scholarly journals Effect Gymnastics Elderly Against Decreased Stress Levels in the Elderly in Jinengdalem: Buleleng III Health Center.

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Ni Putu Riska Yanti

Abstrak: Senam lansia merupakan aktifitas fisik yang dapat menjadi sebuah mekanisme untuk meningkatkan kesejahtraan yang berkaitan dengan stres yang dihadapi lansia. Respon tubuh yang bersifat spesifik terhadap setiap tuntutan ataupun beban akan menimbulkan stres. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Lansia Di Desa Jinengdalem:Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III. Desain Penelitian ini yaitu Quasi Experimental dengan rancangan one group pre- post test design. Besar sampel yang digunakan yaitu 35 responden yang telah dipilih dengan tehnik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner DASS. Penelitian ini menggunakan uji paired T-test dengan taraf signifikan α = 0,05. Didapatkan hasil data nilai rata-rata pre 23.34 dan nilai rata-rata post 15.46. Hasil uji mengunakan uji Paired T-test didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), artinya (H0) ditolak dan (Ha) diterima. Dalam penelitian ini ada Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Lansia Di Desa Jinengdalem:Wilayah Kerja Puskesmas Buleleng III.

2015 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Zulhaida Lubis

<p>Hasil kajian gizi buruk di Kota Medan tahun 2011 menunjukkan bahwa anak balita yang tergolong gizi kurang dan berisiko gizi buruk masih cukup serius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan tindakan kader dalam pemantauan pertumbuhan balita. Penelitian ini dilakukan di kota Medan tahun 2014,  jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan rancangan nonrandomized pre test-post test design. Penelitian ini dilakukan pada 28 orang kader posyandu di kota Medan pada tiga wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Sunggal,  Puskesmas Desa Lalang dan Puskesmas Tuntungan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan tindakan  kader setelah diberikan pelatihan. Skor pengetahuan kader meningkat sesudah pelatihan sebesar 2,428 poin, demikian juga terjadi peningkatan rata-rata skor tindakan sebesar 1,071 poin setelah mengikuti pelatihan. Hasil uji statistik dengan uji beda Paired T Test diperoleh  perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan tindakan kader sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan tentang pemantauan pertumbuhan anak balita. Hal ini berarti ada pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan dan tindakan kader dalam menilai dan memantau pertumbuhan balita.</p><p> </p><p><em>The malnutrition research in Medan at 2011 showed that children under five years are classified as at risk of severe undernutrition are still quite serious. The aim of research was to analyze the effect of training on knowledge and action cadres in growth monitoring of under five years old. This research was a quasi-experimental study with nonrandomized design of pre-test-post-test design. This research was conducted 28 cadres in Medan city at 2014 in the work area Sunggal Health Center, Desa Lalang Health Center and Tuntungan Health Center. The results showed that an increase in the average score of knowledge and action after being given the training cadre. Knowledge scores increased after the training cadre 2,428 points, as well as an increase of action score in the average score of 1,071 points after training. The results of statistical tests with paired T test obtained significant differences in knowledge and action cadres before and after the training on growth monitoring of children under five years old. This means that there are influences of training  on knowledge and action cadres in the growth monitoring of under five years old.</em></p>


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hartin Suidah ◽  
Ninik Murtiyani ◽  
Arif Susanto ◽  
Yufi Aris Lestari ◽  
Shindy Sofyaning Fitra

ABSTRAKMasih tingginya penderita hipertensi merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap gaya hidup dan sikap yang mendorong timbulnya hipertensi. Untuk menangani tekanan darah pada penderita hipertensi umumnya minum obat-obatan dari puskesmas, rutinitas ini sering tidak disukai oleh penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air rebusan daun seledri terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Desain penelitian ini Pre-Experimental dengan rancangan One- Group Pre-Post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita hipertensi di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang sebanyak 30 responden. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel penelitian yaitu pemberian air rebusan daun seledri sebagai variabel independent dan tekanan darah sebagai variabel dependen. Data yang di dapat melalui lembar observasi tekanan darah kemudian di uji dengan menggunakan uji paired t Test.Hasil uji paired t Test menunjukkan bahwa p = 0,000 α= 0,05 Ho di tolak dan H1 diterima sehingga air rebusan daun seledri efektif terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Posyandu Ngudi Konco Desa Donomulyo Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.Terdapat penurunan jumlah penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun seledri. Responden agar dapat meningkatkan informasi tentang pelaksanaan tekanan darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah yang dialami dengan cara non formakologi sehingga responden tidak hanya menggantungkan pada obat-obatan farmakologi dalam menurunkan tekanan darah.Kata kunci : Air Rebusan Daun Seledri, Tekanan Darah, Lansia ABSTRACTStill high hypertension was  one of the problems that affect the lifestyle and attitudes that encourage the emergence of hypertension. To handle blood pressure in people with hypertension generally take  medication from puskesmas, this routine was often disliked by the patient. This study aims to determine the effectiveness of boiling water celery leaves on changes in blood pressure in the elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency.The design of this research was  Pre-Experimental with the design of One- Group Pre-Post test design. Population in this research was all elderly patient of hypertension in Posyandu Ngudi Konco Village Donomulyo District Donomulyo Malang Regency as many as 30 respondents. Samples were taken with total sampling technique. The research variable was giving boiled water of celery leaves as independent variable and blood pressure as dependent variable. The data can be through blood pressure observation sheet then tested by using paired t test.The result of paired t - test showed that p = 0.000 α = 0.05 Ho in rejection and H1 accepted so that boiling water celery leaf effective against blood pressure changes in elderly at Posyandu Ngudi Konco Donomulyo Village Donomulyo District Malang Regency. There was a decrease in the number of hypertensive patients before and after being given boiled water of celery leaves. Respondents in order to improve information about the implementation of blood pressure so as to reduce blood pressure experienced by non-formakologi way so that respondents not only rely on pharmacological drugs in lowering blood pressure. Key Words: Water Stew of Celery leaves, Blood Pressure, Elderly


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Nurulistyawan Tri Purnanto ◽  
Laily Himawati ◽  
Nur Ajizah

ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI.  Kata Kunci : Teh Daun Kelor, Produksi ASI


2014 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 665-672
Author(s):  
Farinta Annisa Maulidina ◽  
Aryu Candra Kusumastuti

Latar belakang : Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler.  Zat gizi yang terkandung dalam lidah buaya diduga dapat menurunkan kadar trigliserida. Vitamin C sebagai antioksidan diketahui dapat mempertahankan penurunan kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap kadar trigliserida setelah pemberian jus lidah buaya.Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan   pre test- post test design. Subjek adalah lansia usia 60-75 tahun yang tinggal di Unit Rehabilitasi Sosial “Pucang Gading”. Subjek adalah 20 lansia pria dan wanita dengan kadar trigliserida ≥100 mg/dl, yang dibagi menjadi  kelompok perlakuan dan kontrol. Semua subjek diberikan jus lidah buaya 200ml/ hari selama 14 hari, selanjutnya pada kelompok perlakuan diberikan vitamin C 750 mg/hari selama 3 hari. Kadar trigliserida dianalisis dengan metode GPO-PAP. Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. Analisis statistik menggunakan uji paired t-test dan Wilcoxon.Hasil : Pemberian jus lidah buaya 200 ml selama 14 hari pada kelompok kontrol dan perlakuan dapat menurunkan kadar trigliserida. Pemberian vitamin C 750 mg/hari tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida lansia setelah pemberian jus lidah buaya (p=0,156). Tidak terdapat perbedaan kadar trigliserida antara kelompok perlakuan dan kontrol setelah pemberian vitamin C (p=0,268).Simpulan : pemberian vitamin C tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida lansia setelah pemberian jus lidah buaya.


2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 440-448
Author(s):  
Paskalia Tri Kurniati ◽  
Sunarti Sunarti

Stunting adalah balita dengan status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur. Dengan standar baku WHO, jika nilai Z-scorenya kurang dari -2SD maka dikategorikan pendek dan dikategorikan sangat pendek jika nilai Z-scorenya kurang dari -3SD (Kemenkes, 2020). Tujuan penelitian untuk mengetahuai efektivitas pemberian bubur jawak (setaria italica) dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini  menggunakan rancangan quasi – experimental one group pre test – post test design. Sebanyak 45 sampel dengan total sampling yaitu seluruh balita stunting di Desa Lalang Inggar dan Desa Nyangkom, Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Analisis data menggunakan paired t test dengan sebaran data normal. Hasil penelitin menunjukkan terdapat peningkatan berat badan (p<0,005) dan tinggi badan (p<0,001) pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang.  Pemberian bubur jawak (setaria italica) efektif dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan pada balita stunting di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Disarankan dapat memanfaatkan pangan lokal termasuk konsumsi olahan biji jawak untuk meningkatkan status gizi balita.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 427-435
Author(s):  
Naziyah Naziyah ◽  
Susanti Widiastuti

Pendahuluan: Kejadian mukositis oral grade 3-4 ditemukan pada sekitar 85% pasien kanker. Tingginya angka kejadian mukositis oral akan menghambat proses perawatan dan kesembuhan anak usia 6-12 tahun dengan kanker. Upaya mengatasi masalah yang timbul pada anak difokuskan pada intervensi keperawatan Family Centered Care. Namun, kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan mukositis oral pada anak dengan kanker maka tindakan yang dapat diberikan dengan cara pemberian edukasi.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang perawatan mukositis oral terhadap keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kankerMetode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental  menggunakan rancangan one group pre-post test design. Sampel berjumlah 34 responden mengggunakan teknik pengambilan sampel  purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan uji validitas Korelasi Pearson dengan hasil r hitung > r tabel (14 responden) = 0,532 dan nilai uji reliabilitas Cronbach Coefficient Alpha 0,912.Hasil Penelitian: Nilai rata-rata pengetahuan keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kanker sebelum dilakukan edukasi sebesar 10,5882 dan sesudah dilakukan edukasi menjadi sebesar 19,0294 terjadi peningkatan sebesar 8,4412. Hasil analisis statistik paired T-test didapatkan p-value yaitu 0,000< α (0,05).Kesimpulan dan Saran : Ada Pengaruh tentang edukasi perawatan mukositis oral terhadap keluarga pasien yang mempunyai anak dengan kanker dengan nilai p value 0,000 < α (0,05). Disarankan peran keluarga menerapkannya di lingkungan rumah terhadap pemeliharaan dan meningkatan perawatan mukositis oral pada


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 124-131
Author(s):  
Edisyah Putra Ritonga ◽  
Hamonangan Damanik

Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara untuk mengevaluasi kinerja perawat sesuai dengan standar praktik profesional, peraturan yang berlaku dan untuk menjamin tercapainya standar praktik keperawatan profesional dan layanan asuhan keperawatan. Berdasarkan wawancara kepada perawat pelaksana dan observasi, bahwa layanan asuhan keperawatan yang diberikan kurang maksimal, pengkajian keperawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan, kurangnya modivikasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan penerapan penilaian kinerja perawat pelaksana terhadap layanan asuhan keperawatan. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi-Experimental Study dengan desain penelitian two group pre-test-post test design. Peserta pelatihan adalah kepala ruangan pada kelompok intervensi yang berada di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Responden penelitian untuk pengukuran layanan asuhan keperawatan pada penelitian ini adalah sebanyak 108 perawat pelaksana yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu sebanyak 54 orang perawat pelaksana dan pada kelompok kontrol  yaitu Rumah Sakit Umum Martha Friska Medan sebanyak 54 orang perawat pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian dan dengan melakukan uji statistik yang dilakukan pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok intervensi dengan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kemampuan kepala ruangan untuk melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana sehingga dapat menigkatakan motivasi dan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan layanan asuhan keperawatan. Hasil  pre test dan post test layanan asuhan keperwatan pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji paired t-test dengan hasil yaitu p= 0,284>0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan independent tes antara pre test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,064>0,05 dan hasil uji post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan hasil p= 0,000<0,05. Pelatihan yang diberikan kepada kepala ruangan pada kelompok intervensi sangat berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Nia Agustiningsih ◽  
Setyawati Soeharto ◽  
Rinik Eko Kapti

Abstract : Patient with chronical diease such as Hemodialysis more likely need psycotherapy because until now medical atention only focus on physical aspect. Psycotherapy that can be used on Hemodialysis that going through depression is cognitive therapy and logo therapy. This study was to analysed the difference of influence between cognitive therapy and logo therapy on Hemodialysis patient that going through depression. This study was used quasi experimental pre–post test design. Respondent taking part in this study was 15 respondent for cognitive therapy and 15 respondent for logo therapy with puporsive sampling procedure. Study was conducted on Hemodialysis unit on RS Wava Husada Kepanjen from 21 April until 26 Mey 2017. Data analysis used on this study was dependent t test  and independent t test. Dependent t test  analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05).Analysis showed  significant value is 0,000 (less than < 0,05) that means there is difference between cognitive therapy and logo therapy to decrease depression on hemodialysis patient with mean value cognitive therapy (1,62) dan logo therapy (3,82). Conclussion on this study is that logo therapy more effective to reduce depression on Hemodialysis patient than cognitive therapy so logo therapy can applicated in hemodialysis patient.Keyword : cognitive therapy, logo therapy, depression in hemodialysis patient Abstrak : Pasien dengan penyakit kronis dengan hemodialisis diperlukan psikoterapi karena selama ini fokus penanganan di pelayanan kesehatan hanya pada masalah fisik. Psikoterapi yang bisa digunakan pada pasien hemodialisis yang mengalami depresi adalah cognitive therapy dan logo therapy. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh cognitive therapy dan logo therapy terhadap depresi pada pasien dengan hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre – post test design. Jumlah responden dalam penelitian ini 15 responden untuk kelompok cognitive therapy dan 15 responden untuk kelompok logo therapy yang didapatkan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Penelitian dilakukan di unit hemodialisis RS Wava Husada Kepanjen mulai tanggal 21 April – 26 Mei 2017. Pemberian terapi dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah mendapatkan lisensi dari perawat spesialis jiwa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dependent t test dan independent t test. Hasil analisis dependent t test  pada kelompok sebelum dan setelah diberikan cognitive therapy dan logo therapy didapatkan hasil nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan skor depresi antara sebelum dan sesudah diberikan pemberian cognitive therapy dan logo therapy  Sedangkan hasil analisis independent t test menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti  ada perbedaan yang bermakna antara cognitive therapy dan logo therapy dalam menurunkan depresi pada pasien dengan hemodialisis yaitu dengan rata – rata penurunan terhadap depresi untuk cognitive therapy dan logo therapy masing – masing yaitu 1,62 dan 3,86.  Hal ini berarti bahwa logo therapy lebih efektif menurunkan depresi pada pasien hemodialisis dari pada cognitive therapy. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bahwa logo therapy bisa diaplikasikan sebagai alternatif psikoterapi pada pasien hemodialisis.Kata Kunci: cognitive therapy, logo therapy, depresi pada pasien hemodialisis


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 146-161
Author(s):  
Ni Made Diah Natalia Indrasari ◽  
Ni Made Nopita Wati ◽  
Ni Luh Putu Thrisna Dewi ◽  
Made Nursari

Reminiscence therapy is a type of cognitive therapy, which uses memory to maintain mental health and improve the quality of life of the elderly. Nurses are expected to be able to provide reminiscence therapy according to Standard Operating Procedures. The drilling method is a learning method to form a habit so that it can increase the ability of nurses to provide reminiscence therapy. The purpose of this study was to determine the effect of the drill method through pre and post-conference on the ability of nurses to apply reminiscence therapy. This type of pre-experimental research, using a One-group pre-post test design. The number of samples is 10 people with purposive sampling. Data collection using the observation sheet. The results showed that the average pre-test nurse's ability was 70.769, including in the sufficient category, increasing to 95.899 when the post-test was in a good category. The results of the Paired t-test statistical test showed that the value of p = 0.000 <0.05 and count = 7.503> t table df 9 = 2.262. This shows that there is an effect of the drill method through pre and post-conference on the ability of nurses to apply reminiscence therapy. The drilling method can improve nurses' ability to apply SOP, especially reminiscence therapy through regular exercises with frequent frequency and sequentially according to the steps in SOP.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Wahyu Dini Metrikayanto ◽  
Rachmat Chusnul Choeron ◽  
Dudella Desnani Firman Yasin

Kemampuan dalam menginterpretasikan blood gases analysis (BGA) sangat diperlukan bagi mahasiswa keperawatan. Namun, menginterpretasikan BGA sering menjadi beban bagi mahasiswa oleh karena sulit dipelajari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas media grafis terhadap kemampuan menginterpretasikan BGA pada mahasiswa Profesi Ners di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Desain penelitian menggunakan one group pre-post test design dengan populasi mahasiswa Program Studi Penddidikan Profesi Ners. Besar sampel sebanyak 38 responden diambil melalui simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes tulis. Data dianalisis menggunakan uji paired t test dengan ?=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diajarkan teknik interpretasi BGA menggunakan grafis kemampuan responden berada pada rerata 3,74 (SD= 1,89) dan setelah diajarkan teknik interpretasi BGA menggunakan grafis kemampuan responden meningkat dengan rerata 7,63 (SD= 2,09), serta hasil uji statistik didapatkan p=0,000 yang berarti bahwa media grafis sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menginterpretasikan BGA. Dengan demikian, media grafis dapat menjadi pilihan yang sangat tepat untuk menyampaikan materi yang sulit dipahami namun bisa disederhanakan dalam bentuk gambar atau bagan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document