scholarly journals Penurunan nyeri pada ibu post sectio caesaria pasca intervensi biologic nurturing baby led feeding

MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Susilo Rini ◽  
Indri Heri Susanti

Latar Belakang: Tindakan sectio caesarea (SC) menyebabkan nyeri yang menimbulkan berbagai masalah, salah satunya masalah laktasi. Sebanyak 68% ibu post sectio caesarea mengalami kesulitan dengan perawatan bayi, bergerak naik turun dari tempat tidur dan mengatur posisi yang nyaman selama menyusui akibat adanya nyeri. Akibat rasa nyeri tersebut menyebabkan pasien menunda pemberian ASI sejak awal pada bayinya. Posisi biologic nurturing baby led feeding merupakan salah satu posisi menyusui yang direkomendasikan bagi ibu nifas post SC karena lebih rileks. Selama ini penanganan ibu nifas dengan nyeri masing dengan pemberian analgetik peroral, sedangkan posisi menyusui biologic nurturing baby led feeding belum diterapkan.Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis adanya penurunan nyeri pada ibu post sectio caesaria pasca intervensi biologic nurturing baby led feedingMetode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-eksperiment, dengan rancangan one group pretest-postest design. Penelitian dilakukan di RSUD Goeteng Taruna Dibrata Purbalingga. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang melahirkan secara SC, sampel yang digunakan sebanyak 41 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrument untuk menilai nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Data dianalilis dengan menggunakan uji WilcoxonHasil: Hasil penelitian menunjukan sebanyak 28 dari 41 responden (68,3%) mengalami penurunan skala nyeri pasca intervensi biologic nurturing baby led feeding. Hasil analysis menunjukkan terdapat penurunan nyeri yang bermakna pada ibu post SC sebelum dan sesudah intervensi biologic nurturing baby led feeding (p<0,01)Kesimpulan: Intervensi biologic nurturing baby led feeding dapat menurunkan nyeri pada ibu post sectio caesarea

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Maya Indriati ◽  
Dyah Triwidiyantari ◽  
Krisnasari Nur Apriyanti

Nyeri merupakan gejala yang tidak menyenangkan yang dialam oleh pasien post operasi section caesarea. Salah satu terapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensits nyeri post sectio caesarea di RSUD Cianjur. Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dengan Quasy-Exsperimental with pretest and posttest without control group. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 45 ibu post sectio caesarea pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data dilakukan dengan uji wilcoxson. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rata-rata rasa nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 3,31 dan rata-rata rasa nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 2,22. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri post section caesarea di RSUD Cianjur (p=0.000).


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Khairun Nuhan ◽  
Titi Astuti ◽  
Al Murhan

<p>Prevalensi persalinan <em>sectio caesarea </em>di Indonesia menurut WHO pada tahun 2015 adalah 15,3%. Pada pasien post operasi <em>sectio caesarea</em>setelah anestesi menghilang pasien akan merasakan nyeri, sehingga diperlukan terapi yang efektif dan aman dari efek samping. Terapi Al-Qur’an salah satu bentuk teknik distraksi (pengalihan) secara non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan.Keberhasilan menggunakan murrotal 70 % dari penelitian terkait.Penelitian ini menggunakan desain<em>quasi exsperiment</em> dengan pendekatan <em>nonrandomized control grup pretest postests design</em>.Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling</em> sebanyak 22 responden (11 responden kelompok perlakuan dan 11 responden kelompok kontrol).Pengumpulan data nyeri menggunakan instrumen <em>Numeric Rating Scale</em> (NRS).Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann-Withney. Hasil penelitian terdapat  perbedaan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi SC pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p-value 0.001. Peneliti menyarankan agar pihak RS mempertimbangkan menggunakan terapi komplementer murottal Al-Qur’an untuk mempersiapkan ibu menghadapi operasi SC menggunakan SOP yang ada.</p>


Author(s):  
Gita Kostania ◽  
Kuswati Kuswati ◽  
Ati Fitriyani

Latar Belakang : Menstruasi merupakan tanda pubertas seorang wanita dan menjadi rutinitas wanita yang masih dalam masa subur. Siklus ini menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya nyeri menstruasi. Nyeri ini dapat berupa kram ringan hingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis salah satunya adalah dengan akupresure pada titik Hegu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure titik hegu terhadap nyeri menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi aktualnya yaitu santriwati kelas XI Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Mojokerto yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan perhitungan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 56 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengukuran Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan independent t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p


Author(s):  
Qanita Chairun Nissa ◽  
Neni Nuraeni ◽  
Hani Handayani

Dysmenorrhea is menstruation pain that would interfere women’s activities. Murattal is a non-pharmacological technique that may relieve menstruation pain. The aim of this research was to find the effect of Murattal in relieving dysmenorrhea for female student of SMPN 12 Tasikmalaya. This research used quasi-experiment with pre-posttest and control group design. Respondents were selected using purposive sampling technique. This study involved 15 students in a group treatment and 15 students in a group control used technique purposive sampling. The instrument of this study was Numeric Rating Scale (NRS) Instrument. Respondents listened Murattal Surah Ar-Rahman. Data were analyzed using paired T-Test also used. The result found that there was an effect of Murattal to relieve dysmenorrhea pain for female student of SMPN 12 Tasikmalaya, with ρ value 0,000. The conclusion, Murattal is effective to relieve dysmenorrhea. There is a need of developing other non-pharmacology interventions to relive dysmenorrhea Keywords: Dysmenorrhea, Murottal, Pain


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23-31
Author(s):  
Ira Kartika ◽  
Nety Rustikayanti ◽  
Laksmi Nurul Suci

ABSTRAK  Latar belakang Dismenore merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami remaja putri dan dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas para remaja putri. dismenore membuat remaja putri tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan obat pereda sakit. Keadaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Beberapa cara yang dilakukan remaja putri untuk menghilangkan atau menurunkan dismenore, baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket nature terhadap dismenore pada remaja putri.  Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif preexperimentdesign, dengan two group pretest posttest design with control. Total sampel adalah 30 responden, tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa prosedur intervensi dan numeric rating scale, yang dianalisis menggunakan Wilcoxon Rank Test.  Hasil penelitian didapatkan distribusi dismenore terbanyak adalah sedang dengan persentase 60%. Terjadi perubahan yang sama antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan nilai p value 0,001.Terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p value 0,007. Untuk responden kelompok intervensi yang diberikan paket nature median dismenore dari 6,00 turun menjadi 2,00 dengan nilai p value 0,001 (p<0,05) yang berarti paket nature efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri.  Kesimpulan Terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan hasil uji wilcoxon rank test p=0,007 (p<0,05). Saran Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dismenore pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas serta dapat menjalin kerja sama dengan petugas UKS.   Kata kunci : Paket Nature, Pisang Raja, Abdominal Stretching Exercise, Air Putih     


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Mayang Wulan

ABSTRAKNyeri punggung merupakan kejadian yang sering terjadi pada ibu hamil dan akan meningkat keluhannya saat ibu memasuki Trimester III. Penyebab nyeri punggung antara lain peningkatan berat badan selama hamil. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil dengan prenatal yoga. Prenatal yoga dapat membantu ibu hamil dalam melenturkan persendian karena bertambahnya berat badan selama kehamilan dan dapat digunakan untuk relaksasi pikiran ibu selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui efektivitas prenatal yoga untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil Trimester III. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan satu kelompok intervensi dengan sampel ibu hamil trimester III sebanyak 18 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrument yang digunakan untuk mengukur nyeri punggung adalah Numeric Rating Scale (NRS) dengan analisis bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan p value 0,000 yang artinya ada pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.  Kesimpulan dalam penelitian ini prenatal yoga dapat mengurangi nyeri punggung  ibu hamil trimester III.Kata kunci : prenatal yoga; nyeri punggung; ibu hamil trimester III  PRENATAL YOGA TO REDUCE BACK PAIN IN TRIMESTER III PREGNANT MOTHER ABSTRACTBack pain is a common occurrence in pregnant women and will increase when mothers in third trimester. The causes of back pain include weight gain during pregnancy. One of the efforts to reduce back pain in pregnant women is prenatal yoga. Prenatal yoga can help pregnant women in flexing the joints due to weight gain during pregnancy and can be used to relax the mind of the mother during pregnancy. This study was aimed to determine the effectiveness of prenatal yoga to reduce back pain in third trimester pregnant women. The research quantitative method used one intervention group with a sample of 18 third trimester pregnant women who will be taken by purposive sampling. The instrument used to measure back pain was the Numeric Rating Scale (NRS). Data analysis used Wicoxon test obtained p value 0,000 which means prenatal yoga can reduce back pain in third trimester pregnant women. The conclusion in this study prenatal yoga can be used as an alternative treatment for third trimester pregnant women who experience back pain. Keywords: prenatal yoga; back pain; third trimester pregnant women 


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Faridah Faridah ◽  
Haspita Rizki Syurya Handini ◽  
Revina Dita

Di Indonesia, lebih dari 55% perempuan mengalami dismenore dan angka kejadian di Sumatera Barat mencapai 57,3%. Dismenore mengakibatkan 10% remaja putri kesulitan dalam beraktivitas, seperti tidak konsentrasi dalam belajar atau bahkan tidak hadir di sekolah. Abdominal stretching exercise merupakan terapi alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri haid pada remaja putri di SMPN 1 Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah preexperiment design dengan pendekatan one group pretest posttest design dan dari populasi sebanyak 84 remaja putri yang nyeri haid didapat sampel sebanyak 16 orang secara purposive sampling. Penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2018 sampai Juni 2019. Data dikumpulkan dengan cara mengukur intensitas nyeri menggunakan numeric rating scale. Analisis data terdiri dari univariat dan bivariat menggunakan komputerisasi dengan uji t dependen. Hasil penelitian didapatkan rata-rata nyeri haid sebelum dan sesudah dilakukan abdominal stretching exercise adalah 4,88 dan 2,69. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh abdominal stretching exercise terhadap penurunan intensitas nyeri haid dengan p value = 0,000.Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa abdominal stretching exercise efektif dalam menurunkan intensitas nyeri haid.Kata kunci : Dismenore, nyeri haid, abdominal stretching exercise


Ners Muda ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Suastini Suastini ◽  
Pawestri Pawestri

Nyeri merupakan respon sensori tidak menyenangkan yang dialami oleh individu secara unik yang diekspresikan secara berbeda oleh tiap individu serta dapat berdampak terhadap kondisi fisik dan psikis seseorang. Nyeri akibat luka post sectio caesarea dalam rentang ringan hingga berat dapat mengganggu mobilitas fisik, pemenuhan kebutuhan dasar, bahkan sampai mengakibatkan syok neurogenik pada pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengaplikasikan mobilisasi dini secara bertahap pada pasien post sectio caesarea yang mengalami nyeri akibat luka post sectio caesarea. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang dilakukan pada tiga pasien yang mengalami nyeri intensitas sedang-berat akibat luka post sectio caesarea. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan pre dan post mobilisasi dini secara bertahap dengan menggunakan alat ukur Numeric Rating Scale (NRS). Terdapat penurunan intensitas nyeri paska dilakukan mobilisasi dini secara bertahap rata-rata menurun 5 skala. Penurunan intensitas nyeri ini terjadi karena mobilisasi akan menjadikan konsentrasi pasien pada lokasi nyeri berkurang serta dapat meminimalkan transmisi saraf nyeri menuju syaraf pusat. Mobilisasi akan melancarkan sirkulasi darah termasuk sirkulasi yang menuju area luka post sectio caesarea sehingga mampu mengurangi aktivasi mediator kimiawi pada proses peradangan, sehingga intensitas nyeri berkurang. Mobilisasi dini merupakan intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri luka post sectio caesarea pada pasien. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document