scholarly journals Penggunaan Model Pembelajaran Snow Cube Throwing Berbasis Eksplorasi dalam Meningkatkan Kemampuan Intuisi Matematis Siswa

2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 493-504
Author(s):  
Nenden Mutiara Sari

AbstrakModel pembelajaran snow cube throwing dikembangkan untuk melatih kemampuan intuisi siswa melalui kegiatan menebak/memperkirakan pola dari masalah-masalah eksplorasi yang diberikan. Sesuai dengan kekhasan model pembelajaran ini, siswa dapat berlatih banyak soal berbasis eksplorasi. Banyaknya soal-soal eksplorasi yang diberikan akan membantu siswa dalam mempertajam kemampuan intuisinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan kemampuan intuisi matematis yang mendapat pembelajaran SCTBE, eksploratif dan ekspositori ditinjau secara keseluruhan dan berdasarkan kategori sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent pre-test and post-test control-group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII dari tiga sekolah di Kota Cimahi. Pemilihan sampel dalam penelitian kuantiatatif didasarkan pada teknik strata dan kelompok. Tes kemampuan intuisi matematis yang digunakan berbentuk uraian yang terdiri dari 5 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Secara keseluruhan peningkatan kemampuan intuisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran snow cube throwing berbasis eksplorasi lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran eksploratif dan ekspositori; ditinjau berdasarkan kategori sekolah, pembelajaran snow cube throwing berbasis eksplorasi lebih cocok digunakan pada sekolah kategori tengah yang memiliki karakteristik aktif dan mandiri. The Use of Exploration-Based Snow Cube Throwing Learning Model in Improving Students' Mathematical Intuition AbilityAbstractThe snow cube throwing learning model was developed to practice students' intuition ability through guessing/predicting patterns of the given exploration problems. Following the uniqueness of this learning model, students can practice many exploration-based questions. The number of exploratory questions given will help students sharpen their intuitive abilities. This study aims to analyze the improvement of mathematical intuition ability that obtained SCTBE, explorative, and expository learning reviewed as a whole and based on school categories. This research was a quasi-experimental study with a non-equivalent pre-test and post-test control-group design. The study population was class VIII students from three schools in Cimahi City. Sample selection in quantitative research is based on strata and group techniques. The mathematical intuition ability test used is in the form of a description consisting of 5 questions. The results showed that: Overall improvement in mathematical intuition ability of students who obtained snow cube throwing based on exploration learning was better than students who obtained explorative and expository learning; based on the school category, snow cube throwing based on exploration learning is more suitable for middle category schools that have active and independent characteristics.

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Diah Artini ◽  
Nyoman Suardana ◽  
Made Wiratini

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan hidrokarbon terhadap hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini merupakan  eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Penebel tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimendan siswa kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa di kelas eksperimen dibelajarkan dengan model pembelajaran kontekstual dan siswa di kelas kontrol dibelajarkan dengan model pembelajaran discovery. Data hasil belajar kimia siswa dikumpulkan dengan cara testing menggunakan tes hasil belajar. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif hasil belajar kimia siswa dideskripsikan berupa skor rata-rata pre-test dan post-test siswa. Analisis inferensial hasil belajar kimia siswa menggunakan analisis kovarian (Anakova) dengan taraf signifikansi 0.05 dan uji dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar kimia siswa. Skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen (73.42) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (64.26).  Katakunci: model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran discovery, hasil belajar kimiaABSTRACTThis reseach aim to describe the influence of the contextual learning model to chemistry student’s achievement. It is a quasi-experiment reseach with nonequivalent pre-test post-test control group design. The population was the eleventh-grade student’s of SMA Negeri 1 Penebelon academic year 2018/2019. The samples werethe students of XI MIPA 1 class as experimental class and the students of XI MIPA 2 class as control class that selected with cluster random sampling technique. The students in the experimental class learned through the contextual learning model and the ones in the control class learned through the discovery learning model. The data on the chemistry student’s achievement were collected through the test of the achievement test. The data were analyzed through descriptive and inferential analysis. Descriptive analysisof chemistry student’s achievement were described in the form of the mean score of student’s pre-test and post-test. Inferential analysis of chemistry student’s achievement were used covarian analysis (Anacova) with 0.05 significance level and it was performed by the assist of SPSS 16 for windows. The results showed that there were the significant effect of contextual learning model to the chemistry student’s achievement. The mean score of student’s achievement in experimental class (73.42) was higher than control class (64.26). Keywords: contextual learning model, discovery learning model, chemistry student’s achievement


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Maryati Maryati ◽  
Retno Triwoelandari ◽  
Hilman Hakiem

The aim of this research is to know the process of applying inquiry model to the crative character of 5th grade students in science subjects in SDIT Al-Madinah Cibinong, and to know the influence of inquiry learning model on the creative character of 5th grade students in science subjects in SDIT Al-Madinah Cibinong. The approach used in this study is quantitative research with the type of quasi-experimental research, in this study the selection of samples on experimental quasi type Non Equivalent Control Group Design is not done random sample selection but deliberately selected by the researchers with each sample experiment class 21 Students and control class of 21 students. The instruments used in this research are: test, observation, questionnaire and documentation. The process of applying inquiry learning model in science subjects through six stages: Presenting questions or problems, Making hypotheses, Designing experiments, Conducting experiments to obtain information, Collecting data and analyzing data, and Making conclusions. Based on the research that has been done, the average post-test of the experimental class is 77.61 and the average post-test of the control class is 64.28 so that it is obtained -t arithmetic> -t table (-11.004> -2.086), it can It is concluded that there is a significant influence of the use of inquiry learning model on student learning outcomes. Observational data resulted in average after applying experimental class learning 92,14, and average after applying of control class study 73,57 so that obtained-t arithmetic> -t table (-20,254> -2,086), hence can be concluded that there is A significant influence of the use of inquiry learning model to foster the creative character of the students. In addition the results of the experimental class questionnaire obtained an average of 32.38 and control classes 31.43 the number of scores in the range 30-36 that students in the experimental class and control classes have a high creative value in carrying out its duties. So it can be concluded that the influence of inquiry learning model to the creative character of students. So the application of inquiry learning model can influence the students' creative character in science subjects are said to be effective and there are significant changes or improvements. This inquiry learning model can be an alternative learning model that can be applied in the learning process.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Rian Hidayat ◽  
Lukman Hakim ◽  
Linda Lia

Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh model guided discovery learning berbantuan media simulasi PhET terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Metode penelitian yang digunakan ialah kuasi eksperimen dengan desain the matching only post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 22 Palembang yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dan mengambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes pemahaman konsep Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pemahaman konsep kelas eksperimen = 85,00 dan kelas kontrol sebesar   = 71,92. Hasil uji-t berpasangan diperoleh    >  yaitu 8,17 > 1,67; yang berarti ada pengaruh secara signifikan penerapan model guided discovery learning terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Diperoleh simpulan bahwa model guided discovery learning berbantuan media simulasi PhET secara signifikan berpengaruh terhadap pemahaman konsep fisika siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.       The purpose of this study was to analyze the effect of guided discovery learning models assisted by media PhET simulation of the understanding of students' physics concepts. The research method used was quasi-experimental with the matching only post-test control group design. The population in this study was all students of class XI IPA SMA Negeri 22 Palembang consisting of 6 classes. Sampling was done by purposive sampling technique and took two classes as the experimental class and the control class. Data collection using concept understanding test instruments. The results showed that the mean understanding of the experimental class concept = 85.00 and the control class = 71.92. The results of the t-test are obtained t_count> t_table that is 8,17> 1,67; which means that there is a significant effect of the application of the guided discovery learning model to the understanding of students' physics concepts. It was concluded that the guided discovery learning model assisted by PhET simulation media significantly influenced the understanding of students' physics concepts compared to conventional learning. 


Author(s):  
Teofilus Indah Pranata ◽  
Feby Agwadinata ◽  
Emi Sulistri ◽  
Evinna Cinda Hendriana

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran (Conceptual Understanding Prosedures) CUPs terhadap pemahaman konsep siswa pada materi panas dan perpindahannya. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 82 Singkawang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode quasi experimental design (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent pre-test and post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 82 Singkawang. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang terpilih menjadi kelas eksperimen kelas VA yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran CUPs dan VB kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model CUPs terhadap pemahaman konsep siswa pada materi panas dan perpindahannya diperoleh thitung > ttabel  yaitu 3,4195 > 2,01006 maka Ha diterima dan Ho ditolak. (2) Terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah diterapkan model pembelajaran CUPs sebesar 0,76 pada kategori tinggi. (3) Respon siswa tergolong sangat baik terhadap model pembelajaran CUPs. Kata kunci: Model Pembelajaran CUPs; Kemampuan Pemahaman Konsep ABSTRACTThis study aims to determine the effect of applying the CUPs learning model (Conceptual Understanding Procedures) on students' conceptual understanding of heat and its transference. This research was conducted at SDN 82 Singkawang. The type of research used is quantitative with a quasi-experimental design method (quasi-experimental). The research design used was a non-equivalent pre-test and post-test control group design. The population in this study were all fifth grade students at SDN 82 Singkawang. The sample was taken using purposive sampling technique, the sample was selected to be the experimental class VA class, namely the experimental class using the CUPs learning model and the control class VB using the direct learning model. The results of the study can be concluded that: (1) There is an effect of the CUPs model on students' understanding of the concept of heat and its transfer, it is obtained that t_count>t_table is 3.4195>2.01006 then H_a is accepted and H_o is rejected. (2) There is an increase in students' conceptual understanding after the application of the CUPs learning model of 0.76 in the high category. (3) Students' responses are classified as very good towards the CUPs learning model. Keywords: CUPs Learning Models; The Ability To Understand Concepts.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 80-89
Author(s):  
Putri Dewi Nurhasana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran IPS berbasis Macromedia flash untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SD. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi esperimental dengan desain penelitian  pre-test and post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Sendangadi. Sampel yang diambil dengan teknik random sampling dengan 2 kelas kelompok eksperimen dan 1 kelas kontrol. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan lembar soal tes. Analisis data menggunakan uji MANOVA dengan rumus Hotellings Trace dengan taraf signifikan 5%. perbedaan nilai signifikansi uji Hotellings Trace adalah 0,000 < 0,05 untuk uji beda kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian media pembelajaran IPS berbasis macromedia flash efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SD kelas IV. Kata Kunci: Media Pembelajaran, IPS, Macromedia Flash, Motivasi, Hasil Belajar.


Author(s):  
Rini Nur Kholifah ◽  
Endah Hendarwati ◽  
Aris Setiawan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran klasikal yang digunakan guru dalam mengajarkan calistung kreativitas anak belum berkembang dengan optimal. Strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) dipilih sebagai suatu model pembelajaran yang berpusat pada anak. Dalam model pembelajaran tersebut terdapat suatu variasi prilaku kreatif yang digunakan untuk bahan penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas kreativitas anak usia dini dengan menggunakan pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) dan pengaruh strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) terhadap kreativitas anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas kreativitas anak usia dini dengan menggunakan pembelajarn beyond centers and circle time (bcct) dan pengaruh strategi pembelajaran beyond centers and circle time (bcct) terhadap kreativitas anak usia dini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Pre-Experimental Design dengan menggunakan Pre-Test-Post-Test Control Group Design. Populasi dari penelitian adalah anak Pos Paud Nusa Indah Surabaya. Kelompok B dengan jumlah anak 28, kelas eksperimen 14 anak dan kelas kontrol 14 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t (t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok dinyatakan terdistribusi normal (0,200>0,05) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari uji Homogenitas di dapat kedua kelompok bersifat homogen (0.378>0,050) pada pretest dan(0.554>0,05) pada hasil nilai dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan mean sebesar 0,5 hal ini terlihat dari mean difference sebesar -0,5000. Hasil analisis Group Statistics Pretest dan Group Statistics Posttest terlihat ada perbedaan dengan rata-rata pretest 6.143 berubah menjadi 9.714 dengan range kenaikan rata-rata 3.571. Sementara kelompok dengan pendekatan BCCT (Beyond Centers and Circle Time) mendapat hasil rata-rata 6.00 dan medapati kenaikan pada skor 10.214 dengan kenaikan skor sebesar 4.214. dengan demikian dapat di artikan bahwa penggunaan pendekatan BCCT (Beyond Centers and Circle Time) lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas anak.


2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 90
Author(s):  
Olievia Prabandini Mulyana ◽  
Wayan Sukmawati Puspitadewi

This research is aimed to determine the effectivity of training to increase self-efficacy towards career preference options in psychology. This is a quantitative research, in which experiment method is applied by using pretest-posttest control group design. The dependent variable is self-efficacy towards career preference options in psychology. Self efficacy towards career preference options in psychology is measured using self efficacy towards career preference options scale. The independent variable in this research is career planning training. The research subject are 40 persons groupped into experiment group and control group. Pre-test are given to both experiment and control group. next, the experiment group is given treatment of career planning training. The next step, post test is administered to experiment group and control group. The research is analized using anava repeated measure. Anava repeated measure resulted showing significant result. Thus, hyphothesis stating that there is effect of career planning training to self efficacy towards career preference options for psychology student of UNESA is accepted. Self efficacy towards career preference options for psychology increased after career planning training is given as treatment. Self efficacy towards career preference options for psychology in experiment group between pre-test and post-test is different.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dalam meningkatkan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Kemampuan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi diukur dengan skala efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan perencanaan karir. Subjek penelitian yang berjumlah 40 orang yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test. Selanjutnya pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan berupa pelatihan perencanaan karir. Tahapan berikutnya adalah pemberian posttest pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. Analisis yang akan digunakan adalah anava amatan ulangan. Hasil anava amatan ulangan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh pelatihan perencanaan karir terhadap efikasi diri terkait pilihan minat bidang karir psikologi pada mahasiswa psikologi UNESA, diterima. Efikasi diri terhadap pilihan minat bidang karir di Psikologi meningkat setelah diberikan pelatihan perencanaan karir.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document