Industri Kreatif Kearifan Lokal Kerajinan Limbah Pelepah Pinang Masyarakat Pinggiran

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 103-111
Author(s):  
Lesi Hertati ◽  
Lilis Puspitawati ◽  
Rilla Gantino ◽  
Meifida Ilyas

One of the betel nut plate craftsmen who is also the Chairperson of the Mendis Maju Bersama (MMB) Cooperative, Supriyanto, admits that he produces pinan midrib plates. Farmers in Bayung Lencir, South Sumatra, burn areca nuts. But now, the betel nut is used by residents to become a handicraft that has a selling value. To produce cutlery from areca nut, the residents use a press machine. Betel nuts are washed before processing. The old fronds are then dried. After drying, the fronds are pressed and then cut to the size of the plate or rice box. Before printing, the fronds must be moistened first so that they are softer and do not tear easily. Creative industry and environmentally friendly product innovation will be the focus of the development of betel nut midrib management. Availability of raw materials and empowering sustainable communities because this product addresses environmental issues, especially the issue of the use of plastics in Indonesia so far and this product is one of the solutions to product innovation in the areca nut substitute for plastic and styrofoam. The results of innovation in the management of areca nut as a substitute for Styrofoam are the handicrafts of rural communities in order to support the family economy and maintain an environmentally friendly nature.Abstrak: Salah satu pengerajin piring pelepah pinang yang juga Ketua Koperasi Mendis Maju Bersama (MMB), Supriyanto mengaku produksi piring pelepah pinan. Pelepah pinang biasanya dibakar oleh para petani di Bayung Lencir, Sumsel. Namun kini, pelepah pinang dimanfaatkan warga untuk menjadi kerajinan yang punya nilai jual. Untuk memproduksi peralatan makan dari pelepah pinang warga menggunakan mesin press. Pelepah pinang dicuci bersih sebelum diolah. Pelepah tua kemudian dikeringkan. Setelah kering, pelepah di-press lalu dipotong sesuai ukuran piring atau kotak nasi. Sebelum cetak, pelepah harus dibasahi dulu agar lebih lembut dan tidak mudah robek. Industri kreatif dan inovasi produk ramah lingkungan akan menjadi fokus pengembangan pengelolaan pelepah pinang Ketersediaan bahan baku serta memberdayakan masyarakat berkelanjutan karena produk ini menjawab isu lingkungan khususnya isu Pegunaan Plastik Di Indonesia selama ini dan produk ini salah satu solusinya inovasi produk pelepah pinang penggganti plastik dan styrofoam Produk hasil inovasi pengelolaan pelepah pinang menjadi wadah makanan pengganti styrofoam adalahhasil kerajinan tangan masyarakat pinggiran guna menopang ekonomi keluarga  serta menjaga alam yang ramah lingkungan.

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 77-81
Author(s):  
Dewi Nuraini ◽  
Evianah ◽  
Hendra Prasetya

Community Service in Setro Village aims to provide assistance and training on the use of clover plants in this advanced pandemic era. The implementation method is carried out by providing training and assistance in the practice of making various preparations with clover raw materials such as making peanut brittle, cilok and clover nuggets. Where the participants presented are PKK cadres and village officials who are expected to be able to share their knowledge with other communities so that they can also be used for entrepreneurship in order to be able to help improve the family economy in difficult times like today.  


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Denok Sunarsi ◽  
Dayat Hidayat ◽  
Ali Maddinsyah ◽  
N Lilis Suryani ◽  
Komarudin Komarudin

Penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas, hadir untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan peluang yang sangat potensial dikembangkan, karena bahan bakunya murah dan mudah diperoleh. Tujuan dari penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas agar masyarakat setempat dapat meningkatkan ekonomi keluarga dengan berkreasi, berkarya dan berdaya juang untuk mengubah barang bekas yang tidak bernilai secara ekonomis menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi tinggi.Kata Kunci : Wirausaha Counseling on home industry entrepreneurs to improve the family economy by recycling used goods is here to provide knowledge, insights and opportunities that have the potential to be developed, because the raw materials are cheap and easy to obtain. The goal of home industry entrepreneurial counseling is to improve the family economy by recycling used goods so that local people can improve the family economy by being creative, working and having a fighting spirit to convert used goods that are not economically valuable into goods that are of use and of high economic value.Keywords: Entrepreneur


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 184 ◽  
Author(s):  
Agustina Setyaningrum ◽  
Broto Widya Hartanto

Capacity Building of Fisherman’s Wife in the Processing of Fishery Product in Kuwaru, Poncosari Village, Srandakan, Bantul RegencyAbstract. Wife has an important role in helping the family economy. Dusun Kuwaru in Poncosari Village, Bantul Regency is one of Dusun that has a fishing community. During the fishing season many fish catches but some fish are unsold for sale. Fishermen’s wife has the opportunities in processing fishery products. However, there are several problem related to this opportunity, namely institutional problem, weak capacity in the processing of fishery product and the difficulty of raw materials during the high wave season. This community partnership program is expected to increase empowerment and increase the capacity of fisherman wife in processing fishery products. The Participatory Rural Appraisal (PRA) approach was used in this activity. With this approach the community has a large role in implementing it. The steps are forming a business group, FGD on mapping the potential of fishery product, socialization of entrepreneuship and business licensing, training of fishery products and training on packaging and marketing. Increasing the capacity of fishermens’s wife can be seen through the formation of fish processing groups with their organizational structure, the realization of processed fish products and the realization of more attractive packaging. Processing of fishery products is able to increase the added value of fish and has the potential to become a superior fish product in Yogyakarta.Keywords: Fishermen’s wife, capacity, fishing product Abstrak. Istri memiliki peran yang penting dalam membantu perekonomian keluarga.  Dusun Kuwaru di Desa Poncosari, Srandakan Kabupaten Bantul merupakan salah satu dusun yang memiliki masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Pada saat musim melaut hasil tangkapan ikan sangat banyak, dan terkadang beberapa jenis ikan kurang laku dijual. Istri nelayan dapat mengambil peluang dalam pemanfaatan hasil perikanan melalui pengolahan hasil perikanan. Mekipun demikian, terdapat beberapa permasalahan terkait dengan peluang ini yaitu permasalahan kelembagaan, lemahnya kapasitas dalam usaha pengolahan hasil perikanan dan sulitnya  bahan baku saat musim gelombang tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keberdayaan dan meningkatkan kapasitas istri nelayan dalam pengolahan hasil perikanan. Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan dalam kegiatan ini. Dengan pendekatan ini masyarakat memiliki peran yang besar dalam pelaksanaanya. Tahapan yang dilakukan adalah pembentukan kelompok usaha bersama, FGD pemetaan potensi dan rantai produksi hasil perikanan, Sosialisasi peningkatan jiwa kewirausahaan dan perizinan usaha, Pelatihan hasil perikanan dan Pelatihan pengemasan dan pemasaran. Peningkatan keberdayaan dan kapasitas istri nelayan dapat dilihat melalui terbentuknya kelompok istri nelayan bersama dengan struktur organisasinya, peningkatan jiwa kewirausahan dan pemahaman terkait dengan perizinan, terwujudnya produk olahan ikan serta terwujudnya labeling kemasan yang lebih menarik. Produk olahan ikan  dengan menggunakan jenis ikan yang kurang laku mampu meningkatkan nilai tambah ikan dan berpotensi menjadi produk olahan ikan unggulan di DIY.Kata Kunci: Istri nelayan, kapasitas, hasil perikanan


Author(s):  
Khairil Hamdi

Towards the creative industry today economic activities are forced to intensify information and creativity by relying on ideas and knowledge from human resources as the main key in moving economic activities, housewives and women generally become the main guard in community life to regulate and cultivate the family economy. In fact, housewives have not been able to exploit their potential to help the family economy due to various factors. This community service activity is focused on empowering home industry actors in helping to increase family income, while the problems faced are (1) Lack of knowledge about home industry, 2) Low understanding of the perpetrators of home industry about the importance of the internet to support business activities. The aim of this program is to develop business carried out by groups of housewives to become economically independent communities.    


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Yeti Kusmawati ◽  
Desi Prasetiyani ◽  
Ali Zaenal Abidin ◽  
Elizabeth Tika Kristina Hartuti ◽  
Muhamad Abid

Penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas, hadir untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan peluang yang sangat potensial dikembangkan, karena bahan bakunya murah dan mudah diperoleh. Tujuan dari penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas agar masyarakat setempat dapat meningkatkan ekonomi keluarga dengan berkreasi, berkarya dan berdaya juang untuk mengubah barang bekas yang tidak bernilai secara ekonomis menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi tinggi.Kata kunci: WirausahaCounseling home industry entrepreneurs to improve the family economy by recycling used goods, is here to provide knowledge, insight and opportunities that are very potential to be developed, because raw materials are cheap and easy to obtain. The purpose of counseling home industry entrepreneurs is to improve the family economy by recycling used goods so that the local community can improve the family economy by creating, working and struggling to convert used goods that are not economically valuable into goods of high value and economic value.Keywords: Entrepreneurship


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Asep Muhammad Lutfi ◽  
Ali Maddinsyah ◽  
Veritia Veritia ◽  
Endang Kustini ◽  
Eni Puji Astuti

Sampah yang di daur ulang dan diberdayakan dapat menjadi peluang atau berpotensi menjadi dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Persediaan barang bekas tidak perlu dikhawatirkan, hanya bermitra dengan bank sampah, maka barang bekas akan sangat mudah diperoleh. Jika barang-barang bekas ini dimanfaatkan dan didaur ulang sedemikian rupa, selain mendatangkan manfaat dan meningkatkan ekonomi keluarga, juga membantu mengatasi permasalahan sampah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi suatu pemerintahan terutama kota-kota besar di Indonesia. Untuk itu, pengelolan barang bekas menjadi tanggung jawab kita semua, sebagai sumber atau penghasil sampah. Pada dasarnya sampah dihasilkan dari kegiatan atau aktivitas makhluk hidup. Untuk aktivitas tumbuhan dan hewan justru mendatangkan manfaat bagi makhluk yang lain, tetapi aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari justru mengahsikan sampah yang sangat berbahaya bagi lingkungan atau ekosistem yang lain, seperti sampah plastic, sampah kaleng, kaca dan sebagainya, belum lagi limbah industry yang mengandung zat adiktif. Jika barang bekas ini dimanfaatkan dan bernilai ekonomi maka dapat menjadi sumber penghasilan bagi keluarga atau dengan bahasa lain dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Daur ulang barang bekasini dapat dikemas dalam wirausaha home industry. Sekarang inisudah banyak pelaku home industry daur ulang barang bekas, karena masyarakat sudah mulai sadar tidak mudah mendapatkan pekerjaan ditengah-tengah pesaing yang sangat kompetitif. Meskipun untuk menjadi wirausahawan tidak cukup hanya bermodalkan tekat menjadi wirausahawan tetapi butuh komitmen dan motivasi untuk menjadi wirausahawan. Karena untuk merintis usaha atau membuka usaha home indutry tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Jatuh bangun dalam usaha itu hal yang sangat wajar, dan butuh tekat yang sangat kuat untuk tetap eksis, apalagi bahan bakunya barang bekas, terkadang masyarakat masih memandang rendah hasil karya yang berbahan baku barang bekaKata Kunci: Wirausaha, Home Industry, Ekonomi Keluarga Sekitar. Recycled and empowered waste can be an opportunity or have the potential to improve the family economy. The stock of used goods is nothing to worry about, just partnering with a waste bank, so used goods will be very easy to obtain. If these used and recycled items are used and recycled in such a way, in addition to bringing benefits and improving the family's economy, they will also help overcome the waste problem which is homework for a government, especially big cities in Indonesia. For this reason, the management of used goods is the responsibility of all of us, as a source or producer of waste. Basically, waste is generated from the activities or activities of living things. For plant and animal activities, it actually brings benefits to other creatures, but human activities in everyday life actually produce waste that is very dangerous to the environment or other ecosystems, such as plastic waste, cans, glass and so on, not to mention industrial waste that is contains addictive substances. If these used goods are used and have economic value, they can be a source of income for the family or in other languages it can improve the family's economy. Recycled used goods can be packaged in the home industry entrepreneurship. Now there are many home industry players who recycle used goods, because people have started to realize that it is not easy to get a job amidst very competitive competitors. Even though to become an entrepreneur, it is not enough to have the determination to become an entrepreneur, but it takes commitment and motivation to become an entrepreneur. Because starting a business or opening a home industry business is not as easy as turning your hand. The ups and downs in a business are very natural things, and it takes a very strong determination to continue to exist, especially when the raw materials are used goods, sometimes people still look down on the work made of handmade goodsKeywords: Entrepreneurship, Home Industry, Family Economy Around.


Author(s):  
Ermiati Ermiati ◽  
Elva Amurita Zebua ◽  
Agustina Agustina ◽  
Syuryani Syahrul ◽  
Evawati Evawati

Sirsak merupakan salah satu komoditi yang banyak dijumpai di pekarangan masyarakat di Kelurahan Payobasung Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh. Pengolahan dan pemanfaatan sirsak oleh masyarakat di Kelurahan Payobasung ini masih sangat minim dan terbatas. Sirsak dapat diolah menjadi aneka makanan, salah satunya adalah dodol. Pengolahan dodol sirsak dapat dilakukan dengan cara pemasakan yang sederhana dan menggunakan peralatan yang sederhana, sehingga dapat diaplikasikan pada industri skala rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan pengabdian dan pendampingan terhadap kelompok PKH Kelurahan Payobasung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta dalam mengolah sirsak menjadi dodol sirsak, dan mengarahkan keterampilan tersebut untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan perekonomian keluarga. Pendampingan dilakukan dengan memberikan sosialisasi, pelatihan dan demo mengenai teknologi pengolahan dodol sirsak mulai dari persiapan bahan baku hingga proses pengemasan, serta usaha-usaha pemasaran kepada para peserta pelatihan. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan wawasan, keterampilan peserta mengenai pembuatan dodol sirsak, dan diharapkan ada peningkatan pendapatan bagi keluarga penerima PKH di Kelurahan Payobasung. Kata kunci: Dodol, Sirsak, Komoditi Pekarangan ABSTRACT Soursop is a garden commodity that is often found in community’s yard and garden of Payobasung Village, Payakumbuh Timur Sub-District, Payakumbuh City. The processing and utilization of soursop by Payobasung Village community was minimal and limited. Soursop can be processed into various foods, including dodol. The processing of soursop dodol can be done by simple cooking and use simple equipment, so can be applied on a household scale industry. Based on this background, community service and assistance activities were carried out for PKH groups of Payobasung Village. The aims of this activity were to increase the perception and skills of participants in processing soursop into soursop dodol, and directing their skills to generate income and improve the family economy. The assistance activity was done by providing socialization, training and demonstration about the technology of soursop dodol, starting from the preparation of raw materials to the packaging process, as well as marketing efforts to the training participants. The results of this activity indicated an increase in participants’ perception and skills regarding making soursop dodol, and it is hoped that there will be an increase in income for PKH recipient families in Payobasung Village. Keywords: Dodol, Soursop, Garden Comodity


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Irfan Rizka Akbar ◽  
Dayat Hidayat ◽  
Ali Maddinsyah ◽  
Muhamad Guruh ◽  
Endang Sugiarti

Penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas, hadir untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan peluang yang sangat potensial dikembangkan, karena bahan bakunya murah dan mudah diperoleh. Tujuan dari penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas agar masyarakat setempat dapat meningkatkan ekonomi keluarga dengan berkreasi, berkarya dan berdaya juang untuk mengubah barang bekas yang tidak bernilai secara ekonomis menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi tinggi.Kata Kunci: WirausahaCounseling home industry entrepreneurs to improve the family economy by recycling used goods, is here to provide knowledge, insight and opportunities that are very potential to be developed, because raw materials are cheap and easy to obtain. The purpose of counseling home industry entrepreneurs is to improve the family economy by recycling used goods so that the local community can improve the family economy by creating, working and struggling to convert used goods that are not economically valuable into goods of high value and economic value.Keywords: Entrepreneurship


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 90-94
Author(s):  
Irmal Irmal ◽  
Theobaldus Boro Tura ◽  
Pranoto Pranoto ◽  
Jasmani Jasmani ◽  
Endang Surgiarti

Penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas, hadir untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan peluang yang sangat potensial dikembangkan, karena bahan bakunya murah dan mudah diperoleh. Tujuan dari penyuluhan wirausaha home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan daur ulang barang bekas agar masyarakat setempat dapat meningkatkan ekonomi keluarga dengan berkreasi, berkarya dan berdaya juang untuk mengubah barang bekas yang tidak bernilai secara ekonomis menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi tinggi.Kata Kunci : WirausahaABSTRACTCounseling home industry entrepreneurs to improve the family economy by recycling used goods, is here to provide knowledge, insight and opportunities that are very potential to be developed, because raw materials are cheap and easy to obtain. The purpose of counseling home industry entrepreneurs is to improve the family economy by recycling used goods so that the local community can improve the family economy by creating, working and struggling to convert used goods that are not economically valuable into goods of high value and economic value.Keywords: Entrepreneurship


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Esust Setiawati ◽  
Siti Rozinah

Keberdayaan kaum perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan.  Kaum perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satunya kaum perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif  rumah tangga, dengan memproduksi dan menjual makan rumahan. Peluang bisnis makanan rumahan masih terbuka karena makanan rumahan merupakan makanan pokok masyarakat, dimana makanan tersebut dibutuhkan setiap saat. Bisnis makanan rumahan tidak terlalu sulit dilakukan, karena ibu-ibu rumah tangga dapat melakukan kegiatan produksi atau memasak sekaligus untuk keluarganya dan bahan bakunya mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional.  Kegiatan pengabdian masyarakat  ini, bertujuan untuk (1) memanfaatkan potensi ibu rumah tangga untuk memperoleh penghasilan tambahan guna menopang ekonomi keluarga. (2) Meningkatkan perekonomian/kesejahteraan keluarga. Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah  Ibu-ibu Rumah Tangga RW 04, Kelurahan Pisangan Timur, Cirendeu, dapat memperbaiki manajemen usaha dan mencari peluang usaha yang dapat dilakukan dari rumah tanpa harus meninggalkan keluarga.Kata Kunci: Ekonomi Keluarga, Ibu Rumah Tangga, Pemberdayaan, Usaha RumahanEmpowerment Of Household Mothers In Efforts To Improve The Family Economy Through Management Of Home Business In South TangerangABSTRACTThe success of women in the economic field is one indicator of welfare. Women also have a big role in poverty alleviation activities through community empowerment. One of them is women can improve welfare by carrying out household business activities, by producing and selling home. Home-based food business opportunities are still open because home-based food is community food, where food is needed all the time. Home-based food business is not too difficult to do, because housewives can do production or cooking activities at the same time for agriculture and raw materials are easily obtained in traditional markets. This community service activity aims to (1) utilize the potential of households to obtain additional benefits to support the family's economy. (2) Improve family finances / welfare. The outputs of community service activities are Housewives of RW 04, Kelurahan Pisangan Timur, Cirendeu, can improve business management and look for business opportunities that can be done from home without having to open a family.Keywords: Empowerment, Family Economy, Housewife, Home Business. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document