scholarly journals “ANALISIS PENGUKURAN STRATEGIK KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD” DI UNIT INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN ADMINISTRASI PENDAFTARAN RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA

2018 ◽  
Author(s):  
eko dedy setiawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan metode balanced scorecard sebagai alat pengukur kinerja Rumah Sakit Islam jemursari dalam kualitas pelayanan . Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang merupakan penelitian non hipotesis, sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya telah memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang jelas dan mudah dipahami Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Balanced Scorecard dapat digunakan sebagai alat penterjemah strategi dan pengukuran kinerja yang ditinjau dari perspektif keuangan dan non keuangan. Dalam meningkat pelayanan

2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Hendry Fonda

Kinerja suatu organisasi adalah salah satu tolak ukur keberhasil ataupun kegagalan dari organisasi tersebut dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasinya. Balanced scorecard adalah salah satu cara untuk mengukur kinerja. Pada balanced scorecard kinerja diukur dari empat (4) perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran. Jika pada balanced scorecard kriteria diukur dengan mencari rata-rata skor maka salah satu cara untuk mencari nilai skor bisa digunakan neuro fuzzy dalam hal ini ANFIS.Pada ANFIS nilai skor didapat dari hasil training yang dilakukan untuk mendapatkan rule yang sehingga didapat skor dari kinerja. Pada evaluasi kinerja di STIKes Hang Tuah Pekanbaru didapat perbedaan hasil dengan menggunakan perhitungan balanced scorecard dan ANFIS. Selesih output pada balance scorecard dan ANFIS pada perspektif keuangan sebesar 0,33, pada perspektif pelanggan 0,15 – 0,43, pada proses bisnis internal 0,5 dan pada pertumbuhan dan pembelajaran sebesar 0,5. Walaupun terjadi perbedaan pada output hal ini tidak menyebabkan kriteria pada masing-masing perspektif berbeda antara balanced scorecard dan ANFIS. Pada balanced scorecard dan ANFIS hasil perhitungan menunjukkan bahwa perspektif keuangan mempunyai kriteria cukup, perspektif pelanggan kriterianya cukup, perspektif proses bisnis internal kriteria cukup dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran kriteria cukup.


Author(s):  
JATRIANA B2041142013

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan kampus IAIN Pontianak menggunakan pendekatan Balance Scorecard. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan statistika untuk menganalisis sampel yang digunakan sebanyak 664 orang mahasiswa dan 193 orang dosen dan pegawai. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel perspektif pelanggan, perpektif bisnis internal dan variabel perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja keuangan IAIN Pontianak.Kata Kunci : Balance Scorecard, IAIN Pontianak, Kinerja KeuanganDAFTAR PUSTAKA Andriyanto, R. W., & Metalia, M. (2010). Efektivitas Balanced Scorecard Dalam Maningkatkan Kinerja Manajerial Badan Usaha Milik Negara (Bumn). Jurnal Akuntansi dan Investasi, 11(2), 97-114.Arikunto, S. 1992. Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.Bastian, Indra. 2006. Akutansi Sektor Publik, Suatu Pengantar. Jakarta: Airlangga.Brown, Cindy. 2012. Application of the Balanced Scorecard in Higher Education: Opportunities and Challenges - An Evaluation of Balanced Scorecard Implementation at the College of St. Scolastica. SCUP; Society for College and University Planning. www.scup.org/phe.html.Effendi, R. (2012). Pengukuran Kinerja Sektor Publik Dengan Menggunakan Balanced Scorecard (Studi Kasus Kanwil DJP Sumsel dan Kep. Babel). Jurnal Ilmiah Stie Mdp, 1(2), 67-73.Gaspersz, Vicent. 2002. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Cet ke-3, Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaHandayani, S. (2017). Analisis Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Kinerja Perusahaan Pada Pt Pos Indonesia ( Persero ) Lamongan. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi, II(3), 589-601.IAIN Pontianak. 2019. “Sistem Informasi Akademik Institut Agama Islam Negeri Pontianak.” Mahasiswa IAIN Pontianak. www.sia.iainptk.ac.id.Kaplan, S. Robert, and David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Penerbit Erlangga.Karathanos, Dementrius, and Patricia Karathanos. 2005. “Appliying the Balanced Scoredard to Education.” Journal of Education for Business: 222–30.Kemenristek Dikti RI. 2019. “Pangkalan Data Pendidikan Tinggi:  Kementrian Riset , Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi.” Tenaga Pendidik  IAIN Pontianak. www/forlap.ristekdikti.go.id.Kementrian Agama RI. 2019. “Seleksi Prestasi Akademik Nasional APerguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.” SPAN PTKIN 2019. https://span-ptkin.ac.id.Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. 1st ed. Yogyakarta: BPFE.Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. 1st ed. Yogyakarta: BPFE.Mulyadi. 2007. Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. 1st ed. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.Nugrahini, I. A. P., Ratnadi, N. M. D., & Putri, I. G. A. M. A. D. (2016). Penilaian Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard Pada Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Daerah Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5(4), 829-856.Rollins, Andrea Mae. 2011. “A Case Study: Application of Balanced Scorecard in Hingher Education.” PhD Dissertation. San Diego State University.Singarimbun, Masri, and Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.Suta, I. W. P., & Dwiastuti, G. A. A. S. A. (2016). Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Kantor Pusat Pt Bank Pembangunan Daerah Bali. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 12(1), 32-41.Syarbaini, Khatib. 1986. “Fakultas Tarbiyah (Ketikan Manual).”Yassin, A., Musadieq, M. A., & Afrianty, T. W. (2016). Pengaruh Balanced Scorecard Dan Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan Dan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Karyawan Pt Semen Indonesia (Persero) Tbk). Jurnal Administrasi Bisnis, 33(2), 125-134.


Prospectiva ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 91-99
Author(s):  
NATALY KAFRUNI JÚBIZ

Este artículo presenta el diseño de un Sistema Integrado de Gestión basado en los Estándares de Acreditación en Salud, el EFQM (European Foundation for Quality Management) y el BSC (Balance Scorecard), con el fin de intervenir las necesidades y problemáticas que se presentan durante la prestación del servicio en las Instituciones Prestadoras de Salud de alta complejidad de la ciudad de Barranquilla.Se aplicó como instrumento de recolección de la información, una encuesta dirigida a quince (15) IPS, la cual permitió conocer el estado de gestión de la muestra seleccionada, identificando que a pesar de que se evidencia en la mayoría de las IPS, el compromiso gerencial con la planeación estratégica y la importancia del mejoramiento continuo, una de las principales falencias que se presentan, es el debilitamiento del factor Recursos Humanos, evidenciando la poca motivación y capacitación de los colaboradores.Con la articulación de los tres modelos de gestión se logró obtener una herramienta de gestión efectiva que permite evaluar la gestión integral de la organización, tanto administrativa como operativamente, y de esta forma mejorar la prestación del servicio y garantizar la satisfacción del cliente.


JUMINTEN ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 169-180
Author(s):  
Muhammad Alvin Al Huda ◽  
Handoyo Handoyo

Dalam menjalankan bisnis ini CV. XYZ ingin mengoptimalkan semua peluang yang dapat mengembangkan usaha bisnis ini. Dikarenakan prioritas 2 adalah pelanggan maka CV. XYZ berupaya memenuhi ekspektasi pelanggan sebaik mungkin. Hal tersebut membuat pelanggan mengharapkan pelayanan yang terbaik saat sedang melakukan wisata. Termasuk menginginkan kegiatan yang dilakukan diabadikan dalam suatu foto atau video dokumentasi kegiatan. Hal tersebut menjadi permasalahan dalam CV. XYZ. Dikarenakan belum adanya fasilitas dokumentasi pada Paket wisata yang ditawarkan CV. XYZ. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti menerapkan metode Balanced Scorecard dan analisis SWOT dalam upaya mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat disimpulkan bahwa pada Pada Prespektif Keuangan nilai skor terbobot adalah 2,555 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif keuangan adalah kurang. Pada Prespektif Pelanggan skor terbobot adalah 2,862 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif pelanggan adalah sedang. Pada Prespektif Bisnis dan Proses Internal nilai skor terbobot adalah 2,709 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif proses bisnis internal adalah sedang. Pada Perspektif Pelatihan dan pengembangan skor terbobot adalah 3,53 yang mengindikasikan kinerja karyawan pada perspektif Pelatihan dan pengembangan adalah baik. Dari analisis SWOT dapat diketahui bahwa CV. XYZ harus melakukan pengadaan terhadap fasilitas, pelatihan dan pengembangan dokumentasi. Kata Kunci: Kinerja, Kualitas Produktivitas, Balance Scorecard, Analisis SWOT


Author(s):  
Zaidal Bustomi ◽  
Lisa Oktalina Indriati ◽  
Putri Aulia Rachmawati ◽  
Muhammad Ainul Yaqin

Sekolah belum menetapkan hasil baku terkait pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga sekolah tidak dapat menentukan kinerja terbaiknya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah metode dalam mengukur kinerja sekolah yang bisa mengatasi permasalahan tersebut. Pengukuran kinerja sekolah menggunakan Balance Scorecard dengan pendekatan Standar Nasional Pendidikan (SNP) diharapkan bisa mengatasi berbagai kelemahan dalam hal penilaian kinerja sekolah yang selama ini digunakan oleh sekolah sebelumnya. Hasil dari penelitian ini berupa penerapan balanced scorecard yang disajikan ke dalam sebuah tabel yang dikategorikan berdasarkan 8 standar dalam yang terdiri dari objectives, measures, targets, dan initiatives. Identifikasi variabel pengukuran menjadi kunci dalam pengukuran kinerja sekolah menggunakan balanced scorecard untuk mencapai target tujuan.


2010 ◽  
Vol 51 (4) ◽  
pp. 12-17 ◽  
Author(s):  
Ulrike Reisach

Management und Macht sind sehr eng mit einander verwoben. Dieser Beitrag beschreibt und Kriterien für den verantwortungsvollen Umgang mit persönlicher und unternehmerischen Macht basierend auf einer Balance Scorecard unternehmensethischer Kriterien. Diese Kriterien setzen eindeutige Standards für den Gebrauch von Macht innerhalb der Unternehmen und in Bezug auf ihre Kunden und Wettbewerber, wie auch auf alle Interessensgruppen des Betriebs. Darüberhinaus bieten diese Kriterien ein wesentliches Instrument für die Unternehmensführung. Wer Macht langfristig erfolgreich ausüben will, braucht die öffentliche Zustimmung zu Produkt, Geschäftsmodell und Unternehmenspolitik. Erfolg muss immer auch als Mehrwert für die Gesellschaft definiert sein. Nur so können Unternehmen die besten Mitarbeiter gewinnen und zum unternehmerischen Mit- und Weiterdenken, zum Einbringen ihrer vielfältigen Kreativitätspotenziale motivieren. Nur so können sie Kunden von ihrer Einzigartigkeit überzeugen und Vertrauen schaffen. Management and power are closely interlinked. The article explains objectives and criteria for the responsible use of personal and corporate power, based on a balanced scorecard model for corporate ethics. Those criteria set clear standards for the use of power inside the company and towards its multiple stakeholders. Going beyond the usual appeals those criteria are an essential tool to enhance and monitor good corporate governance. Convincing internal and external stakeholders that those standards are taken serious and put into practice by corporate decision makers helps regaining confidence and reputation that has been fading during the economic crisis. Keywords: management, macht und moral


2011 ◽  
Vol 201-203 ◽  
pp. 2456-2459
Author(s):  
Li Li Zhao ◽  
Zhuo Ping Wu

Teacher performance appraisal in college is important to stimulate teachers’ motivation and promote college development. Teacher is a special group in society, based on the several appraisal principles, to make reasonable performance appraisal system of them. It can strengthen staff construction in college and make significance to its development. This paper brings Balanced Scorecard to evaluate teachers’ performance, and follows equality principle to make comprehensive teacher performance appraisal in college.


2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Yunus Fadhillah S ◽  
Jesaja Waterkamp

Kemajuan suatu institusi sangat ditentukan oleh visi, misi dan tujuan institusi tersebut yang didukung secarasungguh-sungguh oleh semua komponen institusi serta dikendalikan dengan kepemimpinan yang kuat dandiimplementasikan dengan pendekatan balanced scorecard. Penyelarasan dan pengelolaan teknologiinformasi dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung tujuan institusi dalam mencapaitingkatan world class university yang mengacu kepada beberapa kriteria seperti DIKTI, ARWU danWebometric dilakukan dengan COBIT Framework. Investigasi akan kebutuhan dan pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam mendukung kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakanZachman Framework. Dengan menggunakan pendekatan di atas maka didapat roadmap Teknologi Informasiyang akan dibangun dalam jangka waktu 15 tahun yang dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu jaringan &infrastruktur, Sistem Informasi, dan Sistem Organisasi yang masing-masing kategori dibagi ke dalam 3tahapan 5 tahunan.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Luh Kadek Budi Martini ◽  
Ida Bagus Raka Suardana

This research was intended to know how the performance of corporate government (BUMN) in Bali on period 2014-2016. It was reviewed from balance scorecard perspective. It was for to the detection and measures performance. The research concluded (1) the performance was reviewed from financial perspective maximal yet. Due to still found ratios fluctuations, only cash ratio that experience enhanced (2) the performance has been reviewed from non-financial perspective was good perspective (maximal). It was seen from perspective of customer and employee, average achieve satisfied criteria, from average employee productivity level experiences enhanced and from value side manufacturing cycle efficiency more than one.


2016 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
Author(s):  
Yuniaristanto ◽  
Irfan Hilmi Hamdani ◽  
Niken Aristyawati ◽  
Galuh Qodrina

<em>Performance measurement required by each company to conduct an evaluation of various aspects in order to improve the quality and increase the profit of the company. Performance measurement on Printpro done using the Balanced Scorecard method outlined in the Critical Success Factor or Key Performance Index. As for the weighting of each of these perspectives using Paired comparisson. Of the votes obtained some aspects that increase, constant and decreasing. For increased aspect is learning and growth perspective of the year 2014 amounted to 0.334 into 0.418 in 2015. While the constant perspective is the perspective of the customer from 2014 to 2015 is at a value of 0.84. And for the financial perspective of 2014 decreased by 0.835 into 0.752 in 2015, while the internal business perspective also declined from 0.17 in 2014 to 0.08 in 2015</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document