FUNGSI SOSIAL KEMASYARAKATAN TEMBANG MACAPAT (COMMUNITY SOCIAL FUNCTIONS OF MACAPAT)
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan mendekripsikan fungsi sosial kemasyarakatan tembang macapat. Masalah penelitian adalah bagaimanakah tembang macapat difungsikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Seiring dengan tujuan dan masalah itu, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan ditopang teori fungsi sastra yang bertolak dari tesis dan kontratesis Horatio, dulce dan utile. Hasil penelitian membuktikan bahwa tembang macapat dari awal keberadaannya, abad XIV Masehi, hingga kini dimanfaatkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, antara lain, sebagai hiburan, estetika, pendidikan, pementasan tradisional, sarana surat-menyurat, senandung teman bekerja, mantra penolak bala, upacara temu temanten adat Jawa, upacara kegiatan Pangestu, dan filosofi siklus kehidupan. Atas dasar fungsi sosial kemasyarakat tersebut menjadikan tembang macapat sebagai karya sastra yang begitu urgen dalam kehidupan manusia sebagai tontonan, tuntunan, dan tatanan.This study aims to reveal the social and decrypt functions macapat. The research problem is how macapat functioned in social life. Along with the purpose and the problem was, the method used is a qualitative method supported by the theory of functions of literature that departed from the thesis and kontratesis Horatio, dulce and utile. The research proves that macapat from the beginning of its existence, the fourteenth century AD, until now used in social life, among others, as entertainment, aesthetics, education, staging traditional, means of correspondence, humming a friend works, spells repellent reinforcements, ceremonial gathering temanten Javanese tradition, ceremony Pangestu activities, and philosophy of the life cycle. On the basis of the social function of the society, it makes macapat as a literary work that is so vital in human life as a spectacle, guidance, and order.