Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan nasional dan provinsi Banten dengan kontribusi terhadap PDB meningkat dari tahun ke tahun. Diperlukan pemetaan terhadap potensi dan prioritas sektor industri kreatif di provinsi Banten untuk menentukan rencana aksi dan strategi pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan prioritas industri kreatif skala kecil dan menengah di Provinsi Banten melalui indikator indikator yang bersifat kualitatif. Penelitian menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan melakukan survei terhadap pelaku industri kreatif di provinsi Banten. Data primer diperoleh dengan metode wawancara, dan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang relevan dari sumber lain seperti BPS, Disperindag dan studi literature. Analisa data menggunakan Analytical Hyrachy Process (AHP) merupakan pendekatan pengambilan keputusan yang dirancang untuk memberikan solusi dari permasalahan yang menyangkut kriteria yang bersifat komplek, menentukan prioritas pilihan-pilihan dengan banyak kriteria, dan menentukan model alternatif untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah. Hasil perhitungan AHP dengan penyilangan Kriteria Prioroitas dengan Prioritas Subsektor Ekraf, didapatkan angka 0,496243386 pada posisi pertama untuk Kriya, 0,404603175 untuk subsektor Fesyen pada posisi kedua dan 0,099153439 untuk Subsektor Kuliner pada posisi ketiga. Ketiga Subsektor Ekoomi kreatif ini menjadi Sub sektor yang paling dominan dipilih oleh responden dan posisi peringkat diatas menjadi gambaran bagi pemerintah untuk memberikan stimulus lebih pada subsektor yang ada dan menjadi kekuatan utama sektor industri kreatif skala kecil dan menengah di Banten.
The research objective is to mapping the potential and priority of small and medium the creative industry in Banten Province through indicators with qualitative approach. Research used qualitative descriptive methods by conducting a survey of creative industry actors in Banten province. Primary data was obtained by interview method, and questionnaire while secondary data was obtained from relevant data from other sources such as BPS, Disperindag and literature study. Data analysis using the Analytical Hyrachy Process (AHP) is a decision-making approach designed to provide solutions to problems involving complex criteria, determine priorities with multiple criteria, and determine alternative models to solve various problems. AHP calculation results by crossing the Priority Criteria with the Subsector's Priority Ekraf, obtained the number 0, 496243386 in the first position for Kriya, 0.404603175 for the Fashion sub-sector in the second position and 0.099153439 for the Culinary Subsector in the third position. The three subsectors of this creative economy become the most dominant subsector chosen by the respondents and the ranking position above becomes a picture for the government to provide more stimulus to the existing sub-sector micro, small and medium creative Industry sector in Banten Province.