scholarly journals PENGARUH KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP INTENSITAS NYERI IBU BERSALIN

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Karlina Sumiari Tangkas ◽  
Kadek Ayu Suarmini

Pendahuluan : Nyeri persalinan dapat menyebabkan ibu lebih memilih alternative persalinan lain untuk  menghindari nyeri persalinan melalui Persalinan Sectio Caesarea. Menurut World Health Organitation, standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5 – 15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Adapun saat ini, permintaan sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat tiap tahunnya. Dalam persalinan, massage secara lembut dapat membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan karena massage merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di PMB Putu Putrini, A.Md.Keb,  peneliti memperoleh data pada bulan Januari 2019 terdapat ibu bersalin primigravida sebanyak 25 orang. Hasil wawancara dengan 10 orang ibu bersalin, sebanyak 7 orang mengatakan nyeri semakin berkurang apabila diberikan sentuhan/pijatan pada punggung oleh keluarga yang mendampingi, sebanyak 3 orang tidak suka diberikan pijatan pada punggung karena tidak nyaman jika disentuh. Metode : Penelitian ini menggunaan desain penelitian Quasi Experiment dengan rancangan penelitian One Group pre-test dan post-test design. Hasil : Teknik massage punggung sangat efektif dalam menurunkan tingkat nyeri persalinan primigravida di PMB Putu Putrini dengan nilai p = 0,00 (p<0,05) yang artinya p value < 0,05, sehingga hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternative dalam penelitian ini diterima. Bidan juga memeliki kompetensi terkait dengan pemberian asuhan sayang ibu melalui sentuhan/pijatan kepada pasien sehingga dapat mengurangi nyeri. Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan massage punggung terhadap pengurangan intensitas nyeri pada ibu bersalin primigravida di PMB Putu Putrini, A.Md.Keb dengan hasil uji p-value didapatkan hasil (p < 0,05).

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Eny Purwati ◽  
Machmudah Machmudah ◽  
Nikmatul Khayati

Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan non farmakologis. yaitu terapi musik, teknik pernafasan, aromaterapi, audionalgesia, akupuntur, transcutaneus electric nerve stimulations (TENS),  kompres dengan suhu dingin panas, sentuhan  pijatan, murrotal dan  hipnotis. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea. Jenis penelitian quasi experiment. Desain penelitian pre and post test design. Populasi penelitian ibu sectio caesariea sebanyak 135 kasus. Sampel dibagi menjadi kelompok Terapi Musik Mozart sebanyak 15 orang dan kelompok Murottal Al-Qur’an sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian didapatkan nyeri post sectio caesarea sebelum terapi musik mozart rata-rata  7,47. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi musik mozart adalah 5,13. Nyeri post sectio caesarea sebelum terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 6,60. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 3,27. Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi musik Mozart (P-value=0,000). Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi murottal Al-Qur’an (P-value=0,000). Ada perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea (P-value=0,000). Terapi murotal Al Quran lebih efektif mengurangi nyeri karena Murottal Al-Qur’an dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan SPO di RS Roemani Muhammadiyah Semarang sebagai alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri post sectio caesarea. 


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2021 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Elysabeth Christina Maranatha Samosir ◽  
Betty Maria Manalu ◽  
Elis Anggeria

Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik bagi penderitanya, hal ini juga berdampak buruk bagi kesehatan psikologis, dan dapat menimbulkan stres psikososial bagi keluarga pasien. Cara untuk menangani stres psikososial yaitu dengan terapi relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19 di RSU Royal Prima Medan. Penelitian ini menggunakan quasi-experiment melalui pendekatan one group pre-test dan post-test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang keluarga pasien COVID-19.Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling, dan sampel yang didapat sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data univariat dalam tabel distribusi frekuensi. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif keluarga pasien mayoritas mengalami stres berat sebanyak 50% dan setelah dilakukannya pemberian terapi terjadi peningkatan stres dari 50% menjadi 83%. Perbedaan sebelum dan sesudah dilakukannya pemberian terapi relaksasi otot progresif didapatkan nilai p-value = 0,003, maka Ho ditolak. Kesimpulan didapatkan ada perbedaan stres psikososial keluarga pasien COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi otot progresif. Hasil menunjukkan tidak ada pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap stres psikososial keluarga pasien COVID-19 karena terjadi peningkatan stres. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaharui stres psikososial pasien.


e-GIGI ◽  
2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Felisa E. K. Bagaray ◽  
Vonny N. S. Wowor ◽  
Christy N. Mintjelungan

Abstract: Oral health is still a problem in Indonesia, including Manado. General sources of dental health problems are closely related to the behavior of dental and oral hygiene maintenance. Although Dental Health Education (DHE) could change the bad behavior, it still depends on the media or educational tools. This study aimed to analyze the differences in the effectiveness of DHE with booklet and flipchart media on the improvement of dental health knowledge of students in SDN 126 Manado. This was a quasi experiment with two group pre-test post-test design. Samples were students of SDN 126 aged 8-10 years obtained by using total sampling method. The samples were divided into two treatment groups: booklet media and flip chart media. Data were statistically analyzed by using the Mann-Whitney test with a confidence level of 95% (p<0.05). The results showed that in improving dental health knowledge of students the DHE using booklet media had a p-value = 0.025 and the DHE using flip chart media had a p-value = 0.008. The statistical test comparing the effectiveness of DHE using both media showed a p-value = 0.688. Conclusion: DHE using booklet media was as effective as DHE using flip chart media in improving the oral health knowledge of students of SDN 126 Manado.Keywords: DHE, booklet media, flipchart media, students’ knowledgeAbstrak: Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih menjadi masalah di Indonesia, termasuk di kota Manado. Sumber masalah kesehatan gigi umumnya berkaitan erat dengan perilaku pemeliharan kebersihan gigi dan mulut. Untuk merubah perilaku yang buruk, salah satunya dengan melakukan intervensi melalui pendidikan, yaitu melalui Dental health education (DHE). Keberhasilan DHE antara lain dipengaruhi oleh adanya media atau alat bantu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas DHE dengan media booklet dan media flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa SDN 126 Manado. Jenis penelitian ini yaitu quasi experiment, dengan two group pre-test post-test design. Sampel penelitian yaitu siswa SDN 126 Manado yang berusia 8-10 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang menggunakan media booklet dan kelompok yang menggunakan media flip chart. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% (p< 0,05). Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,025 pada DHE menggunakan media booklet dan p=0,008 pada DHE menggunakan media flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. Hasil uji statistik perbandingan efektivitas DHE dengan menggunakan kedua media tersebut, mendapatkan p= 0,688. Simpulan: DHE menggunakan media booklet dan flip chart keduanya sama efektif terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak SDN 126 Manado.Kata kunci: DHE, media booklet, media flip chart, pengetahuan anak


2011 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 227 ◽  
Author(s):  
Deswita Deswita ◽  
Besral Besral ◽  
Yeni Rustina

Saat ini, perawatan metode kanguru mulai dianjurkan bagi bayi prematur karena kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab kematian bayi terbesar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru terhadaprespons fisiologis bayi prematur. Desain quasi experiment one group pre and post-test dilakukan di 2 rumah sakit di Jakarta. Sebanyak 16 bayi prematur yang memenuhi kriteria inklusi dipilih sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna dari perawatanmetode kanguru terhadap respons fisiologis bayi prematur seperti peningkatan suhu tubuh ke arah suhu nornal (p value = 0,000), peningkatan frekuensi denyut jantung ke arah normal (p value = 0,003), dan peningkatan saturasi oksigen ke arah normal (p value = 0,023). Oleh karena itu, metodeperawatan kanguru merupakan cara yang efektif, mudah, dan murah untuk merawat bayi prematur.Kata kunci: Bayi prematur, perawatan metode kanguru, fisiologis bayiAbstractAs premature birth and low birth weight are the main cause of neonatal mortality, kangaroo mother care is now suggested to care premature infants. The purpose of this study was to identify the effect of kangaroo mother care on physiological response of preterm infants. A quasi experiment designwith one group pre and post test design was conducted in two hospitals in Jakarta. Sixteen preterm infants matching the inclusive criteria were selected as sample. The study found significant effect of kangaroo mother care intervention on physiological response of preterm infants, i.e. increasing body temperature to normal (p value = 0,000), increasing heartrate to normal (p value = 0,003), and increasing oxygen saturation (p value = 0,023). Therefore, the kangaroo mother care is therefore an effective, simple, and cheap method to care the preterm infants. Key words: Preterm infants, kangaroo mother care, physiological responses


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 801-808
Author(s):  
Yuliana Tampubolon

Abstrak : Pengaruh Pemberian Daun Kelor Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Peningkatan Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020Berdasarkan data survey Di Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Lampung Tengah terhadap 67 ibu hamil TM III, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 59 ibu hamil TM III, menunjukkan 27 ibu hamil (88%) mengalami anemia dan 7 ibu hamil (10,4%) tidak mengalami anemia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 6 ibu hamil yang mengalami anemia, mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi daun kelor. Hal ini menarik penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor  pada ibu hamil trimester III terhadap  kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif , rancangan Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan  dan sedang di wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020  sampel dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu hamil  TM III perbulannya mencapai  27 ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling.Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test, diketahui nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Daun Kelor  Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. rata-rata kadar Hb responden sebelum diberikan daun kelor adalah 8,596 dengan nilai minimum 8.0 g/dl dan maksimum 9,6 g/dl, dari 27 Responden setelah mengkonsumsi daun kelor rata-rata kadar Hb responden sesudah diberikan daun kelor adalah 10,048 dengan nilai minimum 8,9 g/dl dan maksimum 11,4 g/dl diketahui nilai selisih kadar Hb antara sebelum dan sesudah adalah -1,4519Kata Kunci     : Kadar Hb & Daun Kelor


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Tria Nopi Herdiani ◽  
Desi Fitriani ◽  
Ruri Maiseptya Sari ◽  
Vitri Ulandari

World Health Organization (WHO) tahun 2014, melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di Negara berkembang. Solusi berkala untuk mengatasi anemia pada ibu hamil  diantaranya dengan pemberian Tablet Fe dan vitamin zat besi dari jus jambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil. Metode penelitian menggunkan Quasi Eksperiment dengan Non-randimized control Grup Pre test-Post test Design. Jumlah  sampel yaitu  30 orang ibu hamil yang di bagi menjadi dua kelompok yaitu 15 orang ibu hamil pada kelompok kontrol dan 15 orang ibu hamil pada kelompok intervensi. Analisis menggunakan Uji Paried t-test dan Independent T-Test.  Hasil penelitian rata –rata peningkatan kadar hemoglobin pretest dan posttest kelompok kontrol  8,867 g/dl dan 10,327 g/dl, dan rata–rata peningkatan kadar hemoglobin pretest dan posttest kelompok perlakuan 8,620 g/dl dan 11,580 g/dl  sehingga ada perbedaan kenaikan kadar hemoglobin kelompok kontrol dan perlakuan nilai rata – rata selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol 1,46g/dl dan rata – rata  selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah kelompok perlakuan 2,96 g/dl  dengan nilai P value 0,031. Ada pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kenaikan nilai kadar hemoglobin pada ibu hamil. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document