scholarly journals The Effectiveness of Problem Based Learning (PBL) Method Through Marquee Model to Cultivate Literacy

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 220
Author(s):  
Indah Mei Diastuti ◽  
Agus Sulton

The aim of this study was to determine the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) method to cultivate students’ literacy. By using the marquee model, the students can focus on writing which would be the topic of problems that would be discussed through the PBL method. The method used a quasi experimental design. The result of this research showed that PBL method through Marquee media was effective to improve the literacy culture of students at Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang. The literacy culture before using PBL method through Marquee was 75% of children rarely do literacy activities. After using PBL method through Marquee was 90% children often do literacy activities. Hence, it can be concluded that the problem basic learning (PBL) method through marquee can improve the students’ literacy culture of Indonesian language and literature education, mathematics education. Because there was an increase from 75% to 90% of students who like to read, this indicates that PBL through marquee was effective in improving literacy culture. Keyword: Problem Based Learning, Marquee Model, Cultivate Literacy

2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 137-144
Author(s):  
Yuyun Safitri ◽  
Sarwiji Suwandi ◽  
Herman J Waluyo ◽  
Muhammad Rohmadi

Purpose of the study: This study aimed to formulate and evaluate the effectiveness of creative writing poetry textbooks with problem-based learning on local wisdom for Indonesian Education Language and Literature students in IKIP PGRI Pontianak and STKIP PGRI Sintang West Kalimantan. Methodology: This study used the quantitative approach of quasi-experimental research by dividing subjects into two groups, treatment and control groups. Main Findings: Expected to be able to fulfill the needs of textbooks in creative poetry writing based on local wisdom in private universities in West Kalimantan. Applications of this study: Indonesian Language and Literature Education at IKIP PGRI Pontianak and STKIP PGRI Sintang West Kalimantan. Novelty/Originality of this study: By all means, the use of modified teaching material on creative writing poetry with the problem-based learning model on local wisdom was more effective than the previous textbooks.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 21 ◽  
Author(s):  
Muhtarom Muhtarom ◽  
Nizaruddin Nizaruddin ◽  
Farida Nursyahidah ◽  
Nurina Happy

This research aimed to evaluate the effectiveness of Realistic Mathematics Education (RME) to improve students' multi-representation ability. A quasi-experimental design was used in this research. Sixty-four samples from the seventh-grade students of Junior School were randomly selected and divided into two classes: experimental class was treated using RME and control class was treated using conventional learning, with each class consisting of thirty-two students. The essay test was used to measure the multi-representation ability of students and the questionnaire was used to measure students' responses in RME learning. The data from the essay test were analyzed by N-Gain test and t-test in which normality and homogenity test were conducted previously, while the students' learning completeness and student responses were presented descriptive quantitative. The result of the research concluded that the multi-representation ability of students who get RME learning is better than the multi-representation ability in students who get conventional learning. 87.25% of students who get RME learning with the developed device have completed the KKM, and many students are very enthusiastic and interested in RME based learning, thus increasing their learning spirit in a learning process.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 13-27
Author(s):  
Hilmiyah Akib ◽  
Abd. Rauf Ibrahim

This study focused on students’ skill in performing a speech and had conducted based on the problem. The students think performing a speech is the difficult thing, the students think there are problems appear when the students perform a speech in front of the people, suddenly forgetting the script, getting anxious, and getting blank. The researcher considered to conduct this study when doing observation at MAN 2 Parepare since the students showed fair competence in performing a speech. The objective of the study is to give some abilities and knowledge in this case Contextual Teaching and Learning that focused in Problem-based. The study applied quasi-experimental design, with two groups namely experimental class and control class. The populations of the study were the twelfth grade students at MAN 2 Parepare where the total numbers were 84 students. The samples of the study were consisted of 39 students. The result showed that the students’ skill in performing a speech of the twelfth grade students of MAN 2 Parepare could be improved through Problem-Based Learning Strategy. In performing s speech, the speakers need to be brave, except having some abilities in performing a speech.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 6644-6649
Author(s):  
Fida Rahmantika Hadi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui efektifitas model problem based learning (PBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD. Metode penelitian ini adalah kuantitaif eksperimen. Desain yang akan digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan jenis penelitian Posttest Only Control Design. Ada dua kelompok yang akan diteliti yaitu kelas kontrol merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL tidak terintegrasi STEM dan kelas eksperimen merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL terintegrasi STEM. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Klampisan Ngawi yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian dengan pengujian independen sampel t test menunjukkan bahwa Fhitung = 2,20 dan Ftabel =2,02 dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel (2,20 > 2,02) sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL terintegrasi STEM efektif terhadap kemampuan berpikir siswa kelas V di SDN 02 Klampisan.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 127-139
Author(s):  
Suratno Suratno ◽  
Kamid Kamid ◽  
Yulita Sinabang

Pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam merumuskan permasalahan, mencari tahu dari berbagai sumber, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah sehingga peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi. kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah berdasarkan pencapaian prestasi sainsnya. Rendahnya kemampuan berpikir peserta didik dikarenakan masih rendahnya keterampilan kolaborasi peserta didik yang tidak muncul dalam kegiatan pembelajaran, sehingga perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan peserta didik pada era globalisasi ini. Tujuan Penelitian: 1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; dan 3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Dimana jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian quasi experimental design, dengan rancangan penelitian ini menggunakan ANAVA Treatment by Level 3x3. Adapun subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah siswa/I kelas X SMA Negeri TT H. Abdurrahman Sayoeti Provinsi Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket dan Studi Kepustakaan/Dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan Uji Anova Dua Arah dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 for windows. Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1) Terdapat pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; 2) Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; dan 3) Terdapat pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditinjau dari motivasi belajar siswa. Dari hasil penelitian ini juga disarankan kepda guru untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat kepada peserta didiknya. Karena metode yang tepat akan memberikan dampak pada perolehan hasil belajar siswa yang baik dan maksimal.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sitti Rahmah Tahir

One ability that students must master is problem solving. Increasing students’ problem-solving ability will improve their mindset. The alternative used to increase students’ problem-solving ability is applying Problem Based Learning model. This study aims to understand the presence or absence of the application of the model of the application of Problem Based Learning to the problem solving of students of class VII PGRI (Equated) Sungguminasa. This type of research is a quasi-experimental design of the Control Posttest Group. The population in this study in all VII class SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa and selected class VII A as an experimental class with consultations with the Problem Based Learning model and class VII C as a control class with training in direct learning models involving the community. The technique of collecting data in this study is the test then analyzed with descriptive and inferential statistics using the t test (Independent Sample t-test). Based on the results of the study concluded that the Problem Based Learning model determines the problem-solving abilities of students of class VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.AbstrakSalah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah pemecahan masalah. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan berpengaruh pada peningkatan mindset siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah siswa adalah dengan mengaplikasikan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Control Group Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model Problem Based Learning dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan perlakuan model pembelajaran langsung yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Iskandar Zulkarnain ◽  
Winda Evina Dewi

Dari hasil diskusi bersama guru pamong matematika kelas VIII SMP Negeri 23 Banjarmasin dan hasil pengamatan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapa­ngan di sekolah tersebut diperoleh informasi kemampuan matematis siswa tergolong rendah. Di eksperimen ini, peneliti menerapkan model Problem Based Learning pada pengajaran matematika yang diinginkan bisa menyelesaikan permasalahan itu. Pene­litian ini memiliki tujuan guna mendapatkan informasi mengenai: (1) Hasil belajar siswa yang menerapkan model Problem Based Learning, (2) Hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran langsung, (3) Perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan menerapkan model Problem Based Learning dan yang belajar dengan menerapkan pengajaran langsung. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu meto­de Quasi Experimental Design. Purposive random sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dengan mengadopsi dua kelas dari delapan kelas. Untuk menyesuaikan rekomendasi sekolah, dua kelas yang terpilih yaitu kelas VIII D dan VIII H. Kelas kontrol serta eksperimen ditentukan dengan acak, dan kelas VIII H ditetapkan sebagai kelas eksperimen sedangkan VIII D sebagai kelas kontrol. Tes digu­nakan guna menghimpun data. Teknik analisis data yang dipakai adalah statis­tika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin yang menerapkan model Problem Ba­sed Learning berada pada kualifikasi sangat baik, (2) Hasil belajar siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin yang menerapkan pengajaran langsung berada pada kuali­fikasi baik, (3) Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa yang belajar dengan menerapkan model Problem Based Learning dan rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pengajaran langsung.Kata kunci: Problem Based Learning, matematika siswa SMP


2021 ◽  
Vol 1 (7) ◽  
Author(s):  
Alimah Nuryanti ◽  
Lia Yuliati ◽  
Agus Suyudi

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi optik geometris SMA Laboratorium UM. Jenis penelitian quasi experimental design dengan teknik post-test only design. Instrumen pengukuran terdiri dari 10 soal uraian dan rubrik keterlaksanaan pembelajaran. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belajar dengan Project Based Learning lebih tinggi daripada peserta didik yang belajar dengan Problem Based Learning. Hipotesis diuji dengan uji t dilanjutkan dengan Uji Scheffe. Hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belajar dengan Project Based Learning dan Problem Based Learning. Hasil Uji Scheffe menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belajar dengan Project Based Learning lebih tinggi daripada peserta didik yang belajar dengan Problem Based Learning.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Ariyanti Ariyanti

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa melalui pemberian suatu eksperimen yaitu penerapan pendekatan problem based learning berbasis scaffolding pada siswa sekolah dasar. Desain penelitian menggunakan tipe Quasi-Experimental design dengan pre-posttest design. Penelitian ini dilaksanakan di 3 Sekolah Dasar yang terletak di Kota Bandung dengan jumlah kelas subyek penelitian terdiri dari 2 kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen pendapatkan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning berbasis scaffolding dan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Jumlah subyek sebanyak 191 siswa dengan perincian: di kelas eksperimen sebanyak 89 siswa dan kelas kontrol sebanyak 102 siswa yang masing-masing tersebar di 3 SD berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematika setelah dilakukan PBL berbasis Scaffolding dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode konvensional, dimana diperoleh nilai estimated marginal mean pada kelompok  eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol, yakni 0,318 > 0,124.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Hanifah Rahmadani ◽  
Arrofa Acesta

Abstract: This study aims to determine the effect of application of the model Problem Based Learning on the understanding of the concept of V grade students of SD Negeri Unggulan Kuningan on the subjects of Social Studies IPS concept of Nature and Artificial in Indonesia. This research is a type of Quasi Experimental Design, while the research design using Nonequivalent Control Group Design. The subjects of this study are all students of VA class which amounted to 25 students and VB which amounted to 27 students in Kuningan Elementary State Elementary School. The results showed that the model of Problem Based Learning influenced the students' concept of understanding. This can be seen from the significant differences between the two sample groups, the difference is the average value of pretest = 53.11 to 79.85 in the posttest of the experimental students' learning result. While the students' learning outcomes control group pretest average value = 49.6 to 59.4 on posttest. And based on t test results, showed that the value of t-count = 6.50 with 95% significance obtained t-tabel = 2.96. Then thitung (6.50) > t-table (2.96), meaning that the model of Problem Based Learning has a significant effect on understanding the concept of students Keywords: Problem Based Learning Model, Understanding Student Concept Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap pemahaman konsep siswa kelas V SD Negeri Unggulan Kuningan pada mata pelajaran IPS konsep Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis Quasi Experimental Design, sedangkan desain penelitiannya menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan VB yang berjumlah 27 siswa di SD Negeri Unggulan Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel, perbedaannya yaitu nilai rata-rata pretest = 53,11 menjadi 79,85 pada posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen. Sedangkan hasil belajar siswa kelompok kontrol nilai rata-rata pretest = 49,6 menjadi 59,4 pada posttest. Dan berdasarkan hasil uji t, menunjukan bahwa nilai t-hitung = 6,50 dengan signifikansi 95% diperoleh t-tabel = 2,96. Maka t-hitung (6,50) > t-tabel (2,96), artinya bahwa model Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep siswa. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Pemahaman Konsep Siswa


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document