scholarly journals PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN DIABETES MELLITUS MELALUI SUPPORTIVE GROUP THERAPHY

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Novi Widyastuti Rahayu ◽  
Maria Putri Sari Utami

ABSTRAKDiabetes Melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan level gula darah. Pengelolaan DM bertujuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal. Kendala utama pada penanganan DM adalah kejenuhan pasien dalam kepatuhan dalam program pengobatan DM, sehingga diperlukan peran keluarga dalam memberikan dukungan dalam menjalankan program pengobatan DM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Supportive Group Therapy terhadap kemampuan keluarga dalam merawat klien Diabetes Melitus. Penelitian ini adalah penelitian quasy-experimental dengan rancangan pre test- post test design with control group,dengan jumlah sampel 24 responden di Kelurahan Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta selama bulan Juni-Oktober 2017. Kemampuan keluarga diukur menggunakan Kuesioner Family Assessment Device (FAD). Hasil menunjukkan bahwa Supportive Group Therapy memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus dengan nilai p = 0,008. Supportive Group Therapy berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus. Kata Kunci : Supportive Group Therapy, Diabetes Melitus, Keluarga INCREASING FAMILY ABILITY IN ACCORDING CLIENTS DIABETES MELLITUS THROUGH SUPPORTIVE GROUP THERAPHY ABSTRACTDiabetes Mellitus is a disease characterized by increased blood sugar levels. DM management aims to maintain blood glucose levels within the normal range. The main obstacle to DM handling is patient saturation in compliance in DM treatment program, so it is necessary family role in providing support in running DM treatment program. The purpose of this study to determine the effect of Supportive Group Therapy on the ability of families in caring for Diabetes Mellitus clients. This study was a quasy-experimental study with a pre test-post test design with control group design, with a sample of 24 respondents in Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta during June-October 2017. Family capability was measured using a Family Assessment Device (FAD) Questionnaire. The results show that Supportive Group Therapy has an effect on the improvement of family ability in caring for family member with diabetes mellitus with p = 0,008. Supportive Group Therapy affects the increased ability of families in caring for family members with diabetes mellitus. Keywords: Supportive Group Therapy, Diabetes Mellitus, Family

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 62-67
Author(s):  
Nandang Jamiat Nugraha ◽  
Rahmat Rahmat

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan. Prevalensi penderita DM di Indonesia 6.9% dan di Jawa Barat sekitar 29,4% dari jumlah penduduknya. Sebagai mother of desease, penyakit DM memiliki komplikasi yang serius seperti retinopati diabetik, neuropati, amputasi, penyakit jantung, gagal jantung, stroke dan peripheral arterial disease. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya keseriusan dalam penanganan penyakit DM. Diperlukan dukungan dari kader (sebagai bagian dari support group) bagi peserta prolanis DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi metoda support group dalam meningkatkan persepsi pasien tentang perawatan DM di Kota Bandung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan quasi experiment dengan pretest and post test non equivalent control group. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persepsi pasien prolanis sebesar 3,08 dan peningkatannya dinyatakan sangat bermakna (p<0,01).  Edukasi yang dilakukan kader (support group) berpengaruh terhadap peningkatan persepsi pasien DM. Metode support group dengan memberdayakan kader dalam memberikan edukasi sangat bermanfaat dan dapat dijadikan kebijakan di pelayanan kesehatan masyarakat.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Angger Anugerah Hadi H.S ◽  
Bayu Khayudin

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh masyarakt Indonesia. Semakin lama durasi pada penderita DM, maka semakin besar kemungkinan munculnya penyakit-penyakit komplikasi. Penyakit stroke, jantung coroner, luka DM dan gagal ginjal merupakan contoh penyakit yang dapat timbul akibat DM Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan sikap pasien DM terkait pencegahan komplikasi dengan metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang mengikuti prolanis di puskesmas Wisma indah, dan puskesmas  Bojonegoro sebanyak 32 responden. Diskusi grup dan Brief Telephone Counseling dilakukan dengan 2 tahapan yaitu pendidikan kesehatan terkait pencegahan komplikasi dan follow-up melalui telepon. Berdasarkan hasil uji paired T-test didapati hasil p-value 0,000. Dengan demikian disimpulkan hasil terdapat peningkatan sikap responden setelah dilakukan intervensi yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan artikel ilmiah yang terbit dalam jurnal nasional. Selain itu, luaran lain yang diharapkan adalah buku saku terkait pencegahan komplikasi DM Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Komplikasi Diabetes Mellitus, Diskusi Grup, Brief telephone Counseling, Sikap


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 141-147
Author(s):  
Erni Tri Indarti ◽  
Hendri Palupi

Diabetes Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Senam Kaki Lebih Efektif Meningkatkan Sirkulasi Darah Ke Kaki Dibanding Penurunan Kadar Glukosa Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejoso. Penelitian ini merupakan  jenis penelitian Pra – Experiment dengan One Pre-Post Test Design. Penelitian ini dilakukan tanggal 20 Juli – 20 Agustus 2018 di Wilayah kerja Puskesmas Rejoso. Sampel dalam penelitian ini penderita Diabetes Mellitus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Video Senam Kaki, Stetoskop Merk Onemed, Spygnomanometer Merk Onemed, Glukotest Merk EasyTooth. Analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan Nilai ABPI dan Gula darah responden sebelum dan sesudah dilakukan intevensi dengan uji Wilcoxon.  Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan p-value  nilai ABPI 0,000 ≤ α(0,05) dan p-value gula darah 0,006 ≤ α(0,05), sehingga Ha diterima dan ada pengaruh senam kaki terhadap perubahan nilai ABPI dan gula darah pada penderita diabetes mellitus, hal ini berarti ada pengaruh senam kaki terhadap Sirkulasi Darah Ke Kaki pada penderita diabetes mellitus dengan rata-rata penurunan nilai ABPI 0,124 dan rata-rata penurunan gula darah sebesar 11,37. Kata Kunci : Senam Kaki, Diabetes Mellitus, Gula Darah, Sirkulasi Darah ke kaki


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 180-187
Author(s):  
Sri Sakinah ◽  
Sulkifli Nurdin ◽  
Dewi Sartika ◽  
Ilyas Agus ◽  
Nur Aisyah

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Spa kaki dan senam kaki merupakan terapi non farmakologi dalam menurunkan sensasi nyeri pada penderita diabetes mellitus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian  intervensi spa kaki dan senam kaki terhadap penurunan nyeri pada penyandang diabetes mellitus tipe 2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental study dengan desain penelitian quasi eksperimen pre and post test with control group. Penelitian yang di laksanakan adalah dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok intervensi dengan teknik Spa kaki dan kelompok kontrol yang diberikan dengan senam kaki. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April 2019 sampai dengan tanggal 30 April 2019 di Kabupaten Sidrap dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Masing-masing kelompok sebanyak 5 orang responden dengan penderita nyeri kaki pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata penurunan nyeri kaki pada penyandang diabetes mellitus tipe 2 pada kelompok intervensi spa kaki sebesar 1,8 sedangkan pada kelompok senam kaki hanya sebesar 0,5 dengan perbandingan antara kelompok spa kaki dengan senam kaki sebesar 1,3. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian teknik spa kaki lebih efektif menurunkan nyeri kaki dibandingkan senam kaki pada penyandang diabetes melitus (DM) tipe 2.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Arif Kurniawan ◽  
Dian Anandari ◽  
Windri Lesmana Rubai ◽  
Arrum Firda Ayu Machfiroh

Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di perdesaan mempunyai dukungan lebih rendah dalam mencegah Diabetes Melitus. Survey pendahuluan menunjukkan pengetahuan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Desa Babakan masih rendah, dan belum optimalnya peran tokoh masyarakat sebagai penyuluh, peran tokoh masyarakat sebagai penggerak, peran tokoh masyarakat sebagai motivator, peran tokoh masyarakat sebagai katalisator, dan peran tokoh masyarakat sebagai teladan dalam mencegah diabetes mellitus di Desa Babakan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pelatihan dengan metode ceramah, diskusi dan praktek dalam peningkatan pengetahuan tentang diabetes melitus, dan pengetahuan tentang peran tokoh masyarakat dalam mencegah diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment one group pre test-post test design pre dan post without control.  Populasi dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa Babakan. Sampel penelitian ini adalah total populasi sejumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan tidak efektif meningkatkan pengetahuan tentang diabetes melitus, namun efektif meningkatkan pengetahuan tentang peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mencegah diabetes melitus di desa Babakan.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Taufan Citra Darmawan

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Di Indonesia fenomena diabetes melitus terkini tidak hanya menyerang lansia tapi juga rentang usia lainnya. Salah satu solusi alternatif yang dapat dicoba yaitu pengobatan tradisional dengan daun jambu biji. Penelitian sebelumnya terkait daun jambu biji mengatakan bahwa dalam daun jambu biji terdapat zat yang berdampak menurukan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung pengaruh rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah. Metode: penelitian ini adalah true experiment Desain penelitian yang digunakan yakni pre post test control group design. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah hewan mencit sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil dan Analisa: Dengan menggunakan uji chi - square didapatkan hasil yang signifikan ρ < α = 0,00 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh pada rebusan air daun jambu biji terhapat penurunan glukosa darah pada mencit. Hasil penelitian 16 ekor mencit yang dilakukan uji coba didapatkan bahwa seluruh mencit mengalami penurunan kadar glukosa darah. Kesimpulan: air rebusan daun jambu biji (psidium guajava) dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jenis (mus muculus). Penelitian ini masih merupakan penelitian tahap awal dimana perlu dilakukan uji coba lebih lanjut terhadap spesimen hewan mamalia jenis lainnya sebelum dilakukan kepada manusia.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Ida Yatun Khomsah ◽  
Yani Sofiani ◽  
Diana Irawati

Neuropati merupakan salah satu komplikasi kronis yang terjadi pada pasien Diabetes Melitus. Kondisi hiperglikemia yang tidak dikelola dengan baik dalam waktu yang cukup lama membuat pasien Diabetes Melitus rentan terhadap komplikasi kronis yang menyebabkan angka morbiditas cukup tinggi. Home Exercise menjadi salah satu intervensi yang dapat mencegah terjadinya gangguan vaskularisasi perifer pada pasien Diabetes Melitus. Penelitin ini bertujuan untuk mengidentifikasi Efektivitas Home Exercise Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Skor Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Desain penelitian dengan rancangan quasi eksperiment pre dan post test design with control group dengan 18 responden kelompok intervensi yang diberikan intervensi Home Exercise dan 18 responden kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi Home Exercise. Hasil menunjukkan bahwa nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Skor Sensitivitas Kaki sesudah dilakukan intervensi mengalami peningkatan Ankle Brachial Index (ABI) dengan nilai rata-rata awal 0.817 setelah intervensi menjadi 0.917 dan Skor Sensitivitas Kaki dengan nilai rata-rata awal 8.00 setelah intervensi menjadi 10.33. Kesimpulan, ada pengaruh Home Exercise terhadap nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Skor Sensitivitas Kaki sesudah dilakukan intervensi. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu terapi alternatif sebagai pencegahan komplikasi penyakit arteri perifer.


2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ihsan Taufiq

<p><strong><em>Background:</em></strong><em> </em><em>Diabetes Mellitus (DM) causes a decrease in quality of life in all domains. The most often overlooked cause of DM patients is not carrying out physical activity regularly. </em><strong><em>Purpose:</em></strong><em> </em><em>The purpose of this study was to determine the effect of healthy pathways on the quality of life of type 2 D</em><em>M</em><em> patients in the Health Center in Kotabumi North Lampung in 2017.</em><em> </em><strong><em>Methods:</em></strong><em> </em><em>This study used quasi-experimental pre-post test design with a control group. The number of samples consisted of treatment groups and control groups, each group of 22 respondents. The treatment group was the respondents who carried out healthy walks of intervention, then measured the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus, while the control group did not carry out healthy walking activities. Data analysis uses t test dependent. </em><strong><em>Results:</em></strong><em> </em><em>The results showed that there was an effect of healthy pathways on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus in the health centers in Kotabumi, North Lampung (p = 0.007). <strong>Conclusions</strong></em><strong><em>:</em></strong><em> Healthy paths improve the quality of life for patients with type 2 diabetes, including aspects of physical health, psychological health, social and environmental relations. </em></p><p><strong>Latar Belakang:</strong> Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menyebabkan penurunan kualitas hidup disemua domain. Penyebab yang paling sering diabaikan penderita DM adalah tidak melaksanakan aktivitas fisik secara teratur. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jalan sehat terhadap kualitas hidup penderita DM tipe 2 di Puskesmas wilayah Kotabumi Lampung Utara Tahun 2017. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan <em>kuasi eksperimen pre post test design </em> dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel terdiri atas kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing kelompok 22 responden. Kelompok perlakuan adalah responden yang dilakukan intervensi jalan sehat, kemudian dilakukan pengukuran kualitas hidup penderita DM tipe 2, sedangkan kelompok kontrol tidak melakukan kegiatan jalan sehat. Analisis data menggunakan <em>t </em><em>test dependent</em>. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh jalan sehat terhadap kualitas hidup penderita DM tipe 2 di Puskesmas wilayah Kotabumi Lampung Utara (p=0,007). <strong>Simpulan:</strong> Jalan sehat meningkatkan kualitas hidup penderita DM tipe 2 meliputi aspek kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.</p>


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Indhit Tri Utami

<p>Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan neuropati.Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran <em>Ankle Brachial Index</em> (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya penyakit arteri oklusi perifer.Sementara itu, IpTT merupakan metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati diabetes.Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan dan diajarkan.Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah intervensi senam kaki  dapat mempengaruhi <em>Ankle Brachial Index</em> (ABI) dan Nilai <em>Ipswich Touch Test (IpTT)</em> pada pasien DM Tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan <em>quasi ekspreriment pre post test design with control group</em>. Pengambilan data menggunakan <em>purposive sampling</em>.Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n = 18) dan kelompok kontrol (n = 18). Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI  dan IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode <em>follow up</em> (<em>pre test, post test I</em>, dan <em>post test II</em>). Dengan <em>p value</em> 0,000. Senam kaki diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan vaskuler dan persarafan.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document