scholarly journals PENGARUH BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN KEMANGI TERHADAP PH SALIVA PADA SISWA/I SDN 060933 SIMPANG POS PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2017

Author(s):  
Ngena Ria

Kemangi mengandung senyawa flavonoid, eugenol, arginin, etanol, boron, dan minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri pada kemangi mampu memberikan rasa khas yang dapat merangsang sekresi saliva saat berkumur air rebusan daun kemangi. Kecepatan sekresi saliva dipengaruhi oleh sifat rangsangan. Sedangkan naik turunnya pH saliva bergantung pada kecepatan sekresi, dimana penurunan pH saliva merupakan faktor pendukung terjadinya karies gigi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap pH Saliva Pada Siswa/I kelas V SDN 060933 Simpang Pos Padang Bulan Medan Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. Metode yang digunakan quaisi experiment, dengan pendekatan cross sectional. Rancangan dalam penelitian ini adalah time design series. Adapun cara pengambilan sampel dengan Purposive Sampling, menggunakan siswa/i kelas V SDN 060933 Simpang Pos Padang Bulan Medan sebanyak 33 siswa, dengan menggunakan Test Paper Dental Saliva pH Indikator untuk mengetahui kriteria pH saliva. Penelitian ini mengunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan uji Paired T-test. Hasil penelitian diketahui terjadi perubahan criteria pH saliva yaitu asam dari 39,39% menjadi 9,09, basa dari 39,39% menjadi 54,54% dan netral darri 21,21% menjadi 36,36%. Menunjukkan bahwa ada pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva. Hasl uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test dihasilkan nilai signifikasi 0,004 (p-value <0,05). Disarankan kepada siswa untuk berkumur menggunakan rebusan daun kemangi sebagai alternatif tindakan pencegahan terjadinya karies.

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 199-206
Author(s):  
Sumariadi Sumariadi ◽  
Dewi Simamora ◽  
Loni Yanasari Nasution ◽  
Rahmad Hidayat ◽  
Sunarti Sunarti

Gastritis merupakan peradangan pada dinding mukosa lambung dengan  tanda dan gejala nyeri. Gastritis atau sering disebut penyakit maag adalah penyakit yang sangat mengganggu aktifitas sehari-hari jika tidak ditangani akan bersifat fatal. Biasanya penyakit gastritis dapat terjadi pada orang-orang yang mempunyai pola makan yang tidak teratur dan sering memakan makanan yang memproduksi asam lambung. Asam lambung yang meningkat akan menyebabkan nyeri pada ulu hati yang dapat ditangani dengan manajemen nyeri, salah satunya adalah guide imagery. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh guide imagery terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien gastritis. Desain penelitian kuantitatif dengan survey analitik yang melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gastritis yang di rawat inap di RSU Royal Prima Medan . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pasien akan dilakukan pemeriksaan skala nyeri dengan menggunakan tools numeric sebelum dan sesudah tindakan guide imagery. Analisa data menggunakan paired t test di dapat p-value 0,000. Kesimpulan: Guided imagery berpengaruh terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien gastritis.


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Nurmainah Nurmainah ◽  
Sri Wahdaningsih ◽  
Syaazaratul Qamelia Innas

Kontrasepsi suntik merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang masih menjadi pilihan akseptor dalam mengatur kehamilan. Namun demikian, penggunaan kontrasepsi suntik Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) diketahui dapat meningkatkan berat badan selama pemakaian enam (6) bulan atau lebih. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penggunaan DMPA terhadap kenaikan berat badan akseptor. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor baru suntik DMPA di Puskesmas Perumnas II Pontianak pada bulan Januari 2018 hingga Maret 2019. Variabel dari penelitian ialah usia, pekerjaan, paritas, dan kenaikan berat badan. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis paired t-test. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 81 akseptor. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar akseptor berusia 20-35 tahun (71,6%), bekerja sebagai ibu rumah tangga (97,5%), mempunyai 2 anak atau lebih (77,8%), dan memiliki kenaikan berat badan 0-2 kg (44,4%). Berdasarkan hasil analisis paired t-test bahwa penggunaan suntik KB 3 bulan (DMPA) memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan akseptor dengan nilai p=0,001. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh penggunaan DMPA terhadap kenaikan berat badan akseptor. Injectable contraception is a hormonal contraceptive used by acceptors in regulating pregnancy. However, the use of Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) is known to increase body weight after six months of use or more.. The purpose of this study was to analysis the effect of using DMPA on weight gain. This study was an observational study with cross sectional analytic study design. The population in this study were all new acceptors who used DMPA at the Perumnas II Pontianak Public Health Care in January 2018 to March 2019. Variables from the study were age, occupation, parity, and weight gain. Analysis was performed using paired t-test analysis. The sampling technique used was purposive sampling, where the number samples that met the inclusion and exclusion criteria were 81 acceptors. The results showed that most of the acceptors were aged 20-35 years (71,6%), work as housewives (97,5%), had 2 or more children (77,8%), and gained weight 0-2  kg (44,4%). Based on the results of paired t-test analysis, the use of DMPA has an effect on the acceptor’s weight gain with a value of p = 0.001. The conclusion of this study is that there is an effect of the use of DMPA on acceptor weight gain.Keywords: Acceptors, DMPA, weigt gain 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Muharni ◽  
Utari Christya Wardhani

<div class="Section1"><p><em><em>Hypertension is one of the most common cardiovascular problem in elderly.  Prolonged high blood pressure canlead to destructionof the blood vessels throughout the body. However it can be controlled with pharmacology and non-pharmacology technique, one of the non-pharmacological therapy is ergonomic exercise. Ergonomic exercise is the gymnastic motion which is combined with breathing techniques. This study aimed was to know about the effect of ergonomic exercise to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions in Community Health Center Sei Pancur region. The design was One Group Time Series, intervention given to one group only, without control group. Ergonomic exercise efectivity rated by comparing blood pressure pre and post exercise, during first, second, and third week. Sampling technique was used purposive sampling with 50 respondents. The respondents were given interventions four times. The data analysis used Paired T-Test and Annova Test. The results were shown that the blood pressure significantly decreased during fourth week, with p value: 0.00 for both systolic and diastolic blood pressure. As conclusions, ergonomic exercise had effect to decreasing blood pressure in elderly with hypertensions</em></em></p><p><em><br /></em></p><p><em>Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, kerusakan  tersebut dapat kita  kendalikan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi, salah satunya adalah senam ergonomik. Senam ergonomik adalah  suatu gerakan senam yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah  pada lansia  hipertensi di wilayah kerja Puskemas Sei Pancur. Desain dalam penelitian ini adalah One Group Time Series Design dengan mengintervensi satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Efektifitas perlakukan senam ergonomik dinilai dengan cara membandingkan tekanan darah sebelum diberikan senam ergonomik dengan hasil tekanan darah setelah senam ergonomik minggu pertama,kedua dan ketiga. Dimana Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 50 responden. Pemberian sebanyak 4  kali intervensi. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test dan Annova Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada minggu ke-4, dengan nilai p = 0,00 untuk tekanan darah sistole dan 0,00 untuk tekanan darah diastol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah senam ergonomik berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi</em></p></div>


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Novita Sari Harahap ◽  
Deni Rahman Marpaung ◽  
Alginda Pranata Tarigan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah setelah melakukan latihan intensitas fisik intensitas berat terhadap jumlah leukosit. Metode penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain pretest and posttest group design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2018, Universitas Negeri Medan dengan purposive sampling  diperoleh sampel 10 orang. Sampel dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok P1; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat tanpa diberi jus buah naga merah dan kelompok P2; kelompok yang diberi latihan fisik intensitas berat dan diberi jus buah naga merah. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2020 sampai dengan Februari 2020.  Analisis data yang digunakan adalah Paired T-Test dan Independent T-Test. Hasil penelitian pada kelompok P1 dan kelompok P2 sama-sama terjadi peningkatan jumlah leukosit setelah latihan fisik intensitas berat dengan p value = 0,009 dan p value =0,021. Analisa selanjutnya bahwa terdapat penurunan jumlah leukosit pada kelompok  yang diberi jus buah naga merah setelah latihan fisik berat (P2) dibandingkan kelompok yang tidak mendapat jus buah naga merah (P1) dengan p value =0,025. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jus buah naga merah dapat mengurangi peningkatan jumlah leukosit setelah melakukan latihan fisik intensitas berat. 


2020 ◽  
Vol 19 (01) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Oci Etri Nursanty ◽  
Fitri Arofiati

ABSTRAK Rumah sakit dituntut mampu mengurangi resiko infeksi dalam pelayanan jasa kesehatan. Unsur terpenting yang terlibat salah satunya adalah perawat. Mengacu pada Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) 5, Salah satu caranya mengurangi resiko infeksi yaitu menerapkan Standar Operasional Prosedure dalam penatalaksanaan pasien luka pasca operasi. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul memiliki perawat yang telah mengikuti pelatihan perawatan luka secara internal, namun rumah sakit belum melakukan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperiment. Populasi penelitian, perawat yang bertugas di Instalansi Rawat Inap dewasa RS PKU Muhammadiyah  Bantul. Jumlah sampel 30 orang dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Cheklist observasi . Alat analisis menggunakan Paired t-test dengan taraf signifikan 5%. Pelatihan perawatan luka pasca operasi efektif dalam penerapan SOP di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan p-value 0,002 %. Penilaian responden dalam penerapan SOP Pre-Post training dalam kategori baik. Artinya secara keseluruhan responden sudah menerapkan SOP, namun Pre training masih terdapat 8 responden dan Post training terdapat 3 responden dalam kategori cukup.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document