scholarly journals Self-Help Book untuk Meningkatkan Regulasi Emosi dengan Menggunakan Treatment Emotion-Focused Therapy Pada Peserta Didik Korban Perundungan Kelas Xi Di Sma Negeri 112 Jakarta

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 151-159
Author(s):  
Fatika Anintia Utami ◽  
Hilma Fitriyani

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media self-help book untuk meningkatkan regulasi emosi dengan menggunakan treatment Emotion-Focused Therapy pada peserta didik korban perundungan kelas XI di SMA Negeri 112 Jakarta. Penelitian ini termasuk dalam Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian dilakukan di SMA Negeri 112 Jakarta dengan menggunakan random sampling. Subjek penelitian ini adalah 63 peserta didik kelas XI. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, Focus Group Discussion, dan penyebaran angket kepada peserta didik. Hasil uji validasi dengan ahli media mendapat persentase sebesar 95% (Sangat Layak) dan ahli konten sebesar 76% (Layak). Hasil uji validasi pada kelompok kecil mendapat persentase 92% (Sangat Layak) pada penilaian media. Sehingga dapat dinyatakan media self-help book untuk meningkatkan regulasi emosi dengan menggunakan treatment Emotion-Focused Therapy pada peserta didik korban bully kelas XI di SMA Negeri 112 Jakarta ini “Sangat Layak”.

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Armina Analinta

Background: Diarrhea is an endemic disease in Indonesia and often cause death. In 2015 there were eighteen times the outbreak of diarrhea spread in eleven provinces, eighteen districts / cities, with the number one patient. 213 people and 30 deaths (CFR 2.47%). According to Surabaya City Health Office, there were 65.447 cases of diarrhea in 2015, in other words there were 23 cases of diarrhea in 1000 population. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea  in RW XIII and RW XIV Kelurahan Ampel, Subdistrict Semampir, City of Surabaya in  2017. Methods: This was observational analytics study with cross sectional design. The population in this research were all the children under five in the area in RW XIII and RW XIV in Kelurahan Ampel. Sampling technique used was  simple random sampling involving 39 respondents. Primary data were collected by interview with questionnaire, Focus Group Discussion (FGD). Data were analyzed statistically using Fisher’s Exact Test. Results: The result of this this study, there was relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea (p=0.000). Conclusion: There was a significant relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea.ABSTRAKLatar Belakang: Diare adalah penyakit endemis di Indonesia dan sering menyebabkan kematian. Pada tahun 2015 terjadi delapan belas kali kejadian luar biasa diare yang  tersebar di sebelas provinsi, delapan belas kabupaten/kota, dengan jumlah penderita satu. 213 orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47%). Menurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada tahun 2015 terdapat 65.447 kasus diare, dengan kata lain terdapat 23 kasus diare pada 1000 penduduk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asi eksklusif dengan diare pada balita di RW XIII dan RW XIV Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir,  Kota Surabaya  2017.Metode: Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh balita yang berada di wilayah di RW XIII dan RW XIV di Kelurahan Ampel. Teknik pengambilan data menggunakan simple random sampling didapatkan 39 responden. Data Primer dikumpulkan dengan wawancara dengan kuesioner, Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan uji statistik Fisher’s Exact.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif  memiliki hubungan dengan kejadian diare (p=0,000).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare.


Sari Pediatri ◽  
2016 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Yenny Purnama ◽  
Eddy Fadlyana ◽  
Nanan Sekarwana

Latar belakang. Peran serta dan penerimaan ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus diperlukan untuk menunjang upaya pencegahan penyakit tersebut.Tujuan. Mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap sikap ibu murid SD kelas I mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus.Metode. Subjek penelitian adalah ibu murid SD kelas I di Kotamadya Bandung, menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Rancangan penelitian kuantitatif berupa survei cross-sectional dimulai bulan November sampai Desember 2007. Sampel diambil secara cluster random sampling. Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh pengetahuan ibu murid SD kelas 1 terhadap sikap imunisasi ulangan difteria-tetanus dengan menggunakan analisis jalur. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh ibu mengenai penyebab, gejala, pengobatan, penularan, dan pencegahan tentang penyakit difteria-tetanus. Sikap adalah respons ibu terhadap penyakit difteria-tetanus mengenai penyebab, gejala, pengobatan, penularan, dan pencegahannya. Rancangan penelitian kualitatif berupa focus group discussion dengan analisis deskriptif, untuk menilai pengetahuan dan sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus yang tidak tergali dengan penelitian kuantitatif. Sampel diambil sebanyak 5-10 orang dari ibu yang telah ikut dalam penelitian kuantitatif.Hasil. Didapatkan 226 ibu dengan rata-rata usia 35 tahun. Hasil analisis jalur, didapatkan pengetahuan secara signifikan dipengaruhi oleh pendidikan ibu dan jumlah anak. Sikap signifikan dipengaruhi oleh pendidikan ibu dan pengetahuan (95%CI: -t<+1,96>t). Hasil analisis jalur didapatkan pengaruh total pendidikan ibu dan pengetahuan terhadap sikap adalah cukup. Pengaruh total pendidikan ibu dan jumlah anak terhadap pengetahuan adalah kurang. Analisis focus group discussion tergambarkan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi lebih bersikap mandiri terhadap pelaksanaan imunisasi ulangan difteria-tetanus.Kesimpulan. Pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus


Author(s):  
Fandy Kurniawan

This study aims to develop and determine the feasibility of the annual program of guidance and counseling in higher education. The method used in this research is Research and Development (R & D) Research and development carried out by adopting the concept of research and development by Borg and Gall. Based on product test using inter-rater agreement models, it is concluded that the product has fulfilled the content validity of 0.76 or can be categorized as valid (good). Furthermore, based on the results of Focus Group Discussion (FGD), it is concluded that the product can be categorized well, but needs to be refined by making improvements given.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ipah Saripah ◽  
Nadia Aulia Nadhiroh ◽  
Pepi Nuroniah ◽  
Rina Nurhudi Ramdhani ◽  
Lucky Angkawidjaja Roring

Pendidikan seksual masih dianggap tabu oleh masyarakat, yang berdampak pada remaja memiliki pengetahuan tentang pendidikan seksual yang kurang. Akibatnya, remaja melakukan pencarian tentang “seks” dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pendidikan seksual remaja berdasarkan hasil survei persepsi pendidikan seksual remaja. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA dan SMK di Bandung. Sampel penelitian diambil menggunakan sampel non-probabilitas dengan teknik random sampling, sehingga didapatkan 618 responden. Pengumpulan data didapatkan dari penyebaran instrumen persepsi pendidikan seksual pada remaja dan Focus Group Discussion (FGD) bersama guru-guru pada sekolah yang dijadikan responden. Analisis pengolahan data dilakukan dengan penentuan kelompok siswa dengan kategori dimulai dengan konversi skor mentah menjadi skor matang dan menggunakan batas ideal yang ditentukan serta berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa remaja SMA dan SMK di kota Bandung telah memiliki persepsi pendidikan seksual pada kategori sehat. Artinya, remaja memiliki persepsi yang positif terhadap pendidikan seksual. Sehingga remaja seyogyanya orang yang dianggap lebih dewasa mampu memberikan pendidikan seksual yang tepat guna memfasilitasi peningkatan dorongan atau hasrat seksual untuk disalurkan pada kegiatan yang lebih positif dalam pengembangan diri remaja.  Pendidikan seksual sehat harus berjalan beriringan dengan pertumbuhan, perkembangan remaja, nilai dan norama yang berlaku di masyarakat atau pendidikan sexsual secara konprehensif.


2015 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Sri Wening ◽  
Enny Zuhni Khayati ◽  
Sri Emy Yuli Suprihatin

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi permasalahan untuk mengembangkan produk dan memasarkan kain batik, 2) mengembangkan produk kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern untuk busana wanita, 3) mengetahui tingkat kemenarikan produk kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern untuk busana wanita, 4) mengembangkan pemasaran produk kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern untuk busana wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (Borg W.R., 1981). Data dikumpulkan melalui observasi partisipasi, Focus Group Discussion (FGD), angket dan wawancara kepada para pengrajin batik Giriloyo Kabupaten Bantul DIY. Data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) para pengrajin kesulitan mengembangkan kreativitas mencipta desain motif, desain produk batik dan pewarnaan untuk produk baru di luar pakem batik tulis dan memasarkan produk batik, sehingga penjualannya tidak sesuai dengan yang diharapkan karena harganya mahal dengan konsumen tertentu; (2) menghasilkan kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern untuk busana wanita melalui pelatihan kepada para pengrajin batik melalui tahapan: membuat buku panduan pelatihan, membuat prototype kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern, pelatihan pengembangan produk, uji coba pembuatan produk kain batik berpola dengan stilasi motif ethno modern untuk busana wanita oleh para pengrajin, dan menguji tingkat kemenarikan produk kain batik kepada pemerhati batik tulis; (3) dari delapan 8 desain motif kain berpola dan busana yang dibuat mendapat penilaian yang baik dari konsumen dan konsumen menyatakan tertarik baik dari segi bahan utama, corak dan warna batik, ukuran dan lokasi motif, tampilan secara keseluruhan dan panjang kain 2,5m dan 3 m; (4) strategi pemasaran dengan bentuk pameran dan fashion show secara berkala lebih meningkatkan animo masyarakat untuk mengenal lebih jauh batik Giriloyo dan memperluas segmen pasar produk kain batik bantulan berpola dengan stilasi motif ethno modern


Author(s):  
Bambang Prayitno

AbstrakTim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sudah memiliki draf roadmap pendidikan karakter. Draf yang sudahdimiliki hendak dikembangkan dalam modul-modul pelatihan pendidikan karakter untuk sekolah-sekolah yangbernaung di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Untuk mewujudkan rencana ini, Tim Litbang Yayasan KoleseSanto Yusup mengajak kerjasama Tim Abdimas Universitas Ma Chung yang sebelumnya sudah ikut mendampingipembuatan draf roadmap pendidikan karakter untuk ikut terlibat di dalam pembuatan modul. Selama enam bulanTim Abdimas Universitas Ma Chung secara intensif melakukan pertemuan secara online bersama Tim LitbangYayasan Kolese Santo Yusup untuk mereview roadmap pendidikan karakter dan menyusun modul-modulpendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Focus Group Discussion dan Workshop.Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Review roadmap pendidikan karakter yang sudahdisusun Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup, 2) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melaluimata pelajaran, 3) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selainpendampingan, Tim Abdimas Universitas Ma Chung juga memberikan bantuan buku Modul Latihan KepemimpinanTingkat Dasar Metode Aksi Refleksi kepada anggota Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sebagai contohuntuk pembuatan sebuah modul. AbstractThe Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation already has a roadmap ofcharacter education. This draft will be developed in order to issue character education training’s modules forschools under Kolese Santo Yusup Foundation. To realize this plan, The Research and Development Division ofKolese Santo Yusup Foundation collaborated with Universitas Ma Chung Community Service Team who hadpreviously accompanied the drafting of a character education’s roadmap to be involved in the module development.During six months collaboration, Universitas Ma Chung Community Service Team intensively held online meetingswith The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation to review the roadmap andcompile the modules. Focus Group Discussion and Workshop were applied as methods during the communityservice activities. The results obtained from this service activity are: 1) Review of the character education roadmaphas been managed by The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation, 2) The design ofthe module for the implementation of character education through subjects, 3) The design of the module for theimplementation of character education through extracurricular activities. Moreover, Ma Chung UniversityCommunity Service Team also provided a book of Basic Level of Leadership Training Modules and ReflectionAction Methods for members of The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation asguidance for making a module.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Marko Ferdian Salim ◽  
M. Syairaji ◽  
Krida Tri Wahyuli ◽  
Nida Nur Aulia Muslim

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan nasional. Salah satu strategi yang tepat untuk menurunkan angka kejadian DBD adalah surveilans DBD. Namun, surveilans DBD selama ini dikerjakan oleh petugas surveilansmasih dikerjakan dengan carasecara manual sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan pelaporan, tidak update-nya data, dan penyajian informasi yang tidak mendukung dalam pengambilan keputusan.Tujuan: Merancang dan mengembangkan sistem informasi surveilans DBD berbasis mobile sebagai sistem peringatan dini outbreak di Kota Yogyakarta.Metode: Research and development ini dilaksanakan di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta pada April-Oktober 2020. Subjek penelitian adalah petugas surveilans puskesmas dan kader. Objek penelitian adalah Sistem Informasi Surveilans DBD. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, Focus Group Discussion, observasi, dan studi dokumentasi.Hasil: Pengguna memerlukan sistem informasi surveilans kasus DBD berbasis mobile yang mengakomodir perekaman data melalui digitalisasi komponen formulir yang digunakan, fitur koordinasi antarpengguna, serta fitur pemetaan kasus. Penelitian ini menghasilkan rancangan proses sistem dalam diagram unified modelling language, rancangan basis data dalam entity relationship diagram serta prototipe tampilan antarmuka sistem.Kesimpulan: Rancangan sistem informasi surveilans berbasis mobile yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan sebaiknya digunakan sebagai blueprint untuk proses konstruksi sistem.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 24-32
Author(s):  
Syahferi Anwar ◽  
Arif Rahman Aceh

Kesiapsiagaan adalah upaya-upaya yang memungkinkan pemerintah, masyarakat dan individu merespon secara cepat situasi bencana secara efektif dan salah satu cara meningkatkannya yaitu melalui focus group discussion. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh sebelum dan sesudah dilakukannya  metode focus group discussion  terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi di SMK Alo’oa Kota Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini seluruh siswa di SMK Negeri 1 Alo’oa sebanyak 200 siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dan XI sebanyak 15 orang. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik probability sampling jenis systematic random sampling. Data Instumen penelitian menggunakan skala kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang di kembangkan oleh LIPI. Data diolah dengan uji Wilcoxon test dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan siswa menghadapi bencana gempa meningkat dengan nilai p value sebesar (0.001) dengan nilai hasil ≤ 0,05., Artinya ada pengaruh metode focus group discussion terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi


2019 ◽  
Vol 19 (3) ◽  
pp. 334-343
Author(s):  
Eka Prihatin ◽  
Imas Diana Aprilia ◽  
Johar Permana ◽  
Liah Siti Syarifah

Sinergitas sekolah dengan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha/ industri menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan life skill dalam mendorong kesempatan yang sama bagi siswa disabilitas di dunia kerja sehingga mereka bisa hidup mandiri di tengah keterbatasan yang dimiliki. Mengingat sumber daya yang dimiliki lembaga pendidikan sangat terbatas, maka sinergitas sekolah dengan berbagai pihak tersebut menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen kerjasama sekolah dalam melaksanakan pendidikan life skill pada siswa disabilitas. Jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) ini menggunakan siklus RD dari Borg Gall. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam kepada Kepala Sekolah Luar Biasa, perusahaan, dan orang tua siswa disabilitas. Validasi model dilakukan melalui Focus Group Discussion dengan melibatkan beberapa Sekolah Luar Biasa dan dunia usaha/industriyang ada di Kabupaten Subang serta pemerintah daerah setempat. Uji coba kelayakan model secara terbatas diberlakukan pada beberapa Sekolah Luar Biasa di Subang di antaranya yaitu SLB Waliwis Putih dan SLB Trituna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sinergitas sekolah dengan pemerintah, dunia kerja dan masyarakat berkaitan dengan keterpaduan kurikulum sekolah dengan pendidikan life skill, pengelolaan pendidikan life skill pada siswa disabilitas, manajemen kerjasama sekolah, serta peran kepala sekolah dalam membangun kerjasama (sekolah) dengan pemerintah, dunia kerja dan masyarakat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sinergitas sekolah, pemerintah, dunia kerja dan masyarakat akan berdampak optimal jika peran kepala sekolah memiliki kompetensi kewirausahaan yang mumpuni sehingga mampu memanfaatkan semua sumber daya yang ada berdasarkan cost benefit analysis yang tepat dalam mengelola pendidikan life skill untuk siswa disabilitas.


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Yanti

Latar belakang pengembangan model pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun antara lain: 1) Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam. Provinsi riau adalah salah satu bagian dari Indonesia yang juga rawan terkena bencana alam. 2) Salah satu bencana alam yang sering terjadi adalah bencana Hydro-meteorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau (2016) menyatakan ribuan rumah di Kabupaten Kampar tergenang banjir akibat meluapnya Sungai Kampar setelah pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang. Bencana hidrometeorologi meliputi aspek cuaca, iklim dan perubahan iklim. yang termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi yaitu banjir, kekeringan, angin. 3) Berdasarkan hasil observasi dan wawacara tim pengembang pada saat studi eksplorasi di PAUD Kabupaten Kampar, ditemukan bahwa banjir sampai ke dalam ruangan belajar anak, Anak Usia dini memang dalam kondisi yang belum siap dalam menghadapi banjir. Sehingga ada anak yang hanyut ketika banjir dan tidak sedikit pula anak yang menderita penyakit kulit atau kudisan. Tujuan dikembangkan model ini adalah untuk 1) menyusun Pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun, 2) menyusun panduan rancangan pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun, 3) menyusun media pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun menggunakan buku cerita dan lembar kerja anak, dan 4) menyusun panduan penggunaan media pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun. Metode yang dipergunakan yang dipergunakan dalam proses pengembangan model ini adalah Research and Development dengan langkah-langkah dan tahapannya. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan antara lain: wawancara, angket, observasi, dan Focus Group Discussion. Sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskripstif kualitatif untuk menjelaskan hasil studi lapangan, FGD, dan ujicoba penyelenggaraan pembelajaran, serta analisis deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan hasil validasi naskah. Hasil validasi naskah Model dan Panduan Pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun  termasuk dalam kategori sangat sesuai. Sedangkan hasil ujicoba penyelenggaraan Pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun dapat dilihat pada pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian, secara keseluruhan dapat disimpulkan tingkat pemahaman peserta didik meningkat setelah mengikuti pembelajaran. Simpulan hasil pengembangan model pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut: 1) tersusunnya naskah model dan panduan yang telah divalidasi, 2) tersusunnya perencanaan pembelajaran manajemen bencana alam banjir untuk anak usia 4-5 tahun , 3) melaksanakan Pembelajaran manajemen bencana alam untuk anak usia 4-5 tahun , dan 4) menilai tingkat percapaian peserta didik mengenai manajemen bencana alam banjir yang mencakup perkembangan fisik motorik, Bahasa, Kognitif, Nilai Agama dan Moral, Sosial emosional dan seni.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document