scholarly journals IDENTIFIKASI FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PRODUKSI PADI PASANG SURUT DI KECAMATAN TANJUNG LAGO

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 105-111
Author(s):  
Rori Fusilawati ◽  
Dessy Adriani ◽  
Elisa Wildayana
Keyword(s):  

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor sosial yang mempengaruhi efisiensi produksi padi pasang surut di Kecamatan Tanjung Lago. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian adalah teknik Sample Random Sampling. Total responden petani padi pasang surut yaitu 84 sampel. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor sosial berpengaruh terhadap efisiensi usahatani dilahan pasang surut. Jika dilihat lebih jauh faktor sosial yang berpengaruh terhadap efisiensi usahatani dilahan pasang surut adalah pengalaman berusahtani. Penelitian ini kembali membuktikan bahwa untuk mencapai efisiensi tidak hanya ditentukan oleh fakor teknis produksi sperti penggunaan input dan kondisi ekologi. Pengaruh faktor sosial yaitu pengalaman usahatani menunjukan semakin banyak pengalaman maka akan semakin baik teknis budidaya yang dilakukakan petani dan akhirnya akan mendorong tercapainya efisiensi usahatani padi. Impilikasi kebijakan yang dapat dibagun dalam penelitian ini adalah (1.) meningkatkan  pengalaman petani melalui pemeberian penyuluhan teknologi produksi terbaru untuk usahtani padi (2.) pendampingan dalam aplikasi teknologi produksi padi.

2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
RIANI PRADARA JATI ◽  
Sekar Farah Nabila

  Penempatan peran yang baik bagi Family Caregiver sangatlah membantu lansia dalam meningkatkah qualitas hidupnya, meningkatkan motivasi dalam menjalankan hidup Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan peran Family Caregiver dalam pemenuhan qualitas hidup bagi lansia di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal. DesainPenelitianDeskriptifKorelasional menggunakan pendekatan Krosectional,tehnikSamplingStratified Simple Random Sampling dengan karakteristik heterogen, dari populasi mempunyai hak yang sama untuk diseleksi sebagai sampel teknik undianPengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik Chi-square, dengan taraf signifikasi 5%jumlah sampel pada penelitian ini 70 sampel pada Family Caregiver dari 213 populasi yang ada. Hasil penelitian dari 70 responden didapatkan Peran Family Caregiver tidak baik dengan qualitas hidup tidak baik 33 (47,1%), sedangkan Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik 3 (4,3%). Untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik sebanyak 6 responden (8,6%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik sebanyak 23 responden (32,9%). Terakhir, untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik didapatkan hasil 2 responden (2, 9%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia baik didapatkan hasil 3 responden (4,3%)Menunjukkan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05) berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam keikutsertaan posyandu lansia. Disarankan kepada semua Family Cregiver lansia untuk mampu memahami pentingnya perhatian, dukungan bagi lansia dalammeningkatkan qualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.   Kata kunci : Peran family caregiver, qualitas hidup, lansia.   ABSTRACT Placement of a good role for Family Caregiver is very helpful for the elderly to improve their quality of life, increase motivation in living life Research Objective: To know the relationship between the role of Family Caregiver in fulfilling quality of life for the elderly in Langenharjo Village, Kendal Regency. Descriptive Correlational Research Design uses a cross sectional approach, Sampling Stratified Simple Random Sampling technique with heterogeneous characteristics, from the population has the same right to be selected as a sample lottery technique Retrieving data using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Test Chi-square statistics, with a significance level of 5% the number of samples in this study 70 samples on the Family Caregiver from 213 populations. Results of the Study Of 70 respondents found the role of Family Caregiver was not good with poor quality of life 33 (47.1%) , while the role of the Family Caregiver is not good with the quality of life of a good elderly 3 (4.3%). For the distribution of the role of Family Caregiver is not good with the quality of life of the poor family as many as 6 respondents (8.6%) while for the distribution of the Role of Family Caregiver is not good with the quality of life of good elderly as many as 23 respondents (32.9%). Finally, the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the poor is obtained by 2 respondents (2, 9%), while the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the elderly is obtained by 3 respondents (4.3%). 0.001 (ρ <0.05) means that there is a relationship between family support and the compliance of the elderly in the participation of the elderly posyandu. It is recommended to all elderly Cregiver families to be able to understand the importance of attention, support for the elderly in improving the quality of life better for the elderly   Keywords: Role of Family Caregiver, Quality of Life, Elderly


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


2017 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 42-51
Author(s):  
Rita Haryani

Hamil di usia dini merupakan masalah yang tidak asing lagi di dunia pendidikan akhir-akhir ini. Data dari hasil survei yang dilakukan oleh BKKBN 2010 sekitar 51 % remaja di wilayah Jabodetabek sudah tidak perawan. Sebanyak 4% responden yang mengaku melakukan hubungan seksual sejak usia 16-18 tahun, 16 % melakukan pada usia 13-15 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap perilaku terjadinya resiko kehamilan usia dini di SMP Negri 3 Gunung Putri Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2014. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dimana data yang digunakan merupakan data primer yaitu dengan cara mengisi kuesioner. Penelitian ini menggunakan Random Sampling dimana Populasi berjumlah 160 responden dan sampel yang diambil sebanyak 114 remaja putri di SMP Negeri 3 Gunung Putri Bogor. Hasil analisa dari 114 responden menjelaskan bahwa responden yang tidak melakukan pencegahan kehamilan diusia dini sebanyak 67 orang (58,8%), dengan pengetahuan rendah sebanyak 73 orang (64,0%),  sikap negatif sebanyak 60 orang (52,6%), dan responden dengan dukungan keluarga yang tidak ada dukungan dari keluarga sebanyak 69 orang (60,5%). Hasil analisis menggunakan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan antara perilaku pencegahan kehamilan di usia dini dengan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Dari hasil penelitian ini disarankan bagi institusi pendidikan khususnya sekolah dalam menentukan program-program yang dapat menyebarluaskan informasi tentang pengetahuan pencegahan kehamilan di usia dini sehingga remaja terhindar dari dampak yang diakibatkan kehamilan di usia dini tersebut. Kata kunci : Kehamilan usia dini, Pencegahan, Perilaku


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


Author(s):  
Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih

ABSTRACT   Low birth weight (LBW) infants with birth weight is less than 2500 grams, regardless of gestational age. Statistically showed 90 % incidence of LBW obtained in developing countries with a mortality rate 35 times higher tinggi.Di South Sumatra Province Infant Mortality Rate ( IMR ) is 29 per 1,000 live births. In Palembang BARI hospitals incidence of LBW in 2013 amounted to 317 cases . The purpose of this study is to determine is there a relationship between the factors of age, education, and parity with the incidence of Low Birth Weight in Palembang BARI hospitals in 2013. This study used survey method crosss sectional analytic approach. The study population was all women who gave birth and was admitted to hospital obstetrics Palembang BARI installations in 2013 amounted to 901. This research was conducted in February 2014. Samples were taken with a random sampling method sistematic. Analyze data using statistical test Chi - Square. Results of univariate analysis of this study showed that 193 (69.4 %) of the respondents had low birth weight, and 85 (30.6 %) respondents had BBLN. 63 (22.7 %) of respondents with a high risk of maternal age and 215 (77.3 %) of respondents with a low risk of maternal age. 157 (56.5 %) respondents with low education mothers and 121 (43.5 %) of respondents with higher education mothers. 48 (17.3 %) respondents with high parity mothers and 230 (82.7 %) respondents with low parity mothers. So the bivariate analysis showed no significant association between maternal age with the incidence of LBW with P value = 0.035, no significant association between education and the incidence of LBW with P value = 0.006, and no significant relationship between the incidence of low birth weight with parity P value = 0.041. It is recommended for health care workers (midwives) hospital in order to be used as material information regarding the occurrence of LBW and as an input as well as the evaluation of success in good health or when needed to do counseling and care of LBW, especially to mothers who give birth to low birth weight baby.   ABSTRAK Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi.Di Propinsi Sumatera Selatan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup. Di RSUD Palembang BARI Tahun 2013 angka kejadian BBLR berjumlah 317 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor umur, pendidikan, dan paritas dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Palembang BARI Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan dan dirawat inap di instalasi kebidanan RSUD Palembang BARI Tahun 2013 berjumlah 901. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2014. Sampel penelitian diambil dengan metode sistematic random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 193 (69,4%) responden mengalami BBLR, dan 85 (30,6%) responden mengalami BBLN. 63 (22,7%) responden dengan umur ibu resiko tinggi dan 215 (77,3%) responden dengan umur ibu resiko rendah. 157 (56,5%) responden dengan ibu pendidikan rendah dan 121 (43,5%) responden dengan ibu pendidikan tinggi. 48 (17,3%) reponden dengan ibu paritas tinggi dan 230 (82,7%) responden dengan ibu paritas rendah. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,035, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,006 dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,041. Disarankan bagi petugas kesehatan (bidan) rumah sakit agar dapat dijadikan sebagai bahan informasi mengenai terjadinya BBLR dan sebagai bahan masukan serta evaluasi keberhasilan dalam pelayanan kesehatan yang baik atau bila perlu dilakukannya penyuluhan serta asuhan  tentang BBLR khususnya kepada ibu yang melahirkan Bayi dengan BBLR.  


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Breast cancer on the mark with the growth or uncontrolled growth of cells that are excessive. Factors affecting the incidence of breast cancer include maternal age, marital status, family history, hormone use, radiation, manarche, and obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between Age and Marital Status of Mother with Breast Cancer incidence in the Installation Surgeon General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012. The study design was analytical descriptive with the approach in which the independent variables Cross Sectional Age Mother and Status Perkawianan and dependent variables in breast cancer incidence collected at the same time. The study population was all women who develop breast cancer in the Installation General Hospital Surgery Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012 and samples taken by systematic random sampling with a sample of 130 respondents. The results of univariate analysis of data showed that respondents had breast cancer with a percentage of total 58 (44.61%) while respondents who had not had breast cancer totaled 72 by the percentage (63.39%). Respondents by Age Mothers who are at risk amounted to 34 by the percentage (26.15%) while respondents with Age Mothers who are not at risk amounted to 96 by the percentage (73.85%). Respondents by Marital Status is married and the mother who totaled 69 by the percentage (53.07%) and Marital Status with the status of unmarried women totaled 61 by the percentage (46.03%). Of Chi-Square test results found no significant relationship between Age Mothers with Breast Cancer event in which the p value = 0.007, no significant relationship between Marital Status in Breast Cancer event in which the p value = 0.030. Based on the results of the study, researchers suggest counseling efforts, medical knowledge and improve the quality of health services in order to reduce the incidence of breast cancer..   ABSTRAK Kanker payudara di tandai dengan pertumbuhan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel yang berlebihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker payudara antara lain umur ibu, status perkawinan, riwayat keluarga, penggunaan hormon, radiasi, manarche, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur Ibu dan Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen Umur Ibu dan Status Perkawianan dan variabel dependen kejadian kanker payudara dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang menderita kanker payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 dan sampel di ambil secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Hasil analisis univariat data menunjukan responden yang mengalami Kanker Payudara berjumlah 58 dengan persentase sebesar (44,61%) sedangkan responden yang tidak mengalami Kanker Payudara berjumlah 72 dengan persentase (63,39%). Responden dengan Umur Ibu yang beresiko berjumlah 34 dengan persentase (26,15%) sedangkan responden dengan Umur Ibu yang tidak beresiko berjumlah 96 dengan persentase (73,85%). Responden dengan Status Perkawinan ibu yang berstatus kawin berjumlah 69 dengan persentase (53,07%) dan Status Perkawinan ibu yang berstatus tidak kawin berjumlah 61 dengan persentase (46,03%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan bermakna antara Umur Ibu dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,007, ada hubungan bermakna antara Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,030. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan, pengetahuan tenaga medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian kanker payudara.


Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 82-88
Author(s):  
Selfi Angriani ◽  
Merita Merita ◽  
Aisah Aisah

Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global.  Prevalensi stunting di Kabupaten Kerinci tahun 2017 yaitu sebesar 35,0%.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dan berat lahir dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai tahun 2019.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai pada bulan Mei tahun 2019.  Populasi pada penelitian berjumlah 311 balita.  Sampel pada penelitian yaitu 74 balita dengan teknik proporsional random sampling.  Pengumpulan data menggunakan alat bantu kuesioner dan pengukuran status gizi menggunakan microtoise.  Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat (chi-square test).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki status gizi normal (TB/U) (63,5%), lama pemberian ASI ≥2 tahun (67,6%), dan berat lahir ≥2500 gram (66,2%). Hasil analisa chi-square menunjukkan ada signifikan antara lama pemberian ASI dengan kejadian stunting (p=0,000), berat lahir dengan kejadian stunting (p=0,000). Oleh sebab itu, diharapkan kepada ibu balita untuk menerapkan ASI Ekslusif dan melanjutkan pemberian ASI hingga usia balita 2 tahun.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document