AKSIOLOGIYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

157
(FIVE YEARS 118)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Surabaya

2548-219x, 2528-4967

2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 590
Author(s):  
Eric Harianto ◽  
Denny Bernardus ◽  
Patrisia Amanda Pascarina

Kelurahan Putat Jaya adalah salah satu kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 2.300 Jiwa dengan 9 RT dan Lebih dari 680 Kepala Keluarga. Jumlah kasus positif Covid 19 pada tanggal 15 Juli 2020 sebanyak 9 orang Positif dan 1 Orang Meninggal, 22 orang ODP dan dinyatakan sembuhsejumlah 9 orang. Untuk di Kelurahan Putat Jaya ada permasalahan untuk sosialisasi didalam preventif terhadap pencegahan virus covid 19. Para penduduknya belum mengetahui preventif pencegahan covid 19 ,  cara penularannya dan penanganannya bila terkena Covid 19. Jumlah sasaran warga yang mengikuti sosialisasi adalah 680 kepala keluarga yang terdiri dari 9 RT. Kegiatan berlangsung mulai bulan juli 2020 sampai dengan november 2020. Metode penelitian menggunakan metode partisipatif. Metode pelaksanaan terdiri dari 4 tahap :  (1)  adalah memberikan peralatan pendukung preventive Covid 19, (2) sosialisasi melalui radio streaming fikom Universitas Ciputra dengan melibatkan tim medis,  (3) mengadakan Webinar Pelatihan Managemen keuangan keluarga dan digital marketing di era New Normal, (4) publikasi kegiatan abdimas via radio steraming vikom dan jurnal abdimas. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan kontribusi preventive pencegahan penularan covid 19 bagi warga RW 7 berupa penyediaan peralatan dan sosialisasi penggunaan peralatan, memberikan ilmu didalam menghadapi masa new normal khususnya didalam mengatur keuangan keluarga dan digital marketing kepada warga RW 7 serta meningkatkan kemampuan Satgas Covid 19. Kata Kunci: digital marketing; keuangan keluarga; kampung tangguh ; preventive Covid 19 ; radio streaming . Implementation of Covid – 19 Preventive Socialization Strategies and Optimization of Family Finances during New Normal ConditionsABSTRACT Putat Jaya Village is one of the villages with a population of 2,300 people with 9 RTs and more than 680 families. The number of positive cases of Covid 19 on July 15, 2020 was 9 positive people and 1 person died, 22 people were ODP and 9 people were declared cured. For the Putat Jaya Village, there are problems for socialization in prevention of the covid 19 virus prevention. The residents do not know the preventive measures against covid 19, how to transmit it and how to handle it when exposed to Covid 19. The target number of residents who participated in the socialization was 680 families consisting of 9 RT . The activity takes place from July 2020 to November 2020. The research method uses participatory methods .The implementation method consists of 4 stages: (1) is to provide Covid 19 preventive support equipment, (2) socialization via radio streaming fikom University of Ciputra involving the medical team, (3) holding a Training Webinar Family financial management and digital marketing in the New Normal era, (4) publication of abdimas activities via radio broadcasting vikom and abdimas journal. The results of the implementation of this activity are to provide a preventive contribution to preventing the transmission of covid 19 for RW 7 residents in the form of providing equipment and socializing the use of equipment, providing knowledge in dealing with the new normal period, especially in managing family finances and digital marketing to RW 7 residents and increasing the ability of the Covid 19 Task Force. Key Words: digital marketing;family’s financial; tough neighbourhood; preventive Covid 19 ; radio streaming


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 600
Author(s):  
Mundakir Mundakir ◽  
I’in Masfiyah ◽  
Uswatun Hasanah ◽  
Sukadiono Sukadiono

Pandemi COVID-19 membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan termasuk aspek kesehatan mental. Tak hanya orang dewasa, kondisi psikologis remaja pun rentan terganggu oleh situasi. Salah satu upaya mengatasinya dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan(health education) melalui media daring, sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19. Pendidikan kesehatan melalui daring ini diharapkandapat menurunkan kecemasan remaja akibat pandemi. Kegiatan memberikan Pendidikan Kesehatan ini dilaksanakan kepada remaja yang mengalami kecemasan. Remaja terlebih dahulu diskrining tingkat kecemasannya Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Remaja yang terlibat dalam kegiatan ini adalah remaja yang mengalami kecemasan ringan dan sedang. Jumlah remaja yang diberikan Pendidikan Kesehatan sebanyak 5 orang remaja dengan klasifikasi tiga partisipan mengalami kecemasan ringan dan dua partisipan lainnya mengalami kecemasan sedang. Pelaksanaan pendidikankesehatan melalui daring dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kecemasanberdasarkan skor yang diperoleh partisipan yang diukur mengunakan HARS. Tiga partisipan yang mengalami kecemasan ringan menjadi tidak cemas dan dua partisipan dengan kecemasan sedang menjadi cemas ringan. Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Daring, Kecemasan, Remaja, Covid-19Reducing Adolescent Anxiety during the Covid-9 Pandemic Through Online Health Education in Sutorejo, Mulyorejo DistrictABSTRACKThe COVID-19 pandemic has brought changes to various aspects of life, including aspects of mental health. Not only adults, the psychological condition of teenagers is also vulnerable to being disturbed by the situation. One of the efforts to overcome this can be done by providing health education through online media, so as to minimize the spread of Covid-19. This online health education is expected to reduce adolescent anxiety due to the pandemic. The activity of providing Health Education is carried out for adolescents who experience anxiety. Adolescents were first screened for anxiety levels on the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Adolescents who are involved in this activity are teenagers who experience mild and moderate anxiety. The number of adolescents who were given Health Education was 5 adolescents with a classification of three participants experiencing mild anxiety and two other participants experiencing moderate anxiety. The implementation of health education through online was carried out in three meetings. The results of the evaluation showed that there was a decrease in the level of anxiety based on the scores obtained by the participants as measured using HARS. Three participants who experienced mild anxiety became less anxious and two participants with moderate anxiety became mildly anxious.Keywords: Health Education, Online, Anxiety, Youth, Covid-19


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 580
Author(s):  
Endang Mahpudin ◽  
Annisa Agnia ◽  
Mineva Riskawati Vitaningrum

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta memberikan pendampingan dalam mendapatkan haknya yang berupa insentif pajak selama pandemi covid-19 yang berada di wilayah Kabupaten Karawang. Terdapat 3 tahap dalam metode pengabdian ini. Tahap pertama adalah metode focus group discussion dan sharing time.  Tahap kedua yaitu sosialisasi secara daring dengan menggunakan aplikasi berupa zoom. Tahap ketiga yaitu tahap aksi yang berupa pendampingan bagi UMKM Binaan. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan UMKM Binaan mendapatkan hasil berupa surat keterangan PP 23 Final 0,5% ditanggung pemerintah, pengisian e-form secara online serta pembukuan secara sederhana. Kegiatan pengabdian ini harus dilakukan secara terus menerus setiap tahunnya untuk menciptakan UMKM yang naik kelas serta meningkatkan kepatuhan perpajakan baik bagi para pelaku UMKM maupun masyarakat publik.Assistance of MSMEs in Karawang Regency in Maximizing the Utilization of Tax Incentives During the PandemicABSTRACTThis service activity aims to educate Micro, Small, and Medium Enterprises and provide assistance in obtaining their rights in the form of tax incentives during the Covid-19 pandemic in the Karawang Regency area. I have only three stages in this method of devotion. The first stage is the focus group discussion method and time-sharing. The second stage is bold socialization using an application in the form of zoom. The third stage is the action stage in the form of mentoring-assisted MSME. Based on the Assisted MSME's activities, the results are in the form of a letter of PP 23 Final 0.5% borne by the government, filling out online forms, and simple bookkeeping. This service activity must be carried out continuously every year to create “UMKM Naik Kelas” and increase taxation for both MSME players and the public.Kata Kunci: Tax Insentive; Service; UMKM  


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 466
Author(s):  
Radius Setiyawan ◽  
Vella Rohmayani ◽  
Dede Nasrullah ◽  
Vika Ramadhana Fitriyani ◽  
M Febriyanto Firman Wijaya ◽  
...  

Terjadinya pandemi Covid-19 gelombang 2 menimbulkan banyak masyarakat yang terkonfirmasi positif. Hal tersebut menyebabkan terjadinya over capacity di Pelayanan Kesehatan, sehingga pasien harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Tuntutan berdiam diri di rumah dapat memicu terjadinya gangguan psikologis atau kondisi stres. Padahal kondisi stres sangat merugikan bagi tubuh, karena dapat membuat system imun menurun, serta menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukannya pendampingan psychoreligius care terhadap pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk:  1) mengidentifikasi tingkat stres pada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. 2) Memberikan pendampingan psikoreligius care untuk mengurangi tingkat stres pada pasien isoman. Metode pelaksanaan pertama dilakukan tahap penjaringan (pre-test), kemudian pengolahan data, implementasi pendampingan psychoreligius care dan terakhir tahap evaluasi kegiatan (post-test). Hasil pendampingan dan screening diperoleh data bahwa, 1) Pasien covid-19 mengalami kecemasan ketika sedang menjalani isolasi mandiri dengan tingkatan yang berbeda-beda. 2) Setelah dilakukan pendampingan psychoreligius care selama 14 hari terjadi penurunan tingkat kecemasan sebesar 82,86%. Kegiatan pendampingan berjalan dengan baik dan masih perlu dilakukan pendampingan berlanjut mengingat ada sebesar 17,14% pasien isoman yang membutuhkan durasi waktu lebih lama untuk mengatasi kondisi kecemasan maupun stres yang terjadi pada dirinya.Kata Kunci: Pendampingan, Isolasi Mandiri, Covid-19, Psychoreligius CareAssistance for Covid-19 Self-Isolation Patients at UM Surabaya with Psychoreligious CareABSTRACT The occurrence of the Covid-19 pandemic wave 2 caused many people who were confirmed positive. This causes overcapacity in health services, so patients must be self-isolate at home. The demand to stay at home can trigger psychological disorders or stressful conditions. Whereas stress conditions are very detrimental to the body, because it can make the immune system decrease, and it cause other health problems. Therefore, it is necessary to provide psychoreligious care assistance for Covid-19 patients who are undergoing self isolation. This mentoring activity aims to: 1) identify stress levels in Covid-19 patients who are undergoing self-isolation. 2) psychoreligious care assistance are given to reduce stress levels in isoman patients. The first implementation method is the screening stage (pre-test), then data processing, implementation of psychoreligious care assistance and finally the activity evaluation stage (post-test). The results of mentoring and screening obtained data that, 1) Covid-19 patients experienced anxiety while undergoing independent isolation with different levels. 2) After 14 days of psychoreligious care assistance, there was a decrease in anxiety levels of 82.86%. Mentoring activities are going well and there is still a need for continued assistance considering there are 17.14% of isoman patients who need a longer duration of time to deal with anxiety and stress conditions that occur to them.Keywords: Assistance, Self-Isolation, Covid-19, Psychoreligious Care


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 502
Author(s):  
Evi Gravitiani ◽  
Bhimo Rizky Samudro ◽  
Rochmat Aldy Purnomo ◽  
JJ Sarungu ◽  
Mugi Rahardjo

Jumlah tenaga kerja yang tinggi masih belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang mencukupi. Kondisi seperti ini memerlukan solusi agar angka pengangguran tidak semakin bertambah. Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya pola pikir dari para penyandang disabilitas yang ada di Kampung Idiot Ponorogo. Oleh karena itu perlu adanya rumusan atau Road map sebagai upaya yang dilakukan untuk mendapatkan efektivitas pembelajaran program batik ciprat bagi penyandang disabilitas di Kampung idiot Ponorogo. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan intensif yaitu, tenant penyandang disabilitas mendapatkan pembelajaran dan pendampingan kewirausahaan secara intensif dari pengajar, praktisi dan semua pihak yang terlibat terkait batik ciprat. Hasil menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah kunci organisasi kewirausahaan sosial di Rumah Harapan. Terlihat dari kondisi pelatihan, pengelolaan, dan strukturisasi Rumah Harapan dapat berjalan sesuai harapan bersama. Sokongan sumberdaya merupakan bahan bakar yang menyuplai ketersediaan hal-hal yang dibutuhkan oleh Rumah Harapan, seperti adanya sumber daya manusia. Kesimpulannya yaitu pelatihan pembelajaran batik ciprat merupakan jaringan dan menjadi kunci bagi organisasi kewirausahaan sosial desa ini sehingga mampu bertahan karena hubungan kerja sama dengan stakeholder bagi Rumah Harapan bukan sekedar untuk memperluas target penjualan produk tetapi juga bentuk usaha penggalian ilmu-ilmu baru.Kata Kunci: Batik Ciprat; Identitas; Pemberdayaan Ekonomi; Kampung Idiot Ponorogo; KewirausahaanBatik Ciprat, The Identity and Economic Empowerment for Handicapped in Kampung Idiot, PonorogoABSTRACTThe availability of adequate employment has not matched the high number of workers. Conditions like this require a solution so that unemployment does not increase. The outcome of this community service activity is the formation of the mindset of persons with disabilities in Kampung Idiot Ponorogo. Therefore it is necessary to have a formula or Road map as an effort made to obtain the effectiveness of learning the ciprat batik program for people with disabilities in the idiot village of Ponorogo. This service activity method uses a qualitative and intensive approach. That is, tenants with disabilities get intensive entrepreneurial learning and mentoring from teachers, practitioners, and all parties involved with splatter batik. The results show that leadership is the key to the social entrepreneurship organization at Rumah Harapan. It can be seen from the conditions of the training, management, and structure of Rumah Harapan that it can run according to mutual expectations. Resource support is the fuel that supplies the things needed by Rumah Harapan, such as human resources. The conclusion is that the ciprat batik learning training is a network and is the key for this village social entrepreneurship organization so that it can survive because the cooperative relationship with stakeholders for Rumah Harapan is not only to expand product sales targets but also a form of business exploring new knowledge.. Keywords: Ciprat Batik; Identity; Economic Empowerment; Idiot Ponorogo Village; Entrepreneurship


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 484
Author(s):  
Abdul Bashith ◽  
Ali Nashith ◽  
Saiful Amin

Kelurahan Tunggulwulung merupakan salah daerah di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang memiliki potensi daerah berupa kesenian budaya tradisional. Hal ini dapat menjadikan Kelurahan Tunggulwulung sebagai daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kampung wisata budaya di Kota Malang. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat Tunggulwulung melalui pelatihan tembang macapat. Melalui program kegiatan pengabdian masyarakat di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, diharapkan menjadi salah satu program yang tepat dalam membantu masyarakat Tunggulwulung meningkatkan potensi daerah sebagai Kampung Budaya Tunggulwulung Yang Berbhineka Tunggal Ika yang dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perencanaan pelatihan tembang macapat; (2) terealisasikan pelaksanaan kegiatan pelatihan tembang macapat; (3) menumbuhkan kesadaran dari hasil kegiatan pelatihan tembang macapat; dan (4) mengetahui hambatan-hambatan kegiatan pelatihan tembang macapat. Penelitian ini menggunakan metode Partisipatory Action Research (PAR) dengan tahapan: Plan (Perencanaan), Action (Tindakan), Observe (Pengamatan), dan Reflect (Refleksi). Hasil pengabdian berbasis riset ini, yaitu (1) penyusunan materi kegiatan pelatihan tembang macapat pada tahap perencanaan; (2) pelaksanaan latihan tembang macapat bertempat di Sekolah Budaya Tunggulwulung; (3) kegiatan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi terhadap Kelurahan Tunggulwulung dalam mendukung terciptanya kampung budaya; dan (4) hambatan pada pelatihan tembang macapat: a) sulit menemukan waktu dalam latihan,b) peserta pelatihan dari kalangan tertentu saja, dan c) warga Kelurahan Tunggulwulung tidak semua warga berasal dari Jawa, sehingga enggan mengikuti pelatihan. Tembang Macapat: Motivator of Tunggulwulung VillageTowards the Malang City Cultural Tourism Village ABSTRACT Tunggulwulung Village is one of the areas in Lowokwaru District, Malang City which has regional potential in the form of traditional cultural arts. This can make Tunggulwulung Village an area that has the potential to be developed into a cultural tourism village in Malang. The need for community empowerment in Tunggulwulung through macapat song training. Through the community service program at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, it is expected to be one of the right programs to help the people of Tunggulwulung improve the potential of the region as the Diverse Single Cultural Community of Tunggulwulung, known to the wider community, both nationally and internationally. This community service activity aims to: (1) know the planning of a macapat song training; (2) the implementation of macapat song training activities is realized; (3) raising awareness of the results of macapat song training activities; and (4) know the obstacles of macapat song training activities. This research uses the Participatory Action Research (PAR) method with stages: Plan, Action, Observe, and Reflect. The results of this research-based service, namely (1) the preparation of material for macapat song training activities at the planning stage; (2) the macapat song training exercise takes place at the Tunggulwulung Cultural School; (3) this training activity can contribute to the Tunggulwulung Village in supporting the creation of a cultural village; and (4) barriers to macapat song training: a) it is difficult to find time in training, b) only certain participants, and c) not all residents of Tunggulwulung Kelurahan are from Java, so they are reluctant to attend training. Keywords: macapat song; Tunggulwulung Village; village of cultural tourism


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 538
Author(s):  
Aristiana Prihatining Rahayu ◽  
Agoes Poerwanto ◽  
Ngatmain Ngatmain

Pesatnya jumlah dan sebaran permasalahan sosial kota Surabaya, belum sebanding dengan daya jangkau, kapasitas, dan, kemampuan pelayanan sosial yang dilakukan pemerintah. Kewajiban pemerintah dalam memenuhi hak-hak dasar warganya belum dapat terlaksanakan secara maksimal, termasuk dalam persoalan pendidikan. Untuk itu, pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di kota Surabaya untuk memberikan pendampingan pendidikan kepada anak dari keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (miskin), yang rentan atau putus sekolah melalui program Campus Social Responsibility (CSR) One to One.  Dalam proses pelaksanaannya, mahasiswa diterjunkan untuk melakukan berbagai program pendampingan yang mengarah pada tujuan besar yakni menekan angka anak rawan dan putus sekolah. Sasaran dari program adalah anak dari keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang putus atau rentan putus sekolah, yang terdata Dinas Sosial Kota Surabaya.  Luarannya adalah  terbangunnya motivasi adik damping untuk tetap semangat sekolah, dan mengembalikan mereka yang putus sekolah untuk kembali ke bangku sekolah. Metode pelaksanaannya_ koordinasi antara dinas sosial dan PTN/PTS di Kota Surabaya , sosialisasi program ke mahasiswa, perekrutan tim CSR, pelaksanaan pendampingan dan evaluasi. Indikator program CSR ini adalah mahasiswa mampu mengembalikan adik damping mereka yang rentan maupun putus sekolah, untuk kembali dan makin termotivasi bersekolah.  kata kunci : campus social responsibility , dinas sosial, mahasiswa  One To One UM Surabaya Campus Social Responsibility (CSR) Program as an Effort to Reduce the Number of Children Dropping Out of School in the City of SurabayaABSTRACTThe rapid number and distribution of social problems in the city of Surabaya is not yet comparable to the reach, capacity and ability of social services provided by the government. The government's obligation to fulfill the basic rights of its citizens has not been maximally implemented, including in matters of education. For this reason, the Surabaya city government through the Social Service collaborates with public and private universities in the city of Surabaya to provide educational assistance to children from families with social welfare problems (poor), who are vulnerable or drop out of school through the One to One Campus Social Responsibility (CSR) program. In the implementation process, students are deployed to carry out various mentoring programs that aim at the big goal of reducing the number of vulnerable children and dropping out of school. The target of the program is children from families with social welfare problems (PMKS) who drop out or are prone to dropping out of school, which is recorded by the Surabaya City Social Service. The result is the awakening of the motivation of the assistants to keep up the spirit of school, and to return those who drop out of school to return to school. The method of implementation is coordination between social services and PTN / PTS in the city of Surabaya, socialization of the program to students, recruitment of CSR teams, implementation of mentoring and evaluation. The indicator of this CSR program is that students are able to return their siblings who are vulnerable or drop out of school, to return and be more motivated to go to school.keywords: campus social responsibility, social service, student 


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 549
Author(s):  
Ika Wahyuni Lestari ◽  
Puput Arfiandhani

Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan mengukur peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan pembentukan karakter moral “amanah” siswa melalui buku cerita anak dwibahasa seri 2 yang berjudul “Aisyah and Ahmad: Being Trustworthy” yang dibuat oleh tim dosen pengabdi. Sasaran dari program ini adalah siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Ambarketawang 1 yang berjumlah 33 orang. Program dilakukan selama 4 pertemuan secara daring melalui Grup WhatsApp kelas dan video pembelajaran karena sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah karena adanya kebijakan sekolah terkait wabah Covid-19. Dengan menggunakan tes kosakata bahasa Inggris yang dikembangkan oleh tim dosen pengabdi, kemampuan bahasa Inggris diukur saat sebelum diberikan pelatihan dan setelah pelatihan berakhir. Hasil dari pretest dan posttest menujukkan adanya peningkatan nilai tes kosakata bahasa Inggris siswa sebanyak 0,32. Hasil ini mengindikasikan adanya sedikit peningkatan dalam kosakata bahasa Inggris siswa kelas 5. Selain itu, siswa juga dapat menunjukkan pesan moral dari cerita yang minitikberatkan pentingnya menjaga amanah.Kata Kunci: amanah, buku cerita anak dwibahasa, pendidikan karakter, pengajaran Bahasa Inggris  Improving English Language Skills Through Online Training with Bilingual Children's Book Media ABSTRACTOur community development program aimed at developing elementary school students’ English competence while also promoting the character-building values of being amanah by utilizing a bilingual book, “Aisyah and Ahmad: Being Trustworthy”. This second book of Aisyah Ahmad series was developed by the two authors. The participants of the program were 33 fifth graders of SD Muhammadiyah Ambarketawang 1. Due to the current Study from Home policy during the Covid-19 pandemic, the program was conducted online in four meetings on class Whatsapp group. The meetings included videos, question and answer sessions and assignments. Pre-test and post test on students’ vocabulary development were done to measure the effectiveness of the program. The result indicated an improvement on students’ vocabulary development with the score of 0.32. Additionally, the students’ performance as a part of the assignment indicated that the moral value of trustworthiness was grasped and learned by the participants.  Kata Kunci: trustworthiness, bilingual story book, character-building, English   


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 450
Author(s):  
Lystiana Nurhayat Hakim ◽  
Tri Agustini Solihati

Perubahan Kurikulum membuat mata pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar berubah dari muatan lokal menjadi program ektrakurikuler. Berdasarkan data pra-observasi, di Kecamatan Ciamis pengajaran Bahasa Inggris mengalami beberapa kendala seperti kualifikasi guru yang bukan Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, pengunaan teknik serta metode mengajar Bahasa Inggris yang monoton dan menjenuhkan, kurangnya sumber ajar, serta tidak adanya pelatihan dan pembinaan pengajaran Bahasa Inggris bagi pembelajar anak. Melihat berbagai permasalahan tersebut maka penulis melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris dan Forum Group Discussion (FGD) bagi guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Ciamis. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa guru memiliki motivasi yang baik dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam pengajaran Bahasa Inggris, pemahaman mereka terhadap karakteristik pembelajar anak juga meningkat, serta adanya peningkatan kemampuan guru untuk menciptakan pengajaran yang bermakna dan menyenangkan.Kata kunci: Pengajaran, Bahasa Inggris, Sekolah Dasar Socialization of English for Young Learners (EYL) for Elementary School Teachers in Cluster II Ciamis Kecamatan District ABSTRACTThe change of curriculum makes English subjects in Elementary School move from local content to the extracurricular program. Based on pre-observation data, there are some obstacles face by the teacher in teaching English to young learners in Ciamis. Those are the unqualified English teachers, the monotonous of teaching techniques and methods, the lack of using teaching sources, and the unavailable of EYL workshops. Therefore, to solve those problems the author conducted a community service in the form of the EYL workshop and FGD.  The community service makes the teachers' motivation to improve their competency in English language teaching increase. Besides, their understanding of the characteristics of children and their ability to create meaningful and interesting teaching also increase.Keywords: Teaching, English, Elemntary School


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 567
Author(s):  
Nurullaili Mauliddah ◽  
Asyidatur Rosmaniar

ABSTRAK  Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani sawi melalui penggunaan pupuk organik cair di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya. Pada masa pandemi covid 19 ini pasokan pupuk kimia tersendat dan mengakibatkan harga pupuk semakin mahal. Pada tahun 2010 pemerintah memunculkan wacana global untuk kembali ke alam (back to nature) di sektor pertanian, di antaranya dengan pemanfaatan bahan alam (bahan baku hayati). Untuk itu kegiatan ini memanfaatkan gulma yang terdapat diarea pertanian tumpang sari dimana area pertanian ini terdapat lahan untuk tanaman sawi, jeruk dan jambu kristal namun sebagian lagi merupakan area tambak ikan yang banyak terdapat gulma seperti kangkung liar dan buah yang sudah busuk. Dengan demikian, dilakukan pembuatan pupuk organik cair dengan menambahkan mikro organisme EM4 kepada bahan baku yaitu gulma. Diperoleh hasil bahwa penggunaan pupuk organik cair ini dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas sawi dan hasil pertanian lainnya. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh adanya peningkatan pendapatan petani sebesar 22% dari penggunaan pupuk organik cair ini. Luaran dari kegiatan ini adalah produk berupa pupuk organik cair yang dibuat sendiri oleh peserta pelatihan dan meningkatkan motivasi para petani untuk mengembangkan secara mandiri alternatif pupuk organik sesuai dengan kebutuhan. Kata Kunci: Pupuk organik cair, biaya produksi, gulma ABSTRACT This service activity aims to provide skills training to reduce production costs and increase the income of mustard farmers through the use of liquid organic fertilizer in Gunung Anyar Tambak Village, Gunung Anyar District, Surabaya City. During the COVID-19 pandemic, the supply of chemical fertilizers stagnated and resulted in increasingly high fertilizer prices. In 2010 the government raised a global discourse to return to nature (back to nature) in the agricultural sector, including natural materials (biological raw materials). For this reason, this activity utilizes weeds found in the intercropping agricultural area. This agricultural area has land for mustard, citrus, and crystal guava plants but partly is a fish pond area with many weeds such as wild kale and rotten fruit. Thus, a liquid organic fertilizer was made by adding EM4 micro-organisms to the raw material, namely weeds. The results show that liquid organic fertilizer can reduce production costs and increase the productivity of mustard greens and other agricultural products. Based on the interview results, it was found that there was an increase in farmers' income by 22% from the use of this liquid organic fertilizer. The output of this activity is a product in the form of liquid organic fertilizer, which is made by the trainees themselves and increases the motivation of the farmers to develop alternative organic fertilizers according to their needs independently. Keywords: Liquid organic fertilizer, production costs, weeds


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document