scholarly journals How does Online Engagement Drive Consumers’ Webrooming Intention?

2021 ◽  
Vol 29 (6) ◽  
pp. 0-0

Based on the cognitive-motivational-relational (CMR) theory, this study empirically investigates the mechanisms through which consumers' online engagement impacts their channel switching intention. The present study examines the mediating effects of perceived value and the ways in which these mediating effects are moderated by online risk perception. Data were collected from 428 online Indian consumers using systematic random sampling. The results of the structural and process macro analyses indicated that consumer online engagement has a significant impact on consumer online search benefits which in turn leads to webrooming intention. Also, perceived value mediated the effects of online search benefits and offline purchase benefits on webrooming intention. The results advance the theory of CMR by explaining consumer channel switching behaviour and are expected to help multi-channel retailers to identify the key drivers that help engage consumers online.

Author(s):  
Fitranty Adirestuty

The purpose of this study was to identify the relationship between Islamic servicequality, Muslim Customer Perceived Value (MCPV), customer satisfaction, and revisitintention on sharia hotels in Bandung. A systematic random sampling was used todraw sample of 255 customers. The hotel includes Orange Home Sharia, ShariaNarapati Hotel, Cottage Daarul Jannah, Daarul Mutmainah, and MQ Guest House.This research used Structural Equation Modeling to measure the variables of servicequality (Gayatri, 2013) and Muslims Customer Perceived Value (MCPV) (Eid andGohary, 2015) to measure the perceived value variables. Eleven hypotheses weredeveloped and tested using a sample of 255 Muslim tourists. Exploratory andconfirmatory factor analysis was used to test the validity of the measures, while thestructural equation modeling in hypotheses testing. The strength of the relationshipbetween the constructs indicates that features of the suggested MCPV model are crucialto achieving Muslim customer retention in the tourism industry. Findings also suggestthat the availability of the suggested Islamic attributes value, along with conventionalvalue dimensions, could satisfy Muslim tourists when they buy a tourism package.


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Breast cancer on the mark with the growth or uncontrolled growth of cells that are excessive. Factors affecting the incidence of breast cancer include maternal age, marital status, family history, hormone use, radiation, manarche, and obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between Age and Marital Status of Mother with Breast Cancer incidence in the Installation Surgeon General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012. The study design was analytical descriptive with the approach in which the independent variables Cross Sectional Age Mother and Status Perkawianan and dependent variables in breast cancer incidence collected at the same time. The study population was all women who develop breast cancer in the Installation General Hospital Surgery Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012 and samples taken by systematic random sampling with a sample of 130 respondents. The results of univariate analysis of data showed that respondents had breast cancer with a percentage of total 58 (44.61%) while respondents who had not had breast cancer totaled 72 by the percentage (63.39%). Respondents by Age Mothers who are at risk amounted to 34 by the percentage (26.15%) while respondents with Age Mothers who are not at risk amounted to 96 by the percentage (73.85%). Respondents by Marital Status is married and the mother who totaled 69 by the percentage (53.07%) and Marital Status with the status of unmarried women totaled 61 by the percentage (46.03%). Of Chi-Square test results found no significant relationship between Age Mothers with Breast Cancer event in which the p value = 0.007, no significant relationship between Marital Status in Breast Cancer event in which the p value = 0.030. Based on the results of the study, researchers suggest counseling efforts, medical knowledge and improve the quality of health services in order to reduce the incidence of breast cancer..   ABSTRAK Kanker payudara di tandai dengan pertumbuhan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel yang berlebihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker payudara antara lain umur ibu, status perkawinan, riwayat keluarga, penggunaan hormon, radiasi, manarche, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur Ibu dan Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen Umur Ibu dan Status Perkawianan dan variabel dependen kejadian kanker payudara dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang menderita kanker payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 dan sampel di ambil secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Hasil analisis univariat data menunjukan responden yang mengalami Kanker Payudara berjumlah 58 dengan persentase sebesar (44,61%) sedangkan responden yang tidak mengalami Kanker Payudara berjumlah 72 dengan persentase (63,39%). Responden dengan Umur Ibu yang beresiko berjumlah 34 dengan persentase (26,15%) sedangkan responden dengan Umur Ibu yang tidak beresiko berjumlah 96 dengan persentase (73,85%). Responden dengan Status Perkawinan ibu yang berstatus kawin berjumlah 69 dengan persentase (53,07%) dan Status Perkawinan ibu yang berstatus tidak kawin berjumlah 61 dengan persentase (46,03%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan bermakna antara Umur Ibu dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,007, ada hubungan bermakna antara Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,030. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan, pengetahuan tenaga medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian kanker payudara.


Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 20-35
Author(s):  
Maria Estela Karolina ◽  
Oktovia Rezka Nurmaajid ◽  
Armaidi Darmawan ◽  
Solha Elfrida

Abstract Backgrounds : Rapid Diagnostic Test (RDT) is a imunologic methode to diagnose malaria. Mostly, Orang Rimba hunt nomadically. Orang Rimba have traditional medicine to cure malaria. The purposes of this research are to know the incident of malaria based on RDT and malaria treatment behaviour of Orang Rimba. Methode :  This research was descriptive study. The populations of this research were Orang Rimba in Desa Bukit Suban and Sekamis, Kabupaten Sarolangun. The number of samples in this research is 49 respondents. The sample was taken by systematic random sampling. Data were analyzed with univariat analysis. Result : The result showed that 16,7 % had malaria positive, P. vivax was the dominat species of plasmodium (62,5%). Mostly the aged of respondent was 5-11 years old (41,7%), the gender was male (58,3%), occupation was doesn’t work (56,3%), marriage status was marriage (56,3%). Most of Orang Rimba had worse knowladge level (53,6%), the mostly used term in Orang Rimba was demam kuro (50%), only (42,9%) respondents knew the trias of malaria, only 9 respondents knew that cause of malaria was mosquito’s bites, Orang Rimba mostly knew the danger of malaria (85,7%) and the complication of malaria (89,3%), and knew that malaria could be cured (82,1%). The users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%, Orang Rimba mostly used ≥ 3 kinds of traditional medicine 53,6%, traditional medicine was mostly processed by boiling (24 respondents) and mostly knew one way of processing the traditional medicine  (57,1%), traditional medicine was mostly for being eaten or drunk and external medicine  (50%), the duration of using  traditional medicine was mostly  2-3 days (46,4%), Orang Rimba mostly said that traditional medicine was efficacious (92,9%). Conclusions : The incident number of malaria was 16,7% and the mostly users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%. Keywords : Malaria, RDT, orang rimba, malaria treatment behaviour   Abstrak Latar Belakang : Rapid Diagnostic Test (RDT) merupakan metoda imunologik untuk mendiagnosis malaria. Lokasi berburu Orang Rimba cenderung berpindah-pindah. Orang Rimba memiliki kearifan lokal dalam mengobati malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui skrining malaria berdasarkan RDT dan perilaku pengobatan malaria pada Orang Rimba. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian seluruh Orang Rimba yang berada di Desa Bukit Suban dan Sekamis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 48 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Systematic Random Sampling. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan 16,7% positif malaria, jenis plasmodium yang dominan adalah P. vivax (62,5%). Sebagian besar responden berusia 5-11 tahun (41,7%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (58,3%), sebagian besar pekerjaan responden tidak bekerja (56,3%), sebagian besar berstatus kawin (56,3%). Sebagian besar Orang Rimba memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (53,6%), sebagian besar menggunakan istilah demam kuro untuk menyebutkan malaria (50%), hanya 42,9% yang mengetahui trias malaria, hanya 9 responden yang menjawab penyebab malaria adalah gigitan nyamuk, sebagian besar mengetahui bahaya malaria 85,7%, jenis bahaya malaria 89,3%, dan mengetahui bahwa malaria dapat disembuhkan 82,1%. Pengguna pengobatan modern dikombinasi dengan pengobatan tradisional sebanyak 57,1%, sebagian besar menggunakan ≥ 3 jenis obat tradisional (53,6%), cara pengolahan yang paling banyak dengan cara direbus (24 responden) dan mengetahui 1 cara pengolahan (57,1%), cara pemakaian yang paling banyak dengan dimakan atau diminum dan obat luar (50%), lama penggunaan yang paling banyak selama 2-3 hari (46,4%), sebagian besar mengatakan obat tradisional berkhasiat (92,9%). Kesimpulan : Angka kejadian malaria sebesar 16,7% dan upaya pengobatan malaria terbanyak adalah dengan pengobatan modern dikombinasi dengan pengobatan tradisional (57,1%).   Kata Kunci :  Malaria, RDT, orang rimba, perilaku pengobatan malaria


2014 ◽  
Vol 2 (5) ◽  
pp. 207-210
Author(s):  
Ika Putri Damayanti

Luka Post Sectio Caesarea merupakan luka yang terjadi akibat proses persalinan yang dilakukan dengan bedah caesar. Penyembuhan pasca operasi bedah caesar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik intrinsik maupun ekstrinsik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka post sectio caesarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian adalah RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Mei 2014. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 910 responden dengan besar sampel sebanyak 154. Teknik pengambilan sampel adalah Systematic Random Sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data untuk bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka post sectio caesarea adalah variabel usia (p = 0,002; POR=2,91; 95% CI: 1,50-5,65), variabel ibu yang mengalami infeksi (p= 0,001; POR=6,59; 95% CI: 3,24-13,41), dan variabel ibu yang mengalami Diabetes Mellitus (p= 0,001; POR=3,06; 95% CI: 1,575,94). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan umur, infeksi dan diabetes Mellitus dengan penyembuhan luka post sectio caesarea. Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan dan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sebelum atau pun setelah dilakukan operasi Caesar agar tidak terjadi infeksi pada luka operasi sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi lama hari rawat. 


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Kustini Kustini

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar kelompok yang membahas tentang kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi dan lain-lain, namun pada pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi pelaksanaan kelas ibu hamil dipuskesmas Turi  kabupaten Lamongan tahun 2019  Desain penelitian survei sampel ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 110 ibu hamil secara systematic random sampling. Analisis data meliputi análisis univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (poisson regresi). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh antara dukungan suami p-value : 0,00 <  α 0,05 dengan partisipasi ibu mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil,. Upaya peningkatan dukungan suami untuk mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil dengan meningkatan pengetahun suami serta meningkatkan semua komponen pendukung pelaksanaan kelas ibu hamil di Kota Lamongan.  Kata kunci : Dukungan Suami, pelaksanaan kelas ibu hamil


Author(s):  
Maryam Said ◽  
Hadi Pratomo

Riwayat pemberian Air Susu Ibu (ASI), karakteristik ibu dan anak serta pola asuh berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tingkat kecerdasan anak, riwayat pemberian ASI, karakteristik ibu dan anak, serta faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak pada siswa SDSN Pekayon Jaya VI Kota Bekasi. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang dengan metode systematic random sampling dengan jumlah sampel sebesar 166 responden (siswa/i yang berumur 7 - 9 tahun) beserta ibunya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Pada siswa dilakukan tes kecerdasan menggunakan tes Raven sedangkan ibunya mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecerdasan rendah 6%, rata-rata 36,7%, dan tinggi 57,2%. Variabel yang berhubungan dengan kecerdasan adalah durasi pemberian ASI dan pendidikan ibu. Pendidikan ibu adalah faktor dominan terhadap kecerdasan, bahwa ibu yang berpendidikan tinggi berpeluang mempunyai anak dengan kecerdasan tinggi yaitu 3,556 kali lebih besar dibandingkan ibu berpendidikan rendah setelah dikontrol variabel durasi ASI. Untuk Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar menyelenggarakan berbagai aktivitas seperti seminar/pelatihan/konseling bagi orang tua murid tentang pentingnya peran orangtua terhadap tumbuh kembang anak.Breastfeeding history, mother and children characteristics, and child care are considered influential on child intellegence. This study aimed to determine the proportion of exclusive breastfeeding, the level of childrens intellegence, mother and children characteristics, the relationship between duration of breastfeeding with the level of students intellegence. This research used a cross-sectional design and through systematic random sampling with a sample size of 166 respondents (students aged 7 - 9 years old) and their mothers. The intellegence was tested using the Raven test while their mothers were interviewed. The results showed that the level of childrens intellegence was high (57.2%), average (36.7%), and low (6%). Those variables which related to the intellegence level were duration of breastfeeding and the level of mothers education. The mothers education level is one of the factors which has higher effect, againts the childrens intellegence. Those mothers who have high level education will have probability 3,556 to have their children with high level intellegence (after controlling the duration breastfeeding). Suggestion; The Department of Education Bekasi city to organize activities relevant to the improving of parents in growth and development of their children through seminars/training/counseling.      


Jurnal Qiroah ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Kholifatul Azizah ◽  
Ahmad Haromaini ◽  
Sugih Suryagalih

This research was conducted with the aim to be achieved, namely to find out how much influence online learning has on the learning motivation of 8th and 9th grade students in Islamic religious education subjects at SMP Plus Al-Ijtihad 2 Kutabaru, Pasar Kemis Subdistrict, Tangerang Regency. The research method used is a descriptive method with a quantitative approach. A method that describes a phenomenon in the field with a data analysis approach. The instrument in this study is to use a questionnaire (questionnaire) and interviews as a source of data. And the sample used in the study used systematic random sampling. Respondents of this study amounted to 54 students. Based on the results of data processing and discussion that the effect of online learning on the motivation of students in Islamic religious education subjects can be proven by calculating the Product Moment correlation, the result is 0.557. In variable X online learning during the Covid-19 pandemic and variable Y student learning motivation in the PAI folder, there is an influence between variables X and Y, the correlation is moderate/sufficient in the coefficient interval 0.40-0.599. So it can be concluded that the effect of online learning on students' learning motivation in PAI subjects is 31.0% and the remaining 69.0% is influenced by other factors which may be family environment factors, the environment between friends and so on.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Hastuti Marlina ◽  
Buchari Lapau ◽  
Ezalina .

Perilaku seksual remaja merupakan segala bentuk tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk perilaku seksual remaja dimulai dari tingkat yang kurang intim sampai dengan yang paling intim (melakukan hubungan seksual). Remaja usia 15-24 tahun yang melakukan hubungan seksual sebanyak 66,55% secara global, 2,2% di Malaysia, 45% di Provinsi Riau dan 44,23% di Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel adalah 1000 orang remaja SMA Negeri Se-Kota Pekanbaru. Prosedur pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi remaja yang melakukan perilaku seksual berisiko sebanyak 280 orang (28%). Variabel yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah pengawasan orang tua (OR:115; 95%CI: 13,24-999, 72), mitos tentang seks (OR:12; 95%CI:2,61-57,32), gaya hidup (OR: 8; 95%CI: 1,35-47,46) dan jenis kelamin (OR: 0,2; 95%CI: 0,06-0,61), variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah tempat tinggal selama bersekolah dan variabel yang lainnya merupakan counfounding dengan variabel dependen maupun independen. Sebaiknya diharapkan ada kerja sama institusi kesehatan dengan Dinas Pendidikan dalam hal memberikan penyuluhan baik itu kepada orang tua, guru dan remaja itu sendiri mengenai bahaya perilaku seksual, penyakit menular seksual, mitos tentang seks dan sebagainya.


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 18-21
Author(s):  
Kalaivani Annadurai ◽  
Geetha Mani ◽  
Raja Dhanasekaran

Background: Knowing the prevalence of tobacco use and the socio-demographic profile of users might prove useful in further strengthening the information, education, communication and regulatory activities, thereby decreasing tobacco use. The objective was to study the prevalence and pattern of tobacco use among men aged 18 years and above in rural area of Tamil Nadu. Methods: A cross sectional study was performed among 714 males aged 18 years and above in Vadagarai village of Tamil Nadu during 2010 and interviewed with a pretested questionnaire. Systematic random sampling was used to select the participants. Results: Prevalence of smoking was found to be 36.7%. Cigarette smoking was more common than beedi and smokeless tobacco. Conclusion: Strict enforcement of anti-tobacco legislation and awareness measures targeting ill-effects of tobacco can be intensified to reduce tobacco related morbidity and mortality.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document