scholarly journals Kajian Pusat Tanaman Herbal sebagai Pendukung Pembangunan Keberlanjutan: Studi Kasus di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Study on Herbal Plants Center as a Supporter of Sustainable Development : Case Study in Purwakarta Regency, West Java)

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 254
Author(s):  
Dhia Fitrianti Suwandi ◽  
Irina Mildawani

<span>Tanaman obat atau biasa disebut tanaman herbal adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan <span>digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Keberadaan tanaman obat <span>ini sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, selain karena mempunyai manfaat bagi kesehatan, budaya <span>mengkonsumsi tanaman herbal dan jamu yang cukup besar. Purwakarta merupakan Kabupaten di Jawa <span>Barat yang cukup produktif dalam menghasilkan tanaman obat tiap tahunnya. Senada dengan hal <span>tersebut, Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki prioritas pembangunan daerah yang tertuang<br /><span>dalam Pra Musrenbang BKPP Wilayah II Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, yang menyatakan <span>bahwa pemerintah Kabupaten Purwakarta akan melakukan Penguatan Pusat Pengobatan Tradisional dan <span>Lumbung Obat Tradisional pada beberapa Kecamatan di Purwakarta. Oleh karena itu perlu adanya bentuk <span>nyata sebagai suatu upaya peningkatan, pemusatan, dan pembudidayaan dalam bidang tanaman obat <span>atau herbal di Purwakarta yaitu dengan pengadaan Pusat Tanaman Herbal di Kabupaten Purwakarta.<br /><span>Tujuannya tidak hanya sebagai upaya peningkatan dalam bidang herbal atau tanaman obat namun juga <span>sebagai wadah edukasi bagi para pelajar maupun masyarakat lainnya dalam bagaimana membudidayakan <span>dan memproduksi tanaman herbal serta berbagai macam informasi mengenai tanaman herbal. Tulisan ini <span>mengkaji Pusat Tanaman Herbal yang bertema “adaptif” yang merupakan penyesuaian atau <span>menyesuaikan keadaan sekitar. Selain itu desain Pusat Tanaman Herbal tersebut bersifat adaptif yaitu<br /><span>menyesuaikan dengan alam sekitar. Hal ini bertujuan agar pembudidayaan tanaman herbal dengan baik <span>dan menghasilkan kualitas tanaman herbal yang baik pula, sehingga bangunan dapat menyatu dan <span>menyesuaikan dengan alam sekitar.<br /><span>Kata Kunci: adaptif, Kabupaten Purwakarta, pusat tanaman herbal</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /></span>

2021 ◽  
Vol 16 (4) ◽  
pp. 751-758
Author(s):  
Hilwati Hindersah ◽  
Ina Helena Agustina ◽  
Ivan Chofyan

The Cirebon region which is located in the province of West Java, Indonesia has valuable artifacts and sites as a source of knowledge. Conservation in this area has not been actualized yet, even though it has potential for pilgrimage tourism destinations. The purpose of this research is to describe the spiritual path of Cirebon pilgrimage tourism. The method used is a case study, this method is more operational to find out why and how the spiritual path of the Cirebon pilgrimage was formed. The findings of this study are the existence of a spiritual path that connects the cemetery locations and sites such as: Talun Keramat Cemetery is located in Cirebon Girang Village, Talun District, Syekh Magelung Sakti Site is located in Karangkendal Village, Kepetakan District, Nyi Mas Gandasari Tomb is located in Pangurang Village. Arjawinangun District and one that is very well known to foreign countries is Astana Sunan Gunung Jati in Astana Village, Gunungjati District. The results of the study provide direction for developing a spiritual path to become a Cirebon tourist destination package as well as regional conservation.


2017 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Evi Novianti ◽  
Rully Khairul Anwar ◽  
Susi Perbawasari

This article examines howhousewives in a rural village of West Java use information technology to get information on medicinal plants. Medicinal plants are one of the resources that have existed since ancient times, used by our ancestors to overcome health problems by using various kinds of plants. Infamily life, the housewives have a position to be responsible with health problems of the family, preventively and curatively. One way is by utilizing family medicinal plants. Today, however, information about medicinal herbs is very rare.  This paper argues that the knowledge should be developed and disseminated in the community, especially for the housewives. By using a descriptive research and a quantitative survey this study found out that the housewives have mainly accessed radio and television channels to get information on medicinal herbal plants, and not from the internet, because the latter is considered as expensive.


Author(s):  
Melanie SARANTOU ◽  
Satu MIETTINEN

This paper addresses the fields of social and service design in development contexts, practice-based and constructive design research. A framework for social design for services will be explored through the survey of existing literature, specifically by drawing on eight doctoral theses that were produced by the World Design research group. The work of World Design researcher-designers was guided by a strong ethos of social and service design for development in marginalised communities. The paper also draws on a case study in Namibia and South Africa titled ‘My Dream World’. This case study presents a good example of how the social design for services framework functions in practice during experimentation and research in the field. The social design for services framework transfers the World Design group’s research results into practical action, providing a tool for the facilitation of design and research processes for sustainable development in marginal contexts.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 229-248
Author(s):  
Betty Tresnawaty

Public Relations of the Bandung Regency Government realizes that its area has a lot of potential for various local wisdom and has a heterogeneous society. This study aims to explore and analyze the values of local knowledge in developing public relations strategies in the government of Bandung Regency, West Java province. This study uses a constructivist interpretive (subjective) paradigm through a case study approach. The results showed that the Bandung Regency Government runs its government based on local wisdom. Bandung Regency Public Relations utilizes local insight and the region's potential to develop a public relations strategy to build and maintain a positive image of Bandung Regency. The impact of this research is expected to become a source of new scientific references in the development of public relations strategies in every region of Indonesia, which is very rich with various philosophies.Humas Pemerintah Kabupaten Bandung menyadari wilayahnya memiliki banyak potensi kearifan lokal yang beragam, serta memiliki masyarakatnya yang heterogen. Penelitian ini bertujuan menggali dan menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dalam pengembangan strategi kehumasan di pemerintahan Kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat.  Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif (subjektif) konstruktivis melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menjalankan pemerintahannya berlandaskan pada kearifal lokal. Humas Pemkab Bandung memanfaatkan kearifan lokal dan potensi wilayahnya untuk mengembangkan strategi humas dalam membangun dan mempertahankan citra positif Kabupaten Bandung.Dampak penelitian ini diharapkan menjadi sumber rujukan ilmiah baru dalam pengembangan strategi kehumasan di setiap daerah Indonesia yang sangat kaya dengan beragam filosofi. 


2017 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 449-458 ◽  
Author(s):  
Michal Klauco ◽  
Bohuslava Gregorova ◽  
Peter Koleda ◽  
Ugljesa Stankov ◽  
Vladimir Markovic ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 291-320
Author(s):  
Asep Saefullah

Tulisan ini membahas fenomena penyebaran kitab-kitab cetak keaga­maan di Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Cianjur. Jenis kitab ini biasanya menggunakan tulisan Arab dengan bahasa Sunda dan menggu­nakan aksara Pegon. Kitab-kitab cetak dari jenis-jenis itu diproduksi dan direproduksi, dan masih digunakan sampai hari ini. Oleh karena itu, fenomena ini dapat disebut sebagai “living tradition”. Pengumpulan data dilakukan dengan melacak dan merekam kitab-kitab yang diproduksi (disalin atau dikarang) dan direproduksi (dicetak atau digandakan) dengan metode seder­hana, yakni fotocopi dan pencetakan tradisional seperti stensil, sablon, dan "cetak toko". Tulisan ini bertujuan untuk memetakan dan merevisi kategorisasi kitab-kitab tersebut dari kajian terdahulu berdasarkan jenis karya, seperti karangan asli, tuqilan, terjemahan, syarḥ (penjelasan), khulasah (ringkasan) yang lain, dan juga berdasarkan bahasa dan aksara yang digunakan. Selain itu, tulisan ini juga mengamati lembaga-lembaga atau individu-individu yang masih mereproduksi buku-buku (kitab-kitab) keagamaan sederhana seperti perusahaan percetakan atau pesantren yang menerbitkan kitab-kitab tersebut. Pada akhir artikel ini, ada beberapa saran dalam upaya untuk melestarikan kitab-kitab cetak dan karya-karya tersebut.Kata kunci: kitab, jenis karya, pencetakan tradisional, Sunda, Pegon, Jawa Barat This paper discusses the phenomenon of the spreading of religious printed books (kitabs) in West Java, especially in Sukabumi and Cianjur, which are characterized by the use of Arabic writing in Sundanese (or known as Pegon script). The printed books (Kitabs) of those types are produced and reproduced, and are still used to this day. Therefore, this phenomenon can be called as a “living tradition”. Data collection was conducted by tracing and recording religious books (kitabs) that are pro-duced (rewritten or compossed) and reproduced (printed or duplicated) with a simple method, known as photocopying and traditional printing such as stencils, screen printing, and “shop printing”. This paper aims to map and revise the categorization of these Kitabs from previous studies based on the types of works including original essays, tuqilan (quotations), translation, sharh (explanation), khulaṣah (summary), or the other, and also based on the language and the script used. In addition, this paper also observes the institutions or individuals that are still reproducing these printed religious books such as the printing company or pesantren that publish such kitabs. At the end of this article, there are some suggestions in attempts to preserve those printed kitabs and the works.Keywords: Kitabs, type of work, traditional printing, Sunda, Pegon, West Java


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document