scholarly journals PENGARUH PIK-REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI, SIKAP SEKSUAL PRA NIKAH DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDA ACEH

2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Najallaili Najallaili ◽  
Wardiati Wardiati
Keyword(s):  
T Test ◽  

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) dikembangkan BKKBN untuk menjadi wadah berbagai informasi dan pelaksanaan konseling bagi remaja. PIK-Remaja juga menjadi salah satu tempat untuk memberikan edukasi bagi para remaja tentang Kesehatan reproduksi, persiapan pernikahan dan hal – hal lainnya yang berhubungan dengan persiapan remaja menuju usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku seksual remaja anggota PIK-Remaja dan bukan anggota PIK-Remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional dengan populasi terdiri dari siswa SMA kelas XI yang tergabung dalam PIK-Remaja dan siswa yang tidak tergabung dalam PIK-Remaja. Jumlah sampel total sebanyak 268 terdiri dari 134 sampel siswa yang tergabung dalam PIK-Remaja dan 134 siswa yang tidak berpartisipasi dalam PIK-Remaja. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah t-test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perpedaan yang signifikan (p<0.05) pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sikap dan perilaku seksual antara siswa yang mengikuti PIK-Remaja dan yang tidak mengikuti PIK-Remaja. PIK-Remaja dianggap efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kesehatan reproduksi, menciptakan lingkungan yang positif sehingga siswa memiliki sikap yang positif dan mencegah perilaku seksual berat di kalangan remaja.

Author(s):  
Intan Liana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Pemerintah telah mengupayakan program generasi berencana bagi remaja untuk mengendalikan persoalan terkait remaja. Namun, masih terdapat remaja yang berperilaku negatif sex bebas (12,5%), menonton film porno (90%) penyalahgunaan napza, dan lain sebagainya.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas program generasi berencana dalam kelompok pusat informasi konseling remaja bagi  siswa kelas 2 SMA Negeri di Kota Banda Aceh, yang dilakukan pada Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain Cross-sectional penelitian pada bulan April 2016.  Responden  adalah peserta PIK-Remaja sebanyak 134 siswa dan yang bukan perserta PIK-Remaja juga sebanyak 134 siswa. Analisis data menggunakan uji T-test Independent. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan rata-rata pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi (p value = 0,014), sikap remaja (p value = 0,012), Perilaku seksual remaja (p value = 0,015), dan motivasi remaja (p value = 0,001) antara siswa yang mengikuti PIK-Remaja dengan siswa yang tidak mengikuti PIK-Remaja. Disarankan kepada guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti kelompok PIK, dan pihak pemerintah untuk mengevaluasi program ini untuk dikemas dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan remaja khususnya di Aceh.


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Selvirawati Selvirawati ◽  
Abdul Wahab ◽  
Rizarullah Rizarullah
Keyword(s):  
T Test ◽  

Stroke termasuk penyakit serebrovaskular yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak. Serangan stroke umumnya menyebakan kerusakan yang serius atau nekrosis pada jaringan otak. Salah satu faktor risiko stroke adalah dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik. Desain yang digunakan dalam peneitian ini adalah studi potong lintang (Cross Sectional) yang menggunakan data sekunder pasien stroke dari catatan rekam medik RSUD Meuraxa Banda Aceh. Analisis data menggunakan Uji T-test sampel tidak berpasangan (Independent sample t test) dan uji non-parametrik Mann-Whitney U test. Pengujian normalitas data dilakukan dengan metode Shapiro-Wilk test. Penelitian ini berfokus pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik rentang usia 50-70 tahun periode Januari-Desember 2019. Jumlah sampel yang digunakan 56 pasien stroke yang terdiri dari 30 pasien stroke iskemik dan 26 pasien stroke hemoragik. Hasil penelitian ini menunjukan nilai p untuk kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida, berturut-turut 0,013, 0,271, 0,040, dan 0,421. Terdapat perbedaan profil lipid pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik.


2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Aya Sophia ◽  
Muhammad Hendro Mustaqim ◽  
Fakhrul Rizal
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Apendisitis didefinisikan sebagai peradangan pada apendiks vermiformis (kantong cacing) yang merupakan darurat bedah paling umum pada anak-anak dan dewasa muda dengan nyeri perut. Apendisitis diduga disebabkan oleh obstruksi lumen apendiks oleh faecalith, stasis faecal, hiperplasia limfoid atau caecal neoplasma dan berbagai infeksi oleh patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar leukosit darah pada apendisitis akut dan apendisitis perforasi di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei studi retrospektif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dari catatan rekam medis. Jumlah sampel yang digunakan 89 orang yang terdiri dari 56 orang pasien apendisitis akut dan 33 orang pasien apendisitis perforasi. Analisis data menggunakan Uji T-test sampel tidak berpasangan (Independent sample t-test).  Nilai rerata leukosit darah pada pasien apendisitis akut sebesar 10.741,8 sel/mm3 dan apendisitis perforasisebesar 20.023,6 sel/mm3. Hasil penelitian ini menunjukan nilai p-value pasien apendisitis akut dan apendesitis perforasi masing-masing adalah P= 0,239 dan P=0,749. Uji Independent sample t test diperoleh statistik uji t sebesar -11,963 dengan P<0,001. Terdapat perbedaan antara kadar leukosit darah pada pasien apendisitis akut dan apendisitis perforasi.


2008 ◽  
Vol 139 (2_suppl) ◽  
pp. P50-P50
Author(s):  
Richard Turley ◽  
Seth M Cohen

Objective 1) Evaluate the prevalence of and quality of life impact of voice and swallowing problems in the elderly. 2) Determine treatment trends and barriers to treatment. Methods Cross-sectional study of independent living residents in 2 retirement communities. Main outcome measures include prevalence of dysphonia and dysphagia, Voice Related Quality of Life (VRQOL), 7-point Likert scale of dysphagia severity, Center for Epidemiologic Studies Depression (CES-D) scale, and barriers to treatment. Relationship between continuous variables were analyzed with Spearman correlation and between categorical and continuous variables with a t-test. Results 248 residents responded, with a mean age of 82.4 years. 19.8% had dysphonia, 13.7% dysphagia, and 6% both. Respondents with more severe swallowing difficulty had greater impairment on the VRQOL (p = 0.04, Spearman correlation = −0.4). Respondents with both dysphonia and dysphagia had greater depression scores than those with neither symptom (mean CES-D score 15.5 versus 9.9, p = 0.008, t-test). While 75% of respondents with dysphonia were interested in treatment, only 20.4% and 2.1% had sought treatment for dysphonia and dysphagia, respectively. Being unaware of treatment options, and viewing voice and swallowing trouble as a normal part of aging, were the two most common reasons for not seeking treatment. Conclusions Voice and swallowing problems are common in the elderly but they are not realizing potential treatment benefits. Improved health care services for voice and swallowing problems in the elderly are essential.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Khoirotun Najihah ◽  
Wahyuni Wahyuni ◽  
Yuniati Yuniati ◽  
Novi Dwi Jayanti

Aspek tumbuh kembang anak merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan anak, baik secara fisik maupun psikososial. Berdasarkan survei awal 10 orang responden menunjukkan bahwa terdapat 2 anak yang memiliki tumbuh kembang yang meragukan dan 1 orang anak memiliki tumbuh kembang yang menyimpang, sedangkan 7 orang anak lainnya memiliki tumbuh kembang yang sesuai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak di Gampong Cot Mesjid, Kecamatan Lhueng Bata Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah semua anak usia <24 bulan, dan >= 24-59 bulan berjumlah 46 orang dengan sampel yang diambil menggunakan teknik total pupulasi sebanyak 46 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan statistik uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p masing-masing variabel yaitu pekerjaan diperoleh p-value = 0,003 < 0,05, pendidikan diperoleh p-value = 0,000 < 0,05, pengetahuan diperoleh p-value = 0,005 < 0,05 dan pendapatan diperoleh p-value = 0,134 > 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan pendapatan terhadap tumbuh kembang anak. Diharapkan dapat mendorong tenaga kesehatan agar lebih aktif lagi untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi pada anak dan agar dapat memotivasi ibu-ibu untuk memantau tumbuh kembang anak secara optimal.Kata Kunci: Tumbuh Kembang, Balita, Status Gizi


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 178-190
Author(s):  
Hidayat Hidayat ◽  
Tusy Triwahyuni ◽  
Tony Prasetia ◽  
Rizka Rahmawati

Infeksi dengue merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia. Terdapat 4 serotipe dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Empat serotipe tersebut mirip secara antigenetik. Penelitian yang telah ada menunjukkan hasil yang berbeda-beda terhadap faktor penjangkitan infeksi dengue, salah satunya karena faktor populasi serotipe tiap daerah yang bermacam-macam, oleh karenanya perlu dilakukan penelitian di Bandar Lampung untuk melihat keragaman serotipe virus Dengue dan perbandingannya terhadap profil hematologi pasien yang terinfeksi Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbandingan profil hematologi antara serotipe virus dengue pada pasien yang terinfeksi dengue. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien terdiagnosis infeksi dengue di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 37 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini pada pemeriksaan profil hematologi dilakukan dengan menggunakan alat hematology analyzer dan serotipe dengue dilakukan dengan RT-PCR di laboratorium. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan dominasi jumlah leukosit diantara 4000-15000 (sel/µl), nilai hematokrit diaantara 37-52% dan kadar hemoglobin diantara 11,5-18 g/dL. Hasil uji Independent T-test terhadap nilai hematokrit dan kadar hemoglobin pada masing-masing serotipe dengue menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Hasil uji Mann Whitney yang membandingkan masing-masing serotipe terhadap jumlah leukosit juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Tidak ada perbandingan yang signifikan pada masing masing serotipe virus dengue terhadap jumlah leukosit, nilai hematokrit maupun kadar hemoglobin.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Aris Winandar

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI, DAN SIKAP DENGAN INTENSITAS PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA AKADEMI FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2016     Aris Winandar 1.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Email korespondensi : ( [email protected])   Abstrak   Latar Belakang : Intensitas perilaku merokok juga menimbulkan dampak negatif bagi perokok pasif. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Akademi Farmasi dan Makanan (Akafarma) Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh tahub 2016 jumlah mahasiswa sebanyak 150 orang, sebagian mahasiswa terutama laki-laki mengkonsumsi rokok dalam kesehariannya, penyebab mahasiswa mengkonsumsi rokok karena ingin tampil gaya, alasan mereka jika merokok membuat pikaran jadi lebih tenang, selain itu sikap mahasiswa yang tidak mengetahui bahwa jika merokok membuat mereka mudah terkena penyakit, selain itu kurangnya pengetahuan tentang rokok juga merupakan salah satu penyebab mahasiswa tidak memperdulikan keesehatannya..(Tujuan) untuk mengetahui hubungan pengetahuan, persepsi, dan sikap dengan intensitas perilaku merokokpada remaja putra di Akademi Farmasi dan Makanan (Akafarma) Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh Tahun 2016. Metode : bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study.Hasil : ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan intensitas perilaku merokokdengan p value=0,000 (p<0,05), persepsi p value=0,004 (p<0,05), dan sikap dengan p value=0,002 (p<0,05) dengan intensitas perilaku merokok pada mahasiswa di Akademi Farmasi dan Makanan (Akafarma) Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.Kesimpulan : Pengetahuan, Persepsi, Dan Sikap ada hubungan yang sangat bermakna dengan intensitas perilaku merokok pada mahasiswa di Akademi Farmasi dan Makanan (Akafarma) Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh   Kata kunci: Perilaku Merokok, remaja   Abstract   Background: The intensity of smoking behavior also has a negative impact on passive smoking. Based on preliminary study which the author did at Academy of Food and Pharmacy (Akafarma) Harapan Bangsa Foundation Banda Aceh in 2016 the number of students as many as 150 people, some students, especially men consume cigarettes in their daily life, the cause of students consuming cigarettes because they want to look stylish, their reasons if smoking makes the plateau so calm, besides the attitude of students who do not know that if smoking makes them susceptible to disease, other than that the lack of knowledge about cigarettes is also one cause the students do not care about his health ..(Goal) to know the relationship of knowledge, and attitudes with the intensity of smoking behavior in young men at the Akademi Academy of Pharmacy and Food (Akafarma) Harapan Bangsa Foundation Banda Aceh Year 2016. Method: analytical descriptive with cross-sectional approach. Result: there is a significant correlation between knowledge and intensity of smoking behavior with p value = 0,000 (p <0,05), perception p value = 0,004 (p <0,05), and attitude p value = 0,002 (p <0,05) with intensity of smoking behavior among students at Akademi Academy of Pharmacy and Food (Akafarma) Harapan Bangsa Foundation Banda Aceh. Conclusion: Knowledge, Perception, And Attitude There is a very meaningful relation with intensity of smoking behavior in students at the Akpararma Akademarma dan Food (Akafarma) Foundation of Harapan Bangsa Banda Aceh   Keywords: Smoking Behavior, adolescents


2019 ◽  
Vol 48 ◽  
Author(s):  
Glauco André MARQUES ◽  
Carolina Carmo de MENEZES ◽  
Giovana Cherubini VENEZIAN ◽  
José Fernando Castanha HENRIQUES ◽  
Silvia Amélia Scudeler VEDOVELLO ◽  
...  

Abstract Introduction This cross-sectional study aimed to associate the normative cephalometric results of mandibular retrognathism treatment with patient perception on the esthetic improvement of facial profile. Objective this cross-sectional study aimed to associate the normative cephalometric results of mandibular retrognathism treatment with patient perception on the esthetic improvement of facial profile. Material and method The normative cephalometric results were obtained from lateral cephalometric radiographs of a sample of 24 Class II malocclusion patients in the pubertal growth spurt. Such patients were treated with a mandibular advancement device and evaluated by comparing pre- and post-treatment variables. The same radiographs were used to produce standardized black silhouettes that were randomly arranged. Patients were instructed to choose their preferred profile and indicate the changes perceived using a 7-point Likert scale. The data were compared with cephalometric results using a mixed-model methodology for time-repeated measures, Student’s t-test, and t-test for heterogeneous variances, at 5% significance level. Result A rate of 75% of patients preferred post-treatment silhouettes and changes were perceived regardless of the choice of either pre- or post-treatment profile. There was no significant difference between the cephalometric variables of the tracings that produced the silhouettes considered better or worse after the evaluation. Conclusion There was no association between the cephalometric results after treatment and the perception of esthetic improvement by patients treated for mandibular retrognathia.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Fajriansyah Fajriansyah

Es campur merupakan salah satu makanan jajanan yang sangat umum dimasyarakat. Es campur yang dijual bebas dipasar mempunyai kandungan zat warna yang sangat berbahaya bagi masyarakat. Rendahnya pengetahuan pedagang serta tindakan mereka berdampak negatif bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan pengetahuan dan tindakan pedagang es campur terhadap penggunaan bahan kimia di Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan desain potong lintang yang dilakukan pada 23 pedagang es campur di Kota Banda Aceh. Data yang dikumpulkan meliputi data pengetahuan, tindakan dan data penggunaan bahan kimia. Pengumpulan data dlakukan secara wawancara dan pengujian laboratorium. Uji statistik yaitu fisher ecxact test pada CI95%. Hasil penelitian menunjukan rendahnya pengetahuan (60,9%) dan tindakan (69,6%) pada pedagang, serta tingginya kandungan Rhodamin pada es campur (52,2%). Pengentahuan dan tindakan pedagang mempunyai hubungan signifikan dengan tingginya kandungan bahan kimia pada es campur (p < 0,05). Kesimpulan, rendahnya pengetahuan dan kurang baiknya tindakan pedagang sangat signifikan terhadap tingginya kandungan bahan kimia Rhodamin B pada es campur. Saran, perlu penyuluhan dan pembinaan secara rutin kepada pedagang tentang bahaya zat warna non pangan dan akibatnya terhadap kesehatan. Kata Kunci : Pengetahuan, tindakan, Rhodamin B, es campur  Ice mix is one of the most common food snacks in the community. The mixed free-mixed ice on the market has a very dangerous dye content for the community. The low knowledge of traders, as well as their actions, have a negative impact on consumers. This study aims to measure the correlation of knowledge and action of the merchant of mixed ice against the use of chemicals in Banda Aceh. The study used a cross-sectional design performed on 23 ice-mix traders in Banda Aceh City. The data collected includes data on knowledge, action, and data on the use of chemicals. Data collection was conducted by interview and laboratory testing. The statistical test is Fisher exact test at CI95%. The results showed low knowledge (60.9%) and action (69.6%) on traders, as well as the high content of Rhodamine on mixed ice (52.2%). Trader's knowledge and actions have a significant relationship with the high chemical content in the mixed ice (p <0.05). Conclusion, low knowledge and lack of merchant action are very significant to the high content of Rhodamin B chemicals on the mixed ice. Advice, need counseling and guidance on a regular basis to the trader about the dangers of non-food dyes and the consequences on health. Keywords: Knowledge, action, Rhodamine B, mixed ice


Author(s):  
Indranila K Samsuria ◽  
Laily Adninta

Small dense LDL (sdLDL) is the LDL which particles are small and dense, it is pro-atherogenic. Increased levels of serum sdLDL areassociated with an increased risk of coronary stenosis. The aim of this study was to examine the diagnostic value of sd LDL in coronarystenosis. An analytical observational study with cross sectional approach was conducted at the Department of Clinical Pathology, MedicalFaculty of Diponegoro University/Dr. Kariadi Hospital and the Unit of Cardiac diseases during the period of March-October 2013. Thesubjects were 39 patients suspected of suffering a coronary stenosis. The diagnosis of coronary stenosis, degree of stenosis and numberof vascular stenosis was established at the time of cardiac catheterization. SdLDL assessment used a test kit. The statistical analysis usedwere unpaired t-test, Spearman correlation test, ROC analysis and diagnostic test. LDL levels in stenosis subjects, 35.4±9.01 mg/dL weresignificantly higher compared to levels in subjects that had no stenosis, 20.7±7.10 mg/dL (p<0.001; unpaired t-test). Correlation testresults showed a correlation between levels of serum sdLDL with severe degree of stenosis (correlation coefficient -0.64, p <0.001) and amoderate positive correlation between the number of vascular stenosis (Coefficient correlation 0.46; p=0.003; Spearman Correlation’sTest). The area under the curve of ROC was 0.9 (p <0.001). The cut off levels sdLDL were used to detect stenosis. The results showeda sensitivity of 85.2%, specificity of 75%, positive predictive value of 88.5%, negative predictive value of 69.2% and accuracy of 82%.Levels of serum sdLDL were associated with severe to extensive stenosis degree, and showed a good diagnostic value, thus, it can beused for screening to determine the presence of coronary stenosis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document