scholarly journals Relationship between Occupation and Mother’s Parity Status with Attitude towards Breastfeeding

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Ramadhan Rifandy Widodo ◽  
Tantut Susanto ◽  
Latifa Aini Susumaningrum

ABSTRAKPeran ganda pada ibu yang bekerja rawan menimbulkan stress yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap ibu terutama sikap pemberian ASI, dimana sikap merupakan salah satu faktor penting yang mendorong keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pekerjaan dan status paritas ibu dengan sikap pemberian ASI (Air Susu Ibu) pada bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Penelitian dengan desain cross sectional dilakukan pada 273 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dengan stratified random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Chi-square test digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga (80,2%) dan sebagian besar ibu memiliki sikap pemberian ASI yang cukup (90,8%). Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan  ibu dengan sikap pemberian ASI (χ2= 2,089; p-value= 0,352). Akan tetapi teridentifikasi bahwa status paritas ibu berhubungan dengan sikap pemberian ASI (χ2= 14,050; p-value= 0,001). Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan sikap pemberian ASI, tetapi status paritas ibu berhubungan dengan sikap pemberian ASI. Program KB (Keluarga Berencana) perlu ditingkatkan dengan tujuan mendorong ibu memberikan ASI kepada anaknya sesuai usia yang ditentukan. ABSTRACTDouble roles for working mothers caused stress which effects on their attitude towards breastfeeding practice. The objective of this study was to identify the correlation between mother’s employment and parity and attitudes towards breastfeeding among mothers in Panti district, Jember regency. A cross-sectional study was conducted among 273 mothers who have infants 0-6 months using stratified random sampling. Respondents’ characteristics and attitudes towards breastfeeding were measured using a questionnaire. A chi-square test was used to analyze the data. The results showed most of the mother was housewives (80,2%), most of the mother were multipara (64,5%) and most of the respondents have sufficient attitudes towards breastfeeding (90,8%). There were no relationship between mother’s employment and attitudes towards breastfeeding (χ2= 2,089; p-value= 0,352). However, there were significant relationship between maternal’s parity and attitudes towards breastfeeding (χ2= 14,050; p-value= 0,001). This study showed there was no relationship between mother’s employment and attitudes towards breastfeeding, although maternal’s parity showed different results. Therefore, family planning program should be improved correctly to support mothers breastfeed their babies until the six month age to achieve exclusive breastfeeding practice. 

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Septia Endike ◽  
Yaslinda Yaunin ◽  
Rima Semiarty

 AbstrakPadang adalah salah satu kota di Indonesia yang rawan terhadap kejadian gempa dan Tsunami.  Orang yang selamat dari peristiwa Tsunami bukan hanya menderita bencana yang sifatnya fisik dan harta benda saja, tetapi lebih pada trauma mental yang tidak mudah dilupakan. Trauma mental itu sendiri bila tidak ditangani dengan sungguh-sungguh dan profesional dapat berlanjut pada gangguan jiwa salah satunya adalah ansietas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan risiko tsunami terhadap tingkat ansietas pada anak sekolah dasar di zona merah dan hijau Kota Padang. Penelitian analitik observasional ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah subjek sebanyak 117 responden yang dipilih secara stratified random sampling di SDN 02 Ulak Karang Selatan (zona merah) dan SDN 33 Kalumbuk (zona hijau). Data dikumpulkan melalui wawancara responden menggunakan kuesioner HRS-A yang kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ansietas pada anak-anak yang bersekolah di zona merah yaitu 7 anak (14%) ringan, 8 anak (16%) sedang dan 1 anak (2%) berat, sedangkan di zona hijau didapatkan 16 anak (23,9%) ringan, 8 anak (11,9%) sedang dan tidak ada anak yang mengalami ansietas berat. Berbagai simulasi gempa dan Tsunami yang dilakukan terhadap anak sekolah di zona merah menurunkan angka ansietas pada anak tersebut. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p = 0,151 (p < 0,05) yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara risiko tsunami terhadap tingkat ansietas pada pada anak-anak di zona merah dan zona hijau.Kata kunci: ansietas, tsunami, anak AbstractPadang is one of the city in Indonesia that have a high risk to tsunami disaster. For those who survived at the tsunami attack, it is not only a physical and property damage, but rather on the mental trauma that is not easily forgotten and can lead to mental disorders such as anxiety. The objective of this study was to examined the correlation of the tsunami risk to the anxiety level on children in the red and green zone of Padang.This research was an observational analytic study using cross-sectional design with a total sample of 117 respondents were selected by stratified random sampling in SDN 02 Ulak Karang Selatan (red zone) and SDN 33 Kalumbuk (green zone). Data were collected through interviewing respondents using a HRS-A questionnaire, then analyzed with chi-square test. The results of this study indicate the level of anxiety in children who attend school in the red zone as many as 7 (14%) mild, 8 (16%) moderate and 1 (2%) severe, whereas the green zone obtained in 16 (23, 9%) mild, 8 (11.9%) moderate, and no child is experiencing severe anxiety. Additional findings indicate that a variety of simulated earthquake and tsunami were conducted on the red zoned school children decrease the anxiety in the child. The results of chi-square test showed that the p value = 0.151 (p <0.05), which means there is no significant association between the risk of a tsunami on the level of anxiety in children at red zone and green zone. Keywords:  anxiety, tsunami, children


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 93-105
Author(s):  
Mutia Mutia Mutia ◽  
Kamsatun Kamsatun Kamsatun

One of the scope of reproductive health is the mother health service that support for healthy living and able to give birth to a healthy generation and quality. The family planning program (KB) is an attempt to regulate pregnancy, the number of children, and distance of child birth to realize the quality family. Family Planning Program is also a strategy to reduce maternal mortality rate especially with 4T mother condition; too young to give birth (under 20 years of age), overeat, too close to birth spacing, and too old childbirth (over 35 years of age). The use of injectable contraception is choice of contraception most in the city of Bandung . This study aims to determine the relationship between the use of injectable contraception with the incidence of amenorrhea. The cross sectional study method. The independent variable is the duration of the use of injectable contraception, the dependent variable is the incidence amenore. The population in this study were all injecting contraception users in RW 06 Kelurahan Campaka with purposive sampling. Total sample that is 5 to 6 people. The instruments used in these two variables are interview guidelines and record medical . Analysis using Chi Square test . Results terdapat research ties between prolonged use of injectable contraceptives with the incidence of amenorrhea, with p value 0,000. As prevention of droup out on acceptor , then counseling should be done by power health take precedence and focus on replacementmethod contraception on acceptor the vulnerable there was a drop out that is acceptor the aged > 3 5 years.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 193
Author(s):  
Qorri Febriyana Romandani ◽  
Teti Rahmawati

ABSTRAKLatar belakang: Anemia merupakan keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) di dalam tubuh di bawah normal. Hal ini dialami oleh remaja yang salah satunya disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak sehat, sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk merubah perilaku remaja supaya tidak mengalami anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan anemia dengan kebiasaan makan pada remaja putri di SMP N 237 Jakarta. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional terhadap 100 remaja yang diambil dengan teknik Stratified Random Sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2019. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti dan digunakan setelah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (chi-square test). Hasil penelitian: Hasil analisis uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (p-value=0,05) menunjukkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan anemia dengan kebiasaan makan pada remaja putri di SMP N 237 Jakarta (p-value=0,015). Kesimpulan: Peneliti merekomendasikan adanya pemberian edukasi terkait penyakit anemia dengan kebiasaan makan yang baik bagi remaja, bekerja sama dengan guru konseling atau UKS dan terintergrasi dalam kurikulum intra maupun ekstra kurikuler.Kata Kunci: anemia, kebiasaan makan, remaja putriRelationship of Anemia Knowledge with Eating Habits in Young Women at SMP N 237 Jakarta ABSTRACTBackground: Anemia is a condition where the levels of hemoglobin (Hb) in the body are below normal. This is experienced by teenagers, one of which is caused by unhealthy eating habits, so knowledge is needed to change the behavior of adolescents so they did not experience anemia. Aim: This study aims to identify the relationship of anemia knowledge with eating habits in young women at SMP N 237 Jakarta. Method: The study design was descriptive analytic using a cross sectional approach to 100 adolescents taken with the Stratified Random Sampling technique. Data was collected in April 2019. A set of questionnaire was developed by the researchers and used after its validity and reliability were tested. Data was analyzed with using univariate and bivariate analysis. Results: The results of the chi-square test analysis with a confidence level of 95% (p-value=0.05) showed a significant relationship between knowledge of anemia and eating habits in adolescent girls at SMP N 237 Jakarta (p-value=0.015). Conclusion: The researcher recommends providing education related to anemia with good eating habits for adolescents, working with counseling teachers or UKS and integrating it in the intra and extra curricular curriculum.Keywords: anemia, eating habits, young women


2018 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
Asri Handayani Solihin ◽  
Clara Yollanda. R ◽  
Moch. Hasan Wirayuda ◽  
Yaniar Dewi Nurastuti

Perilaku bullying sering dianggap hal biasa oleh siswa-siswi SMP pada saat ini, alasan dari bullying tersebut hanyalah untuk kesenangan, karena dirumah atau di lingkungan rumah mereka tidak bisa berperilaku seperti itu karena takut di marahi orangtuanya sehingga tidak bebas dalam bermain dengan teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis pola asuh orang tua terhadap risiko perilaku bullying siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, teknik pengambilan sampel ini adalah proportional stratified random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 70. Data diolah dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square menggunakan program pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan 37,1% orang tua menerapkan jenis pola asuh permisif, resiko perilaku bullying tinggi sebanyak 52,9% dan resiko perilaku bullying rendah 47,1%, hasil uji statistik yang peneliti lakukan didapat,  nilai p-value > 0,05 yaitu 0,068 dengan r = 7,118, menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel jenis pola asuh orang tua terhadap variabel resiko perilaku bullying. Untuk itu orang tua diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mengawasi perilaku siswa-siswi untuk menghentikan perilaku bullying yang selama ini sering dilakukan oleh siswa-siswi, dan perawat diharapkan membuat upaya-upaya untuk mencegah dan mengurangi bullying dengan penerapkan asuhan keperawatan bagi para pelaku atau korban bullying .


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 129-136
Author(s):  
Wahidah Rohmawati ◽  
Dyah Ayu Wulandari

The result of interview with 10 students found that they have ever experienced (dysmenorrheal) they did not focus on teaching and learning until they asleep in the classroom and asked to permission to went home because unable to bear the pain that they feel, one of them rarely did physical activity such as sports, then they feel (dysmenorrheal) when menstrual, they also were burdened by tasks and routines of study, if they did examination. The purpose of this study was: to analyze the factors of primary dysmenorrheal on students at SMA Negeri 15 Semarang. This research was quantitative and it used cross-sectional method, the samples of this study were 138 respondents, and the researcher used proportionate stratified random sampling. The researcher also used chi-square test. The result of this study: it is shown that there was correlation between menarche with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001, there were correlation between routinely of sport with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001, there were correlation between stress with primary dysmenorrheal with evidence p-value <0,001. Recommendation: the teenagers are expected to increase sports activity and avoid stress so that can reduce the pain of dysmenorrheal.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Ainul Mardhiah ◽  
Nova Hasbani Prima Dewi ◽  
Aminy Aminy

The family planning program also aims to improve the quality of the family in order to generate a sense of security, peace and hope of a better future in realizing the prosperity of birth and inner happiness. Allegedly the factor causing EFA participation in the family planning program is characteristic. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (PUS) with participation in family planning program at UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District, East Aceh regency 2018. The research design used was analytic survey with cross sectional design. The population of this study is all Pairs Age of Fertile located in Work Area UPT Sungai Raya Public Health Service Center in January to December 2017 which amounted to 1897 people. Sampling using Slovin formula, obtained as many as 95 samples. The study was conducted from 7-17 July 2018 using questionnaires by interview. Statistical test using chi-square test. Result of research indicate that majority of fertile couple couples (PUS) participate in family planning program as much as 67 respondents (70,5%). Statistically there is relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (EFA) with non participation in family planning program in Working Area of UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh Regency 2018 with p value <0,1. It is recommended that the family planning program holders in UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh District to invite cross-sectoral figures to hold meetings to create mini workshop plans at least once a month to increase the participation of the Elderly Age Couple (PUS) in family planning programs. Keyword : Family Planning Program, Attitudes, CharacteristicsABSTRAKProgram KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Diduga faktor yang menyebabkan ketidakikutsertaan PUS dalam program KB adalah karakteristik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan keikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 1.897 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 95 sampel. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 7-17 Juli tahun 2018 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pasangan Usia Subur (PUS) ikut serta dalam program KB yaitu sebanyak 67 responden (70,5%). Secara statistik ada hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan ketidakikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018 dengan p value < 0,1. Sebaiknya pemegang program KB di UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur agar mengajak tokoh lintas sektor agar mengadakan pertemuan untuk membuat rencana loka karya mini setidaknya satu bulan sekali untuk meningkatkan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB.Kata Kunci : Program KB, Sikap, Karakteristik


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 85-91
Author(s):  
Yuningsih

One of the contributors to maternal and infant mortality is the incidence of preeclampsia that occurs during pregnancy. The cause of preeclampsia is still unknown, but it is suspected that age and parity are one of the triggers for this occurrence. Women of childbearing age who are nulliparous with extreme age under the age of less than 20 years and women with the age of more than 35 years are most commonly found to have preeclampsia. The design in this study is analytic with a cross sectional approach. The population of all mothers giving birth in the delivery room of RSD Balung Jember was 3594 in 2019. The number of samples taken using non-random sampling by purposive sampling was finally obtained by 97 respondents. In this study, the independent variables were maternal age and parity, while the dependent variable was the incidence of preeclampsia. The instrument used is medical records. The data is processed by editing, coding, processing and cleaning processes. Data were analyzed using multiple logistic regression. The results of the chi-square test for the age variable obtained that the Pearson chi-square value was 0.019 and the p value = 0.000 <0.05 from these results Ho was rejected, and the parity variable the Pearson chi- square value was 0.019 and the p value = 0.000 <0.05 from these results Ho is rejected. In conclusion, there is a relationship between age and preeclampsia, and there is a relationship between parity and preeclampsia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document