scholarly journals TEKNIK PENERJEMAHAN JENIS PROSES PADA PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN OBAMA & TRUMP (TRANSLATION TECHNIQUE OF PROCESS TYPE IN INAUGURATION SPEECHES OF OBAMA’S AND TRUMP’S)

2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Taufik Nur Hidayat ◽  
M.R Nababan ◽  
NFN Djatmika

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik penerjemahan dari Molina dan Albir (2002) yang digunakan dalam menerjemahkan jenis proses beserta maknanya pada sistem transitivitas (Halliday, 2014). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Terdapat 152 jumlah data untuk setiap pidato dalam penelitian ini. Data tersebut adalah klausa yang mengandung unsur jenis proses versi Bahasa Inggris dan terjemahannya. Data kualitatif diperoleh melalui mengkaji dokumen dan arsip (content analysis), kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). Validasi data kualitatif menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Dalam menentukan penilai (raters), peneliti menerapkan criterion-based selection sampling technique. Berdasarkan hasil penelitian, 152 data dalam pidato Barack Obama,terdapat sembilan teknik penerjemahan yang muncul. Kesembilan teknik tersebut adalah sebagai berikut: a) padanan lazim (163 data atau 77,25 %; b) modulasi (10 data atau 4,73%; c) implisitasi (16 data atau 7,58 %); d) eksplisitasi (5 data atau 2,36 %); e) transposisi (6 data atau 2,84 %); f) reduksi (3 data atau 1,42 %); g) adisi (2 data atau 0,94 %); h) literal (2 data atau 0,94%); i) kreasi diskursif (4 data atau 1,89%). Sementara dari 152 data dalam pidato Donald Trump, terdapat sebelas teknik penerjemahan yang muncul. Kesebelas teknik tersebut adalah sebagai berikut: a) padanan lazim (155 data atau 67,39%); b) implisitasi (14 data atau 6,08 %); c) modulasi (22 data atau 9,56 %); eksplisitasi (11 data atau 4,78 %; transposisi (6 dataatau 2.60 %); reduksi (6 data atau 2,60 %); adisi (5 data atau 2,17 %); literal (5 data atau 2,17 %); kreasi diskursif (4 data atau 1,73 %; generalisasi (1 data atau 0,43 %); dan variasi (1 data atau 0,43 %).

Author(s):  
Eni Kusyanti Kusyanti

Pendahuluan. Meningkatnya jumlah penderita Diabetes Mellitus menyebabkan peningkatan kejadian komplikasi diabetes, diantaranya luka pada kaki. Praktek keperawatan dapat berupa klinik ataupun perawatan dirumah (homecare). Tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran keputusan memilih perawat praktek mandiri melalui home care dalam perawatan ulcus diabeticum di kota Semarang.  Metode. Metode penelitian kualitatif dilakukan pada 6 orang penderita Ulkus Diabetikum sebagai responden primer menggunakan  Focus Group Discussion. Partisipan dipilih secara purposive sampling. Triangulasi sumber oleh praktisi praktek mandiri perawat dan ketua PPNI. Analisis data menggunakan content analysis thematic. Hasil. Hasil penelitian penyebab terjadinya luka juga menentukan waktu penyembuhan, perawatan luka yang baik dipahami lebih kearah prosedur dan sifat empati yang menonjol dari perawat, partisipan mengetahui adanya praktek mandiri perawat dari membaca informasi papan praktek yang terpasang dan informasi dari orang lain, home care dipahami dari arti kalimat saja, sedangkan alasan dan keputusan menggunakan jasa home care karena banyak keuntungan yang diperoleh. Diskusi. Tanggapan yang positif dari masyarakat pengguna pelayanan home care karena perawat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan stake holder serta melakukan pelayanan secara komprehensif.  Kata kunci: Perawat praktek mandiri, Home care, Ulcus diabeticum


2017 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Abbyzar Aggasi

Untuk melihat peran media sosial dan partisipasi politik remaja dalam konteks komunikasi politik di Kabupaten Sumbawa, peneliti menggunakan mixed methodology yaitu memadukan antara metode survey (kuantitaf) dengan metode kualitatif focus group discussion (FGD). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survey pada 50 responden yang terdiri dalam kategori remaja di Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya, untuk mendapatkan temuan data yang mendalam, peneliti mengelaborasi hasil temuan survey melalui focus groub discussion (FGD) bersama 5 orang responden yang berpotensi menjadi narasumber yang mantab. Pemilihan responden FGD menggunakan purposive sampling. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran keterlibatan remaja pada partisipasi politik dalam konteks komunikasi politik dengan adanya media sosial yang hidup dan berkembang di tengah-tengah mereka. Selain itu, penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam konteks komunikasi politik dalam era media baru, terlebih untuk memetakan partisipan politik yang berasal dari kalangan remaja sebagai pengguna aktif media sosial.


2021 ◽  
Author(s):  
Fisseha Motuma

This study explored lived academic experiences of primary school teachers in teaching reading. It attempted to find out whether primary school English teachers were aware of different thinking and comprehension strategies like cognitive, metacognitive and comprehension strategies: predicting, visualizing, making connections and summarizing. Purposive sampling technique was employed to specify the participants. To collect the required data, focus group discussion and classroom observation were used. Seven experienced primary school English teachers were involved in the study: two of the teachers participated in the classroom observations, whereas the five teachers participated in the Focus Group Discussion. The data collected through FGD were audio-recorded and later transcribed for analysis. The data were analyzed based on grounded theory using open, selective and substantiate coding. The results of the analysis indicated teachers gave little attention to thinking or thought-based teaching of reading comprehension. The teaching focused on textual comprehension instead of research-proved thinking strategies.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Armina Analinta

Background: Diarrhea is an endemic disease in Indonesia and often cause death. In 2015 there were eighteen times the outbreak of diarrhea spread in eleven provinces, eighteen districts / cities, with the number one patient. 213 people and 30 deaths (CFR 2.47%). According to Surabaya City Health Office, there were 65.447 cases of diarrhea in 2015, in other words there were 23 cases of diarrhea in 1000 population. Objectives: This study aimed to analyze the relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea  in RW XIII and RW XIV Kelurahan Ampel, Subdistrict Semampir, City of Surabaya in  2017. Methods: This was observational analytics study with cross sectional design. The population in this research were all the children under five in the area in RW XIII and RW XIV in Kelurahan Ampel. Sampling technique used was  simple random sampling involving 39 respondents. Primary data were collected by interview with questionnaire, Focus Group Discussion (FGD). Data were analyzed statistically using Fisher’s Exact Test. Results: The result of this this study, there was relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea (p=0.000). Conclusion: There was a significant relationship between exclusive breastfeeding and diarrhea.ABSTRAKLatar Belakang: Diare adalah penyakit endemis di Indonesia dan sering menyebabkan kematian. Pada tahun 2015 terjadi delapan belas kali kejadian luar biasa diare yang  tersebar di sebelas provinsi, delapan belas kabupaten/kota, dengan jumlah penderita satu. 213 orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47%). Menurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada tahun 2015 terdapat 65.447 kasus diare, dengan kata lain terdapat 23 kasus diare pada 1000 penduduk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asi eksklusif dengan diare pada balita di RW XIII dan RW XIV Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir,  Kota Surabaya  2017.Metode: Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh balita yang berada di wilayah di RW XIII dan RW XIV di Kelurahan Ampel. Teknik pengambilan data menggunakan simple random sampling didapatkan 39 responden. Data Primer dikumpulkan dengan wawancara dengan kuesioner, Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan uji statistik Fisher’s Exact.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif  memiliki hubungan dengan kejadian diare (p=0,000).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ika Tristanti ◽  
Ana Zumrotun Nisak ◽  
Noor Azizah

Latar Belakang: Bullying adalah insiden kekerasan pada anak yang dilakukan oleh anak lain atau orang yang lebih kuat. Bullying yang terjadi di sekolah dikenal sebagai bullying sekolah. Bullying bisa berupa ancaman, ejekan, pelecehan dan kekerasan fisik. Sekitar 17-20% siswa pernah mengalami bullying. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan insiden bullying di sekolah dasar dan dampaknya bagi siswa. Metode penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengidentifikasi fenomena bulyying dan efeknya bagi siswa sekolah. Penelitian ini dilakukan pada November-Desember 2018 di Kabupaten Kudus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Informan terdiri dari subjek dan korban bullying, guru, orang tua siswa berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan angket terbuka dan focus group discussion. Analisis data dilakukan dengan analisis tematik secara manual. Hasil: cemoohan, ancaman verbal dan fisik, pelecehan, kekerasan fisik (pukulan, tendangan) dan menyembunyikan barang korban adalah jenis-jenis insiden bullying di sekolah. Karakteristik korban bullying meliputi: usia yang lebih muda, jenis kelamin laki-laki, fisik yang lebih kecil, penampilan yang kurang rapi, kurang sosialisasi dan kurang berprestasi di sekolah. Efek dari intimidasi sering tidak masuk (enggan bersekolah), sering sakit, belajar dengan prestasi lebih rendah, putus sekolah. Kesimpulan: Bullying sekolah adalah fenomena negatif yang merugikan banyak siswa sehingga harus segera diatasi dengan melibatkan semua pihak, seperti guru, siswa dan orang tua mereka.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 35-44
Author(s):  
Hanafiah Ali, Chatia Hastasari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedekatan hubungan interpersonal antara perokok aktif dengan pasangannya yang merupakan perokok pasif dan untuk mengetahui serta memahami bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan antara pasangan perokok pada kalangan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam upayanya untuk berhenti merokok. Penelitian yang dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan informan perokok aktif dan pasangannya di kalangan mahasiswa UNY yang berjumlah 8 pasangan. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dengan pengambilan data purposive sampling dan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan interpersonal antara perokok aktif dan pasangannya di kalangan mahasiswa UNY adalah 1) keterbukaan secara langsung, berupa saran dan nasihat dari aktivitas merokok; 2) komunikasi persuasif melalui media, berupa saran, nasihat, informasi rokok dan dampak bahaya merokok; 3) komunikasi persuasif melalui ancaman dan sanksi berupa pemutusan hubungan untuk merubah sikap dan tingkah laku; 4) komunikasi persuasif melalui sindiran, berupa perkataan langsung tentang sisi negatif merokok terhadap kesehatan; 5) komunikasi persuasif melalui gombalan, berupa gombalan romantis untuk menarik perhatian, dan menghindari salah persepsi; 6) komunikasi persuasif melalui games, berupa nasihat melalui sebuah permainan kejujuran; 7) komunikasi persuasif melalui perumpamaan, berupa tindakan pertukaran posisi antara perokok aktif dan pasangannya; dan 8) komunikasi persuasif melalui pengalaman orang lain, berupa nasihat dari contoh dan cerita nyata tentang dampak bahaya merokok.


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Anggraeini Puspitasari ◽  
Budi Widayanto ◽  
Dwi Aulia Puspitaningrum

Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota  besar sekaligus  menjadi ibukota provinsi dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun menjadi pusat perkotaan, sektor pertanian masih mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian di kota ini, khususnya di bidang peternakan. Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis peran subsektor peternakan di Kota Yogyakarta, (2) menganalisis strategi pengembangan subsektor peternakan untuk mendukung ekonomi lokal Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu  menggunakan metode deskriptif. Jenis penelitian yaitu studi kasus. Metode pengambilan responden menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD), observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis Location Quotient (LQ, matriks Internal Faktor Evaluation (IFE), matriks External Faktor Evaluation (EFE), matriks Internal-Eksternal (IE), matriks Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT), dan Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subsektor peternakan menjadi subsektor basis di Kota Yogyakarta sehingga subsektor peternakan memiliki peran menjadi subsektor penggerak utama terhadap perekonomian Kota Yogyakarta, (2) Strategi pengembangan subsektor peternakan yang dapat diterapkan di Kota Yogyakarta adalah strategi pengembangan produk cara perbaikan kualitas ternak untuk menghasilkan produk ternak yang aman dan memaksimalkan pengolahan produk limbah ternak.


2015 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 382
Author(s):  
Argyo Demartoto

AbstrakDi tingkat nasional dan daerah telah terdapat kebijakan publik, program dan kegiatan untuk menanggulangi HIV/AIDS, namun jumlah kasus HIV/AIDS meningkat setiap tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas collaborative governance antarpemangku kepentingan dalam pelayanan komprehensif berkesinambungan untuk menanggulangi HIV/AIDS di Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan studi kasus jenis exploratory. Informan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada 2 Juli – 2 September 2013 dengan wawancara mendalam, observasi, focus group discussion, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberi dan penerima layanan berperan dalam penanggulangan HIV/AIDS sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Program pencegahan dan penjangkauan, layanan kesehatan, reduksi bahaya, dan pemberdayaan belum efektif karena komitmen terhadap tujuan dan sikap saling percaya antarpemangku kepentingan belum optimal, petugas lapangan kurang profesional, terdapat konflik laten antarpemangku kepentingan, kurang optimalnya koordinasi antaranggota Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Surakarta dan rendahnya anggaran untuk penanggulangan HIV/AIDS karena HIV/AIDS belum menjadi isu prioritas dalam pembangunan daerah. Disimpulkan bahwa kolaborasi governance antarpemangku kepentingan belum efektif. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kolaborasi governance antarpemangku kepentingan, harus ada norma, struktur, dan proses yang jelas dalam menanggulangi HIV/AIDS.AbstractThere have been public policies, programs and activities to cope with HIV/AIDS in Indonesia at national and local level, but number of HIV/AIDScases is increasing every year. This study aimed to determine effectivity ofcollaborative governance between stakeholders in a sustainable comprehensive service to cope with HIV/AIDS in Surakarta City. This study was an exploratory study. Informants were selected using purposive sampling technique. Data collection was conducted on 2 July – 2 September 2013 using in-depth interview, observation, focus group discussion, and documentation. Technique of data analysis was an interactive analysis model. Results showed that service provider and receiver had taken roles in HIV/AIDS coping based on their own duty and function. Prevention and outreach, healthcare service, harm reduction and empowerment programs had not been yet effective because of less optimal commitment to purpose and mutual trust between stakeholders, less professional fieldworkers, latent conflict occurred between stakeholders, less optimal coordination between AIDS Coping Commission of Surakarta City members, and low budget for HIV/AIDS coping as HIV/AIDS is not yet a priority issue in regional development. In brief, collaborative governance between stakeholders is not yet efffective. To improve the quality and the collaborative governance effectivity between stakeholders, there should be any clear norm, structure and process in coping with HIV/AIDS.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Yurike Suhertian Poyungi ◽  
Mangatur Nababan ◽  
Riyadi Santosa

This is a descriptive qualitative research that aims to analyze the types of modality metaphor and their translation techniques in the novel entitled Anne of Green Gables. It is a translation research using Systemic Functional Linguistic (SFL) approach. Data were collected by content analysis and focus group discussion (FGD). The data were analyzed by Spradely’s data analysis method. The content analysis is used to analyze the types of modality metaphor based on Halliday and Matthiessen’ theory. Furthermore, the translation technique is analyzed by Molina and Albir’s classification and is done by focus group discussion. The result of this research shows that there are two types of modality metaphor found in the novel, they are probability and obligation. Moreover, the translation techniques that used to translate the modality metaphor are established equivalence, compensation, paraphrase, modulation, deletion, discursive creation and implicitation. The use of these translation techniques shows the translator creativity to translate the modality metaphor. 


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 143-150
Author(s):  
Dian Permatasari ◽  
Emdat Suprayitno

Introduction : Perilaku remaja banyak yang berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam kondisi semacam ini  remaja membutuhkan informasi mengenai kesehatan reproduksi, aktifitas yang bermanfaat dan menjadi kreatif. PIK Remaja BPMP & KB Kabupaten Sumenep merupakan tempat remaja mendapatkan informasi yang benar, tepat dan objektif tentang TRIAD KRR dengan informasi yang positif dan tempat peningkatan life skill yang bermanfaat bagi kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan kegiatan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya dalam upaya pencegahan TRIAD KRR di PIK Remaja dan faktor penyebab serta pendukungnya. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang prosesnya dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Subjek utama penelitian ini adalah Lima orang Pendidik Sebaya dan Lima orang Konselor Sebaya yang dipilih secara purposive sampling. Dengan pengumpulan data subjek utama dengan indepth interview  Subjek triangulasi adalah sepuluh teman dekat subjek utama dengan teknik Focus Group Discussion, Ketua dan Pembina PIK Remaja BPMP & KB Kabupaten Sumenep dengan indepth interview. Teori perilaku dari Lawrence Green digunakan sebagai kerangka konsep dalam penelitian dengan analisis data secara induktif. Hasil : Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya dalam upaya pencegahan TRIAD KRR sudah baik. Hal ini terjadi karena pengetahuan, persepsi, motivasi, pemberian materi, pengaruh teman dekat, dukungan keluarga dan supervisi Pembina yang baik. Adolescent behavior has changed much in line with technological developments. Under these conditions young people need information about reproductive health, activities that are beneficial and be creative. CICA RISMA is where adolescents get the right information, accurate and objective information about TRIAD ARH with a positive and a life skill enhancement for the benefit of life. The purpose of this study is to describe the implementation of Peer Educators and Peer Counsellors in the prevention TRIAD ARH in CICA RISMA as well as supporting factors. This study uses a descriptive qualitative approach of data collection process began and ended with inferences. The main subject of this study is Five Peer Educators and Peer Counsellors Five persons selected by purposive sampling. With the main subject of data collection by indepth interview . Triangulation subject is a close friend of ten major subject with Focus Group Discussion techniques, the Leader and Supervisor CICA with indepth interview with. Behavioral theory of Lawrence Green is used as a conceptual framework in research with inductive data analysis. The results of this study can be concluded that the implementation of Peer Educators and Peer Counsellors in the prevention TRIAD ARH is good. This happens because the knowledge, perception, motivation, provision of materials, the influence of a close friend, family support and supervision of a good coach.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document