ABSTRACT
Cardiovascular disease is the number one cause of death in the world and in Indonesia. Many factors can trigger cardiovascular disease. One of the main causes of cardiovascular disease is an unhealthy lifestyle. This analysis aims to identify lifestyle (food consumption patterns, smoking, and physical activity) in relation to the prevalence of cardiovascular disease in each province in Indonesia. The research design in this analysis is an ecological study with a provincial analysis unit. The study sample in this analysis was a sample of households and adult individuals over the age of 15 that included in the Individual Food Consumption Survey (SKMI) 2014 and Basic Health Research (Riskesdas) 2013. Source of the data was the SKMI 2014 food consumption data and individual data of the Riskesdas 2013 to obtain 21.283 samples. After verification, editing, and cleaning, 20.183 samples were obtained. The prevalence of cardiovascular disease, namely heart and strok, was grouped into provinces with high prevalence (prevalence above national average) and low prevalence (prevalence below the national average). Data were analyzed to determine the frequency distribution of each variable and to determine the difference between lifestyle variables on the prevalence of the cardiovascular disease. The results of these analysis showed there was no association between smoking habits, physical activity and consumption of macro nutrients, fiber and sodium in cardiovascular disease in provinces with low or high prevalence. Recommendations for looking the relationship between smoking habits, physical activity, and consumption habits with non-communicable diseases preferably in cohort study.
Keywords: cardiovascular, consumption patterns, lifestyle
ABSTRAK
Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dan di Indonesia. Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskuler. Salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskuler ialah gaya hidup yang tidak sehat (kebiasaan merokok, diet yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik). Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya hidup (pola konsumsi, merokok, dan aktivitas fisik) kaitannya dengan prevalensi penyakit kardiovaskuler pada tingkat provinsi di Indonesia. Disain penelitian dalam analisis ini adalah studi ekologi dengan unit analisis propinsi. Sampel penelitian adalah sampel rumah tangga dan individu dewasa usia lebih dari 15 tahun yang termasuk ke dalam sampel Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014 dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Data yang digunakan ialah data konsumsi SKMI 2014 dan data individu Riskesdas 2013 sehingga diperoleh sampel sebanyak 21.283. Setelah dilakukan verifikasi, editing, dan cleaning maka diperoleh 20.183 sampel. Prevalensi penyakit kardiovaskuler, yaitu jantung dan stroke, dikelompokkan menjadi kelompok provinsi dengan prevalensi tinggi (prevalensi di atas rerata nasional) dan prevalensi rendah (prevalensi di bawah rerata nasional). Data dianalisis untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap variabel dan untuk mengetahui perbedaan antara variabel gaya hidup terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Hasil analis lanjut menunjukkan tidak ada keterkaitan antara kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan konsumsi zat gizi makro, serat dan natrium terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler pada tingkat provinsi dengan prevalensi rendah maupun tinggi. Untuk dapat melihat keterkaitan antara kebiasaan merokok, aktivitas fisik, dan kebiasaan konsumsi dengan penyakit tidak menular, maka disarankan data yang diperlukan adalah data dari penelitian yang diikuti seperti kohor. [Penel Gizi Makan 2018, 41(2):113-123]
Kata kunci: kardiovaskuler, pola konsumsi, gaya hidup