scholarly journals Pengaruh Nilai-Nilai Agama Dan Kecerdasan Moral Terhadap Prestasi Belajar Afektif

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Bambang Subahri

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Nilai-Nilai Agama dan Kecerdasan Moral terhadap Prestasi Belajar Afektif Siswa, dalam hal ini difokuskan pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari Nilai-Nilai Agama yaitu dimensi: daily, meaning, practice, coping dan support. Kecerdasan moral yaitu dimensi: acting, telling, standing, keeping, taking, admitting, embracing, activelyone’s dan abilityothers’  terhadap prestasi belajar afektif siswa mata pelajaran aqidah akhlak. Populasi pada penelitian ini adalah siswa dengan klasifikasi usia 13-19 tahun dan sampelnya berjumlah 200 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Untuk mengukur nilai-Nilai agama , peneliti memodifikasi 11 dimesi nilai-Nilai agama  Fetzer (1999) menjadi 5 dimensi dan untuk kecerdasan moral peneliti menggunakan skala yang dikembangkan dari Lennick and Kiel (2011). CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji validitas alat ukur dan analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 17.0 dan LISREL 8.70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan IV keseluruhan terhadap prestasi belajar sebagai DV. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari prestasi belajar Aqidah Akhlak yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah 60.3%, sedangkan 39.7%  sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Kata Kunci: Nilai-Nilai Agama, Kecerdasan Moral dan Prestasi Belajar Afektif

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
Fauzan Salmanto

AbstractThis research was conducted to find out the significance of the HEXACO personality and tawakal on grit on 170 students in Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sampling conducted using non-probability sampling.  Instruments used in this study there are three scales, namely Academic Grit scale, Brief HEXACO Inventory Scale, and tawakal scale. Test the validity of the measuring instrument using confirmatory factor analysis (CFA) technique. While the data analysis using multiple regression techniques. The results of this study indicate that there is a significant influence of the trait of HEXACO personality and tawakal on grit in students. The amount of influence of all independent variables on grit is 37.4%, while the rest is influenced by other variables outside this research. While the results of the analysis of the proportion of variance of each variable separately, found the largest contribution to grit is conscientiousness, extraversion, trust to God (Allah), not worry, emotionality, and worship. This research will get better results when using a wider population, to obtain more diverse data and can compare with factors that have not been studied. AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepribadian HEXACO dan tawakal pada grit pada 170 mahasiswa di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala Academic Grit, Brief HEXACO Inventory Scale, dan skala tawakal. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik analisis faktor konfirmatori (CFA). Sedangkan analisis data menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari sifat kepribadian HEXACO dan tawakal pada grit di mahasiswa. Ppengaruh semua variabel independen terhadap grit adalah 37,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil analisis proporsi varians dari masing-masing variabel secara terpisah, ditemukan kontribusi terbesar untuk grit adalah conscientiousness, extraversion, keyakinan kepada Allah, tidak khawatir, emotionality, dan ibadah. Penelitian ini akan mendapatkan hasil yang lebih baik ketika menggunakan populasi yang lebih luas, agar diperoleh data yang lebih beragam dan dapat dibandingkan dengan faktor-faktor yang belum diteliti.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 81-95
Author(s):  
Ananda Rachma Aulia ◽  
Yufi Adriani

AbstractHappiness is what everyone wants. With happiness, individuals can feel various positive effects in influencing every aspect of life. This study aims to prove the effect of sense of humor, religiosity and demographic factors on elderly’s happiness. The subject in this study were 211 elderly aged 60 years or above in DKI Jakarta. The sampling method used non-probability sampling. The instrument used were adapted and modified The Happiness Scale Interval Study (HSIS) (Kalmijn et al., 2011), Multidimensional Sense of humor Scale (MSHS) (Thorson & Powell, 1993), and The Centrality of Religiosity Scale (CRS)(Huber & Huber, 2012). Test the validity of measuring instruments using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) technique and hypotesis was tested using multiple regression analysis. This results showed that there was a significant effect of sense of humor, religiosity, and demographic factors on elderly’s happiness with contribution of 36.3%, while the remaining 63.4% were variables outside of this study. AbstrakKebahagiaan merupakan hal yang diinginkan oleh semua orang. Dengan adanya kebahagiaan, individu dapat merasakan berbagai efek positifnya dalam mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh sense of humor, religiusitas, dan faktor demografi terhadap kebahagiaan pada lansia. Subjek dari penelitian ini adalah 211 lansia berusia 60 tahun ke atas yang tinggal di DKI Jakarta. Metode pengambilan sampel yang diperoleh menggunakan non-probability sampling. Instrumen yang digunakan merupakan adaptasi serta modifikasi dari The Happiness Scale Interval Study (HSIS)(Kalmijn et al., 2011)), Multidimensional Sense of humor Scale (MSHS) (Thorson & Powell, 1993) dan The Centrality of Religiosity Scale (CRS) (Huber & Huber, 2012) Uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan dari sense of humor, religiusitas serta faktor demografi terhadap kebahagiaan lansia sebesar 36.6%, sedangkan 63.4% sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian ini.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 88-104
Author(s):  
Fayna Faradiena

AbstractIt cannot be denied that academic dishonesty is one of the problems that happened amongst students all over the world, this construct includes behavior that is intentionally carried out to fulfill assignments or academic assessments. This study aims to examine the validity of the construct of academic dishonesty which was adapted from the Academic Dishonetsry Scale (McCabe & Trevino, 1993) and Academic Dishonesty Instrument (Iyear & Eastman, 2008) using the Confirmatory Factor Analysis (CFA) method. In addition, this study produced three standardized forms of academic dishonesty scale, namely: long-form (20-item), ideal-form (11-item), and short-form (7-item). Regarding the research sample, this finding included 355 students from all faculties at the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta using snowball non-probability sampling method.AbstrakKetidakjujuran akademik adalah salah satu masalah yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa, hal ini mencakup perilaku yang dengan sengaja dilakukan untuk memenuhi penugasan maupun penilaian akademik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk ketidakjujuran akademik yang diadaptasi dari alat ukur Academic Dishonesty Scale (McCabe & Trevino, 1993) dan Academic Dishonesty Instrument (Iyer & Eastman, 2008) melalui metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunaka software Mplus 8. Selain dilakukan uji validitas, penelitian ini menghasilan tiga bentuk alat ukur ketidakjujuran akademik yang dibakukan, yaitu bentuk yang valid namun kurang ideal (20-item), bentuk yang ideal (11-item), dan bentuk ringkas (7-item). Sampel penelitian ini adalah 355 mahasiswa aktif dari berbagai Fakultas di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan teknik snowball non-probability sampling. 


2020 ◽  
Vol 5 (8) ◽  
pp. 72-84
Author(s):  
Sahda Nabilah Kurnia ◽  
Lidia Mayangsari

Nowadays, many companies sell products that they claim as 'green' cosmetics to reach public demand and attention. Yet, women are starting to be concerned about green cosmetics because they wonder if it does bring sustainability and worth the claim. This research aims to analyze women's barrier factors in purchasing green cosmetics in Indonesia. This research target population is women who live in Jakarta, and Bandung, ranging from 18-34 years old, tend to use cosmetics daily and know about green cosmetics in general. The researcher uses a quantitative approach that uses 235 sample sizes and using probability sampling and questionnaire to collect the data. The data was analyzed using SmartPLS 3.0 with confirmatory factor analysis (CFA). The results show that the value barrier, usage barrier, risk barrier, tradition barrier, and image barrier positively influenced the purchase intention of green cosmetics products. The findings of this study can help green cosmetics brands in Indonesia sell their products to be accepted in the market.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 155-175
Author(s):  
. Safinatunnajah ◽  
Ilmi Amalia

AbstractThe aim of this study was to determine the effect of the big five personality, social support, collectivism-individualism, and anonymity on expressing anger on social networking sites (SNS). This research used quantitative with multiple regression analysis methods. The samples in this study were 210 respondents who posted anger content on social networking sites, aged at least more than 18 years old. Obtained by non-probability sampling technique. In this study, researcher adapted and collected the data with four questionnaires; the anger-out scale is from STAXI measuring instrument, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, and collectivism-individualism. To test the validity of the instrument, researcher was using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The results showed there was a significant difference from the type of big five, social, collectivism-individualism and anonymity to expressing anger on social networking sites by 18.6.AbstrakJejaring sosial menjadi tempat bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan. Salah satunya adalah perasaan marah, pengungkapan perasaan marah di media sosial bisa memberikan dampak buruk tidak hanya bagi individu yang mengunggah tetapi juga pengikutnya di jejaring sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini berjumlah 210 responden pengunggah perasaan marah di jejaring sosial yang berusia 18 tahun keatas. Diperoleh dengan teknik non-probability sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi dan memodifikasi instrument pengumpulan data yaitu skala anger-out dalam alat ukur STAXI, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, dan kolektivisme-individualisme. Uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial yakni sebesar 18,6%. Dari keempat variabel besar tersebut, peneliti mengukur masing-masing pengaruh dimensi tiap variabel. Ditemukan bahwa terdapat tiga dimensi yang memiliki nilai koefisien regresi signifikan, yaitu: neuroticism dalam kepribadian, tangible support dalam dukungan sosial, individualisme dan faktor demografi jenis kelamin.Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dikaji dan dikembangkan kembali pada penelitian selanjutnya. Misalnya dengan menambahkan variabel lain yang terkait dengan pengungkapan marah di jejaring sosial, seperti status sosial atau norma kelompok dengan paparan perilaku agresif.


ProBank ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Tasya Faadhilah ◽  
Pramitha Aulia

ABSTRAKPadaera globalisasi saat ini, teknologi dan informasi telah berkembang dengan sangat pesatdengan kehadiran internet sebagai media komunikasi dengan media sosial sebagai salah satu platform. Dengan majunya perkembangan digital saat ini, pada tahun 2012 PT MNI (Koran Sindo) melihat peluang pasar media sosial dalammengembangkan unit bisnis media digital online yaitu sindonews.com. Sindonews.com  merupakan portal berita jaringan MNC (Media Nusantara Citra) milik Harry Tanoesoedibjo yang merupakan grup media terbesar di Asia Tenggara.  Dengan menciptakan consumer engagement  konsumen dapat terhubung dengan sebuah perusahaan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor consumer engagement yang terbentuk oleh sindonews.com melalui media sosial Facebook.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis faktor dengan jenis faktor yaitu confirmatory factor analysis. Populasi yang dipakai yaitu followers Facebook sindonews.com dengan menggunakan teknik probability sampling didapat jumlah sampel 400 responden. Teknik pengumpulan data yaitu data primer yaitu penyebaran kuesioner dan data sekunder dengan penelitian terdahulu mengenai consumer engagement.Hasil penelitian ini menghasilkan empat faktor baru yaitu cognitive engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu absorption sebesar 81,5%, supportive engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu seeking assistance sebesar 78,8%, affective engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu enthusiasm sebesar 81,3% dan terakhir confirmative engagement dengan sub-dimensi terbesar yaitu validation sebesar 76,8%. Kata kunci : Consumer engagement,  Portal media online, Media sosial, Facebook


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 136-144
Author(s):  
Dhio Adityawarman

AbstractThe study aims to determine whether there is a link between optimism and social support for self-efficacy in street children. 103 adventure samples of street children taken from seven open houses spread in DKI Jakarta and Tangerang. This study uses a non-probability sampling technique, using a purposive sampling method. Test the validity of measuring instruments using confirmatory factor analysis (CFA) techniques, while the data analysis in this study uses multiple regression analysis techniques in SPSS. The results showed that there was a significant influence of optimism and social support on the self-efficacy of street children with R-square 0.729. Hypothesis test results found that there is one dimension of optimism that is needed significantly to self-efficacy of street children, which is permanent, and there is one dimension of social support that is significantly related to self-efficacy of street children, namely search and instrumental assistance.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy pada anak jalanan. Sampel berjumlah 103 anak jalanan yang diambil dari tujuh rumah singgah yang tersebar di DKI Jakarta dan Tangerang. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling, dengan menggunakan metode purposive sampling. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dalam SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan dengan R-square 0,729. Hasil uji hipotesis minor ditemukan bahwa terdapat satu dimensi dari optimisme yang berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu permanence, dan terdapat satu dimensi dari dukungan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu dukungan nyata atau instrumental.


Dialog ◽  
2020 ◽  
Vol 41 (2) ◽  
pp. 139-150
Author(s):  
Salma Afifah ◽  
Gazi Saloom

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy terhadap penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan non probability sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Psychological Adjustment Scale (PAS), yang dikembangkan oleh Haber dan Runyon (dalam Mahmood dkk., 2015), The Social Provision Scale (SPS) yang dikembangkan oleh Cutrona dan Russel (1987), dan General Self-Efficacy Scale 12 (GSES-12), yang dikembangkan oleh Bosscher dan Smit (1998). Uji validitas alat ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy terhadap penyesuaian diri sebesar 35.4%. Artinya, proporsi varians dari penyesuaian diri yang dijelaskan secara bersama-sama oleh dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy adalah sebesar 35.4% sementara 64.6% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 23-31
Author(s):  
Amalia Putri Suherman ◽  
Sitti Evangeline Imelda Suaidy

AbstractSuicide among adolescent and early adulthood is an important public health issue. Among any cases of suicide attempt, suicide ideation is one of the strongest predictors that involved a death wish to think in detail about plans to commit suicide. This study was conducted to determine whether the psychological factors were influence on suicidal ideation among adolescents. In this study, loneliness, learning obstacle, activity other than learning, and gender has been seen as a factor that that will influence suicide ideation in adolescents. Subjects in this study were 259 students, taken with probability sampling techniques. CFA (Confirmatory Factor Analysis) was used to test the validity of Instrument and Multiple Regresion was used to test the hypotheses of the study. The result show that there is influence between loneliness, learning obstacle, activity other than learning, and gender on the suicide ideation in adolescent. Minor hypothesis test results show that bullying and loneliness had a significant effect on suicide ideation. AbstrakDiantara banyak kasus percobaan bunuh diri, ide bunuh diri merupakan salah satu prediktor yang paling kuat yang melibatkan keinginan untuk mati sampai berpikir secara rinci tentang rencana untuk melakukan bunuh diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor psikologis apakah yang memberikan pengaruh pada ide bunuh diri dikalangan remaja. Pada penelitian ini kesepian, perundungan di sekolah, hambatan belajar, kegiatan selain belajar, dan jenis kelamin dipilih sebagai faktor yang akan dilihat pengaruhnya terhadap ide bunuh diri pada remaja. Subyek pada penelitian ini berjumlah 259 mahasiswa, diambil dengan teknik probability sampling. CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji validitas alat ukur dan Multiple Regresion Analysis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kesepian, perundungan di sekolah, hambatan belajar, kegiatan selain belajar, dan jenis kelamin terhadap ide bunuh diri remaja. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa bullying dan lonelinesss memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ide bunuh diri.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 160-171
Author(s):  
Mia Apriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren. Subjek penelitian ini adalah santri kelas 1 MTs Pondok Pesantren Darus-Salam dan Darut-Taqwa yang berjumlah 196 orang santri, diambil dengan teknik non probability sampling. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), dan analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di Pondok Pesantren sebesar 56.1%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada penyesuaian diri pada santri perempuan lebih baik daripada penyesuaian diri pada santri laki-laki.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document