HUBUNGAN ANTARA KETEBALAN LEMAK, KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKATANI

Author(s):  
Tedi Purbangkara
Keyword(s):  

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan ketebalan lemak (X1) dengan hasil belajar tolak peluru (Y), (2) kebugaran jasmani (X2) dengan hasil belajar tolak peluru (Y), (3) hubungan keseimbangan (X3) dengan hasil belajar tolak peluru (Y), (4) hubungan ketebalan lemak (X1), keseimbangan (X3), kebugaran jasmani(X2), secara bersama-sama dengan hasil belajar tolak peluru (Y). Metode yang digunakan adalah metode korelasi yang menggunakan perhitungan product moment. Sample berjumlah 60 orang seluruh siswa laki-laki tingkat SMA. Instrumen penelitian yang digunakan adalah (1) ketebalan lemak dengan menggunakan skinfold caliper, (2) kebugaran jasmani menggunakan tes (TKJI), (3) keseimbangan dengan menggunakan instrument keseimbangan yang sudah divalidasi sebelumnya, (4) hasil belajar tolak peluru dengan menggunakan test hasil total dari proses gerakan. Hasil pengujian hipotesis pertama terdapat hubungan yang positif antara ketebalan lemak (X1) dengan hasil belajar tolak peluru dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.879*, kedua terdapat hubungan antara kebugaran jasmani (X2) dengan hasil belajar tolak peluru yang memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.893*, ketiga terdapat hubungan antara keseimbangan (X3) dengan hasil belajar tolak peluru (Y) yang memiliki nilai sebesar 0.847*, keempat terdapat hubungan antara ketebalan lemak (X1) , keseimbangan (X3), kebugaran jasmani (X2), secara bersama-sama dengan hasil belajar tolak peluru (Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa ketebalan lemak,  kebugaran jasmani, dan keseimbangan memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar tolak peluru.Kata kunci : Ketebalan lemak, Kebugaran jasmani, Keseimbangan, dan Hasil Belajar Tolak Peluru.

2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Ni Putu Witari Ikayani ◽  
Indira Vidiari Juhanna ◽  
I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti

Overweight atau kegemukan merupakan suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar lemak dalam tubuh (melebihi persentase normal). Tujuan penelitian ini adalah untukomengetahui adanya pengaruh Zumba terhadap penurunan persentase lemak tubuh. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Pre Test dan Post Test Control Group Design dan teknik pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Jumlah sampel 20 orang remaja putri di Kota Denpasar yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok Perlakuan (KP) yang berjumlah 10 orang dan Kelompok Kontrol (KK) yang berjumlah 10 orang. Pengukuran lemak diukur dengan menggunakan skinfold caliper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan terdapat hasil yang signifikan dalam penurunan persentase lemak tubuh (p=0,001). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Zumba dapat menurunkan persentase lemak tubuh pada remaja putri overweight di Kota Denpasar. Kata kunci: Zumba, Persentase Lemak, Remaja Putri, Overweight, Skinfold calliper.


2008 ◽  
Vol 40 (Supplement) ◽  
pp. S271
Author(s):  
Erin E. Talbert ◽  
Michael G. Flynn ◽  
Jeffrey W. Bell ◽  
Andres E. Carrillo ◽  
Marquita D. Dill ◽  
...  

2014 ◽  
Vol 21 (11) ◽  
pp. 511-515
Author(s):  
Leonid Kalichman ◽  
Irina Magram ◽  
Tatiana Reitblat ◽  
Rebecca Kearney

2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 160-166
Author(s):  
Rizka Octaviana ◽  
Mohammad Furqon Hidayatullah ◽  
Agus Kristiyanto

The purpose of this study was to examine the effect of low-impact aerobic dance and zumba exercises in reducing the percentage of body fat in obese women in terms of the Body Mass Index (BMI). Forty obese women (mean age 33.9±7.1 years) were selected and divided into two experimental groups, namely: low-impact aerobic dance (n=20) and zumba (n=20). The participants were also divided based on the BMI which gave the mild and severe obesity groups. The research instrument was a skinfold caliper which was used to measure the thickness of the body fat. The experiment was carried out 3 times a week for 8 weeks and the participants from both groups performed exercises for a duration of 60 minutes. The analysis of data between the experimental groups showed that there were significant differences between these exercises (r=0.005; p<0.05), the levels of obesity (r=0,000; p<0.05), and there were interactions between the exercises and the levels of obesity (r=0,000; p<0,05), from the pre-test to the post-test. The results showed that low-impact aerobic dance was more effectively used in reducing the percentage of body fat in obese women at the severe levels while zumba was effectively used in reducing the percentage of body fat in obese women with mild obesity, therefore the two exercises had an influence in reducing the percentage of body fat.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Novi Vicahyani Utami ◽  
Leonardo Lubis ◽  
Agustina Agustina

The benefits of Tai Chi and Wai Tan Kung exercises on cardiopulmonary endurance and body composition have become a controversial issue. The survey analytical computational study was performed to investigate the differences in cardiopulmonary endurance and body composition among elderly members of Tai Chi, Wai Tan Kung, and elderly sedentary. The study involved 10 elderly members of Tai Chi, 10 elderly members of Wai Tan Kung, and 10 elderly sedentary. The Astrand-Rhyming’s step test was conducted to measure the cardiopulmonary endurance. While the measurement of body composition (body fat percentage) was done using a skinfold caliper. The data were analyzed with an unpaired t-test(p<0.05). The results of the study indicated that cardiopulmonary endurance (VO2 max) and body composition (body fat percentage) of Tai Chi elderly members were the best of both Wai Tan Kung elderly members and of elderly sedentary; while cardiopulmonary endurance and body composition of Wai Tan Kung elderly members were better than those of elderly sedentary.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 56-64
Author(s):  
Dilla Indah Kurnia ◽  
Kasmiyetti Kasmiyetti ◽  
Defriani Dwiyanti

Kebugaran yang kurang dapat ditingkatkan jika pemberian gizi secara optimal diatur dan dipelihara. Pengetahuan gizi khususnya pengaturan makan, berguna dalam memberikan pengetahuan mengenai makanan yang menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar. Persen lemak tubuh dalam batas normal akan memengaruhi tingkat kebugaran atlet.Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan terkait pengaturan makan atlet dan persen lemak tubuh terhadap kebugaran jasmani atlet beladiri PPLP Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu atlet beladiri dengan jumlah sampel 46 orang. Data pengetahuan terkait pengaturan makan atlet didapat melalui wawancara serta dilakukan pengukuran persen lemak tubuh dengan skinfold caliper dan nilai kebugaran jasmani dengan tes bleep. Hasil penelitian menujukkan bahwa kebugaran jasmani atlet 84,8 % bugar serta 76,1% sampel dengan persen lemak tubuh normal dan 93,5% sampel dengan pengetahuan kurang. Ada hubungan yang bermakna antara persen lemak tubuh terhadap kebugaran jasmani dan tidak terdapat hubungan pengetahuan terkait pengaturan makan atlet terhadap kebugaran jasmani.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 267-271
Author(s):  
Yanti Ernalia ◽  
Miftah Azrin ◽  
Jessy Latni G

Penelitian mengenai pengukuran massa lemak menggunakan alat Skinfold Caliper (SKF) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) pada atlet sudah banyak dilakukan. Keakuratan metode skinfold caliper tergantung pada teknik pengukuran, keahlian, dan pengalaman dari pengukur, sedangkan metode BIA lebih ringkas, hemat waktu, dan mudah digunakan. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan rata-rata persentase massa lemak tubuh antara menggunakan metode SKF dengan BIA pada atlet binaraga, angkat berat, dan angkat besi.  Desain penelitian crossectional. Data dikumpulkan secara langsung terhadap 30 atlet (21 laki-laki dan 9 orang perempuan). Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh menggunakan BIA, dan SKF. Perbedaan rata-rata persentase lemak tubuh dianalisis menggunakan uji multiple paired t-test. Hasil penelitian menujukkan adanya perbedaan rata- rata persentase lemak tubuh pada atlet menggunakan metode SKF dan BIA. Secara umum dan berdasarkan jenis kelamin, jenis olahraga, dan IMT terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05). Rata- rata persentase massa lemak tubuh menggunakan kaliper skinfold adalah 18,91 sedangkan menggunakan BIA adalah 24, 27. Berurutan persentase lemak tubuh menggunakan metode SKF  pada atlet binaraga, angkat berat, angkat besi, laki-laki, perempuan, status gizi normal, gizi lebih, moderate obes, dan severe obes yaitu : 12,05; 21,77; 17,67;17,31; 22,67;11,75; 17,83; 23,05; dan 34,99. Persentase rata-rata massa lemak tubuh menggunakan metode BIA yaitu 15,34; 28,58; 21,59; 21,99; 29,60; 16,47; 23,69; 29,32; dan 36,00. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan rata- rata persentase lemak tubuh pada atlet menggunakan metode SKF dan BIA secara umum dan berdasarkan jenis kelamin, jenis olahraga, dan IMT, kecuali pada kelompok severe obese Kata Kunci: Atlet, biolelectrical impendance analysis (BIA), gizi, kaliper skinfold, massa lemak tubuh


1983 ◽  
Vol 34 (6) ◽  
pp. 825 ◽  
Author(s):  
ER Johnson ◽  
CB Davis

A Harpenden Skinfold Caliper used to predict body density in man was modified for use in cattle. It was used to measure thickness of the anal fold, caudal fold and rectal wall in 34 live steers or their skinon carcasses (hot dressed weight 139-339 kg). The value of these measurements in determining carcass fat and carcass muscle was compared with that of 10th and 12th rib fat thickness measurements made in the carcass. Hot carcass weight was the best predictor of side fat weight and side muscle weight. Side fat percentage and side muscle percentage were most accurately predicted by 12th rib and 10th rib fat thickness, followed by live then single-shackle anal fold fat thickness. The three caudal fold measurements and rectal wall thickness were poor predictors. Addition of hot carcass weight to all linear measurements markedly improved the prediction of side fat weight and side muscle weight, but nor side fat percentage and, only marginally, side muscle percentage. Single-shackle anal fold fat thickness, slightly less accurate than the live measurement, was the most useful skin-on measurement. The spring-operated caliper described can be used to determine carcass fatness and carcass lean in live steers with an accuracy closely approaching that of 12th rib fat thickness in the carcass.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document