scholarly journals Persepsi Pelayanan KB dengan Tingginya Drop out Akseptor KB Injeksi 1 Bulan

2021 ◽  
Vol 10 (04) ◽  
pp. 243-247
Author(s):  
Ida Susila
Keyword(s):  
Drop Out ◽  

Negara Indonesia dalam gerakan keluarga berencana telah menjadi contoh wanita usia subur bahwa Negara dengan jumlah penduduk terbesar urutan ke lima ini dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Pencegahan terjadinya kehamilan salah satu metodenya dengan melalui suntikan hormonal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, pekerjaan, persepsi pelayanan KB dan hubungan persepsi terhadap jumlah akseptor yang drop out. Metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah total populasi sejumlah 50 ibu yang mengalami drop out akseptor KB suntik 1 bulan di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mayoritas berusia ≥35 tahun, pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga, dan setengah dari responden berpersepsi negatif terhadap pelayanan KB. Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square menujukkan nilai Pv=0,001yang artinya ada hubungan persepsi pelayanan KB yang negatif dan angka drop out pada peserta KB suntik 1 bulan. Dibutuhkan konseling untuk memantapkan akseptor agar memahami efek samping kontrasepsi.

Author(s):  
Lukwan Lukwan

Abstrak Salah satu permasalahan Indonesia secara nasional yang berkaitan dengan kader adalah tingginya angka drop out kader.Tiap Posyandu hanya memiliki 2 orang kader yang aktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi pengetahuan terhadap kinerja kader Posyandu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional Study dimana pengukuran variabel terikat dan variabel bebas dilakukan pada waktu dan tempat secara bersamaan. Data diolah dengan menggunakan uji statistik SPSS dengan teknik analisis data menggunakan uji Chi square dan uji phi. Hasil uji Chi square diperoleh X2 hit (4,375) dan uji koefisien kontingensi C = (0,474) dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Nilai X2 hit (4,375) > X2 (3,841), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang cukup antara pengetahuan dengan Kinerja kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Matandahi Kabupaten Konawe Utara. Kata kunci: Pengetahuan, Kinerja Kader Posyandu Abstract Nationally, one of Indonesia’s problems related to the cadres is the high number of drop out cadres. Each Posyandu only has 2 active cadres. The purpose of this study is to know the contribution of knowledge to the performance of Posyandu cadres. The type of research used is analytical research with Cross Sectional Study design where the measurement of dependent variable and independent variable is done at the same time and place. Data were processed by using statistical test of spss with technique of data analysis using chi square test and phi test. Chi square test results obtained X2 hit (4.375) and contingency coefficient test C = (0.474) with 95% confidence level (α = 0.05). X2 hit value (4.375) > X2 (3.841), then Ho is rejected and Ha accepted. The conclusion is that there is a sufficient relationship between knowledge with the performance of Posyandu cadres in the working area of the Puskesmas Matandahi Kabupaten Konawe Utara. Keywords: Knowledge, Performance of Posyandu Cadre’s


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Elise Putri, Katarina Iit

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEAKTIFAN IBU DALAM MEMBAWA ANAK USIA 1-5 TAHUN MELAKUKAN PENIMBANGAN DI WILAYAH KERJA POSYANDULILI KABUPATEN MEMPAWAH TAHUN 2018Elise Putri1, Katarina Iit2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: [email protected] tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra-sekolah. Dengan penimbangan balita secara teratur dan terus-menerus, bila ada kelainan yang terdapat pada balita dapat diamati dan ditentukan sedini mungkin, dan sekaligus menentukan tindak lanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada hubungan atau tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan ibu dalam membawa anak usia 1-5 tahun melakukan penimbangan di Posyandu Lili Kabupaten Mempawah Tahun 2018. Metode penelitian desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian Posyandu Lili. Populasi dalam penelitian ini 123 ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun dengan sampel 35 diambil dari 25% jumlah populasi dan ditambah drop out 10%. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil yang didapatkan adalah penelitian yang didapatkan dari 35 responden bahwa sangat sedikit dari responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu 2 orang (5,7%) dan sebagian besar dari responden berpengetahuan cukup tentang membawa anak usia 1-5 tahun melakukan penimbangan yaitu sebanyak 21 orang (60%). Dan keaktifan yang didapatkan bahwa sebagian dari responden tidak aktif dalam membawa anak usia 1-5 tahun melakukan penimbangan yaitu sebanyak 18 orang (51,4%). Dan hasil perhitungan Chi Square yaitu 1,92 < 5,991. Dengan demikian x2 hitung < x2 tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan ibu dalam membawa anak usia 1-5 tahun melakukan penimbangan di Posyandu Lili Kabupaten Mempawah Tahun 2018. Saran untuk tempat penelitian adalah supaya bisa menjadi masukan bagi posyandu, kader dan tenaga kesehatan untuk menyarankan ibu membawa anak usia 1-5 tahun melakukan penimbangan secara teratur setiap bulan di Posyandu Lili.Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Tumbuh Kembang, Bayi dan Balita


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Desi Ernita Amru

Latar Belakang : Masalah  kependudukan  merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara baik negara  maju  maupun  negara  berkembang, termasuk  Indonesia.  Untuk  menekan  laju pertumbuhan  penduduk,  pemerintah melakukan  Program  Keluarga  Berencana Nasional. kemudian menjadi permasalahan adalah terdapat pasangan usia subur (PUS) yang tidak aktif lagi menggunakan kontrasepsi (drop out). Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Keterjangkauan Jarak Pelayanan Kesehatan Terhadap Kejadian Drop Out Alat Kontrasepsi Suntik Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam Tahun 2017. Metode : Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasangan Usia Subur yang Berada di wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam berjumlah 13.477 orang. Sampel sebanyak 388 orang, diambil dengan teknik Stratified Random Sampling. Data dianalisis dengaHn HUbungan menggunakan uji chi-square. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa mayoritas PUS berpengetahuan kurang sebanyak 201 orang (51,8%), berdasarkan sikap mayoritas PUS bersikap negatif sebanyak 224 orang (57,7%), dan berdasarkan kategori keterjangkauan jarak pelayanan kesehatan mayoritas PUS sulit menjangkau jarak/tempat pelayanan sebanyak 202 orang (52,1%). Kesimpulan : penelitian ini, bahwa faktor pengetahuan, sikap dan jarak pelayanan kesehatan mempengaruhi kejadian drop out alat kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam Tahun 2017. Disarankan kepada Pasangan usia subur untuk lebih giat lagi mencari informasi tentang penggunaan alat kontrasepsi Sehingga sasaran program KB khususnya akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi suntik dapat meningkat.


2019 ◽  
Vol 9 (18) ◽  
pp. 43-48
Author(s):  
Admin ◽  
Lely Meriaya Sari
Keyword(s):  
Drop Out ◽  

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut berlangsung selama 14 hari  yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Depkes RI, 2005). Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menunjukkan prevalensi nasional ISPA 25,2 % (16 prevalensi di atas angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia bayi 2,2 % dan balita 3 %, angka kematian (mortalitas) pada bayi 23,8% dan pada balita 15,5% (Depkes, 2009). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pembina Palembang. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pembina Palembang. penelitian ini adalah merupakan survey analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana penelitian dilakukan dengan mengukur Variabel independen dan Variabel dependen dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini dilaksanakan selama satu semester Tahun  2017. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita usia 0 bulan sampai 59 bulan yang berobat. di Puskesmas Pembina Palembang berjumlah 352 orang Dari populasi tersebut di ambil sampel, jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 78 balita dan 10% dari sampel cadangan jika terjadi drop out. Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan dan analisis statistik Chi-Square secara Univariat, Bivariat serta dilakukannya perbandingan dengan teori-teori dan penelitian-penelitian sebelumnya maka di simpulkan bahwa ada hubungan  secara simultan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang tahun 2017 dan ada hubungan secara parsial faktor ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2017.


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Hariani Hariani ◽  
Ramlah Ramlah
Keyword(s):  
Drop Out ◽  
P Value ◽  

Posyandu akan meningkatkan kinerja kader Posyandu. Namun permasalahan yang terjadi adalah masih banyak kader yang kurang termotivasi dalam kegiatan Posyandu. Persentase kader aktif secara nasional adalah 69,2% dan angka drop out kader sekitar 30,8%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kinerja kader Posyandu di Kecamatan Bulo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional (cross sectional). Populasi adalah seluruh kader Posyandu di Kecamatan Bulo sebanyak 53 kader dan sampel adalah total sampling sebanyak 53 kader. Variabel dalam penelitian ini adalah tanggung jawab, insentif, hubungan kerja dan prosedur kerja kader Posyandu. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-square dengan dengan α = 0,05. Dari hasil analisis bivariat ada variabel berhubungan dan tidak berhubungan dengan kinerja kader Posyandu. Berdasarkan tanggung jawab diperoleh p value = 1,000 > α = 0,05, insentif diperoleh p value = 0,005 < α = 0,05, hubungan kerja diperoleh p value= 0.005 < α = 0,05 dan prosedur kerja diperoleh p value = 0,031 < α = 0,05. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan tanggung jawab dengan kinerja kader Posyandu dan terdapat hubungan insentif, hubungan kerja  dan prosedur kerja dengan kinerja kader Posyandu. Posyandu yang ada didaerahnya karena Posyandu merupakan pelayanan dasar yang dapat mendeteksi penyakit balita serta ibu hamil secara cepat.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Ervin Rufaindah

The use of contraception after childbirth is so important to prevent the occurrence of unwanted pregnancies. Nearly 80% of family planning acceptors choose hormonal birth control, so people are not familiar with hormonal birth control. However, many acceptors complained about the side effects of family planning so that many acceptors dropped out. One of the causes of the number of family planning acceptors dropping out is the lack of understanding of hormonal family planning so that it is necessary to provide health education about family planning and contraceptive methods to increase maternal awareness of using contraception. The purpose of this study was to analyze the effect of homecare giving from midwifery students in trimester III pregnant women on the type of selected birth control method in Malang. This study was an observational study with a cross-sectional approach. The research sample amounted to 67 respondents. Data analysis using the chi-square test. The result of the chi-square test p-value is 0.132> 0.05, which means there is no significant relationship between home care services and the type of family planning method chosen after delivery. It is hoped that students, educational institutions and midwives will jointly improve the quality of services by providing optimal IEC related to family planning and contraception. Keywords: Homecare, Selection of Contraception Tools, Pregnant Women III Trimester ABSTRAK Penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan begitu penting untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Hampir 80% akseptor KB memilih KB hormonal, sehingga masyarakat tidak asing lagi dengan KB hormonal. Akan tetapi banyak juga akseptor yang mengeluhkan efek samping KB hormonal sehingga banyak akseptor yang drop out. Salah satu penyebab banyaknya akseptor KB drop outyakni kurangnya pemahaman tentang KB hormonal sehingga perlupemberian pendidikan kesehatan tentang KB dan metode kontrasepsi untuk meningkatkan kesadaran ibu menggunakan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian homecare mahasiswi DIII Kebidanan pada ibu hamil trimester III terhadap jenis metode KB terpilih di Malang. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 67 responden. Analisis data menggunakan uji chi-Square. Hasil uji uji chi-Square Pvalue 0,132 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan signifikan antara pelayanan homecare dengan jenis metode KB terpilih setelah melahirkan. Diharapkan mahasiswa, institusi pendidikan dan bidan praktik bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan KIE yang optimal terkait keluarga berencana dan alat kontrasepsi. Kata kunci : Homecare, Alat Kontrasepsi, Ibu Hamil Trimester III  


2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 93-105
Author(s):  
Mutia Mutia Mutia ◽  
Kamsatun Kamsatun Kamsatun

One of the scope of reproductive health is the mother health service that support for healthy living and able to give birth to a healthy generation and quality. The family planning program (KB) is an attempt to regulate pregnancy, the number of children, and distance of child birth to realize the quality family. Family Planning Program is also a strategy to reduce maternal mortality rate especially with 4T mother condition; too young to give birth (under 20 years of age), overeat, too close to birth spacing, and too old childbirth (over 35 years of age). The use of injectable contraception is choice of contraception most in the city of Bandung . This study aims to determine the relationship between the use of injectable contraception with the incidence of amenorrhea. The cross sectional study method. The independent variable is the duration of the use of injectable contraception, the dependent variable is the incidence amenore. The population in this study were all injecting contraception users in RW 06 Kelurahan Campaka with purposive sampling. Total sample that is 5 to 6 people. The instruments used in these two variables are interview guidelines and record medical . Analysis using Chi Square test . Results terdapat research ties between prolonged use of injectable contraceptives with the incidence of amenorrhea, with p value 0,000. As prevention of droup out on acceptor , then counseling should be done by power health take precedence and focus on replacementmethod contraception on acceptor the vulnerable there was a drop out that is acceptor the aged > 3 5 years.


Author(s):  
Bhavana R. Hiremath ◽  
Deepti Shettar

Background: Adolescence is phase of maturations where an individual experiences drastic changes in growth and development. Age group 10-19 years is defined as adolescent age by World health organization. In developing countries, this is the period when many children drop-out of school and miss out on education. Among adolescent girls’ menstruation is a major life changing event. We conducted this study among rural adolescent girls to know their knowledge, attitude and practices towards menstruation. We also educated all girls on physiology and hygienic practices during menstruation.Methods: A cross-sectional study was conducted among adolescent girls attending our out-patient clinic in the rural area. All girls were interviewed to assess their knowledge and practices towards menstruation. Informed consent was taken from all girls before stating the study. Data presented in form of frequency, percentages. Chi-square test was applied to analyze for association.Results: 87% were students, 88% adolescent girls belonged to Below Poverty Line (BPL) families. 98% adolescent girls had attained menarche before 15 years of age, 27% adolescent girls had dysmenorrhea presenting as pain in abdomen region. Sanitary pad was being used by only 64% adolescent girls, of whom, 59.4% change sanitary pad twice daily, 75% dispose it by burning. Overall, 36% adolescent girls used cloth, of whom, 41.7% changed cloth twice a day, 69.4% adolescent girls wash and burn the cloth. Among adolescent girls still studying in school 71.2% used sanitary pads which was statistically significant.Conclusions: Education is essential to empower girls to take informed decisions. On receiving adequate information on menstruation, girls were willing to adapt healthy hygienic practices. Hence, health education activities should be started at all schools so as to inculcate good practices early in life.


2014 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Atika Putri Dewi ◽  
Eryati Darwin ◽  
Edison Edison

AbstrakDi kota Padang cakupan imunisasi sebesar 88,1% dengan cakupan terendah di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya sebesar 81,8%. Serta Kelurahan Parupuk Tabing merupakan kelurahan yang cakupannya terendah dan angka drop-out tertinggi sebesar 12,9% di tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap bayi di wilayah kerja Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2013.Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi usia 1-2 tahun di Kelurahan Parupuk Tabing. Jumlah sampel 63 orang diambil secara Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi.pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan analisis uji Chi-Square pada α=0,05. Didapatkan 57,1%, responden memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayinya dan 63,5%. responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang imunisasi dasar lengkap. Didapatkan adanya hubungan bermakna antara kedua variabel tersebut.Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di kelurahan Parupuk Tabing wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya. Sehingga disarankan kepada kader posyandu dan petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang imunisasi, fungsi, dan jadwal pemberian imunisasi tersebut.Kata kunci: imunisasi dasar lengkap, pengetahuanAbstractIn the city of Padang immunization coverage was 88.1% with the lowest coverage in the Lubuk Buaya Public Health Centre was 81.8 % .Village of Parupuk Tabing was the lowest coverage and highest drop-out rate of 12.9% in 2012. This study aims to determine relationshipof the level of mother's knowledge with base complete infant immunization in the Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area in the City of Padang in 2013. Type of this study is analytic study in the form of a cross - sectional design. The population of this study is all of mothers with babies aged 1-2 years in the Village of Parupuk Tabing. The number of samples taken 63 Random Sampling. Data were collected by interviews using questionnaires.Computerized data processing and analisis perfomed by Chi - Square test at α = 0.05. Obtained 57.1% of respondents are fully immunized and 63.5 % of the respondents have sufficient knowledge about the complete basic immunization. There was a significant correlation between the two variables (p=0,000). There was a significant relationship between mother's knowledge to complete basic immunization in infants in Village of Parupuk Tabing Lubuk Buaya Public Health Centre working area. So it is advisable to officer cadre of health posts and health centers that provide counseling about immunization, function, and the immunization schedule.Keywords:complete basic immunization, knowledge


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sri Rahayu ◽  
Rini Edi Hastuti

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002), maka Departemen Kesehatan RI menetapkan kebijakan dalam penurunan AKI. Dalam upaya mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis Empat Pilar Safe Motherhood yang salah satu isinya yaitu program Keluarga Berencana (KB). Maka dari itu pemerintah menyediakan berbagai macam kontrasepsi yang salah satunya adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Akan tetapi kontrasepsi paling banyak digunakan para peserta KB aktif adalah suntik 2.659 (56,71%), pil 1.042 (22,22%) dan kondom 19 (4,05%). Desa Caruban memiliki PUS sebanyak 768, peserta KB aktif adalah 612 (77,8%) dan yang drop out 23 (3,75%). Tujuan penelitian mengetahui dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada akseptor wanita di Desa Caruban Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah dukungan suami dan variabel terikat adalah penggunaan kontrasepsi IUD. Sampel penelitian 86 akseptor pengguna kontrasepsi IUD. Pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menggambarkan suami mendukung penggunaan Kontrasepsi IUD 48 (55,8%), sedangkan suami yang tidak mendukung hanya 38 (44,2%). Analisis bivariat didapatkan 48 (55,8%) yang mendapat dukungan suami menggunakan kontrasepsi IUD, sedangkan yang mendapat dukungan suami tetapi tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 39 responden (45,3%). Hasil uji statistik nilai p value 0,004 berarti ada hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada akseptor wanita. Disarankan para akseptor KB menggunakan kontrasepsi IUD dan suami diharapkan mendukung dan mendampingi ibu agar mengikuti keluarga berencana.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document