scholarly journals Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Orangtua Terhadap Hospitalisasi Anak Usia Prasekolah

2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 565-574
Author(s):  
Ani Rahmadhani Kaban ◽  
Veronica Anggreni Damanik ◽  
Chintya Siahaan

Anak yang sedang sakit cenderung orang tua dan keluar tidak optimal dalam merawat anak dirumah. Keadaan yang seperti itu memaksakan anak harus untuk dirawat di fasilitas kesehatan. Hospitalisasi anak usia prasekolah merupakan suatu proses darurat, untuk dirawat di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang terkait dengan tingkat kecemasan orang tua terhadap hospitalisasi anak usia prasekolah. Desain dari penelitian ini adalah  Survey Analitik  dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia prasekolah yang berjumlah 163 orang. Teknik sampel yang digunakan dengan cara Purposive Sampling, dengan jumlah sampel berjumlah 62 responden. Hasil analisa data dengan menggunakan.Uji Chi-Square test yang memperlihatkan bahwa nilai signifikan probabilitas hospitalisasi adalah α= 0,05. Maka diperoleh 0,022< 0,05 yang artinya ada hubungan lama rawat inap dengan tingkat kecemasan orang tua, 0,043< 0,05 yang berati ada hubungan tingkat pengetahuan  dengan tingkat kecemasan orang tua, dan 0,024 < 0,05 yang artinya ada hubungan perilaku Caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini ada hubungan rawat inap, tingkat pengetahuan, perilaku Caring perawat dengan tingkat kecemasan orang tua.

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ratna Indriati ◽  
Yurika Kristi Murpambudi

Background Child under five years of age is the period of life that are veryimportant and need serious attention. During this process of growth anddevelopment very rapidly. One of the important factors that affect childdevelopment is a nutritional factorThe purpose of this study was to determine the relationship of nutrition statuswith the development of children aged 1-5 years in Sirnoboyo village of PosyanduWonogiri RegencyMethod Correlation research design with cross sectional approach . The subjectof research is the 35 children aged 1-5 years with his mother in Sirnoboyo villageof posyandu Wonogiri Regency with technique purposive sampling. Dataobtained by doing observation to know nutritional status and child development.The data obtained are then analyzed by chi square test with p = 0.05Results showed the child with good nutritional status of as many as 25 children(71,43%), nutritional status less as much as 9 child (25.71%) and betternutritional status as much as 1 child (2.86%) while the children with normaldevelopment of as many as 24 children (68,57%) and a total of 11 children ofquestionable developments (31,43%). The results of the analysis using the chisquaretest p = 0.006 obtained so that the value of p < 0.05, which means that Hois rejected and Ha accepted.The Conclusion of the research was there is relationship of the nutritional statuswith the development of children aged 1-5 years in Sirnoboyo village of posyanduWonogiri RegencyKeywords : Nutritional Status, Development


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 178
Author(s):  
Adinda Zein Nur ◽  
Dora Samaria

<p><em>Reproductive health problems such as dysmenorrhea are experienced by some young women. The results of a preliminary study at Ghama D'Leader School showed that students had never received health promotion about menstrual pain and as many as 40% of students were unable to report how to deal with this pain properly. Their response when experiencing menstrual pain is to simply rest or sleep and show discomfort and reluctance to control mood. The design of this research was associative design with cross-sectional approach. The population in this study was class X students at the Economics Vocational School Ghama D'Leader School in Depok City who experienced dysmenorrhoea. The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of 61 respondents. Data were analyzed using the chi-square test and p = 0.008 (α = 0.05) was obtained. It was concluded that there was a significant relationship between knowledge and attitude in dealing with dysmenorrhoea in class X students at the Economics Ghama D'Leader School in Depok. Good knowledge can encourage positive attitudes of adolescents to overcome the problem of dysmenorrhoea. The researcher recommends a quasi-experimental design for further research, by providing health education interventions and evaluating the effectiveness of the interventions provided.</em></p><p> </p><p><strong>BAHASA INDONESIA </strong>Masalah kesehatan reproduksi seperti nyeri haid dialami oleh sebagian remaja putri. Hasil studi pendahuluan di Ghama D’Leader School menunjukkan bahwa para siswi tidak pernah mendapatkan edukasi tentang nyeri haid dan sebanyak 40% siswi tidak mampu menyebutkan cara mengatasi nyeri tersebut dengan baik. Respons mereka ketika mengalami nyeri haid adalah hanya istirahat atau tidur serta menunjukkan sikap tidak nyaman dan keengganan untuk mengontrol mood. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap dalam menangani nyeri haid pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah desain asosiatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini, yaitu, siswi kelas X di Ghama D’Leader School Kota Depok yang mengalami nyeri haid. Metode sampling yang digunakan yaitu <em>purposive sampling</em> dan didapatkan sampel berjumlah 61 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang nyeri haid dan kuesioner sikap terhadap nyeri haid. Data dianalisis menggunakan uji <em>chi-square</em> dan didapatkan nilai p = 0,008 (α=0,05). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dalam menangani nyeri haid pada siswi di Ghama D’Leader School Kota Depok. Pengetahuan yang baik dapat mendorong sikap positif yang dimiliki remaja untuk mengatasi masalah nyeri haid. Peneliti merekomendasikan desain kuasi eksperimen untuk penelitian selanjutnya, dengan memberikan intervensi edukasi kesehatan dan mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.</p>


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Anita Marlina

<p>Berdasarkan data <em>World Health Organization</em> (WHO) 2005, kejadian anemiapada ibu hamil setiap tahunnya tahunnya mencapai lebih dari 500.000 orang. Laporan dari Dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di Negara-negara berkembang berkisar 10-22%. Menurut data dari Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam, jumlah ibu hamil di wilayah Kota Lhokseumawe sebesar 4.253 jiwa, sedangkan ibu hamil yang anemia sebesar 154 jiwa (3,62 %). Dari hasil penelitian dari beberapa puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe, bahwa Puskesmas Muara Dua yang masih banyak ibu hamil yang mengalami Anemia.  Berdasarkan data Puskesmas Muara dua Kota Lhokseumawe jumlah ibu hamil 1.786 jiwa dan ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 57 orang (3,19%). Penelitian ini bertujuan Untuk mendapat gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survei Analitik dengan pendekatan <em>Cross Sectional Study</em>, populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, yaitu berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada diwilayah Puskesmas Muara Dua, dan pernah mendapatkan tablet besi. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi. Analisis data<strong> </strong>menggunakan uji <em>Chi-square Test</em> dengan kemaknaan 95 %. Hasil Penelitian menunjukkan frekuensi usia dengan kepatuhan berada pada kategori reproduksi sehat (72,2%), frekuensi pekerjaan dengan kepatuhan berada pada kategori tidak bekerja (65,3%), frekuensi pengetahuan dengan kepatuhan berada pada kategori cukup (75%). Ini menunjukkan ada hubungan antara usia, pekerjaan, dan pengetahuan. Kesimpulan hasil uji statistik <em>Chi-square </em>diketahui nilai tersebut lebih kecil dari alpha (p ≤ 0,05), maka Ha diterima.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>       : Ibu Hamil, Kepatuhan, Zat Besi.</p>


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Natania Natania ◽  
Evelin Malinti

Peningkatan asam urat darah menjadi tanda perubahan fungsi metabolic dan hemodinamik. Faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi asam urat adalah konsumsi makanan yang banyak mengandung purin dan asam urat, obesitas, penggunaan obat, aktivitas fisik dan penyakit tertentu dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kadar asam urat. Jenis penelitian adalah analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 71 orang dewasa laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 25-45 tahun. Sampel dipilih dengan metode convenience sampling. Data meliputi karakteristik responden, aktivitas fisik tujuh hari terakhir, dan kadar asam urat. Aktivitas fisik diperoleh melalui pengisian international physical activity questionnaire (IPAQ). Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan alat ukur digital (Autocheck) dan strip asam urat. Data dianalisis menggunakan Chi-Square Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar asam urat (p>.05). Kadar asam urat sebagian besar responden termasuk dalam kategori normal dan aktivitas fisik sebagian responden tinggi. Menjaga keseimbangan antara kadar asam urat melalui makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya ialah penggunaan metode purposive sampling, melakukan perhitungan calon sampel secara menyeluruh, serta mempertimbangkan variabel lain seperti pola makan,  tekanan darah, status gizi, indeks massa tubuh.


Author(s):  
Etty Rekawati ◽  
Junaiti Sahar ◽  
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati

The transition of elderly lives from productive periods to non-productive makes them need support from relatives, friends or family. The purpose of this study was to look at the relationship between family appreciation support with quality and life satisfaction of the elderly in the city of Depok, West Java, with a cross-sectional design. The subjects of this study were 135 elderly people> 60 years old, living with family, do not have infectious diseases, able to communicate in Indonesian; selected by purposive sampling technique. Data were analyzed using Chi square test. The results of the study indicate that there was a relationship between family appreciation support with the quality of life of the elderly (p-value = 0.022) and life satisfaction of the elderly (p-value = 0.014). The results of this study are expected to support the development of nursing science in the future, especially regarding the quality and satisfaction of life of the elderly. Keywords: elderly; award support; quality of life; life satisfaction ABSTRAK Transisi kehidupan lansia dari masa produktif menjadi non produktif membuat mereka memerlukan dukungan dari kerabat, teman atau keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas dan kepuasan hidup lansia di Kota Depok, Jawa Barat, dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah 135 lansia yang berusia >60 tahun, tinggal bersama keluarga, tidak memiliki penyakit menular, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia; yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil peneltian menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan penghargaan keluarga dengan kualitas hidup lansia (p-value = 0,022) dan kepuasan hidup lansia (p-value = 0,014). Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung perkembangan ilmu keperawatan di masa mendatang, khususnya tentang kualitas dan kepuasan hidup lansia. Kata kunci: lansia; dukungan penghargaan; kualitas hidup; kepuasan hidup


e-CliniC ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Denny Trisnaamijaya ◽  
Janry Pangemanan ◽  
Veny Mandang

Abstract: Smoking behavior is an individual activities of lighting and inhaling cigarettes and as a consequence the smoke inhaled by the people around. Epidemiological studies show that there are increasing numbers of cigarette consumption every year followed by the increases of angina pectoris incidences. Unfortunately, the relationship of the number of cigarettes consumed and smoking duration that could cause angina pectoris were still undetermined.  This study aimed to determine the correlation between smoking behavior and the incidence of unstable angina. This was an analytic retrospective study by using cross sectional approach. Samples were angina pectoris patients that admitted in Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from July 2012 to June 2013 by using a purposive sampling technique. The chi-square test showed that there was a significant correlation between the smoking behavior and the incidence of unstable angina based on the numbers of cigarettes smoked per day (P = 0.012) and duration of smoking (P = 0.021) with the duration of chest pain. Conclusion: There was a significant correlation between the smoking behavior based on the numbers of cigarettes consumed per day and the duration of smoking with the incidences of unstable angina based on the chest pain duration. Keywords: smoking behavior, unstable angina   Abstrak: Perilaku merokok adalah suatu aktivitas yang dilakukan individu dengan menyalakan dan menghisap rokok yang menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Penelitian epidemiologik menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan konsumsi rokok yang diikuti oleh meningkatnya kejadian angina pektoris. Sampai saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah batang dan lama konsumsi rokok yang dapat menimbulkan angina pektoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merokok dan kejadian angina pektoris tidak stabil. Perilaku merokok dinilai berdasarkan jumlah rokok yang dihisap setiap hari dan lama merokok sedangkan kejadian angina pektoris tidak stabil berdasarkan lama nyeri dada (chest pain). Penelitian ini menggunakan studi retrospektif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ialah pasien angina pektoris tidak stabil di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2012-Juni 2013 yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara perilaku merokok dan kejadian angina pektoris tidak stabil berdasarkan jumlah rokok yang dihisap dalam 1 hari (P = 0,012) dan lama merokok (P = 0,021) dengan lama nyeri dada (chest pain). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian angina pektoris tidak stabil. Kata kunci: perilaku merokok, angina pektoris tidak stabil


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Nor Asiyah ◽  
Anny Rosiana Mashitoh ◽  
Dwi Kristiani

Abstrak Latar Belakang: Dalam proses Bounding Attachment ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya Sibling Rivalry atau Perilaku anak ataupun bayi dengan keluarga yang dapat tumbuh dari diri anak itu sendiri dan orang tua dalam mendidik. perlakuan orang tua terhadap anak merupakan faktor kunci yang menentukan seberapa besar persaingan yang terjadi antara saudara kandung. Respon anak pertama terhadap adik bayinya dapat mempengaruhi proses bounding attachment, bayi akan merasa terganggu dengan cara menangis. Jika terjadi berulang-ulang, maka tujuan bounding attachment yang mengharapkan bayi dapat mengadakan eksplorasi menjadi terbatas, sehingga  menumbuhkan sikap sosial berkurang, dan menumbuhkan perilaku meniru sikap kakaknya. Faktor yang paling dominan terjadinya sibling rivalry pada anak yaitu sikap orang tua. Orang tua membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal, dan membanding-bandingkan anak dapat memicu terjadinya sibling rivalry. perlakuan orang tua yang adil dapat menjalin Kedekatan  emosi orang tua dengan anak  sehingga akan slalu memiliki ikatan batin (kasih sayang) yang kuat. Tujuan: Diketahuinya Hubungan Sibling Rivalry dengan Bounding Attachment pada Ibu Nifas di Desa Bae Kudus. Metode: Jenis penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan popuasi 52 responden. Dengan accidental sampling sebesar 46 responden. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling menggunakan kriterian inklusi dan eksklusi dengan alat uji menggunakan chi square (X2) dengan menggunakan  dan 95% confidence  intervel (CI). Hasil: Hasil uji chi square Sibling Rivalry Dengan Bounding, Sibling Rivalry Dengan Bounding Attachment diperoleh nilai p value sebesar= 0,027. Kesimpulan: Ada Hubungan Sibling Rivalry Dengan Bounding Attachment Pada Ibu nifas di Desa Bae Kudus. Kata kunci : Sibling Rivalry, bounding attachment Abstract Background: In the Bounding Attachment process, there are several factors influencing the process including Rivalry Sibling or the behavior of child or baby with family that can grow from the child himself and the parents in giving education. Parental treatment to children is a key factor that determines the competition occuredamong the siblings. The first child's response to youger sister (baby) can affect the process of bounding attachment in the way that the baby will be disturbed by crying. If it happens repeatedly,  the goal of bounding attachments that the baby will carry out exploration becomes limited, therefore it will reduce social attitudes and imitate his brother's attitude.The most dominant factor in sibling rivalry is the attitude of parents. This means that parents share attention with others, idolize certain children, feel upset with certain children, and compare children so that it may trigger sibling rivalry. Fair parental treatment will create close emotional betweenparents and children so that they will always have a strong inner bond (love). Objective: this study is to know the relationship between Sibling Rivalry and Bounding Attachment in Postpartum Mothers in Bae of Kudus. Method: This study used analytical correlation research with cross sectional approach. The population were 52 respondents. Taken accidental sampling, the samples were 46 respondents. Sampling was done by purposive sampling using inclusion and exclusion criteria of chi square (X2) test using 95% confidence intervals (CI). Results: The results of chi square test of Sibling Rivalry With Bounding, Sibling Rivalry with Bounding Attachment obtained p value of = 0.027. Conclusion: There is relationship between Sibling Rivalry and Postpartum Bounding Attachment in Bae Kudus Keywords: Sibling Rivalry, bounding attachment


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Muhamad Nurmansyah ◽  
Rina Kundre

Abstrack Hypertension is a condition where a person experiences a rise in blood pressure either slowly or suddenly. Hypertension sufferers are currently experiencing an increase, especially in the age stage of the elderly. One of the factors that influence hypertension is difficulty in controlling emotions, which can increase the levels of adrenaline hormone which results in increased blood pressure. The purpose was to identify the relationship of emotional intelligence with hypertension degrees in the elderly. The design study is cross sectional. Samples is 69 respondents with a purposive sampling technique. Data collection uses a questionnaire consisting of 30 questions and observation sheets. Results used Chi Square test with 95% significance level obtained a significant value of p = 0.003 or smaller than 0.05. Conclusion there is a relationship between emotional intelligence and hypertension degrees in the elderly at public health center of Ranotana Weru .Keywords: Hipertertension, Emotional inteligence and hipertension degreesAbstrak : Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat maupun mendadak. Penderita hipertensi saat ini mengalami peningkatan, apalagi pada tahap usia lansia. Salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah kesulitan dalam mengendalikan emosi, di mana dapat meningkatkan kadar hormone adrenalin yang emngakibatkan tekanan darah meningkat. Tujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan derajat hipertensi pada lansia. Metode penelitian menggunakan cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang terdiri dari 69 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pertanyaan dan lembar observasi . Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95 % diperoleh nilai signifikan p = 0.003 atau lebih kecil dari 0.05. Kesimpulan ada hubungan kecerdasan emosional dengan derajat hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranotana Weru.Kata Kunci : Hipertensi, Kecerdasan Emosional, Derajat Hipertensi


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Yuly Abdi Zainurridha

Pendahuluan: TB telah ada selama ribuan tahun dan tetap menjadi masalah utama masalah kesehatan global, dunia punmasih belum bebas dari TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran pengawas minum obat,dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB. Metode: Jenispenelitian ini adalah dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan kuesioner.Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel 100 pasien TB. Variabel dalam penelitian iniadalah peran pengawas minum obat, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan kepatuhan. Data dikumpulkandengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan Chi Square test. Hasil: Hasil penelitian persentase respondenyaitu patuh (85,9%), tidak patuh (14,1%), peran pengawas minum obat kategori baik (81,8%), kategori kurang (18,2%),dukungan keluarga kategori baik (70,5%), kategori kurang (29,5%), peran petugas kesehatan kategori baik (71,8%), dankategori kurang (28,2%), terdapat hubungan antara peran pengawas minum obat (Pvalue=0,001) dukungan keluarga(Pvalue=0,019), peran petugas kesehatan (Pvalue = 0,001) dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB di PuskesmasPatrang. Rekomendasi: Disarankan melibatkan keluarga selama pengobatan TB dan petugas kesehatan survei jikapenderita tidak datang berobat agar penyebaran penyakit TB dapat dicegah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document