PHILANTHROPY Journal of Psychology
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

76
(FIVE YEARS 57)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Semarang

2580-8532, 2580-6076

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 347
Author(s):  
Medina Hayati ◽  
Rin Widya Agustin ◽  
Rahmah Saniatuzzulfa

<p><strong>Abstract. </strong><em>Relapse is a state of recurrence and worsening symptom experienced by patient. Acceptance and quality of life of caregivers can affect their attitude toward patient and might be affecting the possibility of schizophrenia relapse</em>. <em>This study intended to seek the correlation between caregiver’s acceptance and quality of life with relapse of schizophrenia outpatient in Surakarta Regional Psychiatric Hospital that involved 35 caregivers with incidental sampling technique. The measurement used on this study are BPRS for assessing schizophrenia relapse (α = 0,908), Caregiver Acceptance Scale (α = 0,934), and Caregiver Quality of Life Scale (α = 0,960). This study used multiple linear regression analysis to analyze the output.</em> <em>Based on the data showed that the level of acceptance and quality of life perceived by caregivers didn’t affect the likelihood of relapse of schizophrenia outpatient in Surakarta Regional Psychiatric Hospital.</em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Acceptance, Caregiver, Schizophrenia Relapse, Quality of Life</em><strong></strong></p><p><strong>Abstrak.</strong><em> </em><em>Relapse </em>merupakan keadaan muncul kembali dan bertambah parah simptom yang dialami oleh pasien skizofrenia. Penerimaan dan kualitas hidup dari <em>caregiver </em>dapat mempengaruhi sikapnya dalam merawat pasien sehingga mungkin mempengaruhi kemungkinan terjadinya <em>relapse</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan dan kualitas hidup <em>caregiver</em> dengan <em>relapse </em>pada pasien rawat jalan skizofrenia di RSJ Daerah Surakarta yang melibatkan 35 <em>caregiver</em> dengan teknik <em>incidental sampling</em>. Instrumen yang digunakan adalah Skala <em>Relapse </em>Skizofrenia (α = 0,908), Skala Penerimaan <em>Caregiver </em>(α = 0,934), dan Skala Kualitas Hidup <em>Caregiver </em>(α = 0,960). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda. Berdasarkan hasil data penelitian menunjukkan bahwa tingkatan penerimaan dan kualitas hidup dari <em>caregiver </em>tidak memiliki pengaruh terhadap munculnya <em>relapse </em>pada pasien rawat jalan skizofrenia di RSJ Daerah Surakarta.</p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Caregiver</em>, Kualitas Hidup, Penerimaan,<em> Relapse </em>Skizofrenia


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 365
Author(s):  
Safitri Jaya ◽  
Theofilus Handoyo ◽  
Aries Yulianto

<p>Memasuki era industri 4.0, peran teknologi diberbagai bidang seolah menjadi primadona dalam proses pengambilan keputusan. Teknologi dipercaya mampu menghadirkan percepatan dan ketepatan dalam menghasilkan informasi. Salah satu pemanfaatan teknologi yang sangat dinamis dapat dijumpai dalam bidang pendidikan, yaitu dalam hal pemilihan program studi. Umumnya calon mahasiswa baru sulit untuk menetapkan sebuah pilihan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan dirinya. Pilihan selalunya dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar diri. Hal ini tentunya tidak selalu mendatangkan keuntungan bagi calon mahasiswa tersebut. Banyak dijumpai mahasiswa yang putus studi ditengah jalan akibat tidak mampu mengikuti atau memperoleh capaian akademik yang baik. Penelitian ini mencoba untuk melakukan pendekatan serta pengukuran terhadap kemampuan mahasiswa melalui tes minat dan kepribadian. Instrumen pengukuran menggunakan model Holland dan Big Five Personality. Pengembangan aplikasi menggunakan metode Sequential Linear. Pemodelan tersebut akan dikonversikan kedalam bentuk komputasi pintar sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah rekomendasi keputusan terhadap kesesuaian antara minat dan kepribadian dengan pilihan program studi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh calon mahasiswa baru.<strong></strong></p><p><strong><em>Kata kunci</em></strong><strong><em>:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>pilihan program studi, kemampuan mahasiswa, tes minat, tes kepribadian</em><em></em></p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 263
Author(s):  
Risvi Rayhani ◽  
Endang Widyorini ◽  
Maria Yang Roswita

<p class="Default">Bermain memiliki banyak manfaat bagi anak-anak, termasuk juga anak dengan gangguan spektrum autis (ASD). Meski demikian, anak dengan gangguan ASD memiliki pola permainan yang berbeda yang disebabkan oleh keterlambatan perkembangan yang dimilikinya. Anak dengan ASD tidak mampu untuk melakukan <em>pretend play</em>. <em>Secure attachment </em>membantu anak dengan ASD mengembangkan kemampuan <em>pretend play. </em>Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memberikan sebuah gambaran mengenai hubungan antara intensitas <em>pretend play </em>dan <em>secure attachment</em> pada anak dengan ASD. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua anak perempuan dan tiga anak laki-laki dengan rentang usia 6-12 tahun yang memiliki gangguan ASD. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan melakukan observasi pada anak selama mereka bermain dan melakukan wawancara dengan orangtua. Hasil uji <em>spearman rho </em>menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara <em>pretend play </em>dan <em>secure attachment</em> (r<sub>s </sub>= 0.975  ; <em>p =</em>  0.005).<em></em></p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 317
Author(s):  
Ridha Habibah ◽  
H. Fuad Nashori ◽  
Retno Kumolohadi

<p align="center">ABSTRACT</p><p>This study aims to determine the effect of prophetic parenting training in reducing parenting stress in mothers with children with disabilities. This study involved 7 mothers of children with disability that had parenting stress from the moderate to very high parental stress scores. The seven mothers were divided into two groups, 3 in the experimental group and 4 in the control one. Prophetic parenting training was carried out four times within a two-hour session. Parenting stress was measured using the parenting stress scale from Abidin (Ahern, 2004) adapted by Kurniawan (2012) with a total of 36 items and coefficient α=0.82. Pretest were done before training, posttest 1 was done after training, and posttest 2 was done two weeks after training. The result analysis of friedman test showed that score of p=0.043 (p&lt;0.05). Mann whitney test showed that the measurement of posttes 1 with the score of p=0.054 (p&gt;0.05) and postest 2 with the score of p=0.017 (p&lt;0.05). Hence, it be concluded that the prophetic parenting training has brought the significant effect on the reduction of parenting stress among mothers with the child with disabilities (blind) after getting the time to practice prophetic parenting. The qualitative analisys also supported the result by showing a positive change experienced by each subject in the emotional, behavioral, and spiritual aspect.</p><p> </p><p>Keywords: prophetic parenting training, parenting stress, chld with disability (blind)</p><p align="center"><strong>ABSTRAK </strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan <em>prophetic parenting </em>dalam menurunkan stres pengasuhan pada ibu dengan anak disabilitas (tunanetra) Subjek dalam penelitian ini adalah 7 ibu dari anak disabilitas tunanetra yang memiliki skor stres pengasuhan dengan kategori sedang hingga sangat tinggi. Tujuh subjek terbagi pada dua kelompok yakni 3 orang kelompok eksperimen dan 4 orang kelompok kontrol. Pelatihan <em>prophetic parenting </em>dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Stres pengasuhan diukur menggunakan skala stres pengasuhan dari Abidin yang diadaptasi oleh Kurniawan dengan jumlah aitem sebanyak 36 aitem dengan koefisien α=0.82. Prates dilakukan sebelum pelatihan, pascates 1 dilakukan setelah pelatihan, dan pascates 2 dilakukan dua minggu setelah pelatihan. <em>Friedman test</em> menghasilkan signifikansi sebesar p=0.043 (p&lt;0.05). Uji <em>mann whitney</em> menunjukkan bahwa pengukuran pascates 1 memiliki nilai p=0.054 (p&gt;0.05) dan pascates 2 memiliki nilai p=0.017 (p&lt;0.05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan <em>prophetic parenting </em>memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan stres pengasuhan pada ibu dengan anak disabilitas (tunanetra) setelah mendapatkan waktu untuk mempraktikkan <em>prophetic parenting</em>. Hal tersebut didukung oleh analisis kualitatif yang menunjukkan adanya perubahan positif yang dialami subjek kelompok eksperimen dalam aspek emosi, kognitif, perilaku, dan spiritual.</p><p> </p>Kata kunci: pelatihan <em>prophetic parenting</em>, stres pengasuhan, anak disabilitas (tunanetra)


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 295
Author(s):  
Pujining Wanodya Nyiagani ◽  
Wahyuni Kristinawati
Keyword(s):  
T Test ◽  

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan<br /> resiliensi ditinjau dari jenis kelamin pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional dan komparatif. Sampel penelitian yaitu 55 remaja yang tinggal di panti asuhan yang dipilih dengan teknik purposive sampling di Kabupaten Karanganyar. Kriteria responden yaitu remaja berusia 12-21 tahun dan tinggal di panti asuhan selama lebih dari 1 tahun. Alat ukur menggunakan skala resiliensi dari Connor dan Davidson (2003) dan skala kecerdasan emosi dari Schutte, Malouff, Hall, Hagegerty, Cooper, Golden, dan Domheim (1998). Analisis data menggunakan uji korelasi product moment pearson dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan resiliensi pada remaja yang tinggal di panti asuhan dengan (r) sebesar 0,552 memiliki signifikansi 0,000 (p&lt;0,05). Kedua, ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan resiliensi remaja laki-laki dengan (r) sebesar 0,640 memiliki signifikansi 0,003 (p&lt;0,05) dan remaja perempuan dengan (r) sebesar 0,516 memiliki signifikansi 0,001 (p&lt;0,05). Ketiga, tidak terdapat perbedaan antara remaja laki-laki dan perempuan panti asuhan dalam hal kecerdasan emosi dengan (p=0,149; p&gt;0,05) maupun resiliensi (p=0,917; p&gt;0,05). Keempat, skor<br /> resiliensi dan kecerdasan emosi remaja yang tinggal di panti asuhan berkategori sedang.</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 377
Author(s):  
Vivit Kartika ◽  
Rini Sugiarti

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>                Penelitian ini bertujuan untuk 1) menguji secara empiris pengaruh pengasuhan orang tua terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA. 2) menguji secara empiris pengaruh kepercayaan diri terhadap kemandirian belajar. 3) menguji secara empiris pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar. 4) menguji secara empiris pengaruh pengasuhan orang tua terhadap kemandirian belajar melalui kecerdasan emosional. 5) menguji secara empiris pengaruh kepercayaan diri terhadap kemandirian belajar melalui kecerdasan emosional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 105 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik studi populasi.</p><p>                Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan empat skala yaitu skala kemandirian belajar, skala kecerdasan emosional, skala pengasuhan orang tua, dan skala kepercayaan diri.  Analisis data menggunakan  analisis jalur  dengan menggunakan program SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan 1) pengasuhan orang tua berpengaruh positif dan signifikan  terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA dengan p = 0.022 dimana p&lt;0,05. 2) kepercayaan diri berpengaruh positif dan signifikan  terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA dengan p =0.035 dimana p&lt; 0.05. 3)kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan  terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA dengan p=0.001 dimana p&lt; 0.05. 4) pengasuhan orang tua berpengaruh terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA melalui kecerdasan emosional dengan p=0.037 dimana p&lt; 0,05. 5) kepercayaan diri berpengaruh terhadap kemandirian belajar pada siswa SMA melalui kecerdasan emosional dengan p=0.031 dimana p&lt; 0,05.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : kemandirian belajar, kecerdasan emosional, pengasuhan orang tua, dan kepercayaan diri</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 306
Author(s):  
Janice Valencia ◽  
Atika Amalia Dewi

<p>Body dysmorphic disorder (BDD) is a psychiatry disorder related to body image. Individuals with BDD are found to have low self-worth, this is the cause of individuals with BDD to have cosmetic surgery. The purpose of this article is to determine the relationship of self-worth in individuals with BDD in performing cosmetic surgery. In this systematic review, there were 20 articles that met the criteria, there were 12 articles with the variable self-worth with BDD, 4 articles with the variable self-worth, BDD, and cosmetic surgery, and 4 articles with the variable BDD and cosmetic surgery. Based on the results of a systematic review, it was found that individuals with BDD have low self-worth, this low self-worth makes individuals with BDD perform cosmetic surgery.</p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 276
Author(s):  
Natasya Julietta Rizky ◽  
Christina Hari Soetjiningsih

<span lang="EN-GB">Scholarship recipient students have more demands and responsibilities than non-scholarship students. The demands of lectures can put pressure on students that can trigger psychological distress. Each individual is different in assessing the stress experienced depending on the personality. The research instrument used the NEO Five-Factor Inventory-3 scale and the Hopkins Symptom Checklist-25 scale (HSCL-25). The results of the comparison test show that there is no difference between recipients and non-scholarship recipients. The results of the correlation test show that there is a significant positive relationship between neuroticism and psychological distress, while extraversion and conscientiousness have a significant negative relationship with psychological distress. However, there is no significant relationship between openness to experience and agreeableness to psychological distress.</span>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 391
Author(s):  
Rio Azhari Ramadhan ◽  
Safitri Jaya ◽  
M. Nasucha
Keyword(s):  

<p><strong>. </strong>Memilih program studi adalah keputusan awal yang diambil oleh calon mahasiswa ketika memutuskan untuk melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi. Sebelum memilih, calon mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan baik apa yang menjadi minat serta bakat yang dimiliki. Kesalahan dalam menentukan pilihan tentunya berdampak pada keberlangsungan masa studi. Kurangnya minat atau bakat pada program studi yang dipilih akan memberikan hasil yang tidak maksimal. Tidak jarang kita jumpai banyak mahasiswa yang memutuskan untuk pindah program studi atau bahkan putus studi hanya disebabkan oleh hal tersebut. Permasalahan dan kesalahan seperti ini cukup sering terjadi di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini coba dilakukan pendekatan terhadap gaya belajar (VARK) yang dimiliki sebagai dasar untuk menarik sebuah kesimpulan yang mendekati minat serta bakat calon mahasiswa dalam menentukan pilihan program studi yang sesuai. Kesimpulan yang diperoleh akan ditelusuri kembali dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut (Backward Chaining). Berdasarkan uji komputasi yang dilakukan dengan menggunakan kedua metode tersebut diperoleh hasil bahwa pendekatan analisis dapat dilakukan dalam memberikan rekomendasi pilihan program studi yang sesuai dengan kemampuan calon mahasiswa.</p><p><strong>Kata kunci</strong><strong>:</strong><strong> </strong>pilihan program studi, gaya belajar, rekomendasi<strong></strong></p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 247
Author(s):  
Nurmiyati Nurmiyati ◽  
Kamsih Astuti

<p>Peran karyawan yang memiliki kemampuan khusus di dunia <em>digital marketing </em>dalam menghadapi masa pandemi covid 19 sangat dibutuhkan guna mempertahankan kelangsungan perusahaan. Perubahan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan ini memungkinkan karyawan merasakan <em>job insecurity </em>yang bisa mengakibatkan <em>turnover intention</em>. Metode penelitian menggunakan metode wawancara langsung dengan karyawan dan <em>Systematic Literature Review </em>(SLR) dari lima belas jurnal yang memiliki karakteristik dengan <em>Job Insecurity,Turnover Intention </em>serta tiga jurnal berhubungan dengan <em>digital marketing </em>dengan sumber data artikel dilakukan melalui <em>database eresources </em>Perpusnas, ResearchGate, Google scholar (2010-2020),serta ebook untuk mengambil artikel yang relevan yang diterbitkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dengan istilah dan frasa kunci yang terkait dengan <em>Job Insecurity,Turnover Intention</em>, <em>Digital Marketing </em>dalam pencarian subjek terkait. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran <em>digital marketing</em> yang menimbulkan terjadinya <em>Job Insecurity</em> dan mengakibatkan <em>turnover intention </em>pada karyawan dalam perusahaan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa<em> </em>perubahan sistem kerja dalam penyesuaian strategi pemasaran melalui <em>digital marketing</em> dapat menjadi salah satu sebab yang menimbulkan ketidakamanan dalam bekerja atau <em>Job Insecurity </em>yang mengakibatkan kondisi <em>Turnover Intention</em> dalam perusahaan.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document