Menilik Aplikasi Qlue Jakarta Smart City: Dinamika Transformasi Khalayak dalam Perspektif Ruang Publik
New media brings its own challenges to the concept of audiences and penetrates the immersion membrane of sociographic and psychographic audiences that were previously fenced off by constraints on conventional media. Technological developments also utilized by the government of DKI Jakarta by adopting Jakarta Smart City Concept by launching Qlue as a social media application. This paper will discuss Qlue as an interactive social media application and elaborate on how the acceleration of Qlue changes the interactivity of the public and becomes a public sphere for the citizens of DKI Jakarta, furthermore how the tendency of the dynamics of the implementation of Qlue. First, this paper will explain the development and mobile internet that dominates in Indonesia. Second, how approach of Media Ecology Theory sees the presence of Qlue affecting everyday human life. Third Qlue offers as a new social media for the citizens of DKI so as to change the characteristics, dimensions of the audience, and information flows. In the fourth section it will explain the Qlue as the approach of public space perspective and the fifth will highlight the dynamics of Qlue versus cultural lag potential in society. However there are still many factors affecting the implementation of Qlue, because society towards smart city which must be smart society. Keywords: new media, Qlue, smart city,media convergence, public sphere, cultural lag ABSTRAK Media baru membawa tantangan tersendiri pada konsep audiensi dan menembus membran imersi penonton sosiografi dan psikografis yang sebelumnya dipagari oleh kendala pada media konvensional. Perkembangan teknologi juga dimanfaatkan oleh pemerintah DKI Jakarta dengan mengadopsi Jakarta Smart City Concept dengan meluncurkan Qlue sebagai aplikasi media sosial. Penelitian ini akan membahas Qlue sebagai aplikasi sosial media interaktif dan menguraikan tentang bagaimana percepatan Qlue mengubah interaktivitas publik dan menjadi ruang publik bagi warga DKI Jakarta, lebih jauh bagaimana kecenderungan dinamika pelaksanaan Qlue. Pertama, tulisan ini akan menjelaskan perkembangan dan mobile internet yang mendominasi di Indonesia. Kedua, bagaimana pendekatan Teori Ekologi Media melihat keberadaan Qlue mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Qlue Ketiga menawarkan sebagai media sosial baru bagi warga DKI sehingga dapat mengubah karakteristik, dimensi audiens, dan arus informasi. Pada bagian keempat ini akan menjelaskan Qlue sebagai pendekatan perspektif ruang publik dan kelima akan menyoroti dinamika Qlue versus potensi ketertinggalan budaya dalam masyarakat. Namun masih banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Qlue, karena masyarakat menuju kota pintar yang harus cerdas masyarakat Kata Kunci: media baru, qlue, smart city, konvergensi media, ruang publik, ketertinggalan budaya