LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

147
(FIVE YEARS 112)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Perpustakaan Universitas Andalas

2579-6283

Author(s):  
Udik Yudiono ◽  
Rosita Dwi Ferdiani ◽  
Iva Nurdiana Nur Farida ◽  
Tatik Retno Murniasih ◽  
Rahaju Rahaju

Siswa MTs Miftahul Ulum sebagian besar berasal dari latar belakang petani dan peternak bebek. Siswa kurang mendapat dukungan keluarga tentang pentingnya pendidikan. Hal ini ditunjukkan banyak siswa yang putus sekolah atau bahkan menikah dini. Berdasarkan permasalahan diperlukan solusi yaitu mengenalkan siswa tentang wirausaha dan manajemen melalui pelatihan pembuatan telur asin sebagai bekal kecakapan hidup. Tim pengabdi melakukan pendampingan pada saat pelatihan pembuatan telur asin. Kegiatan pembuatan telur asin didukung oleh latar belakang keluarga siswa sebagai peternak bebek. Pengasinan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur agar lebih tahan lama. Telur asin diawetkan dengan bubukan abu dapur. Hasil pengabdian menunjukkan siswa antusias dan senang dengan kegiatan pelatihan. Diharapkan pelatihan ini akan menambah uang saku siswa dan menjadi bekal siswa setelah lulus.   Kata kunci: Jiwa Wirausaha, Manajemen Produksi, Telur Asin ABSTRACT Most of the students of MTs Miftahul Ulum come from a background of duck farmers and breeders. Students lack family support regarding the importance of education. This is shown by many students who drop out of school or even marry early. Based on the problem, a solution is needed, namely introducing students to entrepreneurship and management through training in making salted eggs as a provision for life skills. The service team provides assistance during the salted egg making training. The activity of making salted eggs is supported by the student's family background as duck breeders. Salting is one way to preserve eggs to make them more durable. Preserved salted eggs with kitchen ashes. The results of the dedication showed that the students were enthusiastic and happy with the training activities. It is hoped that this training will increase students' pocket money and become provisions for students after graduation. Keywords: Entrepreneurial Spirit, Production Management, Salted Eggs


Author(s):  
Yulianto Tell ◽  
Zakarias Adrianto Mautuka ◽  
Mando Kolimon ◽  
Dina Lande

Tingginya harga pakan ikan di pasaran mengakibatkan banyak pembudidaya ikan di kabupaten Alor tidak dapat menyediakan pakan ikan secara berkesinambungan. Kebutuhan pakan ikan selama ini hanya mengandalkan pasokan dari luar melalui bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor. Ketika terjadi pembatasan akses akibat pandemi Covid-19 di kabupaten Alor, telah mengakibatkan terhentinya rantai pasokan pakan ikan dari luar. Pada sisi lain, para pembudidaya ikan di kabupaten Alor tidak memiliki pemahaman dan keterampilan dalam memproduksi pakan ikan secara mandiri. Dalam kondisi demikian maka kegiatan pengabdian masyarakat perlu dilaksanakan khususnya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pembudidaya ikan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian yakni pelatihan formulasi pakan ikan melalui FGD dan praktek pembuatan pakan ikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peserta sebelum mengikuti pelatihan adalah 58,43% meningkat menjadi 79,76% setelah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa perpaduan metode pelatihan dalam bentuk FGD dan praktek kerja memiliki dampak positif dalam peningkatan pemahaman peserta. Secara umum kegiatan pelatihan ini telah meningkatkan pemahaman peserta dengan peningkatan pemahaman sebesar 21,33%. Kata kunci: FGD, Covid-19, Pakan Ikan, Formulasi ABSTRACT The high price of fish feed in the market has resulted in many fish farmers in the Alor district being unable to provide fish feed sustainably. The need for fish feed has so far only relied on supplies from outside through the assistance of the Alor Regency Marine and Fisheries Service. When there was a restriction on access due to the Covid-19 pandemic in the Alor district, it had resulted in the interruption of the supply chain for fish food from outside. On the other hand, fish cultivators in the Alor district do not have the understanding and skills in producing fish feed independently. In such conditions, community service activities need to be carried out in particular to improve the understanding and skills of fish cultivators. The method used in the community service was training in fish feed formulation through FGD and practice of making fish feed. The analysis showed that the participant’s level of understanding before attending the training was 58.43%, increasing to 79.76% after attending the training. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the combination of training methods in the form of FGDs and practical work has a positive impact on increasing participant’s understanding. In general, this training activity has increased participant’s understanding by increasing understanding by 21.33%.    Keywords: FGD, covid-19, Fish Feed, Formulation


Author(s):  
Andri Kusmayadi ◽  
Ristina Siti Sundari ◽  
Yusuf Sumaryana

Telur merupakan salah satu produk pangan asal hewan yang memiliki nilai gizi tinggi dan berharga murah sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Telur asin merupakan produk olahan telur yang biasa dibuat dari telur itik dengan tujuan untuk meningkatkan masa simpan telur segar dan nafsu makan konsumen. Varian rasa telur asin saat ini cukup banyak, salah satunya yaitu telur asin asap. Telur asin asap rasa pedas merupakan inovasi diversifikasi pangan yang diharapkan dapat disukai konsumen dari berbagai golongan. Berbagai kegiatan pengolahan telur asin asap rasa pedas telah dilakukan di Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah telur asin asap rasa pedas sebagai salah satu produk unggulan di wilayah tersebut. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pada kelompok mitra. Penyuluhan dilakukan dengan cara sosialisasi pentingnya diversifikasi pada produk pangan hewani. Pelatihan dilakukan dengan cara praktek pembuatan telur asin asap rasa pedas mulai dari telur itik segar sampai terbentuknya produk telur asin asap rasa pedas. Pendampingan dilakukan secara berkala pada kedua kelompok mitra agar semakin terampil dalam mengolah produk sampai pemasaran produk melalui berbagai media social dan e-commerce. Hasil kegiatan ini berupa meningkatnya keterampilan masyarakat dalam mengolah telur asin asap rasa pedas sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis masyarakat. Dengan meningkatnya keterampilan tersebut, pendapatan masyarakat meningkat pula karena adanya margin harga jual telur yang cukup tinggi antara telur itik segar dengan produk telur asin asap rasa pedas. Kata kunci: Digital Marketing, Diversifikasi Pangan, Pengabdian Masyarakat, Telur Asin Asap                     ABSTRACT Eggs are one of the food products of animal origin that have high nutritional value and are cheap so that they are widely consumed by the public. Salted eggs are processed egg products which are usually made from duck eggs with the aim of increasing the shelf life of fresh eggs and consumer appetite. There are quite a lot of salted egg flavors, one of which is smoked salted egg. Spicy smoked salted egg is a food diversification innovation that is expected to be liked by consumers from various groups. Various activities of processing spicy smoked salted eggs have been carried out in Sukanagalih Village, Rajapolah District, Tasikmalaya Regency. The aim of this community service program is to improve community skills in processing spicy smoked salted eggs as one of the leading products in the region. The method of community service is carried out by means of counseling, training and mentoring to partner groups. Extension is carried out by socializing the importance of diversification in animal food products. The training was conducted by practicing making spicy smoked salted eggs, starting from fresh duck eggs to the formation of spicy smoked salted eggs. Assistance is carried out periodically for the two groups of partners to make them more skilled in processing products to marketing products through various social media and e-commerce. The results of this activity are in the form of increased community skills in processing spicy smoked salted eggs so that they can be used as one of the community's business opportunities. With the improvement in these skills, people's income has also increased due to the fairly high margin of egg selling price between fresh duck eggs and spicy smoked salted egg products. Keywords: Digital Marketing, Food Diversification, Community Service, Smoked Salted Egg


Author(s):  
Diah Riski Gusti ◽  
Edwin Permana ◽  
Ratih Dyah Puspitasari ◽  
Indra Lasmana Tarigan

Provinsi Jambi memiliki peran yang cukup besar dalam dalam bidang perkebunan karena memiliki beberapa komoditi unggulan seperti perkebunan kelapa sawit dan karet. Kabupaten Bungo tahun pada tahun 2016 memiliki perkebunan karet seluas 98220 hektar dan perkebunan kelapa sawit mencapai 97.630 Ha. Penggunaan tanah secara simultan dalam perkebunan sawit akan mengurangi kualitas tanah, sehingga berdampak pada kualitas sawit yang dihasilkan. Untuk meningkatkan produksi, digunakan pupuk, yang biasanya digunakan berupa pupuk sintesis, yang dalam jangka panjang akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan tanah, sehingga dibutuhkan keterampilan masyarakat dalam menghasilkan pupuk berbasis alam (organik) dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian. Salah satu limbah pertanian yang dilaporkan oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mukti Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo adalah biji karet, yang hampir sebagian besar belum termanfaatkan dengan baik. Biji karet diketahui memiliki mikroorganisme lokal yang bersifat probiotik sebagai fermenter dalam reaksi fermentasi menghasilkan pupuk organik. Pengabdian kepada masyarakat dalam mengolah potensi tersebut sangat diperlukan dalam rangka penerapan teknologi tepat guna bagi petani dan untuk menerapkan sistem pertanian organik untuk menciptakan produk pertanian yang berkualitas dan sehat serta menciptakan salah satu pupuk organik cair yang ramah lingkungan.  Tujuan Program ini adalah untuk memberikan pelatihan dan kompetensi kepada masyarakat dalam mengolah limbah perkebunan untuk menghasilkan pupuk organik cair yang merupakan salah satu dekomposer yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil perkebunan. Selain itu, untuk jangka panjang, diharapkan program ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Kata kunci: Sawit, Karet, Fermenter, Pupuk Cair ABSTRACT Jambi Province has a significant role in the plantation sector because it has several superior commodities such as oil palm and rubber plantations. In 2016, Bungo District had rubber plantations covering 98.220 hectares and oil palm plantations 97.630 hectares. The simultaneous use of land in oil palm plantations will reduce the quality of the soil, thus having an impact on the quality of the palms produced. Usually, synthetic fertilizers use to increase production yields. The continued use of synthetic fertilizers will harm the soil and the environment, so that community skills are needed to produce natural-based (organic) fertilizers by utilizing agricultural waste. The Karya Mukti cooperative reports that rubber seeds are agriculture waste that has not to use appropriately. Rubber seeds are known to have local microorganisms that are probiotic as a fermenter in the fermentation reaction to produce organic fertilizer. Community service in processing this potential is needed to apply appropriate technology for farmers and to apply an organic farming system to create quality and healthy agricultural products and to create one of the environmentally friendly liquid organic fertilizers. This program aims to provide training and competence to the community in processing plantation waste to produce liquid organic fertilizer, which uses the decomposer to improve the quality of plantation products and also improve community skills to make quality and competitive products. Keywords: Palm Oil, Rubber, Fermenter, Liquid fertilizer


Author(s):  
Madyasta Anggana Rarassari ◽  
Marini Wijayanti ◽  
Sefti Heza Dwinanti ◽  
Retno Cahya Mukti ◽  
Danang Yonarta

Biofloc Technology (BFT) menjadi salah satu teknologi alternatif dalam akuakultur yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas air dan meningkatkan efesiensi pemanfaatan nutrisi. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan dan memberikan informasi kepada masyarakat dan petani tentang budidaya ikan Lele dengan sistem bioflok. Kegiatan ini dilakukan di Desa Pandan Arang, Kabupaten Ogan Ilir dengan menggunakan metode pemberdayaan partisipati aktif kelompok pembudidaya ikan pada mitra yang diajak kerjasama dengan transfer ilmu dan teknologi, meliput beberapa tahapan yaitu: 1) Persiapan; 2) Penyuluhan pembuatan pakan dan budidaya ikan; 3) Pembuatan demplot dan pendampingan; 4) Evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan. Hasil yang didapat bahwa kegiatan budidaya ikan lele dengan menerapkan sistem bioflok memberikan hasil dapat memperbaiki kualitas air pada budidaya ikan lele, terutama dalam menurunkan nilai ammonia dalam media budidaya. Serta memberikan pertumbuhan optimal pada ikan lele dengan bobot mutlak 8,4 gram/ekor dan pertumbuhan panjang mutlak 8,6 cm/ekor. Kata kunci: Biofloc Technology, Ikan Lele, Desa Pandan Arang, Budidaya Ikan ABSTRACT Biofloc Technology (BFT) is an alternative technology in aquaculture that aims to improve water quality and increase the efficiency of nutrient utilization. The purpose of this social dedication are to introduce and provide information to the public and farmers with biofloc system. This activity is carried out in Pandan Arang Village, Ogan Ilir District with an active participatory empowerment method for farmers fish in partners who are invited to collaborate with the transfer of knowledge and technology, covering several stages, 1) preparation; 2) counseling for feed and fish cultivation; creating demonstration plots and assistance; 4) evaluation and making reports on the results of activities. The results showed that catfish culture using the biofloc technology could improve water quality in catfish aquaculture, particularly in reducing the value of ammonia in the culture medium. As well as providing optimal growth in catfish witn an absolute weight of 8,4 gr and absolute length growth of 8,6 cm. Keywords: Biofloc Technology, Catfish, Pandan Arang Village, Aquaculture


Author(s):  
Surahma Asti Mulasari ◽  
Fatwa Tentama ◽  
Tri Wahyuni Sukesi ◽  
Sulistyawati Sulistyawati ◽  
Lu'lu' Nafiati ◽  
...  

Latar belakang: Usaha Kecil Menengah (UKM) Bangkit merupakan sebuah unit usaha yang didirikan oleh organisasi Kreatif dan Wisata Lokal yang ada di Desa Ngoro-oro. UKM Bangkit memiliki unit usaha kuliner berupa kripik dari sayuran, olahan singkong, olahan pisang, dan olahan potensi lokal lainnya, serta unit pariwisata. UKM Bangkit dibentuk untuk mewadahi kelompok produktif di Desa Ngoro-oro dengan harapan dapat saling mendukung untuk menguatkan ekonomi masyarakat di era kenormalan baru Covid-19. Tujuan: Membangkitkan kembali perekonomian di Desa Ngoro-oro yang terdampak selama pandemi Covid-19 baik dari pemasaran, manajerial, modal, optimalisasi pemasok bahan baku pembuatan produk, pembuatan jejaring pemasaran serta pelatihan Protokol K3 Covid-19 dan risikonya dalam menjalankan aktivitas ekonomi di era adaptasi Covid-19. Metode: Program UKM Bangkit ini dilaksanakan dengan kerjasama antara tim pengusul, mahasiswa dan mitra (Pemerintah Desa Ngoro-oro). Metode yang dilakukan adalah dengan pelatihan motivasi berwirausaha, penyuluhan Adaptasi Covid-19 di sektor ekonomi, dan Focus Grup Discussion (FGD) untuk membuat sistem jejaring produsen, pemasok bahan baku dan pemasaran. Program terjadwal selama tiga bulan dari Oktober – Desember 2020. Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan bagian dari kegiatan Hibah UKM Indonesia Bangkit 2020 yang didanai oleh RISTEK-BRIN. Hasil: Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Ngoro-oro menghasilkan terbentuknya UKM Bangkit yang dikelola oleh masyarakat di tingkat desa. Dengan adanya potensi bahan baku yang ada di Desa Ngoro-oro mampu dimanfaatkan menjadi makanan yang dapat dijual di sekitar wilayah Desa Ngoro-oro serta sebagai pendukung bidang kuliner Desa wisata Ngoro-oro. UKM Bangkit menyediakan jejaring beberapa toko/warung yang bisa digunakan untuk menitipkan barang dagangannya di sekitar Patuk Gunungkidul. Dampak: Masyarakat menjadi lebih bersemangat untuk berkegiatan di Era Adaptasi Covid-19, masyarakat bisa kembali produktif dengan adanya kegiatan di UKM Bangkit serta dapat menambah penghasilan masyarakat. Kata kunci: Objek wisata, UKM, Kuliner, Covid-19, Adaptasi ABSTRACT Background: “Bangkit” Small and Medium Enterprises (UKM) is a business unit established by the Creative and Local Tourism organization in Ngoro-oro Village, Gunungkidul District. UKM Bangkit has a culinary business unit in the form of chips from vegetables, cassava, bananas and other local potentials and a tourism unit. UKM Bangkit was developed to accommodate productive groups in Ngoro-oro with an expectation to support each other aimed to strengthen the community economy in the new era of Covid-19. Purpose: To revive the economy in Ngoro-oro Village which was affected by the Covid-19 pandemic – in term of marketing, managerial, capital, optimization of suppliers of raw materials for product manufacture, creation of marketing networks, training on the Covid-19 health protocol and the risks involved in carrying out economic activities in the era of Covid-19 adaptation. Methods: The UKM Bangkit program is implemented in collaboration between the team, students and partners (Ngoro-oro Village Government). The method used to reach the aim is entrepreneurial motivation training, counselling on Covid-19 adaptation in the economic sector, and Focus Group Discussions (FGD) to create a network system for producers, suppliers of raw materials and marketing. The program is scheduled for three months from October to December 2020. This community service is part of the 2020 grant namely Bangkit Indonesia Bangkit for UKM that funded by RISTEK-BRIN. Result: The activities carried out in Ngoro-oro Village resulted in the formation of UKM Bangkit which was managed by the community at the village level. With the potential for the existing raw materials in Ngoro-oro Village, it can be used as food that can be sold around the Ngoro-oro Village area and as a supporter of the culinary field of the Ngoro-oro tourism village. UKM Bangkit provides a network of several shops that can be used to deposit their merchandise around Patuk Gunungkidul. Impact: The community becomes more enthusiastic about doing activities in the Covid-19 adaptation era, the community can return to productivity with the activities at UKM Bangkit and can increase people's income. Keywords: Tourism, UKM, Culinary, Covid-19, Adaptation


Author(s):  
Melkianus Dedimus Same Randu ◽  
Lenny Marlina Mooy ◽  
Ferdinan Suharjono Suek ◽  
I Gusti Komang Oka Wirawan

Desa Oebelo memiliki prospek untuk pengembangan peternakan sapi potong. Namun demikian, kontribusi pengelolaan limbah pertanian masih perlu ditingkatkan akibat kurangnya pengetahuan tentang pengolahan limbah batang dan daun jagung serta feses ternak sapi. Kegiatan pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengolah limbah pertanian sehingga dapat mendukung pengembangan sistem usaha tani terpadu di Desa Oebelo. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan kelompok tani ternak Syalom dan Elsadai. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, demonstrasi plot pembuatan silase dan bokashi pupuk kandang, serta evaluasi dan pendampingan. Luaran yang dihasilkan meliputi produk silase lamtoro sebanyak 250 kg, silase jerami jagung sebanyak 450 kg, bokashi pupuk kandang sebanyak 1.200 kg, dan pendapatan mitra per proses produksi sebesar Rp.850.000,-. Kegiatan pengabdian memberikan manfaat dalam penguasaan teknologi pembuatan silase dan bokashi pupuk kandang. Anggota mitra kelompok tani juga membangun komitmen untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan terus mengolah limbah pertanian sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas lingkungan. Kata kunci: Bokashi, Desa Oebelo, Fermentasi, Lingkungan, Silase ABSTRACT The village of Oebelo has prospect in beef cattle farming development; nevertheless, farming waste management to contribute a value-added is still required to be improved due to the lack of knowledge on cultivating corn stalk and leaves waste as well as cattle feces. The empowerment program aims to improve knowledge, attitude, and skill among the farmers on cultivating farming waste to development of integrated beef cattle farming activities in Oebelo. The program has been involving Syalom and Elsadai farmer groups. The methods that had been practiced in the field project were extension, practice, and simulation of silage technique and bokashi organic fertilizer, evaluation and mentorship. The result of the program including silage products of plant type as follows: Lamtoro plant (Leucaena leucocephala) silage as 250 Kg and corn stalk silage as 450 Kg, and bokashi organic fertilizer as 1,200 Kg. During each of the production phases, villagers who involved in this program earned 850,000 rupiahs. The empowerment program has given an impacttransfer technology of silage and bokashi organic fertilizer. Post-project, all beef cattle farmers have been establishing a joint commitment to implement the knowledge they gain and keep cultivating farming waste to give value-added and improving the quality of the environment. Keywords: Bokashi, Oebelo Village, Fermentation, Environment, Silage


Author(s):  
Novita Sari ◽  
M. Saputra ◽  
Aswin Aswin ◽  
Avitha P ◽  
Mega C

Covid-19 merupakan penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Penyakit ini pertama kali merebak di Wuhan, Cina lalu menyebar hampir ke seluruh dunia dan menyebabkan pandemi global. Penyakit ini menyerang semua golongan, dewasa, lansia, maupun anak-anak. Semua lapisan masyarakat dari mulai dewasa hingga anak-anak perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami mengenai Covid19 dan cara-cara pencegahannya. Hal ini yang menjadi dasar dilaksanakannya praktek kerja pengabdian masyarakat IIB Darmajaya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk ikut aktif dalam upaya pencegahan virus Covid-19 dengan memberikan sosialisasi tentang Covid-19 dan upaya pencegahannya melalui pembagian APD dan juga pembagian tempat cuci tangan kepada masyarakat Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini dilakukan bermitra dengan masyarakat Kelurahan Pinang Jaya . metode yang dipergunakan adalah dengan cara penyuluhan dan sosialisasi tentang pencegahan Covid-19, pengadaan  sarana prasarana pencegahan Covid 19. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat dapat memahami lebih jauh mengenai virus Covid 19 ini sehingga masyarakat dapat turut serta melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 dimulai dari diri mereka masing-masing. Kata Kunci: Pengabdian, Covid-19, Pandemik, Sosialisasi, Edukasi ABSTRACT Covid-19 is an acute respiratory disease caused by a new type of corona virus. This disease first broke out in Wuhan, China then spread almost throughout the world and caused a global pandemic. This disease attacks all groups, adults, the elderly, and children. All levels of society from adults to children need to get education that is easy to understand about Covid19 and ways to prevent it. This is the basis for implementing IIB Darmajaya community service work practices. The purpose of this activity is to actively participate in efforts to prevent the Covid-19 virus by providing socialization about Covid-19 and prevention efforts through the distribution of PPE and also the distribution of hand washing facilities to the people of Pinang Jaya Village, Kemiling District, Bandar Lampung City. This activity is carried out in partnership with the people of Pinang Jaya Village. The method used is by means of counseling and socialization about the prevention of Covid-19, the provision of infrastructure for preventing Covid-19. of themselves. Keywords: Community Service, Covid-19, Pandemic, Socialization, Education


Author(s):  
Syamsurizaldi Syamsurizaldi ◽  
Oktariza Putri A ◽  
Ananda Syafitri ◽  
Rihadatul Aisy ◽  
Shelina Aulia Nasyrah ◽  
...  

Pademi global Covid-19 telah menyebar ke banyak Negara dan benua, termasuk Indonesia. Salah satu Provinsi yang menerapkan PSBB dalam mengurangi dampak penyebaran Covid-19 adalah Provinsi Sumatera Barat. Dalam penangaanannya tidak hanya bisa dilakukan oleh Pemerintah sendirian dan mesti melibatkan berbagai element masyarakat untuk berpartisipasi di lingkungan masing-masing. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan masyarakat melalui partisipasi komunitas peduli warga terdampak Covid-19 di Nagari Pulakek Koto baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.  Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, edukasi dan pengumpulan serta penyerahan donasi kepada warga terdampak. Hasil kegiatan yaitu terlaksananya persiapan pelaksanaan kegiatan yaitu pertemuan dengan wali nagari, relawan desa dan perwakilan komunitas peduli. Pengumpulan donasi yang berasal dari warga peduli sebanyak  Rp. 6.000.000.- dan penyerahan paket sembako kepada warga terdampak  sebanyak 60 paket sembako kepada 60 kepala keluarga terdampak yaitu 56 KK dari warga sekitar komplek perumahan bukit pematang permai Jorong Mantirai Indah dan 4 KK berasal dari luar Jorong Mantirai Indah namun sehari-sehari bekerja di keluarga yang tinggal di Perumahan Bukit Pematang Permai. Bantuan diserahkan seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 H sehingga terasa sangat bermanfaat bagi warga terdampak.  Disamping penerahan donasi juga dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga terdampak tentang pentingnya mematuhi protocol kesehatan.       Kata kunci: Partsipasi, Peduli Warga Terdampak, Covid-19  ABSTRACT The Covid-19 global academy has spread to many countries and continents, including Indonesia. One of the provinces that have implemented the PSBB in reducing the impact of the spread of Covid-19 is West Sumatra Province. The handling is not only done by the Government alone and must involve various elements of society to participate in their respective environments. This community service activity aims to empower the community through community participation in caring for residents affected by Covid-19 in Nagari Pulakek Koto baru, Sungai Pagu District, South Solok Regency. Methods of implementing activities include socialization, education and collection and delivery of donations to affected residents. The result of the activity is the implementation of preparations for the implementation of activities, namely meetings with the village guardian, village volunteers and representatives of the caring community. The collection of donations from caring residents is Rp. 6,000,000.- and the handover of 60 basic food packages to the affected residents to 60 affected families, namely 56 families from residents around the Jorong Mantirai Indah Pematang hill housing complex and 4 families from outside Jorong Mantirai Indah but working daily in family who live in Bukit Pematang Permai Housing. The aid was handed over a week before Idul Fitri 1441 H, so it was very beneficial for the affected residents. Apart from distributing donations, education and outreach was also carried out to affected residents about the importance of complying with health protocols. Keywords: Participation, Care for Affected Citizens, Covid-19


Author(s):  
Fiki Fitriyah ◽  
Yeny Fitriyani ◽  
Milna Wafirah ◽  
Achmad Labib ◽  
Titis Rosowulan

Tatanan Hidup Baru (New Normal) dimasa pandemi COVID-19 memberikan pengalaman yang benar-benar baru bagi dunia pendidikan khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) di Indonesia. Kewajiban untuk taat protokoler kesehatan yang salah satu klausulnya adalah tidak berkerumun dan menjauhi krumunan menjadikan kegiatan belajar mengajar sangat tidak biasa. Tidak ada tatapmuka baik dengan guru ataupun teman, semua dilakukan secara daring (online). Hal tersebut membuat pelajar mempunyai waktu luang yang banyak dan cenderung tanpa pengawasan baik dari orang tua maupun guru. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu luang siswa dengan manajemen waktu di masa normal baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Tahapan penting dalam PAR adalah Research (pemetaan masalah), Action (rencana aksi dalam penyelesaian masalah) and Participatory (orang tua dan siswa SD di Desa Desekan). Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, survei, dokumen dan wawancara. Pendampingan diharapakan dapat membantu siswa memahami pentingnya manajemen waktu dengan membuat jadwal kegiatan harian sehingga siswa dapat memanage waktunya dengan efektif dan efisien. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah para siswa belum memahami dengan baik mengenai manajemen waktu dan banyak menghabiskan waktu dengan dawai dan bermain yang tidak berhubungan dengan pendidikan. Kata kunci: Tatanan Hidup Baru, COVID-19, Manajemen Waktu, PAR ABSTRACT The New Living Order (New Normal) during the COVID-19 pandemic provided a completely new experience for the world of education, especially elementary school students in Indonesia. The obligation to comply with the Health protocol makes learning without face-to-face either with teachers or friends and everything is done online. This makes students have a lot of free time and tends to be without supervision from either parents or teachers. The aim of this service is to optimize students' free time with time management in the new normal. The method used in this study uses the Participatory Action Research (PAR) method. The important stages in PAR are Research (mapping problems), Action (action plans in solving problems) and Participatory (participation of parents and elementary students in Desekan village). The technique of collecting data was carried out by observation, surveys, documents and interviews. It is hoped that mentoring can help students understand the importance of time management by scheduling daily activities so that students can manage their time effectively and efficiently. The conclusion of this dedication is that the students do not understand well about time management and spend a lot of time with strings and games that are not related to education. Keywords: New Normal, COVID-19, Time Management, PAR


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document