scholarly journals Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Malnutrisi Akut Berat Melalui Program Home Care

2014 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Fitri Haryanti ◽  
Madarina Julia

Malnutrisi pada balita masih merupakan permasalahan di Indonesia termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan indikator berat badan menurut tinggi badan, 2,6% balita mengalami malnutrisi akut berat. Pada beberapa dekade terakhir, telah terjadi pergeseran paradigma dalam penanganan balita malnutrisi, yang sebelumnya berbasis pendekatan fasilitas kesehatan bergeser menjadi pendekatan berbasis komunitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh program home care terhadap peningkatan status gizi balita malnutrisi pada anak usia 6-60 bulan. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest control group melalui tiga tahap pendampingan yaitu intensif, mandiri, dan penguatan dengan pendekatan asuhan keperawatan. Sampel adalah 56 balita malnutrisi akut di dua wilayah, yaitu 33 balita di Kota Yogyakarta (eksperimen) dan 23 balita di Kabupaten Sleman (kontrol) dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Intervensi home care diberikan selama tiga 3 bulan (Januari sampai Maret 2013). Hasil penelitian menunjukkan setelah program home care, terjadi peningkatan yang signifikan pada status gizi balita (p < 0,05). Pada akhir intervensi, terjadi penurunan kejadian malnutrisi akut berat dari 100% menjadi 56,7% (p < 0,05). Improving Nutritional Status of Children with Severe Acute Malnutrition Through Home Care ProgramChildren undernutrition is still an issue in Indonesia, including in the Special Region of Yogyakarta. Based on weight for height indicator, 2.6% children experience severe acute malnutrition. In the last few decades, there has been a paradigm shift in the management of acute malnutrition from a facility- based to community-centered approach. The purpose of this study was to analyze the effect of home care intervention on the improvement of nutritional status of severe acute malnutrition children aged 6-60 months. This study was designed with quasi-experimental and pretest-posttest control group design, conducted in three phases; intensive, strengthening and independent with nursing approach (January until March 2013). Samples were 56 children with severe and moderate acute malnutrition for both study sites, 33 children in Yogyakarta city (experiment) and 23 children in Sleman district (control), selected using purposive sampling. Home care intervention is given for three months (January until March 2014). Results findings show there were significant increase in nutritional status (p < 0.05) after home care intervention. At end line evaluation, the proportion of severe acute malnutrition in the experimental groups reduced significantly from 100% to 56,7% (p < 0.05).

2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Titih Huriah

<em>Malnutrition is one of the principal causes of child mortality in developing countries including Indonesia. Severe Acute Malnutrition (SAM) is the most serious form of malnutrition affecting children under-five and is associated with many infectious diseases and nutrition intake. In the last few decades, there has been a paradigm shift in the management of acute malnutrition from a facility-based to community-centered approach. The purpose of this study was to evaluate effect of home care intervention in decreasing infectious diseases episode and increasing nutrition intake of severe acute malnutrition children aged 6-60 months. Quasi-experimental with pretest-posttest control group design was carried out for this study. The study was done in two district involving 32 health centers of Yogyakarta province. 56 children with SAM were selected using purposive sampling. The study was performed in three phases, intensive, strengthening and independent phase applying nursing care approach. Data analysis was done by SPSS software. Mean episodes of infectious diseases in the baseline at home care group was 2,64 days and after the intervention the mean was 0,21 days. Nutritional adequacy rate in the baseline only reached 83,65% and after intervention reached 106,23%. During the three months intervention of home care, there were significant decreases in infectious diseases episode and increases nutrition intake with p value 0,0003 and 0,003 respectively</em>


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


10.29406/627 ◽  
2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Nur Fitriani

ABSTRAKHasil belajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Mustaqim 1 Arang Limbung pada mata materi sistem pernapasan manusia masih di bawah KKM (<75) dengan persentase ketuntasan 42,60%. Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa pada materi Sistem Pernapasan Manusia menggunakan metode pembelajaran Pictorial Riddle dengan Modified Free Inqury di kelas VIII di MTs. Al-Mustaqim 1 Arang Limbung. 2) untuk melihat metode yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sistem Pernapasan Manusia kelas VIII MTs. Al-Mustaqim 1 Arang Limbung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Bentuk penelitian menggunakan quasi experimental research dengan rancangan nonquivalent control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas Pictorial Riddle berbeda dengan kelas Modified Free Inqury berdasarkan hasil uji U-Mann Withney diperoleh nilai signifikasi 0,000< 0,05. Keefektifan penggunaan metode dilihat dari hasil perhitungan N-Gain di kelas Pictorial Riddle sebesar 0,75 dan kelas Modified Free Inqury sebesar 0,62. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode Pictorial Riddle dan Modified Free Inqury. Metode pembelajaran Pictorial Riddle merupakan metode yang lebih efektif ditunjukkan dari nilai perhitungan N-Gain sebesar 0,75 dengan kategori tinggi.viKata Kunci : Hasil belajar, materi sistem pernapasan manusia, Modified Free Inqury, Pictorial Riddle.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 49-55 ◽  
Author(s):  
Muhammad Nizarullah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
A. Halim

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa dan peningkatan minat belajarnya melalui pengembangan LKS berbasis masalah pada materi fluida statis. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian research and development (RD). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan definition, design, development, dan dissemination. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi experimental melalui the matching-only pretest-posttest control group design. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas X-MIPA1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan LKS berbasis masalah dan X-MIPA2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest, posttest dan N-gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui ketrampilan berpikir kritis siswa dan angket untuk mengetahui minat siswa. Hasil uji N-gain kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,7 (70%) berada dalam kategori “tinggi”, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,42 (42%) berada dalam kategori “sedang”. Hasil uji homogenitas dan normalitas menunjukkan data berdistribusi homogen dan normal, maka dilakukan uji-t (two independent sample t-test) pada taraf signifikan 0,05 dengan dengan derajat kebebasan 53, diperoleh Thitung Ttabel, jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok. Hal ini menunjukkan peningkatan ketrampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil analisis angket minat siswa menunjukkan bahwa LKS berbasis masalah yang dikembangkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.Kata Kunci:  LKS berbasis Masalah, Berpikir kritis, Minat belajar.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 139-144
Author(s):  
Widiyanti Sarimunadi ◽  
Bunga Tiara Carolin ◽  
Rosmawaty Lubis

ABSTRACT: SEFT THERAPY (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) FOR ANXIETY IN DEALING WITH LABORBackground: If the concern and anxiety of pregnant women is not handled seriously, it will have an impact and influence on physical and psychological aspects, both on the mother and the fetus. Pregnant women who experience anxiety in the face of labor are afraid of being operated on, afraid of spending a lot of money, fear of not being able to care for their babies properly, fear of their baby dying, fear of pain during delivery. One of the techniques for dealing with anxiety is SEFT therapy.Objective: to determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on anxiety in dealing with labor process.Methodology: this research is a quasi-experimental design with pre and post-test with control group design. The sample in this study was 25 trimester III pregnant women. The sampling technique was using purposive sampling technique. The research instrument used the DASS 42 questionnaire. The results of the data normality test were normally distributed so that the data were analyzed using the paired t-test.Results: The results showed that the average score of maternal anxiety before therapy was 13.48 (moderate) while after therapy was 7.88 (normal). The bivariate test results obtained p value 0,000.Conclusions: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) can overcome the anxiety of pregnant women in facing labor.Suggestions: It is hoped that this therapy can be applied in the practice of midwifery to care for pregnant women, especially pregnant women who experience trauma or have anxiety in their pregnancy. Keywords: anxiety, pregnant women, spiritual emotional freedom technique. ABSTRAK Latar Belakang: Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan disebabkan karena ibu takut dioperasi, takut akan mengeluarkan biaya yang banyak, takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik, takut bayinya meninggal, takut kesakitan saat persalinan. Salah satu teknik untuk menghadapi kecemasan adalah denga terapi SEFT.Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan.Metodologi penelitian: Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan rancangan pre and post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal sehingga dianalisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata kecemasan ibu sebelum terapi 13,48 (Sedang) sedangkan sesudah terapi menjadi 7,88 (normal). Hasil uji bivariate didapatkan p value 0,000.Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) mampu mengatasi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.Saran: Diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan dalam praktik kebidanan perawatan ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami trauma atau mempunyai kecemasan dalam kehamilannya. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


2020 ◽  
Vol 4 (Supplement_2) ◽  
pp. 183-183
Author(s):  
Emmanuel Kigbu Francis ◽  
Titilayo Bamidele ◽  
Micheal Enemali

Abstract Objectives Malnutrition is a major public health challenge in developing countries and as such the nutritional status of children serve as an indicator to rate the overall well-being of a society. In this study, we assessed the nutritional status of under-five children attending Dalhatu Araf Specialist Hospital, Lafia, Nigeria. Methods After ethical clearance, 165 under five children were randomly recruited into the study. The socio-demographic and nutritional information of the children and mother were obtained using structured questionnaires. Anthropometric assessment was done on each child and blood samples analyzed using standard biochemical techniques. The data obtained were statistically analyzed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) version 20. Results Out of the 165 children recruited for this study, 51.5% were males. 41.2% of the children showed prevalence of Global Malnutrition, 15.8% and 25.5% indicated moderate acute malnutrition (MAM) and Severe Acute Malnutrition (SAM) respectively. 66.1% of the children had Mid-upper arm circumference (MUAC) measures in the normal range of 12.5–14.6 cm. There is a significant relationship between nutritional knowledge of the mother, socioeconomic status, child feeding practices, and the nutritional status of their children (P &lt; 0.05). The biochemical parameters studied reported that average PCV (33.32 ± 4.49) and total protein (34.53 ± 13.26 g/L) were lower than the normal range, glucose (4.52 ± 0.97 mmol/L) and Calcium (2.14 ± 0.25 mmol/L) were within the normal range and Albumin (64.16 ± 16.87 g/L) was above the normal range. Conclusions This study has successfully revealed the nutritional status of under five years children in Nasarawa State, Nigeria. Our findings have critical implications for intervention initiatives among children in Nigeria. Funding Sources Self funded.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 81-85
Author(s):  
Susi Susanti ◽  
Iis Intan Widiyowati ◽  
Maasje C. Watulingas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini tergolong quasi experimental dengan menggunakan nonequaivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen) dan kelas XI IPA 3 (kelas kontrol). Kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash sedangkan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan berpikir kritis siswa. Data dianalisis menggunakan uji t dengan taraf signifikasi 0,05. Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen (75,34) lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol (71,17) dan terdapat perbedaan antara keduanya. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan


Akademika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 235-247
Author(s):  
Hendri Eka Jaya Putra ◽  
Warsim Warsim ◽  
Peter Titirloloby

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peningkatan kemampuan representasi matematis siswa melalui model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending) dan menganalisis perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran pendekatan saintifik, serta untuk melihat respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe CORE. Metode yang digunakan adalah metode Quasi Experimental Design dengan tipe Non Equivalent Control Group Design, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Al Ihsan Legenda Bekasi tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket dan tes uraian sesuai dengan indikator representasi matematis pada Fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang menggunakan model kooperatif CORE dengan menggunakan metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik, serta respon


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Aan Qonaah ◽  
Heni Pujiastuti ◽  
Abdul Fatah

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran generatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi  matematis siswa berdasarkan kemampuan awal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 6 Pandeglang,  kelas XI yang berjumlah 9 kelas. Dengan teknik purposive sampling diperoleh kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalahThe nonequivalentpretest-postest control group design. Selama penelitian berlangsung kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran generatif sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Analisis data dilakukan terhadap rataan gain ternormalisasi antara dua kelompok sampel. Hasil penelitian ini adalah (1) Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa  yang  diberi  perlakuan model pembelajaran generatif  lebih tinggi  daripada siswa  yang mendapat model pembelajaran ekspositori; (2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis (KAM) terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa; (3) Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan KAM tinggi; (4) Tidak terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan KAM sedang dan rendah. Kata kunci: kemampuan komunikasi matematis, pembelajaran generatif, kemampuan awal matematika   Abstract This study aims to look at the effect of generative learning to improve students' mathematical communication skills based on early mathematic abilities. This type of research is quasi-experimental research. The population in this study were students of SMAN 6 Pandeglang, class XI which numbered 9 classes. The purposive sampling technique was obtained in class XI IPA 4 as the control class and class XI IPA 5 as the experimental class. The research design used was The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. During the research, the experimental group was treated with generative learning models while the control class used the expository learning model. Data analysis was performed on normalized gain average between two sample groups. The results of this study are (1) Increased mathematical communication skills of students who are treated with a generative learning model higher than students who get an expository learning model; (2) There is an interaction between the learning model and early mathematic abilities (EMA) on improving students' mathematical communication skills; (3) There is an increase in mathematical communication skills in students with high EMA; (4) There is no increase in mathematical communication skills in students with moderate and low EMA. Keywords:mathematical communication ability, generative learning, early mahthematics ability


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
A Husnul Haerana ◽  
Ramlawati Ramlawati ◽  
Sitti Rahma Yunus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX SMPN 13 Makassar yang diajar menggunakan media simulasi PhET dan yang menggunakan media gambar, (2) pengaruh media simulasi PhET terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX SMP Negeri 13 Makassar. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas IX SMP Negeri 13 Makassar. Pengambilan sampel melalui teknik Purposive Sampling dan diperoleh kelas IX 1 sebagai kelas eksperimen dan IX 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 30 item soal dengan memberikan pretest dan posttest. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif untuk mengetahui hasil statistik pada skor rata-rata hasil belajar. Hasil analisis deskriptif hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata N-Gain 0,72 berada pada kategori tinggi dan pada kelas kontrol yaitu 0,53 berada pada kategori sedang. Hasil analisis inferensial diperoleh dengan menggunakan uji-t (uji hipotesis) menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa media simulasi PhET berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX SMP Negeri 13 Makassar pada materi listrik dinamis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document