The transportation problem is one of the main issues that are difficult to solve in several big cities. When congestion occurs, it can disrupt community activities. We already know that "congestion will cause various negative impacts, both on the driver and in terms of the economy and environment. The intersection of four highways, Blitar City, East Java, has the intensity of a dependable vehicle. This is because around the area, and there are markets, residential areas, public force terminals, and squares. Besides that, the place is accessible to public transportation from Blitar City to Malang City. In this study, the authors conducted a field survey of traffic flow, road geometry, and side barriers during rush hour during sunny weather for seven days at the intersection. From the results of the analysis, minor paths have disrupted major pathways and caused delays of 35%. This figure has exceeded the requirements recommended by MKJI 1997. From the results of this study, it can also be an evaluation material so that in the future, the intersection of four Highway, Blitar City, East Java, can be functioned better.Masalah transportasi adalah salah satu masalah utama yang tidak mudah dipecahkan di beberapa kota besar. Pada saat kemacetan terjadi bisa menggangu aktifitas masyarakat. Telah kita ketahui, bahwa kemacetan akan menimbulkan berbagai dampak negatif, baik terhadap pengemudi maupun ditinjau dari segi ekonomi dan lingkungan. Simpang empat Jl. Raya Barat, Kota Blitar, Jawa Timur merupakan salah satu persimpangan dengan intensitas kendaraan yang cukup padat. Hal ini disebabkan karena disekitar simpang empat tersebut terdapat pasar, pemukiman penduduk, terminal angkot, alun – alun. Selain itu, simpang empat tersebut merupakan akses untuk angkutan umum dari Kota Blitar menuju Kota Malang. Pada penelitian ini penulis melakukan survey lapangan terhadap arus lalulintas, geometri jalan, dan hambatan samping pada jam sibuk saat cuaca cerah selama 7 hari pada simpang empat tersebut. Dari hasil analisa, jalur minor sudah mengganggu jalur mayor dan menyebabkan tundaan sebesar 35%. Angka ini sudah melampaui syarat yang dianjurkan oleh MKJI 1997. Dari hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan evaluasi agar kedepannya simpang empat Jl. Raya Barat, Kota Blitar, Jawa Timur, bisa difungsikan dengan lebih baik.