scholarly journals Barriers in Purchasing Green Cosmetic Products Among Indonesian Women

2020 ◽  
Vol 5 (8) ◽  
pp. 72-84
Author(s):  
Sahda Nabilah Kurnia ◽  
Lidia Mayangsari

Nowadays, many companies sell products that they claim as 'green' cosmetics to reach public demand and attention. Yet, women are starting to be concerned about green cosmetics because they wonder if it does bring sustainability and worth the claim. This research aims to analyze women's barrier factors in purchasing green cosmetics in Indonesia. This research target population is women who live in Jakarta, and Bandung, ranging from 18-34 years old, tend to use cosmetics daily and know about green cosmetics in general. The researcher uses a quantitative approach that uses 235 sample sizes and using probability sampling and questionnaire to collect the data. The data was analyzed using SmartPLS 3.0 with confirmatory factor analysis (CFA). The results show that the value barrier, usage barrier, risk barrier, tradition barrier, and image barrier positively influenced the purchase intention of green cosmetics products. The findings of this study can help green cosmetics brands in Indonesia sell their products to be accepted in the market.

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Bambang Subahri

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Nilai-Nilai Agama dan Kecerdasan Moral terhadap Prestasi Belajar Afektif Siswa, dalam hal ini difokuskan pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari Nilai-Nilai Agama yaitu dimensi: daily, meaning, practice, coping dan support. Kecerdasan moral yaitu dimensi: acting, telling, standing, keeping, taking, admitting, embracing, activelyone’s dan abilityothers’  terhadap prestasi belajar afektif siswa mata pelajaran aqidah akhlak. Populasi pada penelitian ini adalah siswa dengan klasifikasi usia 13-19 tahun dan sampelnya berjumlah 200 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Untuk mengukur nilai-Nilai agama , peneliti memodifikasi 11 dimesi nilai-Nilai agama  Fetzer (1999) menjadi 5 dimensi dan untuk kecerdasan moral peneliti menggunakan skala yang dikembangkan dari Lennick and Kiel (2011). CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji validitas alat ukur dan analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 17.0 dan LISREL 8.70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan IV keseluruhan terhadap prestasi belajar sebagai DV. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari prestasi belajar Aqidah Akhlak yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah 60.3%, sedangkan 39.7%  sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Kata Kunci: Nilai-Nilai Agama, Kecerdasan Moral dan Prestasi Belajar Afektif


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
Fauzan Salmanto

AbstractThis research was conducted to find out the significance of the HEXACO personality and tawakal on grit on 170 students in Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sampling conducted using non-probability sampling.  Instruments used in this study there are three scales, namely Academic Grit scale, Brief HEXACO Inventory Scale, and tawakal scale. Test the validity of the measuring instrument using confirmatory factor analysis (CFA) technique. While the data analysis using multiple regression techniques. The results of this study indicate that there is a significant influence of the trait of HEXACO personality and tawakal on grit in students. The amount of influence of all independent variables on grit is 37.4%, while the rest is influenced by other variables outside this research. While the results of the analysis of the proportion of variance of each variable separately, found the largest contribution to grit is conscientiousness, extraversion, trust to God (Allah), not worry, emotionality, and worship. This research will get better results when using a wider population, to obtain more diverse data and can compare with factors that have not been studied. AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepribadian HEXACO dan tawakal pada grit pada 170 mahasiswa di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala Academic Grit, Brief HEXACO Inventory Scale, dan skala tawakal. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik analisis faktor konfirmatori (CFA). Sedangkan analisis data menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari sifat kepribadian HEXACO dan tawakal pada grit di mahasiswa. Ppengaruh semua variabel independen terhadap grit adalah 37,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil analisis proporsi varians dari masing-masing variabel secara terpisah, ditemukan kontribusi terbesar untuk grit adalah conscientiousness, extraversion, keyakinan kepada Allah, tidak khawatir, emotionality, dan ibadah. Penelitian ini akan mendapatkan hasil yang lebih baik ketika menggunakan populasi yang lebih luas, agar diperoleh data yang lebih beragam dan dapat dibandingkan dengan faktor-faktor yang belum diteliti.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 81-95
Author(s):  
Ananda Rachma Aulia ◽  
Yufi Adriani

AbstractHappiness is what everyone wants. With happiness, individuals can feel various positive effects in influencing every aspect of life. This study aims to prove the effect of sense of humor, religiosity and demographic factors on elderly’s happiness. The subject in this study were 211 elderly aged 60 years or above in DKI Jakarta. The sampling method used non-probability sampling. The instrument used were adapted and modified The Happiness Scale Interval Study (HSIS) (Kalmijn et al., 2011), Multidimensional Sense of humor Scale (MSHS) (Thorson & Powell, 1993), and The Centrality of Religiosity Scale (CRS)(Huber & Huber, 2012). Test the validity of measuring instruments using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) technique and hypotesis was tested using multiple regression analysis. This results showed that there was a significant effect of sense of humor, religiosity, and demographic factors on elderly’s happiness with contribution of 36.3%, while the remaining 63.4% were variables outside of this study. AbstrakKebahagiaan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Dengan adanya kebahagiaan, individu dapat merasakan berbagai efek positifnya dalam mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh sense of humor, religiusitas, dan faktor demografi terhadap kebahagiaan pada lansia. Subjek dari penelitian ini adalah 211 lansia berusia 60 tahun ke atas yang tinggal di DKI Jakarta. Metode pengambilan sampel yang diperoleh menggunakan non-probability sampling. Instrumen yang digunakan merupakan adaptasi serta modifikasi dari The Happiness Scale Interval Study (HSIS)(Kalmijn et al., 2011)), Multidimensional Sense of humor Scale (MSHS) (Thorson & Powell, 1993) dan The Centrality of Religiosity Scale (CRS) (Huber & Huber, 2012) Uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan dari sense of humor, religiusitas serta faktor demografi terhadap kebahagiaan lansia sebesar 36.6%, sedangkan 63.4% sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.


2018 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Siti Bahiyah ◽  
Setiawati Intan Savitri

Adaptive self reflection could be done if people could react positively when analyze negative experienced by reflecting emotions, allowing theself to reconstruct the feelings and meaning of the experience rather than recounting what has happened and what is perceived or avoiding it (self-distancing). The purpose of this study is to developed adaptive self reflection questionnaire by validating internal structure some of scales that have the same relation with adaptive self reflection construct. This study used a quantitative approach with Confirmatory Factor Analysis (CFA) method involving 100 respondents in the trial and 306 respondents in the next test. The Adaptive self reflection questionnaire that produced in this study consisted of 15 items that measure three dimensions, namely theemotional reactivity, thought content, and avoidance. The Adaptive self reflection questionnaire proved to be valid and reliable (CR = 0.80). The test results proved that the measuring adaptive self reflection questionnaire meet the unidimensionality assumption. Abstrak : Seseorang mencapai refleksi diri adaptif apabila dapat bereaksi secara positif ketika mengingat peristiwa negatif yang pernah dialaminya dengan melakukan refleksi diri, membiarkan diri merekonstruksi perasaan dan makna dari pengalaman daripada mengulang apa yang telah terjadi dan apa yang dirasakan secara nyata atau melakukan penghindaran (self-distancing). Tujuan penelitian ini merancang alat ukur refleksi diri adaptif dengan cara memvalidasi struktur internal beberapa alat ukur sejenis yang berkaitan dengan refleksi diri dengan menggunakan metode Confirmatory Faktor Analysis (CFA) yang melibatkan 100 responden pada tahap uji coba dan 306 responden pada pengujian berikutnya. Alat ukur refleksi diri adaptif yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari 15 aitem yang mengukur tiga dimensi yaitu reaksi emosi, konten pikiran dan penghindaran. Alat ukur refleksi diri adaptif terbukti valid dan reliable (CR = 0.80). Hasil pengujian membuktikan bahwa alat ukur refleksi diri adaptif ini memenuhi asumsi unidimensionalitas.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 88-104
Author(s):  
Fayna Faradiena

AbstractIt cannot be denied that academic dishonesty is one of the problems that happened amongst students all over the world, this construct includes behavior that is intentionally carried out to fulfill assignments or academic assessments. This study aims to examine the validity of the construct of academic dishonesty which was adapted from the Academic Dishonetsry Scale (McCabe & Trevino, 1993) and Academic Dishonesty Instrument (Iyear & Eastman, 2008) using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) method. In addition, this study produced three standardized forms of academic dishonesty scale, namely: long-form (20-item), ideal-form (11-item), and short-form (7-item). Regarding the research sample, this finding included 355 students from all faculties at the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta using snowball non-probability sampling method.AbstrakKetidakjujuran akademik adalah salah satu masalah yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa, hal ini mencakup perilaku yang dengan sengaja dilakukan untuk memenuhi penugasan maupun penilaian akademik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk ketidakjujuran akademik yang diadaptasi dari alat ukur Academic Dishonesty Scale (McCabe & Trevino, 1993) dan Academic Dishonesty Instrument (Iyer & Eastman, 2008) melalui metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunaka software Mplus 8. Selain dilakukan uji validitas, penelitian ini menghasilan tiga bentuk alat ukur ketidakjujuran akademik yang dibakukan, yaitu bentuk yang valid namun kurang ideal (20-item), bentuk yang ideal (11-item), dan bentuk ringkas (7-item). Sampel penelitian ini adalah 355 mahasiswa aktif dari berbagai Fakultas di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan teknik snowball non-probability sampling. 


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 155-175
Author(s):  
. Safinatunnajah ◽  
Ilmi Amalia

AbstractThe aim of this study was to determine the effect of the big five personality, social support, collectivism-individualism, and anonymity on expressing anger on social networking sites (SNS). This research used quantitative with multiple regression analysis methods. The samples in this study were 210 respondents who posted anger content on social networking sites, aged at least more than 18 years old. Obtained by non-probability sampling technique. In this study, researcher adapted and collected the data with four questionnaires; the anger-out scale is from STAXI measuring instrument, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, and collectivism-individualism. To test the validity of the instrument, researcher was using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The results showed there was a significant difference from the type of big five, social, collectivism-individualism and anonymity to expressing anger on social networking sites by 18.6.AbstrakJejaring sosial menjadi tempat bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan. Salah satunya adalah perasaan marah, pengungkapan perasaan marah di media sosial bisa memberikan dampak buruk tidak hanya bagi individu yang mengunggah tetapi juga pengikutnya di jejaring sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini berjumlah 210 responden pengunggah perasaan marah di jejaring sosial yang berusia 18 tahun keatas. Diperoleh dengan teknik non-probability sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi dan memodifikasi instrument pengumpulan data yaitu skala anger-out dalam alat ukur STAXI, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, dan kolektivisme-individualisme. Uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial yakni sebesar 18,6%. Dari keempat variabel besar tersebut, peneliti mengukur masing-masing pengaruh dimensi tiap variabel. Ditemukan bahwa terdapat tiga dimensi yang memiliki nilai koefisien regresi signifikan, yaitu: neuroticism dalam kepribadian, tangible support dalam dukungan sosial, individualisme dan faktor demografi jenis kelamin.Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dikaji dan dikembangkan kembali pada penelitian selanjutnya. Misalnya dengan menambahkan variabel lain yang terkait dengan pengungkapan marah di jejaring sosial, seperti status sosial atau norma kelompok dengan paparan perilaku agresif.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 49-61
Author(s):  
Ibnul Fadli

AbstractThe purpose of this research is to understand the influence of learning attitude, habit of learning and achievement motivation against student’s performance on research methodology course. This study used a quantitative approach by involving 139 students of the faculty of psychology syarif hidayatullah state islamic university. Data was collected using questionnaire and being analyzed with multiple regression. The research results show that there is a significant impact (18,2%) between learning attitude, the habit of learning and achievements motivation against student’s performance on research methodology course. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap belajar, kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah metodologi penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 139 responden mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2012 sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik regresi berganda, sedangkan pengujian validitas konstruk alat ukur menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh sikap belajar, kebiasaan belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah metodologi penelitian dengan pengaruh sebesar 18,2%.


ProBank ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Tasya Faadhilah ◽  
Pramitha Aulia

ABSTRAKPadaera globalisasi saat ini, teknologi dan informasi telah berkembang dengan sangat pesatdengan kehadiran internet sebagai media komunikasi dengan media sosial sebagai salah satu platform. Dengan majunya perkembangan digital saat ini, pada tahun 2012 PT MNI (Koran Sindo) melihat peluang pasar media sosial dalammengembangkan unit bisnis media digital online yaitu sindonews.com. Sindonews.com  merupakan portal berita jaringan MNC (Media Nusantara Citra) milik Harry Tanoesoedibjo yang merupakan grup media terbesar di Asia Tenggara.  Dengan menciptakan consumer engagement  konsumen dapat terhubung dengan sebuah perusahaan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor consumer engagement yang terbentuk oleh sindonews.com melalui media sosial Facebook.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis faktor dengan jenis faktor yaitu confirmatory factor analysis. Populasi yang dipakai yaitu followers Facebook sindonews.com dengan menggunakan teknik probability sampling didapat jumlah sampel 400 responden. Teknik pengumpulan data yaitu data primer yaitu penyebaran kuesioner dan data sekunder dengan penelitian terdahulu mengenai consumer engagement.Hasil penelitian ini menghasilkan empat faktor baru yaitu cognitive engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu absorption sebesar 81,5%, supportive engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu seeking assistance sebesar 78,8%, affective engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu enthusiasm sebesar 81,3% dan terakhir confirmative engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu validation sebesar 76,8%. Kata kunci : Consumer engagement,  Portal media online, Media sosial, Facebook


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document