scholarly journals Uji Perbandingan Aktivitas Antidiabetes Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers.) dengan Metformin pada Mencit (Mus Musculus) Putih Jantan

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Monik Krisnawati

Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pengobatan penyakit diabetes mellitus dapat menggunakan Obat Hipoglikemik Oral (OHO) seperti Metformin ataupun obat tradisional seperti Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers). Aktivitas antidiabetes batang Brotowali berkaitan dengan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan terpen Tujuan: Untuk mengetahui dan membandingkan aktivitas antidiabetes antara Brotowali dengan Metformin pada mencit jantan. Metode: Penelitian eksperimental pre and post test control group design, menggunakan 15 ekor mencit yang diberi beban glukosa dan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (aquadest), kelompok kontrol positif (Metformin) dengan dosis 65 mg/kg BB, dan kelompok zat uji (kapsul Brotowali) dengan dosis 130 g/Kg BB. Hasil: Kapsul Brotowali memiliki aktivitas antidiabetes pada mencit putih jantan yang dilihat dari rerata penurunan kadar glukosa darah, namun penurunan  kapsul Brotowali lebih lambat dibandingkan  kelompok perlakuan Metformin pada menit ke 90 yakni 165,6 mg/dl. Kesimpulan: Kapsul Brotowali terbukti memiliki aktivitas antidiabetes yang ditunjukkan dengan hasil analisis statistik keseluruhan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel.

2017 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 104
Author(s):  
Nyayu Fitriani ◽  
Kamalia Layal ◽  
Kamila Kamila

Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronik yang diakibatkan oleh defek pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya. Daun Andrographis paniculata dan Vernonia amygdalina merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengendali kadar gula dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak kedua daun dibandingkan dengan acarbose dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus diabetes. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, dengan pre dan post test control group design. Tikus diinduksi dengan aloksan kemudian diobati dengan kombinasi ekstrak dengan dosis yang berbeda selama 7 hari. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok yang diberikan aquadest (kontrol negatif); acarbose 75mg/kgBB (kontrol positif), kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 500mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 100mg/kgBB; kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 1000mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 200mg/kgBB; dan kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata 2000mg/kgBB dan daun Vernonia amygdalina 400mg/kgBB. Analisis data kadar gula darah tikus menggunakan uji T- berpasangan dan PostHoc. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara semua kombinasi ekstrak daun Andrographis paniculata dan daun Vernonia amygdalina dengan acarbose dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus wistar yang diinduksi aloksan (p>0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun Andrographis paniculata dan daun Vernonia amygdalina efektif dalam menurunkan kadar gula darah postprandial tikus diabetes.


EMBRIO ◽  
2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Rr. Catur Leny Wulandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian genistein terhadap penurunan kadar TNF-α studi pada (Mus musculus) model endometriosis. Penelitian dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu : kontrol negatif, kontrol positif dengan perlakuan pemberian genistein dosis 50 mg/hari, 100 mg/hari, 200 mg/hari, 300 mg/hari, 400 mg/hari, 500 mg/hari. Pengukuran kadar TNF-α menggunakan ELISA kit. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Perbandingan berganda |Ri-Rj| 5%.Menggunakan mencit model endometriosis.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan menggunakan rancangan percobaan dengan metode randomized post-test control group design., dilakukan di Laboratorium Fisiologi Reproduksi Embriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.  Ada pengaruh pemberian genistein terhadap kadar TNF-α dalam cairan peritoneal mencit model endometriosis (p<0,05). Genistein mampu menurunkan kadar TNF-α terendah pada dosis 100 mg/hari (148.25±7.89 pg/ml) bila dibandingkan dengan perlakuan dosis yang lain.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Taufan Citra Darmawan

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degenerative yang mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Di Indonesia fenomena diabetes melitus terkini tidak hanya menyerang lansia tapi juga rentang usia lainnya. Salah satu solusi alternatif yang dapat dicoba yaitu pengobatan tradisional dengan daun jambu biji. Penelitian sebelumnya terkait daun jambu biji mengatakan bahwa dalam daun jambu biji terdapat zat yang berdampak menurukan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung pengaruh rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah. Metode: penelitian ini adalah true experiment Desain penelitian yang digunakan yakni pre post test control group design. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah hewan mencit sebanyak 32 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil dan Analisa: Dengan menggunakan uji chi - square didapatkan hasil yang signifikan ρ < α = 0,00 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh pada rebusan air daun jambu biji terhapat penurunan glukosa darah pada mencit. Hasil penelitian 16 ekor mencit yang dilakukan uji coba didapatkan bahwa seluruh mencit mengalami penurunan kadar glukosa darah. Kesimpulan: air rebusan daun jambu biji (psidium guajava) dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jenis (mus muculus). Penelitian ini masih merupakan penelitian tahap awal dimana perlu dilakukan uji coba lebih lanjut terhadap spesimen hewan mamalia jenis lainnya sebelum dilakukan kepada manusia.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Rif’annur Surya

Satu dari sebelas orang dewasa diseluruh dunia sekarang menderita diabetes mellitus dan 90% diantaranya diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Aloe vera adalah spesies lidah buaya digunakan sebagai pangan fungsional mencakup lebih dari 75 bahan aktif seperti enzim, vitamin, gula, mineral, lignin, asam amino, asam salisilat dan serat. Kandungan aktif antihiperglikemik aloe vera adalah polisakarida acemannan dan glucomannan, glikoprotein, antioksidan, flavonoid, berbagai vitamin dan mineral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jus aloe vera sesudah makan terhadap penurunan trigliserida pasien DMT2. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan studi eksperimental randomisasi. Rancangan penelitian Pre-post Test Control Group Design dengan pembutaan ganda (Randomized Double Blind). Desain eksperimen dengan pemberian jus aloe vera setelah makan siang. Subjek penelitian ditentukan secara simple random sampling. Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,432 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh jus aloe vera pada pasien DMT2 yang diberikan sesudah makan siang terhadap kadar trigliserida. Sebagai bahan rekomendasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian jus aloe vera sebelum makan terhadap gula darah dan profil lipid.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Ayu Ulfiah ◽  
Arina F Arifin ◽  
Rezky Pratiwi ◽  
Sri Wahyuni Gayatri ◽  
Nesyana Nurmadilla

Latar Belakang: Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak dan berfungsi sebagai prekursor untuk hormon steroid dan garam empedu serta merupakan komponen yang menstabilkan membran plasma. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan. Di Indonesia, penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung koroner dan stroke menjadi perhatian karena kematian akibat kedua penyakit ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23.3 juta pada tahun 2030. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada hewan coba mencit (Mus musculus). Metode: Metode penelitian ini adalah pre and post test control group design. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok 1 pemberian aquades sebagai kontrol negatif, kelompok 2 ekstrak daun kelor dosis 20.8 mg/kgBB, kelompok 3 ekstrak daun kelor dosis 41.6 mg/kgBB, dan kelompok 4 pemberian simvastatin sebagai kontrol positif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 26 sampel mencit yang dibagi menjadi 4 kelompok. Hasil: Didapatkan bahwa kelompok perlakuan yang diberi aquades tidak mengalami penurunan kolesterol (p>0.05) sedangkan ekstrak daun kelor dosis 20,8 mg/kgBB mengalami penurunan kolesterol sebesar 15.83 mg/dl (p<0.05), ekstrak daun kelor dosis 41,6 mg/kgBB mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 17.83 mg/dl (p<0.05), dan  kelompok kontrol positif yang diberi suspensi simvastatin mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 19.67 mg/dl (p<0.05). Berdasarkan uji anova didapatkan p<0.05, uji post hoc test (LSD) didapatkan simvastatin terhadap dosis 20,8 mg/KgBB dengan p<0.05, simvastatin terhadap dosis 41.6 mg/KgBB dengan p>0.05. Kesimpulan: Pada masing-masing kelompok mencit hiperkolesterolemik yang dilakukan pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis yang berbeda didapatkan pengaruh aquades dalam menurunkan kadar kolestrol darah pada hewan coba mencit (Mus musculus) tidak seefektif dengan pemberian simvastatin.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ahmad Muhtar ◽  
Elly Usman ◽  
Rauza Sukma Rita

Salah satu efek kopi yang masih menjadi kontroversi adalah pengaruh terhadap penurunan agregasi trombosit dengan cara meningkatkan jumlah cAMP trombosit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan potensi kopi dalam menghambat agregasi trombosit melalui pengamatan waktu perdarahan. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 35 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi lima kelompok. Perlakuan diberikan pada hari ke-9 sampai hari ke-22 ,yaitu kelompok P1 (kontrol negatif), kelompok P2 (kopi dosis14 mg/20 g BB), kelompok P3 (kopi dosis kopi 28 mg/20 g BB), kelompok P4 (kopi dosis kopi 70 mg/20 g BB), dan kelompok P5 (kopi 140 mg/20 g BB). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-8 dan ke-23. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dan One-Way Anova. Hasil penelitian dengan uji berpasangan menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan rerata waktu perdarahan yang bermakna pada kelompok P1 (0,095) dan P2 (p=0,143), sedangkan kelompok P3, P4, dan P5 menunjukkan perubahan rerata waktu perdarahan yang bermakna denganmasing-masing nilai signifikansi 0,002, 0,000, dan 0,010. Hasil uji One-Way Anova setelah perlakuan dan Post-Hoc menunjukkan hanya terdapat perbedaan bermakna antara kelompok P1 dengan kelompok P2, P3, P4, dan P5 (p<0,05), sedangkan antar kelompok yang diberi kopi yaitu P2, P3, P4, dan P5, tidak terdapat perbedaan yang bermakna.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ahmad Muhtar ◽  
Elly Usman ◽  
Rauza Sukma Rita

Salah satu efek kopi yang masih menjadi kontroversi adalah pengaruh terhadap penurunan agregasi trombosit dengan cara meningkatkan jumlah cAMP trombosit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan potensi kopi dalam menghambat agregasi trombosit melalui pengamatan waktu perdarahan. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 35 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi lima kelompok. Perlakuan diberikan pada hari ke-9 sampai hari ke-22 ,yaitu kelompok P1 (kontrol negatif), kelompok P2 (kopi dosis14 mg/20 g BB), kelompok P3 (kopi dosis kopi 28 mg/20 g BB), kelompok P4 (kopi dosis kopi 70 mg/20 g BB), dan kelompok P5 (kopi 140 mg/20 g BB). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-8 dan ke-23. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dan One-Way Anova. Hasil penelitian dengan uji berpasangan menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan rerata waktu perdarahan yang bermakna pada kelompok P1 (0,095) dan P2 (p=0,143), sedangkan kelompok P3, P4, dan P5 menunjukkan perubahan rerata waktu perdarahan yang bermakna denganmasing-masing nilai signifikansi 0,002, 0,000, dan 0,010. Hasil uji One-Way Anova setelah perlakuan dan Post-Hoc menunjukkan hanya terdapat perbedaan bermakna antara kelompok P1 dengan kelompok P2, P3, P4, dan P5 (p<0,05), sedangkan antar kelompok yang diberi kopi yaitu P2, P3, P4, dan P5, tidak terdapat perbedaan yang bermakna.


2017 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Indra Setiawan

Kebisingan merupakan masalah utama kesehatan kerja dan dapat menimbulkan dampak gangguan kesehatan. Eksperimental dan rancangan penelitian yang digunakan adalah the pre test and post test control group design untuk mengetahui perbedaan lama paparan kebisingan intensitas 90 dB pada peningkatan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (Mus Musculus) jantan. Kebisingan dengan lama 140 menit (mean = 57.333) menunjukkan rata-rata gula darah yang tinggi kemudian diikuti kebisingan 125 menit (mean = 33.833),kebisingan 110 menit (mean = 20.00), dan yang menunjukkan rata-rata gula darah yang paling rendah adalah kontrol (mean = 5.833). Ada hubungan lama paparan kebisingan 90 dB selama 110 menit, 125 menit, dan 140 menit dengan peningkatan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (Mus musculus) jantan dan Ada perbedaan lama paparan kebisingan intensitas 90 dB pada peningkatan kadar glukosa darah suatu mencit (Mus musculus) jantan.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Sonia Hadiyanti ◽  
Harmayetty Harmayetty ◽  
Ika Yuni Widyawati

AbstrakTHIS ARTICLE IS RETRACTED DUE TO REDUNDANT PUBLICATION. Berdasarkan penelitian terbaru, olahraga/ latihan mempunyai efek yang signifikan dalam menurunkan glukosa darah penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek dari model latihan isometrik terhadap kadar glukosa darah pada mencit yang dikondisikan mengalami diabetes mellitus. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni (True Experiment). Menggunakan rancangan eksperimen The Randomise Post Test Only Control Group Design. Sampel adalah mencit jantan dengan berat 20-27 gram. 27 ekor mencit jantan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok control terdiri dari mencit normal yang diinjeksi NaCl sebagai placebo. Kelompok kedua adalah mencit diabetes yang tidak diberikan latihan isometrik dan kelompok ketiga adalah mencit diabetes diberikan latihan isometrik. Kelompok kedua dan ketiga diinjeksi streptozotocin (STZ) untuk meginduksi DM. Setelah 48 jam diinjeksi, kedua kelompok diberikan glukosa oral (Dextrose-40%). Kelompok ketiga diberikan latihan isometrik menggunakan treadmill selama 23.31 menit dengan kecepatan 21 cm/detik dan sudut elevasi 0°. Data dianalisa menggunakan One Kolmogorov-Smirnov test, ANOVA test dan Least Significance Difference (LSD) dengan α<0.05. Analisa One Kolmogorov-Smirnov test p=0.94 pada kelompok kontrol, p=0.50 pada kelompok mencit diabetes, and p=0.19 pada kelompok perlakuan. Hasil ANOVA tes adalah p=0.08. Hasil LSD untuk gluksa darah adalah p=0.23 untuk kelompok perlakuan. Hal ini mungkin terjadi karena pada kelompok kedua terdapat 2 mencit dengan glukosa darah normal dan pada kelompok ketiga kadar glukosa darah awal tidak diketahui. Sehingga, mungkin saja kelompok tersebut juga memiliki kadar glukosa darah normal. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada efek latihan isometrik dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian selanjutnya disarankan mengidentifikasi lebih jauh tentang frekuensi dan intensitas latihan isometrik yang dapat mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Ebigail Daeli ◽  
Martha Ardiaria

ABSTRAKLatar belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak mampu memproduksi atau tidak dapat menggunakan insulin dan ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan trigliserida. Beras merah dan beras hitam diketahui kaya akan serat dan antosianin yang mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserida.Metode: Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test control group design. 24 tikus wistar jantan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan nasi beras merah, dan nasi beras hitam. Sebelum dan sesudah perlakuan selama 28 hari, kadar glukosa dan trigliserida diukur. Kadar glukosa dianalisis dengan menggunakan metode GOD-PAP dan kadar trigliserida dianalisis dengan menggunakan metode GPO-PAP.Hasil: Terdapat perbedaan signifikan kadar glukosa antar kelompok sebelum (p=0.000) dan sesudah intervensi (p=0.000). Selisih penurunan glukosa kelompok perlakuan nasi beras merah sebesar -161.4±4.35 (p=0.000) sedangkan pada nasi beras hitam sebesar -165.2±4.48 (p=0.000). Terdapat perbedaan signifikan kadar trigliserida antar kelompok sebelum (p=0.000) dan sesudah intervensi (p=0.000). Selisih penurunan trigliserida kelompok perlakuan nasi beras merah sebesar -41.8±5.75 (p=0.000) sedangkan pada nasi beras hitam sebesar -64.1±9.74 (p=0.000).Simpulan: Nasi beras merah dan nasi beras hitam dapat menurunkan kadar glukosa darah dan trigliserida secara signifikan.Kata kunci: Beras merah, beras hitam, diabetes mellitus tipe 2, kadar trigliserida


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document