scholarly journals Hubungan Pemberian Jenis Makanan Pendamping ASI dengan Perkembangan Bayi Umur 9-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang

2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
Author(s):  
Yulia Fitriani ◽  
Firdawati Firdawati ◽  
Gustina Lubis

AbstrakBayi berumur enam bulan ke atas sudah bisa diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Puskesmas Lubuk Begalung merupakan puskesmas yang terbanyak dilakukan pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang bayi (95,3 %). Tujuan: Menentukan hubungan jenis MP-ASI dan faktor lain yang mempengaruhi perkembangan bayi umur 9-12 bulan. Metode: Ini adalah studi mixed method yaitu tahap awal pengumpulan data dan analisis menggunakan metode kuantitatif, dilanjutkan metode kualitatif. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang pada bulan Agustus sampai Maret 2019. Sampel penelitian kuantitatif adalah bayi umur 9-12 bulan sebanyak 100 orang dengan teknik consecutive sampling dan sampel kualitatif sebanyak 9 orang diambil dengan purposive sampling. Pengumpulan data kuantitatif dengan mewawancara ibu bayi menggunakan food recall setelah itu melakukan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) untuk melihat perkembangan bayi. Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi. Hasil: Terdapat 19 % bayi mengalami perkembangan meragukan dan 37 % bayi diberi jenis makanan pendamping ASI lokal. Dari 37 orang bayi yang diberi MP-ASI lokal didapatkan kecukupan energi MP- ASI sesuai 51,4 % dan kecukupan protein MP-ASI sesuai 83,8 %. Simpulan: Terdapat hubungan yang significant antara kecukupan energi dan protein MP-ASI lokal dengan perkembangan sedangkan faktor lain yang mempengaruhi perkembangan adalah genetik/keturunan, ekonomi dan lingkungan. 

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Evi Nugrahini ◽  
Jusuf Effendi ◽  
Dewi Herawati ◽  
Ponpon Idjradinata ◽  
Endang Sutedja ◽  
...  

Masalah gizi yang paling umum dialami oleh ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK). Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) diadakan untuk mengatasi masalah KEK, faktanya belum memberikan hasil sesuai harapan. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan asupan energi dan protein setelah program PMT-P terhadap keberhasilan perbaikan status gizi ibu hamil. Rancangan penelitian adalah mixed method dengan strategi triangulasi konkuren. Teknik pengambilan sampel penelitian kuantitatif adalah consecutive sampling, dengan responden 47 ibu hamil KEK. Partisipan penelitian kualitatif diambil secara purposive sampling. Analisis data kuantitatif diolah dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program PMT-P pada ibu hamil KEK hanya mampu memperbaiki status gizi menjadi normal sebesar 13%. Asupan energi dan protein ibu hamil KEK setelah program PMT-P mampu mengubah status gizi menjadi normal sebesar 20%. Tidak terdapat perbedaan asupan energi dan protein setelah program PMT-P terhadap status gizi ibu hamil KEK dan normal (p>0,05). Penyebab ibu hamil KEK tidak mengalami perubahan status gizi setelah program PMT-P adalah pola makan, konsumsi makanan, status ekonomi, status kesehatan dan faktor internal yang meliputi pekerjaan dan pengetahuan.Simpulan penelitian ini adalah program PMT-P belum memberikan hasil sesuai harapan, ditandai dengan sedikitnya jumlah ibu hamil KEK yang mengalami perubahan status gizi menjadi normal. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perbaikan status gizi ibu hamil KEK seperti pola makan, konsumsi makanan, status ekonomi, status kesehatan dan faktor internal yang meliputi pekerjaan dan pengetahuan. Hal yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan gizi seimbang ibu hamil melalui penyuluhan.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Hetty Gustina Simamora

Pola makan yang salah dapat menyebabkan terjadinya obesitas pada anak. Anak yang obesitas berisiko menjadi obesitas di masa dewasa dan berisiko untuk terkena diabetes, hipertensi, dyslipidemia, obtructive sleeep apnea, dan osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi adalah seluruh anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Sampel sebanyak 100 orang dimana 50 orang dari SD Sutomo 2 dan 50 orang dari SD Antonius. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan proporsional random sampling. Data pola makan diperoleh dari formulir food frequency (FFQ) dan food recall 2x24jam dan untuk data IMT/U diperoleh dari pengukuran BB dan TB. Perbedaan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) anak etnis cina di SD Sutomo 2 dan anak etnis batak toba di SD Antonius dianalisis menggunakan uji t-independent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pola makan berdasarkan konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata konsumsi energi, karbohidrat, protein dan lemak pada anak SD Sutomo 2 dikategori kelebihan dan SD Antonius dikategori normal. Ada perbedaan berdasarkan IMT/U pada anak SD Sutomo 2 dan SD Antonius. Rata-rata IMT/U di SD Sutomo 2 dikategori obesitas dan rata-rata IMT/U di SD Antonius dikategori tidak obesitas. Dan dari penelitian ditemukan hubungan pola makan dengan status gizi ditinjau dari konsumsi karbohidrat dengan nilai p value = 0,018. Disarankan kepada orang tua khususnya ibu agar selalu menyiapkan makanan yang bervariasi seperti sayuran, lauk pauk dan buah-buahan sehingga anak terbiasa mengkonsumsi sayuran, lauk pauk dan buah-buahan yang bervariasi dan kebutuhan gizi anak juga dapat terpenuhi dan membiasakan anak utuk membawa bekal makanan yang dipilih dan disiapkan sendiri oleh orang tua.


2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 131-137
Author(s):  
Chantika Lady ◽  
Fillah Fithra Dieny ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.


Author(s):  
Dinar Mutiara ◽  
Andri Andrian Rusman ◽  
Rizky Sukma Ruhimat

Stunting adalah suatu keadaan tinggi badan menurut umur (TB/U) seseorang yang tidak sesuai dengan umur dan merupakan indikator dari malnutrisi pada anak usia dini. Seseorang dikatakan stunting bila z-score indeks TB/U atau PB/U-nya kurang dari (-2) standar deviasi berdasarkan World Health Organization-Multicentre Growth Reference Study (WHO-MGRS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stunting dengan karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan BBLR), asupan zat gizi (asupan zat besi dan protein), dan anemia pada anak batita di wilayah Puskesmas Cibeber. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik secara potong lintang. Pengumpulan sampel diambil dengan cara non-probability sampling, yaitu menggunakan metode consecutive sampling pada bulan Januari - Februari 2021 dan diperoleh 32 sampel. Instrumen yang digunakan berupa alat ukur tinggi badan, hemoglobinometer, dan lembar food recall 2 x 24 jam. Hasil uji statistik kai kuadrat didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara asupan zat gizi dengan kejadian stunting pada batita, yaitu asupan protein dengan nilai p= 0,012 dan asupan zat besi dengan nilai p=0,028. Tidak terdapat hubungan yang signifikan pada jenis kelamin dengan nilai p= 0,476, BBLR dengan nilai p= 0,365, dan anemia dengan nilai p= 0,288 dengan kejadian stunting pada anak batita. Kesimpulan pada penelitian ini setelah dilakukan uji bivariat adalah faktor asupan zat gizi yang berupa asupan zat besi dan protein memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada anak batita. Pemenuhan kebutuhan gizi batita sangat dibutuhkan untuk mencegah stunting sehingga proses perkembangan anak batita dapat berjalan sesuai dengan tahapannya.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
M Samsul Haidir

AbstractZakat is a means of worship that must be fulfilled by Muslims, where it involves a servant's horizontal relationship with God. The realization of the collection of zakat and infaq by BAZNAS in Yogyakarta in 2016 reached 4.38 billion rupiah. As for the purpose of this study is to evaluate the performance of the government and society in managing zakat, the performance of zakat institutions, and the influence of zakat on the welfare of those who have the right to receive zakat in Yogyakarta. This research was conducted using survey methods through interviews using questionnaires. Samples were selected using purposive sampling technique. The analysis was carried out using the National Zakat Index using the Mixed Method. The results showed that the performance of zakat management in Yogyakarta was quite good with an index value of 0.4878. 


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 30-40
Author(s):  
Muhammad Rifai

Industri pariwisata adalah sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) posisi potensi industri pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), (2) promosi pemasaran potensi industri pariwisata terkait dengan peningkatan PAD (3) hubungan antara promosi pemasaran dengan peningkatan PAD oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Boalemo. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method. Teknik pemilihan informan dan responden dilakukan secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan kuesioner. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan uji korelasi  product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) posisi  potensi industri pariwisata Kabupaten Boalemo terdiri dari : Kelompok industri yang berkontribusi secara langsung terhadap PAD,  Kelompok industri yang belum berkontribusi terhadap PAD yaitu makanan dan minuman khas Boalemo serta home industry ; (2) pemerintah Kabupaten Boalemo masih memusatkan aktivitas promosinya pada wilayah public relations ; (3) Adanya kesadaran yang dimiliki masyarakat Kabupaten Boalemo mengenai pentingnya promosi potensi industri pariwisata menujukkan hubungan yang positif dan signifikan. Namun hubungan tersebut masih berada dalam kategori “sedang” yang menunjukkan upaya promosi potensi industri pariwisata masih kurang efektif dalam proses komunikasinya.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Dewi Marhaeni Diah ◽  
Anggun Rafisa ◽  
Ahmad Yani

Prevalensi malnutrisi di rumah sakit masih sangat tinggi, diduga pelayanan gizi menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian bertujuan untuk melakukan asesmen pelayanan gizi rumah sakit dengan pendekatan HTA. Desain penelitian studi kasus dengan pendekatan mixed method concurrent embedded. Pemilihan sampel kualitatif secara purposive sampling, sedang kuantitatif dengan total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2014 di RS vertikal (Situs 1) dan RS skunder swasta  (Situs 2). Analisis data kuantitatif dilakukan secara deskriptif sedang kualitatif secara content analysis. Peran manajer pada kedua situs cukup baik, hal ini dapat dilihat dari dibentuknya tim terapi gizi rumah sakit dan peningkatan kualitas SDM. Teknologi pelayanan gizi pada kedua situs belum  memenuhi standar Kemenkes. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan makanan pada Situs 1 belum baik sedang pada situs 2 sudah baik. Asupan nutrisi pasien Situs 1 lebih rendah dibanding kebutuhan pasien, sedang pada Situs 2 lebih tinggi dari pada kebutuhan.  Kerugian ekonomi akibat sisa makanan pada Situs 1 lebih tinggi dibanding Situs 2. Pelayanan gizi rumah sakit belum berjalan optimal,  kerugian ekonomi akibat sisa makanan pasien masih tinggi. Rumah sakit diharapkan membuat kebijakan operasional pelayanan gizi rumah sakit agar pasien mendapat pelayan yang  lebih adekuat.Kata Kunci: pelayanan gizi, pendekatan HTA, rumah sakit.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 55-58
Author(s):  
Maesarah Maesarah ◽  
Lisa Djafar ◽  
Deysi Adam

Obesitas merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pola makan dengan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan di 2 sekolah dasar di Kabupate Gorontalo. Desain penelitian menggunakan desain descriptive. Sampel salam penelitian adalah siswa sekolah dasar kelas 4,5,&6 (n= 238) siswa yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan metode wawancara menggunakan kuisioner terstruktur dan Formulir Recall 24 jam. Keseluruhan sampel yang bersedia  menjadi sampel menandatangani informed Concent disertakan dalam penelitian.Analisis data menggunakan SPSS 22 serta analisis asupan makanan menggunakan Nutrisurvey. Berdasarkan hasil penelitian 53,8% anak memiliki kebiasaan mengkonsumsi Junk Food  sering ( ≥3 kali/ minggu). Dan hasil analisis asupan makanan yang diperoleh melalui food Recall 24 jam  rata-rata anak dengan asupan Karbohidrat ≥80% AKG, asupan Protein ≤ 80% AKG, dan Asupan Lemak ≥80% AKG. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu konsumsi junk food pada anak sangat sering  yaitu ≥ 3 kali / minggu dan rata-rata asupan karbohidrat dan lemak ≥80% AKG dan asupan Protein rendah ≤ 80%


Proyeksi ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Dewi Puspita Sari

Latar belakang dari penelitian ini yaitu kurangnya kesadaran individu terhadap kepatuhan terhadap pemutusan mata rantai covid-19 dapat mengakibatkan mengalami kenaikan jumlah pasien yang terpapar. Jika penanganan tidak maksimal dan masyarakat belum sepenuhnya mematuhi anjuran keras untuk stay at home (WFH) dan menjaga jarak sosial (social distancing), virus corona akan terus meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara illness representation dengan kepatuhan mengikuti anjuran pemerintah dalam rangka memutus rantai pandemi covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dimana peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif untuk mengukur responden. Responden dalam penelitian ini sebanyak 244 responden, yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ada dua skala yang digunakan untuk mengukur penelitian ini yaitu, skala kepatuhan dan skala IPQ-R. Teknik analisa data yang dipakai adalah teknik korelasi� purposive sampling dan observasi serta depth interview dengan pendekatan fenomenologis. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif signifikan antara nilai r = 0,260 dan p<0,01, yang berarti bahwa adanya hubungan positif signifikan antara illness representation dengan kepatuhan� mengikuti anjuran pemerintah dalam rangka memutus mata rantai coronavirus disease 2019 (covid-19). Penelitian ini memiliki implikasi teoritis adalah sebagai pengembangan pengetahuan psikologis mengenai virus covid-19 dan pengembangan factor-faktor yang lain memengaruhi illness representation dan kepatuhan mengikuti anjuran pemerintah. Selain implikasi teoritis, implikasi praktis dalam penelitian ini adalah membantu mengedukasi masyarakat agar lebih mematuhi anjuran dari pemerintah terkait pemutusan mata rantai pandemic Covid-19.�


Author(s):  
Miratul Hayati ◽  
Raihana Fibri Rahimia

The purpose of this study is to explain the use of YouTube channel Cocomelon as a medium for mastery of vocabulary for children aged 4-6 years in Karang Tengah village. This study uses a mixed method, the type of Explanatory Design. The subjects in this study were children aged 4-6 years who live in Karang Tengah Village, Tangerang and their parents who accompany their children to watch YouTube Cocomelon. The sampling technique was nonprobabillity sampling, using purposive sampling type. Collecting data using interview instruments, documentation and non-test instruments. Data analysis used Miles and Huberman's model and descriptive statistics. Based on the results of a questionnaire calculation related to the use of the Cocomelon YouTube Channel as a medium for introducing English vocabulary for children aged 4-6 years in Karang Tengah District, Tangerang, they are included in the "Developing according to expectations" category. This can be seen from the results of the research which states that the average value of children's vocabulary recognition, namely 87.7%, is in the very good category.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document