scholarly journals Pengaruh Sosialisasi Diagram Pareto terhadap Pengetahuan dan Minat Perawat dalam Pengelolaan Bahan Habis Pakai

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Urip Pratama ◽  
Nurmaini Nurmaini ◽  
Roymond Halomoan Simamora

Latar Belakang: Diagram Pareto merupakan salah satu alat ukur mutu untuk menganalisis pengelolaan bahan habis pakai sehingga menjadi hal penting bagi rumah sakit. Hal ini dipengaruhi juga dengan pengetahuan dan minat perawat yang rendah, bukan hanya karena fasilitas yang tidak memadai tetapi karena pengaruh minimnya informasi tentang pentingnya pengelolaan bahan habis pakai tersebut.Tujuan: Mengetahui pengaruh sosialisasi diagram Pareto terhadap pengetahuan dan minat perawat dalam pengelolaan bahan habis pakai.Metode: Metode eksperimen semu dengan pre-posttest dengan kelompok kontrol. Sampel penelitian 100 perawat pelaksana di Rumah Sakit Daerah Provinsi Aceh, yang dibagi menjadi kelompok intervensi (n=50) dan kelompok kontrol (n=50), dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengetahuan perawat diukur menggunakan lembar observasi dan kuesioner penggunaan diagram Pareto, Microsoft Excel Format 2 Axis dan klasifikasi bahan habis pakai, sedangkan minat perawat diukur dengan menggunakan lembar observasi, kemudian data diuji dengan Correlation Pearson Test.Hasil: Setelah intervensi, peningkatan pengetahuan perawat dari kategori sedang (n=12, 24.0%) menjadi tinggi (n=25, 50.0%) dan peningkatan minat perawat dari kategori sedang (n=13, 26.0%) menjadi tinggi (n=27, 54.0%). Kesimpulan: Sosialisasi diagram Pareto berpengaruh meningkatkan pengetahuan p-value=0.027  (p<0.05) dan minat perawat p-value=0.030 (p<0.05) dalam pengelolaan bahan habis pakai di rumah sakit. 

2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Yunita Mansyah Lestari ◽  
Suzy Yusna Dewi ◽  
Aulia Chairani

ABSTRAK   Alexithymia ditandai dengan ketidakmampuan dalam mengenali dan mengekpresikan emosi serta pemikiran yang berorientasi eksternal sehingga mereka memiliki hubungan interpersonal yang buruk. Remaja dengan alexithymia cenderung menjadi kecanduan media sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Alexithymia terhadap kecanduan media sosial pada remaja di Jakarta Selatan. Subjek penelitian adalah remaja yang berusia 13-19 tahun dan tinggal di Jakarta selatan. Pengambilan data menggunakan metode consecutive sampling dan snowball sampling dengan menyebar kuesioner menggunakan link googleform. Jumlah subjek penelitian sebanyak 207 orang (41 = laki-laki, 166 = perempuan). Skala yang digunakan adalah Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) dan Social Media Disorder (SMD). Analisa data menggunakan metode chi-square pada SPSS 25. Hasil penelitian didapatkan 85 orang mengalami alexithymia, 88 mengalami kecanduan dan 62 orang mengalami alexithymia dan kecanduan media sosial. p-value didapatkan 0,000. Hal ini berarti terdapat hubungan antara Alexithymia dengan Kecanduan Media Sosial pada remaja di Jakarta Selatan. Kata Kunci :Alexithymia, Kecanduan Media Sosial, Remaja     ABSTRACT   Alexithymia is characterized by an inability to recognize and express emotions and have external oriented thoughts so that they have poor interpersonal relationships. Teenagers with alexithymial tend to become addicted to social media. This study aims to determine the relationship between Alexithymia towards social media addiction in adolescents in South Jakarta. The research subjects were adolescents aged 13-19 years and lived in south Jakarta. Retrieval of the data was using consecutive sampling and snowball sampling method by distributing questionnaires using the googleform link. The number of research subjects was 207 people (41 = men, 166 = women). The scale was used is the Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) and Social Media Disorder (SMD). Data analysis using the chi-square method in SPSS 25. The results showed that 85 people had alexithymia, 88 were addicted and 62 people had alexithymia and were addicted to social media. p-value obtained is 0,000. This means that there is a relationship between Alexithymia and Social Media Addiction in adolescents in South Jakarta. Keyword : Adolescents, Alexithymia, Social Media Addiction


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 152
Author(s):  
Adi Antoni ◽  
Yanna Wari Harahap

Abstrak   Latar belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik dan menjadi masalah global. Salah satu komplikasi yang ditimbulkan dari DM adalah luka kaki diabetic. Langkah awal dalam perawatan luka kaki diabetic adalah mencuci luka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan dari rebusan daun jambu biji sebagai cairan pencuci luka terhadap tingkat malodor pada luka kaki diabetic. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experiment dengan rancangan one group pretests-posttest only. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 16 orang. Kriteria sampel yang digunakan adalah klien luka kaki diabetic, tingkat malodor 1-10 dengan NRS. Alat ukur yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji paired t test. Hasil: tingkat malodor sebelum intervensi pencucuan luka menggunakan rebusan daun jambu biji rata-rata sebesar 4.40 dan sesudah intervensi sebesart 2.44 dengan p value < 0.001. Selisih tingkat malodor antara sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1.96. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun jambu dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka dalam mengatasi tingkat malodor pada luka kaki diabetik. Kesimpulan : daun jambu biji dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka pada luka kaki diabetic. Perawat diharapkan dapat memanfaatkan daun jambu biji sebagai salah satu alternatif dalam pencucian luka kronik khususnya luka kaki diabetik.   Kata kunci: Daun Jambu Biji, Tingkat Malodor, Luka Kaki Diabetik   Abstract   Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease and a global problem. One of the complications that arise from DM is diabetic foot ulcer. The first step in treating diabetic foot ulcer is washing the wound. The purpose of this study was to determine the effectiveness of guava leaf decoction as a washing fluid for malodor levels in diabetic foot ulcer. Method: The research design used was quasy experiment with one group pretests-posttest only design. The sampling technique used was consecutive sampling with a sample of 16 people. Sample criteria used were diabetic foot ulcer clients, malodor level 1-10 with NRS. The measuring instrument used is the Numeric Rating Scale (NRS). Analysis of the data used in this study used paired t test. Results: the level of malodor before intervening in wound washing using guava leaf decoctions on average was 4.40 and after the intervention was 2.44 with p value <0.001. The difference in the level of malodor between before and after the intervention was 1.96. The results of this study indicate that guava leaves can be used as a washing fluid in dealing with malodor levels in diabetic foot ulcer. Conclusion: Guava leaves can be used as a washing fluid for diabetic foot wounds. Nurses are expected to be able to use guava leaves as an alternative in washing chronic wounds, especially diabetic foot injuries.   Key words: Guava Leaf, Malodor Level, Diabetic foot ulcer.


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 200
Author(s):  
Puji Santoso ◽  
Rudy Setiawan

One of the tasks in the field of marketing finance is to analyze customer data to find out which customers have the potential to do credit again. The method used to analyze customer data is by classifying all customers who have completed their credit installments into marketing targets, so this method causes high operational marketing costs. Therefore this research was conducted to help solve the above problems by designing a data mining application that serves to predict the criteria of credit customers with the potential to lend (credit) to Mega Auto Finance. The Mega Auto finance Fund Section located in Kotim Regency is a place chosen by researchers as a case study, assuming the Mega Auto finance Fund Section has experienced the same problems as described above. Data mining techniques that are applied to the application built is a classification while the classification method used is the Decision Tree (decision tree). While the algorithm used as a decision tree forming algorithm is the C4.5 Algorithm. The data processed in this study is the installment data of Mega Auto finance loan customers in July 2018 in Microsoft Excel format. The results of this study are an application that can facilitate the Mega Auto finance Funds Section in obtaining credit marketing targets in the future


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 402
Author(s):  
Iskim Luthfa ◽  
Nurul Fadhilah

<p><em>People with diabetes mellitus are at risk of developing complications, so that it affects the quality of life. These complications can be minimized through self-care management. This study aims to determine the relationship between self management with the quality of life for people with diabetes mellitus. This research is a kind of quantitative research with correlation study. This research used cross sectional design. The sampling technique uses non probability with estimation consecutive sampling. The number of respondents in this research are 118 respondents. Instrument for measuring self management used diabetes self management questionnaire (DSMQ), and instruments to measure quality of life used quality of life WHOQOL-BREEF. The data obtained were processed statistically by using spearman rank test formula and p value of 0,000 There is a significant relationship of self management with the quality of life of people with diabetes mellitus.</em></p><p> </p><p><em>Penderita </em><em>Diabetes mellitus </em><em>beresiko mengalami komplikasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Komplikasi tersebut dapat diminimalkan melalui manajemen perawatan diri (self management). Penelitian ini bert</em><em>ujuan </em><em>untuk</em><em> menganalisis hubungan self management dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus. </em><em>Jenis p</em><em>enelitian ini </em><em>adalah</em><em> deskriptif korelasi</em><em> dengan desain cross sectional</em><em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability </em><em>sampling </em><em>dengan pendeka</em><em>t</em><em>an consecutive sampling</em><em>.</em><em> </em><em>J</em><em>umlah </em><em>sampel sebanyak</em><em> </em><em>118 responden.</em><em> </em><em>Instrumen </em><em>penelitian </em><em>untuk mengukur self management </em><em>menggunakan</em><em> </em><em>diabetes self management questionnaire</em><em> (DSMQ), </em><em>dan instrumen untuk mengukur kualitas hidup menggunakan </em><em>quality of life </em><em>WHOQOL-BREEF.</em><em> Analisis data menggunakan spearman rank dan didapatkan hasil nilai </em><em>p value 0,000</em><em> dan r 0,394.Terdapat </em><em>hubungan </em><em>antara </em><em>self management</em><em> dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus</em><em> dengan arah korelasi positif.</em></p>


2021 ◽  
pp. 263183182198992
Author(s):  
Mohmad Iqbal

Background: A human body keeps changing physiologically, biologically, and psychologically from birth to death. There is always a change in all human faculties. But adolescence is a phase earmarked where a human body experiences drastic changes among all these faculties. And any such bodily change carrying baggage of shame, insecurity, stigma, and concealment demands on-time awareness and intervention. Aim: The aim of the study is to understand the knowledge and level of awareness regarding sexual and reproductive health among the school-going adolescents of Kashmir Valley where majority of the population belongs to Muslim conservative culture. Methodology: Due to COVID-19 lockdown, the inability of access to schools and children gave the researcher the opportunity to utilize the alternate places and a total of 550 students from classes 8, 9, and 10 were selected for the purpose. The permission was sought from the respective teachers and then the parents. The sample was a combination of boys and girls, students from both private and government-run schools. The researcher collected the data and it was tabulated systematically and analyzed using Microsoft Excel. P value was evaluated by using an application “P Value: A Statistical Tool” from Play Store. Results and Conclusion: The results depicted that higher the level of class, more the knowledge they had about the matter. Girls had a little knowledge about sexual and reproductive health than boys. This study felt a dire need of educating both parents and adolescent boys and girls regarding sexual health. The shame does not lie in educating the children but in the mishaps that may result due to unawareness about the same.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Elmi Nuryati

Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu itu ternyata berbahaya bagi kesehatan seperti layaknya polutan dari pembakaran mineral dan mesin kendaraan bermotor. Polutan dari  kayu bakar dalam industry pembakaran genteng dapat menjadi salah satu penyebab infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan kayu bakar dalam industry pembekaran genteng dengan kejadian ISPA pada daerah home industri  Desa Pandansari Selatan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun 2017. Jenis penelitian adalah analitik komparatif dengan desain crosectional. Populasi dalam penelitian ini semua warga desa Pandansari Selatan kecamatan sukoharjo dengan jumlah sampel 80 responden. Teknik sampling yang digunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan menggunaka uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan kayu bakar dalam industry pembakaran genteng dengan kejadian ispa dengan p value >  0,05, nilai OR 2,206. Hal tersebut menunjukkan bahwa kayu bakar yang menghasilkan asap sangat berbahaya dan berperan besar dalam menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut. 


2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Arnika Dwi Asti ◽  
Shynta Novariananda ◽  
Tri Sumarsih

Prevalensi stroke meningkat setiap tahunnya. Pasien stroke mengalami kelumpuhan anggota tubuh yang menyebabkan perubahan dan penurunan fungsi kehidupan fisik dan psikologis. Kondisi ini membuat pasien stroke membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, salah satu anggota keluarga sebagai unit terdekat pasien akan berperan sebagai caregiver yang membantu memenuhi kebutuhan pasien stroke. Caregiver sendiri juga memiliki orientasi pemenuhan kebutuhan, perawatan dan pikiran untuk diri sendiri. Pengabaian pemenuhan kebutuhan ini dapat mengakibatkan stres fisik dan mental pada caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban caregiver dengan stres keluarga pada pasien stroke. Ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sejumlah 122 orang caregiver utama diambil sebagai responden penelitian dengan tehnik consecutive sampling. Data dianalisa menggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berada pada rentang beban sedang sebanyak 63 orang (51,64 %) dan tingkat stres sedang sebanyak 60 orang (49,18%). Uji korelasi chi-square menunjukkan nilai p value 0,035 < 0,05 sehingga dinyatakan terdapat hubungan antara beban caregiver dengan tingkat stres keluarga pada pasien stroke. Semakin tinggi beban caregiver maka tingkat stres yang dirasakan juga semakin tinggi. Penting bagi perawat jiwa untuk mengetahui mengenai beban caregiver dan stres yang dirasakan sehingga dapat membantu melalui program manajemen stres bagi caregiver pasien stroke.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Muhamad Alfian Adyatma ◽  
Murtaqib Murtaqib ◽  
Baskoro Setioputro

Stress becomes one of the factors causing hypertension. The correlation of stress and hypertension occurs through sympathetic nerve activities, which can gradually increase blood pressure. Spirituality is one of coping to deal with stress. Someone who has a high spiritual level is believed that his belief and relationship with God are better. This study analyzed the correlation between spirituality and stress in hypertension patients at the Cardiology unit of dr. H. Koesnadi Hospital-Bondowoso. The variables were Spirituality and Stress. The research design was observational analytic with a cross-sectional approach with 84 respondents obtained using consecutive sampling technique. The data collection was carried out by giving the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire on August 14th-28th 2018. The results of analysis using the Spearman correlation test were p value = 0.001 and r = -0,429 (p <0, 05), indicated a significant correlation between spirituality and stress in hypertension patients. A person who has good spirituality can control his chronic disease and help him to manage his conditions patiently, calmly and can determine his life goals. Suggestions for nurses are to be able to provide motivation to patients to accept the disease and improve adherence to the treatment.      


Sebatik ◽  
2022 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
Author(s):  
Yuldensia Avelina ◽  
Wilhelmus Nong Baba ◽  
Yosefina Dhale Pora

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang terjadi secara alamiah. Tingginya stresor dan peristiwa kehidupan yang  tidak menyenangkan dapat menimbulkan masalah psikologis, salah satu diantaranya adalah depresi. Depresi pada lansia lebih tinggi terjadi pada lansia yang hidup di panti jompo dibandingkan dengan lansia yang hidup di komunitas dan masih rendahnya intervensi psikologis untuk mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi pada lansia di Seksi Kesejahteraan Penyantunan Sosial Lanjut Usia Padu Wau Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pre post test. Jumlah sampel sebanyak 36 orang, dengan menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pendek Geriatric Depression Scale (GDS) dengan 15 pertanyaan dalam versi Indonesia untuk mengukur depresi pada lansia. Intervensi terapi life review diberikan sebanyak 4 sesi yakni pengalaman masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa dan masa lansia.  Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi lansia dibuktikan dengan nilai p value (0.000) < α (0.05). Terapi life review berhasil dalam menurunkan depresi pada lansia.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 167-175
Author(s):  
Friska Ernita Sitorus

Kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja sebagai alat untuk mengevaluasi organisasi. Dalam rangka peningkatan manajemen di tingkat Puskesmas, maka unsur-unsur manajemen yang terdiri atas perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, pengendalian dan penilaian telah dikernbangkan. Penerapan fungsi-fungsi manajemen sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai puskesmas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan manajemen dengan kinerja petugas kesehatan. Penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan sebanyak 150 orang dengan jumlah sampel 88 orang. Sampel diambil dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini dianalisis uji chi-square dan Regresi Logistik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa perencanaan, (p-value 0,02), pelaksanaan dan pengendalian (p-value 0,01), pengawasan dan pertagnggungjawaban (p-value 0,00) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas kesehatan. Berdasarkan analisis multivariate didapatkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja petugas kesehatan adalah Pengawasan dan Pertanggungjawaban dimana p-value 0.03 dan nilai Exp (B) 5,885 dimana Pengawasan dan Pertanggungjawaban yang dilakukan dengan baik mempunyai peluang 5.885 kali petugas kesehatan melakukan kinerja yang baik dibandingkan dengan Pengawasan dan Pertanggungjawaban yang cukup. perencanaan, (p-value 0,02), pelaksanaan dan pengendalian (p-value 0,01), pengawasan dan pertagnggungjawaban (p-value 0,00) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document