scholarly journals PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK SAHABAT CARE PONTIANAK

2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 39-43
Author(s):  
Rizal Mustakim

PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK SAHABAT CARE PONTIANAK   Rizal Mustakim STIK Muhammadiyah Pontianak [email protected]   Abstrak Latar Belakang Diabetes melitus ditandai dengan adanya hiperglikemia, yaitu merupakan keadaan yang menunjukan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Namun, di Indonesia metode dan praktisi bekam belum terstandarisasi. Untuk itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bekam terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus.   Tujuan Mengamati dan menganalisis pengaruh bekam basah terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di Rumah Perawatan Luka, Stoma & Inkontonensia “ Sahabat Care” Pontianak.   Metode Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang menggunakan bekam basah yang dipilih dengan metode purposive sampling. Kadar gula daraH diukur menggunakan Alat Safe Aq. Pengukuran dilakukan saat sebelum dan sesudah perlakuan. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji parametrik Paired t-Test.   Hasil Didapatkan penurunan kadar gula darah sebesar 24,77% dengan perbedaan yang bermakna (p=0,000) antara kadar gula darah sebelum dan sesudah diterapi bekam basah.   Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sebelum dan sesudah di terapi bekam basah, meskipun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes.   Kata Kunci: Bekam, diabetes melitus, kadar gula darah

2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2021 ◽  
Vol 6 (02) ◽  
pp. 56-63
Author(s):  
Nurhadiyanti -

The purpose of this study was to examine the application of the PORPE technique in enhancing the eleventh-grade students’ reading achievement of SMAN 3 Unggulan Kayuagung. Since there were five classes with 157 students, the samples were selected using purposive sampling. As a result, there were 62 students who took part as the sample.  This study used a quasi-experimental design with nonrandomized pretest and posttest control groups. The data was gathered employing a written test, which was a multiple-choice reading test. The data was analyzed using the t-test. The results revealed that students who were taught through PORPE technique scored higher on reading tests. Besides, PORPE technique could improve the eleventh grade students’ reading achievement of SMAN 3 Unggulan Kayuagung. Hence, students could understand the information form the text and were confidence in answering the questions.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Siti Haniyah ◽  
Martyarini Budi Setyawati

<p><strong>ABSTRACT</strong><br />The number of caesarean section birth in Indonesia were 22.8% or 921,000 out of 4,039,000 childbirth. The patients become conscious when the anesthetic effect disappears and they will feel pain in the incision area that makes them uncomfortable. One of the methods to reduce pain of Caesarean Section is lavender aromatherapy technique. The purpose of this study was to determine the effectiveness of lavender aromatherapy technique on pain reduction of caesarean section post-operative patients in Ajibarang hospital. This study was conducted by using a quasi-experimental design with pretest-posttest design. The samples were 22 respondents divided into two groups; 11 respondents received lavender aromatherapy treatment and 11 respondents were in the control group. Paired t test was used to describe pain scale differences in the control group and intervention. The results showed that there was a difference in the pain scale between lavender aromatherapy technique group and the control group with p value of 0.000. It can be concluded that lavender aromatherapy technique reduces pain in post-operative caesarian section patients.</p><p><em><strong>ABSTRAK</strong></em><br /><em>Angka kejadian Caesarean section di Indonesia 921.000 dari 4.039.000 persalinan (22,8%) dari seluruh persalinan. Pasien akan mulai bergerak saat efek anastesi telah habis dan setelah itu mereka akan merasakan nyeri pada area pembedahan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Salah satu metode untuk menangani Nyeri post Sectio C aesarea adalah dengan teknik aroma terapi lavender.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas teknik aroma terapi lavender terhadap nyeri pada pasien post operasi Caesarean section di RSUD Ajibarang Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment with pretest-posttest design dengan sampel 22 responden terbagi menjadi 2 kelompok, 11 responden mendapatkan aroma terapi lavender, dan 11 responden sebagai kelompok kontrol. Uji beda dua mean antar kelompok menggunakan uji Paired T test. Terdapat perbedaan skala nyeri antara kelompok aroma terapi lavender dengan kelompok kontrol p value 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: terdapat pengaruh antara teknik Aroma Terapi Lavender terhadap penurunan nyeri Post SC.</em></p>


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Uswatun Hasanah

Tingkat penerimaan keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terapi Penerimaan dan Komitmen (TPK) Terhadap Tingkat Penerimaan pada Keluarga dengan Anak Tunagrahita di Kota Metro Lampung. Desain quasi experimental pre-post test with control group. Sampel  56 diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Independent t-test dan Paired t-test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita meningkat secara bermakna setelah mendapat TPK. TPK direkomendasikan sebagai terapi keperawatan utama dalam meningkatkan penerimaan keluarga dengan anak tunagrahita. Kata Kunci: Tingkat penerimaan keluarga, Tunagrahita, Terapi Penerimaan dan Komitmen


2018 ◽  
pp. 87-90
Author(s):  
Nurul Devi Ardiani ◽  
Yunia Renny Andhikatias

ABSTRAK Pengetahuan kebersihan diri saat menstruasi yang baik menjadikan perilaku remaja lebih baik. Hal ini dapat menghindarkan remaja dari berbagai penyakit reproduksi yang mungkin muncul. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kebersihan diri saat menstruasi di RT 01 RW1, Sruni, Boyolali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan Pre and post test without control yang menggunakan 22 sampel penelitian untuk menilai pengetahuan kebersihan diri saat menstruasi sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran video. Pengambilan data dilakukan dua kali pada saat sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Data sebelum dan sesudah perlakuan dianalisa menggunakan Uji Paired T-Test. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan pembelajaran video 4,27 dan rata-rata pengetahuan setelah dilakukan pembelajaran video7,13. Hasil uji statistik sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran video pada remaja dengan menggunakan Paired T-Test diperolah hasil 0,00 yang berarti nilai p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pembelajaran video terhadap pengetahuan perawatan kebersihan diri saat menstruasi pada remaja RT01, RW1, Sruni, Boyolali.   Kata kunci: pembelajaran video, pengetahuan, kebersihan diri saat menstruasi       ABSTRACT Good self-hygiene knowledge during menstruation makes teenagers better in their behavior. It’s can prevent teenagers from various reproductive diseases that may arise. The present study aimed to improve adolescent knowledge about personal hygiene during menstruation. This was a quantitative study using a Quasi Experimental design and involved 22 respondents of teenagers of RT 01, RW1, Sruni, Boyolali to know their knowledge of personal hygiene during menstruation before and after giving of video learning. The data were collected twice before the treatment and after treatment. The data were analyzed using Paired T-Test. The results of analysis found there are significant differences in average knowledge before video learning 4.27 and average knowledge after learning video learning 7,13. The results of statistical test before and after video learning found a sig score of 0,00, and showed a p value of < 0.05. It was concluded that video learning variables has a significant influence on hygiene care knowledge during menstruation at adolescent RT 01, RW1, Sruni , Boyolali.   Keywords: video learning, knowledge, hygiene care during menstruation


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 &lt; 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 &lt; 0,05.


2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 228
Author(s):  
Alfiatul Enia

Kecemasan merupakan sebuah bentuk ketidak beranian ditambah dengan kerisauan terhadap hal-hal yang tidak jelas. Kecemasan yang dialami oleh masyarakat ini menimbulkan dampak yaitu kurang tidur, kesulitan untuk berkonsentrasi, sering lupa dan sering marah. Saat ini masyrakat mengalami kecemasan Akibat pemberitaan covid 19 yang menjadikan pola pikir menjadi tidak fokus dan sulit untuk berkonsentrasi. Terapi realitas mempunyai tujuan untuk membantu individu menjadi rasional dan memiliki mental yang sangat kuat selain itu terapi realitas secara umum agar klien menemukan jalan yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi realitas dengan media zoom meeting  untuk mengurangi kecemasan terhadap pembatasan aktivitas sosial dimasa pandemi covid-19. Pada pengumpulan data peneliti menggunakan teknik total sampling dengan memberikan pretest-posttes melalui google form. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di desa Jetak sejumlah 98 orang kemudian metode sampelnya adalah menggunakan metode total sampling. Jenis pengumpulan data pada penelitian ini adalah non empirik tahapan persiapan ini menggunakan quasi experimental design Analisa data dalam penelitian ini dialakukan uji Paired T-Test dengan membandingkan pre test dan post test setelah tindakan Terapi Realitas dibeikan menggunakan aplikasi zoom meeting kepada klien. Hasil uji paired test menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 <0.005 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pemberian terapi realitas menggunakan zoom meeting. Maka dapat disimpulkan bahwa signifikan yang artinya ada perbedaan setelah dilakukan treatment terapi realitas.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Ramaita Ramaita ◽  
Sri Burhani Putri

Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Hampir dalam setiap tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan anak adalah terapi token ekonomi. Token ekonomi adalah terapi untuk mengubah perilaku dengan menggunakan pemberian reinforcement dan token. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi token ekonomi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. M.Djamil Padang selama 2 bulan mulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 September 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan pre-post test group design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana 68 responden dibagi kedalam kelompok intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Analisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah penerapan token ekonomi pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol dengan p value = 0.000. Terapi token ekonomi mempunyai pengaruh positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penerapan token ekonomi ini direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah pada pelayanan kesehatan dirumah sakit dan komunitas.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Siti Haryani ◽  
Eka Adimayanti ◽  
Ana Puji Astuti

Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu perkembangan anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari pemerintah.  Jika anak dipupuk dan dipelihara dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara maka anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di rumah sakit Ungaran. Adapun luaran yang akan dihasilkan pada penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan perawat dalam prosedur tepid sponge, sehingga bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak untuk menurunkan  suhu dengan melibatkan orangtua. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Uji analisis bivariat menggunakan Paired  t Test. Uji Pengaruh dengan Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan suhu sebelum sebelum dilakukan tepid sponge sebagian besar ( 73, 34 %) berada pada suhu 38-39° Celcius. Suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63 %) berada pada suhu 37 -38° Celsius. Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi diperoleh nilai signifikansi  0.000 (p < 0.05). Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh. Kesimpulan penelitian ini adalah Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh Kata Kunci : Tepid Sponge, Suhu tubuh, anak pra sekolah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document