scholarly journals PENGARUH LATIHAN YOGA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA WANITA DEWASA AWAL

2019 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 131-137
Author(s):  
Chantika Lady ◽  
Fillah Fithra Dieny ◽  
Enny Probosari

Latar Belakang : Lebih dari 90% penderita diabetes mellitus berstatus gizi obesitas. Olahraga yang tepat dilakukan dan direkomendasikan oleh American Diabetes Association dalam mengontrol kadar glukosa darah dan profil lipid adalah olahraga dengan intensitas sedang, seperti yoga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan yoga terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) pada wanita dengan kelebihan berat badan. Metode: Penelitian quasi experiment dengan rancangan pre-post test with control group design sebanyak 22 subjek dan dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling, dibagi menjadi 2 kelompok dengan metode simple randomization. Subjek penelitian adalah 22 wanita usia 19-25 tahun yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan mendapat latihan yoga 60 menit sebanyak 10 kali selama 20 hari dan edukasi gizi, dan kelompok kontrol hanya mendapatkan edukasi gizi. Data glukosa darah puasa diukur  2 kali yaitu sebelum dan sesudah penelitian dengan alat spektofotometri dengan metode Glucocard TM Test Strip; sedangkan data asupan makanan diambil sebanyak 5 kali selama intervensi berlangsung dengan menggunakan metode Food Recall. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, Uji Mann Whitney, dan regresi linier untuk variable perancu selama intervensi. Hasil :  Terdapat penurunan nilai Glukosa Darah Puasa yang bermakna (p = 0,01) pada kelompok perlakuan dengan nilai GDP dari 113,64 mg/dl ± 55,24 menjadi 102 mg/dl ± 52,69. Pada kelompok kontrol ada penurunan GDP namun tidak bermakna (p = 0,18) yaitu 117,73 mg/dl ± 60,32 menjadi 110,73 mg/dl ± 65,47. Berdasarkan selisih penurunan GDP antara kelompok perlakuan lebih besar (11,63 mg/dl ± 11,77) dibanding kelompok kontrol (7,00 mg/dl ± 17,07).Namun selisih GDP pada kedua kelompok setelah intervensi latihan yoga tidak bermakna (p = 0,18). Kesimpulan : Latihan yoga selama 10 kali pada wanita obesitas tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa.

2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 262-276
Author(s):  
Della Ayuning Priastiti ◽  
Niken Puruhita

Latar Belakang: Dislipidemia sebagai faktor utama terbentuknya aterosklerosis dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit sirkulasi darah. Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam plasma. Tempe mengandung  protein yang berpengaruh terhadap penurunan kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian tempe kedelai hitam dan tempe kedelai kuning terhadap kolesterol LDL pada penderita dislipidemia.Metode : Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan  pre test - post test with control group design. Subjek penelitian adalah wanita menopause yang berdomisili di kawasan Puskesmas wilayah Kabupaten Cirebon yang diambil secara consecutive sampling, besar sampel adalah 34 orang yang dibagi secara acak dalam tiga kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi tempe, kelompok perlakuan 1 diberikan tempe kedelai hitam dan kelompok perlakuan 2 diberikan tempe kedelai kuning selama 14 hari. Selama intervensi, asupan makan ketiga kelompok diperoleh dengan metode food record dan food recall. Kadar kolesterol LDL diukur sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test, Wilcoxon, Kruskal Wallis serta uji korelasi Speearman pada derajat kemaknaan 5%.Hasil : Pada  pemberian tempe kedelai hitam terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 6.1±16.45mg/dl dan pada pemberian tempe kedelai kuning terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 4.9±9.91 mg/dl setelah diberikan intervensi selama 14 hari. Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 3.5±19.76 mg/dl. Namun penurunan maupun peningkatan yang terjadi tidak bermakna secara statistik (p<0.05)Simpulan: Terdapat penurunan kadar kolesterol LDL pada pemberian tempe kedelai hitam dan kuning sebesar 150 gram selama 14 hari pada wanita menopause dengan dislipidemia tetapi hasil tersebut tidak bermakna secara statistik.Kata kunci: Tempe kedelai hitam; tempe kedelai kuning; dislipidemia; kolesterol LDL


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Satrio Kusnanda Murdiqi Kusaeri ◽  
Nutrisia Nu’im Haiya ◽  
Iwan Ardian

Diabetes Melitus merupakan hilangnya toleransi karbohidrat dan hiperglikemia yang menimbulkan penurunan berat badan, guladarah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh,seperti kebutaan mata, glomerulosklerosis neuropati, ginjal, dan stroke, gagal jantung pada kardiovaskular, serta penyakit kaki diabetic, penggunaan promosi kesehatan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pengetahuan pada diabetes melitus di Puskesmas Bangetayu Semarang. Jenis penelitian eksperimen semu (quast experimental) with control group design dengan pre - test – post – test. teknik consecutive sampling, consecutive sampling (berurutan), total sempel ada 55 responden, sebanyak 28 untuk kelompok perlakuan dan sebanyak 27 untuk kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus. Terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes mellitus.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Hermawati Hermawati ◽  
Ika Silvitasari

Pasien dengan gagal ginjal membutuhkan diet ketat untuk mempertahankan kualitas hidup. Metode Self Management Dietary Counselling (SMDC). SMDC dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan merubah perilaku menjadi lebih baik untuk menjaga nutrisi tubuh pasien gagal ginjal agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  SMDC  terhadap kualitas hidup pada pasien hemodialisis. Metode penelitian yaitu  pre-test and post-test with control group design (quasi experiment with control). Sampel yang dilibatkan yaitu pasien hemodialisis sebanyak 40 orang. Teknik sampling menggunakan non pobablity sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan KDQoL SF-36 dan teknik konseling SMDC. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata 76,30 (kelompok I) dan 76,05 (kelompok II) yang berarti responden memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan nilai p=0,000. Pemberian konseling hendaknya diberikan kepada pasien yang menjalani hemodialisa karena konsep SMDC perlu diterapkan dalam keperawatan untuk menangani pasien-pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes mellitus dan gagal hinjal kronis yang menjalani hemodialisa (Hidayati, 2012). Self Mangement Dietary Counseling (SMDC) dapat meningkatkan  kualitas hidup pada pasien hemodialisis dan diharapkan menjadi rujukan bagi pelayanan kesehatan, institusi pendidikan dan bagi peneliti sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien agar tetap stabil.    


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2017 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Nyayu Fitriani ◽  
Kamalia Layal ◽  
Kamila Kamila

Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronik yang diakibatkan oleh defek pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya. Daun Andrographis paniculata dan Vernonia amygdalina merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengendali kadar gula dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak kedua daun dibandingkan dengan acarbose dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus diabetes. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan pre dan post test control group design. Tikus diinduksi dengan aloksan kemudian diobati dengan kombinasi ekstrak dengan dosis yang berbeda selama 7 hari. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan aquadest (kontrol negatif); acarbose 75mg/kgBB (kontrol positif), kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 500mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 100mg/kgBB; kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 1000mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 200mg/kgBB; dan kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 2000mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 400mg/kgBB. Analisis data kadar gula darah tikus menggunakan uji T- berpasangan dan PostHoc. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara semua kombinasi ekstrak daun Andrographis paniculata dan daun Vernonia amygdalina dengan acarbose dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus wistar yang diinduksi aloksan (p>0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata dan daun Vernonia amygdalina efektif dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus diabetes.


2020 ◽  
pp. 362-373
Author(s):  
Venny Vidayanti ◽  
Mae Sri Hartati Wahyuningsih ◽  
Akhmadi Akhmadi

Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 12-20
Author(s):  
Adinda Febriyanti ◽  
Cau Kim Jiu ◽  
Sri Ariyanti

Background: Diabetes Militus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia or an increase in blood sugar that occurs due to abnormal insulin secretion. Diabetes Mellitus in the world is one of the health problems that cause death. IDF data (2013) says Indonesia is the seventh largest country in the case of Diabetes Militus. Diabetes Militus in West Kalimantan Province increased from 0.6% in 2007 to 0.8% in 2013, this number increased compared to 2012, which was 4866 cases (Pontianak City Service 2014 in Salim, I.O, 2016). Based on 30 samples taken from the Purnama Public Health Center, 15 men and 15 women were found to suffer from Diabetes Militus type 2. With a poor lifestyle so that when carrying out research many were found with more weight. Purpose: Effectiveness of Types of Honey (Forest Honey, Kelulut Honey and Livestock Honey) Against Blood Sugar Levels Research Methods: Descriptive Quantitative with a sample of 30 respondents using a quasi-experimental design with a pre-test and post-test nonequivalent control group design. Research Results: The results showed that all honey can reduce blood sugar levels, especially forest honey. The results of data analysis using Anova statistical test obtained p value Pre test 0.52> α: 0.05 and Post test 0.113> α: 0.05 showed that there were no significant values ​​of the three types of honey on the decrease in blood sugar levels. Conclusion: Based on the results of the study concluded that there was no effectiveness of the types of honey (forest honey, honey kelulut and livestock honey) to reduce blood sugar levels in the Purnama Community Health Center Keywords: Honey, Blood Sugar Levels   ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes Militus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan gula darah yang terjadi akibat sekresi insulin abnormal. Diabetes Mellitus di dunia adalah salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan kematian. Data IDF (2013) mengatakan Indonesia adalah Negara terbesar ketujuh dalam kasus Diabetes Militus. Diabetes Militus di Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari 0,6% pada tahun 2007 menjadi 0,8% pada tahun 2013, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012, yaitu 4866 kasus (Layanan Kota Pontianak 2014 di Salim, I.O, 2016). Berdasarkan 30 sampel yang diambil dari Pusat Kesehatan Masyarakat Purnama, 15 priadan 15 wanita ditemukan menderita Diabetes Militus tipe 2. Dengan gaya hidup yang buruk sehingga ketika melakukan penelitian banyak ditemukan yang lebih berat. Tujuan: Efektivitas Jenis-jenis Madu (Madu Hutan, Madu Kelulut dan Madu Ternak) Terhadap Kadar Gula Darah Metode Penelitian: Deskriptif Kuantitatif dengan sampel 30 responden menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre-test dan post-test nonequivalent control group design. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua madu dapat mengurangi kadar gula darah, terutama madu hutan. Hasil analisis data menggunakan uji statistic Anova diperoleh nilai p Pre test 0,52> α: 0,05 dan Post test 0,113> α: 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada nilai signifikan ketiga jenis madu terhadap penurunan kadar gula darah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak ada efektifitas jenis-jenis madu (madu hutan, madu kelulut dan madu ternak) untuk menurunkan kadar gula darah di Puskesmas Purnama


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Dewi Astuti Pasaribu ◽  
Septian Mixrova Sebayang

Pentavalent immunization is an immunization developed from a combination of vaccines so that there are eight antigens that can be given to children, namely Hepatitis B, BCG, Oral Polio, Diphtheria, Pertussis, Tetanus, Hib and Measles. The act of immunization can cause pain in babies, so that the baby becomes fussy. The aim of this study is to determine the effectiveness of the 5 S Method (Swaddling, Side / Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking) on Pain Response in Infants aged 2-6 Months during Immunization. Pentavalent. The design of this research is experimental research with the design of Post Test Only Control Group Design. The total sample in this study was 36 babies. This research was conducted at Puskesmas Bestari, Medan. Sampling using consecutive sampling. Collecting data using a FLACC scale questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results showed that the effect of the 5S method on the pain response of infants aged 2-6 months during pentavalent immunization was shown by the statistical t-test with p = 0.007 and significantly reduced the pain response of infants at 15 seconds, second. 30, 45 seconds, and can reduce the length of crying babies after injection of pentavalent immunization. The results of this study are expected that nurses can use the 5 S method in relieving the pain response and the duration of crying in infants during immunization or when inserting sharp objects into the baby's body.


2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Ika Nindyas Ranitadewi ◽  
Ahmad Syauqi ◽  
Hartanti Sandi Wijayanti

Latar Belakang: Obesitas berkaitan dengan akumulasi lemak tubuh berlebih yang terjadi karena keseimbangan energi positif dalam jangka waktu yang lama. Konseling merupakan salah satu alternatif untuk mencapai keseimbangan energi dengan pengaturan asupan energi dan aktivitas fisik. Senam pilates adalah salah satu jenis aktivitas fisik yang dapat menurunkan lemak tubuh.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konseling gizi dengan metode transtheoretical tehadap penurunan persen lemak tubuh wanita overweight dan obesitas peserta senam pilates.Metode: Desain penelitian ini adalah pre-post test with control group design yang melibatkan 30 wanita di Sanggar Senam Pringgondani dan El Roi, yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi yang diberikan berupa konseling gizi dilakukan dalam 6 kali selama 6 minggu. Asupan makan diukur menggunakan formulir Food Recall 3x24jam. Aktivitas fisik diukur menggunakan formulir IPAQ. Analisis statistik mengggunakan uji Mann-Whitney, independent t-test, dependent t-test dan Wilcoxon.Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan persen lemak tubuh antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penurunan persen lemak tubuh pada kelompok perlakuan (3,02%) lebih tinggi daripada kelompok kontrol (2,33%). Terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat serta aktivitas fisik pada kelompok perlakuan (p<0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada perubahan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat serta aktivitas fisik pada kelompok kontrol (p>0,05)Simpulan: Konseling gizi berpengaruh terhadap penurunan persen lemak tubuh wanita overweight dan obesitas peserta senam pilates.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Rahmawati Wahyuni ◽  
Nursari Abdul Syukur

Latar belakang: Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta, inversio uteri dan pembekuan darah. Pada umumnya dengan melakukan senam nifas maka dapat mempercepat proses pemulihan kondisi ibu setelah melahirkan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama masa nifas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan pre test-post test control group design. Subjek penelitian yang diambil adalah semua ibu post partum yang melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung pada bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel terdiri dar 2 kelompok dengan 48  responden, yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis statistik uji t independen dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan dari penurunan TFU  pada ibu post partum antara kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak senam nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung  dibuktikan dengan p-value = 0,002. Kesimpulan dan saran: Pada penelitian ini Ho ditolak yang menunjukan bahwa ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Klinik Kartika Jaya. Diharapkan senam nifas di terapkan oleh Wilayah Kerja Puskesmas Temindung karena bermanfaat dalam proses pemulihan kondisi ibu pasca partus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document