster entrepreneurship among students majoring in Departement of Management at collages at Karawang. The research method is by collecting data in this reseach through relevant institutions and websites that are relevant to the subject matter, namely entrepreneurship, then analyzed using Focus Group Discussion (FGD) and special interviews with stakeholders in educational institutions in the Karawang specifically in Department of Management Study Program. The results of this reseach indicate that there is a role of stakeholders in Department of Management Study Program educational institutions at Karawang an effort to improve the spirit of student entrepreneurship through: (a) Education Curriculum for Study Programs; (b) Entrepreneurship Student Program; (b) Entrepreneurship Learning Methods; (c) Student Entrepreneurship Training; (d) Cooperation of Institutions in entrepreneurship. But there are obstacles to these activities, namely (a) Student Participation; (b) Student Mindset; (c) Initial venture capital; (d) Activities Costs of Entrepreneurship; (e) Business Incubator. Keywords: Role of Stakeholders, Soul of Entrepreneurship, Students


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Author(s):  
Dewi Novianti ◽  
Siti Fatonah

Social media is a necessity for everyone in communicating and exchanging information. Social media users do not know the boundaries of age, generation, gender, ethnicity, and religion. However, what is interesting is the user among housewives. This study took the research subjects of housewives. Housewives are chosen as research subjects because they are pillars or pillars in a household. If the pillar is strong, then the household will also be healthy. Thus, if we want to build a resilient and robust generation, we will start from the housewives. A healthy household starts from strong mothers too. This study aims to find out the insights of the housewives of Kanoman village regarding the content on smartphones and social media and provide knowledge of social media literacy to housewives. This study used a qualitative approach with data collection techniques using participant observation, interviews, focus group discussion (FGD), and documentation. The results of the study showed that previously housewives had not experienced social media literacy. Then the researchers took steps to be able to achieve the desired literacy results. Researchers took several steps to make them become social media literates. They become able to use social media, understand social media, and even produce messages through social media.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document