scholarly journals Hubungan Tingkat Stres, Pengaruh Keluarga, dan Teman Sebaya dengan Status Merokok pada Mahasiswa Laki-Laki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019

2020 ◽  
Vol 29 (4) ◽  
Author(s):  
Eva Dwiyanti Lestari ◽  
Siti Ahlan Sarmadani ◽  
Safira Hani Pratiwi ◽  
Novera Nur Fikri ◽  
Ahmad Solihin Hafi ◽  
...  

Abstract Smoking is an unhealthy behavior that causes high morbidity and mortality. In Indonesia the prevalence of smokers is still high, and the number of smokers among university students tends to increase. Smoking status among male students of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta and factors related to  smoking status behavior are not yet clearly known. This study was conducted to determine the relationship of stress levels, the influence of family and peers with smoking status on  male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2019. This study used a cross sectional study design to determine  the smoking status of male students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. A purposive sampling technique was used to select 424 male university students. Data analysis was performed using the chi square test and binary logistic regression. The Results is the prevalence of smokers among male students of UIN Jakarta was 42.2%. The results of multivariate analysis showed that family and peers were significantly related to smoking status of students (p-value <0.05), while stress levels were not related. Odds ratio (OR) associated for family influence is 1.9 (95% Confidence Interval (CI): 1.24-2.93) and OR (95% CI) for with peer influence  is  13.6 (6.20-29.81). The Conclusion is the prevalence of smokers is still quite high among male students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The influence factor of family and peers is related to smoking status of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta student.   Abstrak Merokok merupakan perilaku tidak sehat yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Di Indonesia prevalensi perokok masih tinggi dan jumlah perokok di kalangan mahasiswa cenderung mengalami peningkatan. Status merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan faktor yang berhubungan dengan status merokok belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres, pengaruh keluarga, dan teman sebaya dengan status merokok pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional untuk mengetahui status merokok mahasiswa laki-laki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik purposive sampling dilakukan untuk memilih 424 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dan binary logistic regression. Hasil menunjukan prevalensi perokok pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 42,2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa keluarga dan teman sebaya berhubungan bermakna dengan status merokok mahasiswa (p-value <0,05), sedangkan level stres tidak berhubungan. Odds ratio (OR) untuk pengaruh keluarga sebesar 1,9 (95% Confidence Interval (CI): 1,24-2,93) dan OR (95% CI) untuk pengaruh teman sebaya sebesar 13,6 (6.20-29.81). Kesimpulannya adalah prevalensi perokok masih cukup tinggi pada mahasiswa laki-laki di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Faktor pengaruh keluarga dan teman sebaya berhubungan dengan status merokok mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  

2018 ◽  
Vol 37 (2) ◽  
Author(s):  
Lukmanulhakim Lukmanulhakim ◽  
Lenny Stia Pusporini

Abstract: Competence test is conducted to fulfil the graduates’ performance competence standards. Nurse competence is oriented to the performance quality in giving a comprehensive care. Study intends to identify factors influencing graduation achievement in UKNI of Nurse Profession Program students of STIKes Faletehan Serang. It is a quantitative study with analytical correlational design and cross sectional approach. Samples are 106 respondents who were selected by using total sampling technique. The statistical used are Chi Square and simple logistic regression prediction model. The Chi Square analysis result with α = 0.05 finds p value of the three variables are 0.804 (anxiety and family support), and 1.000 (peers support). Besides, the analysis result of other three variables obtains p value of 0.034 (GPA), p value of 0.000 (liveliness), and p value of 0.000 (try out result). The analysis result of simple logistic regression shows that Odds Ratio (OR) of liveliness variable is 156.734. The research results can be an evaluation material to increase graduation achievement in UKNI are the benchmark of improving the implementation of university quality assurance. Keywords: capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPAIAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS  Abstrak: Uji kompetensi dilaksanakan untuk mencapai lulusan yang memenuhi standar kompetensi kinerja. Kompetensi perawat berorientasi terhadap kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif.Penelitian bertujuan untuk mengetahaui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian kelulusan UKNI mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Faletehan Serang. Penelitian berjenis kuantitatif dengan rancangan korelasi analitik melalui pendekatan Cross Sectional.Sampel penelitian sebanyak 106 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan lewat angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Chi Square dan regresi logistik sederhana model prediksi.Hasil analisis uji Chi Square dengan α = 0.05, ketiga variabel diperoleh p value sebesar 0,804 (kecemasan dan dukungan keluarga), serta 1,00 (dukungan teman sebaya). Hasil analisis ketiga variabel lainnya diperoleh p value sebesar 0.034(IPK Akademik), 0.000 (keaktfikan), dan 0.000 (try out nasional). Hasil analisis regresi logistik, teridentifikasi Odds-Ratio (OR) dari variabel keaktifan adalah 156.734.Hasil ini dapat dijadikan evaluasi dalam peningkatan capaian kelulusan UKNI yang merupakan tolak ukur dalam penyelenggaraan penjaminan mutu perguruan tinggi. Kata kunci : capaian kompetensi, kompetensi perawat, uji kompetensi Ners, progra profesi Ners


2018 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 179-187
Author(s):  
Rustika Rustika ◽  
Esny Burase

Since 2014, the program to provide masks for Hajj pilgrims from Indonesia in Saudi Arabia as one of the efforts to prevent ISPA, continues to be increased in 2015 Ministry of Health Perform Movement Use Mask (GERMAS). Based on this case, this research focuses on the relationship of Knowledge and Attitude with Mask Usage Behavior among Prayer Hajj Indonesia in Saudi Arabia Year 2016 in preventing the incidence of Acute Respiratory Tract Infection. The design used is cross sectional with quantitative approach. The population in this study is all pilgrims who perform the pilgrimage, amounting to 168,800 people with a sample of 163 respondents. Data analysis techniques include univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression test. The result of bivariate selection shows that the knowledge variable has no significant correlation with relationship p-value is 0.284 > 0.05. Where as attitude variable have relationship because p-value value 0.000 < 0.05. In multivariate analysis multiple logistic regression test showed that attitude variable which has the most dominant significance with the mask use on haj pilgrims with p-value 0.000 <0.05 and Odds Ratio 3.558. This means that attitude that does not support the use of masks has a 3 times chance of experiencing ISPA events. Abstrak Sejak tahun 2014 program pemberian masker bagi jemaah haji asal Indonesia di Arab Saudi sebagai salah satu upaya pencegahan ISPA, terus ditingkatkan pada tahun 2015 Kementerian Kesehatan melakukan Gerakan Memakai Masker (GERMAS). Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan, sikap dengan tindakan penggunaan masker pada jemaah haji Indonesia. Desain yang digunakan cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh jemaah haji yang melakukan ibadah haji sebanyak 168.800 jiwa, sampel adalah jemaah haji Indonesia yang berada di Mekkah dan Madinah sebanyak 163 responden. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil seleksi bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p-value 0,284 > 0,05, sedangkan variabel sikap memiliki hubungan karena nilai p-value 0,000 < 0,05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel sikap yang memiliki signifikansi paling dominan dengan penggunaan masker pada jemaah haji atau nilai p-value 0,000 < 0,05 dan Odds Ratio 3,558, artinya sikap yang tidak mendukung penggunaan masker berpeluang sebesar 3 kali mengalami kejadian ISPA.


2021 ◽  
Vol 9 ◽  
pp. 205031212110011
Author(s):  
Denberu Eshetie Adane ◽  
Basazinew Chekol Demilew ◽  
Netsanet Temesgen Ayenew ◽  
Tadesse Tamrie Negash ◽  
Abebe Tiruneh Boled

Objective: To assess the level of preparedness of health professionals working in South Gondar Zone public hospital, Debre Tabor Comprehensive specialized Hospital for coronavirus. Methods: An institutional-based cross-sectional survey was conducted with a self-administered questionnaire from April 20 to May 20. Descriptive statistics, chi-square test, bivariable, and multivariable logistic analysis were done. Bivariable and multivariable regression was held to determine significant predictors for preparedness. For all statistical analyses, a p value ⩽ 0.05 was considered as significant. Results: From a total health professionals, 301 health professionals with a response rate of 86% participated in the study. Among these, 206 were males while 95 participants were females with a mean age of 29.71 ± 5.84 years. To determine the preparedness level, we use the mean preparedness score of the respondents. Around 64.1% of health professionals were well prepared. Among 20 respondents who had a chronic illness, 80% of them think their illness is risky for the pandemic. The majority of the respondents (229/76.1%) responded as they were working without protective equipment. From the multivariable analysis male sex (adjusted odds ratio = 2.07, 95% confidence interval = 1.193–3.590), family living with them (adjusted odds ratio = 4.507, 95% confidence interval = 1.863–10.90), and involvement of other previous outbreak (adjusted odds ratio = 2.245, 95% confidence interval = 1.176–4.286) were the predictors for good preparedness. Conclusion: Most of the health professionals were well prepared. Being male, living within a family, and involvement of other outbreaks leads to good preparation. Governmental bodies and hospital managers have to help health professionals to be prepared enough to combat the pandemic.


2018 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Lea Masan ◽  
Eka Frelestanty

Remaja putri yang mempunyai kecenderungan nerotis dalam usia pubertas, banyak mengalami konflik batin dari datangnya menstruasi pertama yang dapat menimbulkan beberapa tingkah laku patologis, meliputi kecemasan-kecemasan berupa fobia, wujud minat yang sangat berlebih, rasa berdosa atau bersalah yang sangat ekstrim yang kemudian menjelma menjadi reaksi paranoid. Menarche merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 80 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuessioner tertutup. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dengan pembagian kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian dengan analisis uji Chi Square diperoleh nilai X2 = 14,663 dengan nilai p value = 0,01 < 0,05, yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai Odds Ratio  = 3,442 (OR=3,4) dengan 95% Confidence Interval (CI= 1,719-6,891). Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri kelas VII dalam menghadapi menarche di SMP Negeri 02 Sintang tahun 2017. Dari 80 orang responden, 48 orang memiliki pengetahuan kurang (60%). Sedangkan dari 80 responden, 54 orang menunjukan sikap tidak mendukung dalam menghadapi menarche (67,5%). Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan, dapat memberikan penyuluhan kepada remaja putri tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya yang berkaitan dengan menarche, sehingga pengetahuan remaja putri semakin baik dan semakin siap dalam menghadapi terjadinya menarche.


2020 ◽  
Vol 17 (9) ◽  
pp. 979-989
Author(s):  
Awirut SINGKUN ◽  
Fatin PAYODEURAMAE ◽  
Nuseeta SAMAE ◽  
Piriya PATIWIKRIWONG ◽  
Khajornsak CHAINAPONG ◽  
...  

The objectives of this cross-sectional research were to study university students’ knowledge on COVID-19 transmission, their attitude toward the measures of COVID-19 prevention and control, social responsibility behaviors, and factors association with participants’ social responsibility behaviors. The population from 3 universities were 17,765 students, the sample size was at least 376 participants according to Krejcie and Morgan’s formula. Purposive sampling was employed to select the target participants. Then, each student shared the questionnaire link with their friends. The self-administered questionnaires were distributed by using Google Forms. The content validity was evaluated by 3 experts; the Index of Item-Objective Congruence (IOC) of each item of all part was 1 and the coefficient of reliability knowledge and attitude were more than 0.70. The links of each Google Form was sent through Facebook and Line contact friends and asked them for distribution to others. The were 416 students who completed the questionnaires. Descriptive statistics were used to analyze the data, while for the association study, Chi-square and Binary logistic regression were used. The results disclosed that the university students had the knowledge of Covid-19 transmission at Moderate level (50.72 %), and had the attitude of the state measures for Covid-19 prevention and control in High level (81.01 %). Additionally, their social responsibility behaviors for COVID-19 prevention and control were in High level (57.21 %). The knowledge on Covid-19 transmission was significantly associated with social responsibility behaviors among university students (p-value < 0.05) as well as their attitude on the state measures for Covid-19 prevention and control that was significantly associated with university students’ social responsibility behaviors (p-value < 0.01).


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Rahmad Hidayat ◽  
Eka Malfasari ◽  
Rina Herniyanti

Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya  terdapat hubungan signifikan antara perlakuan  body shaming dengan  citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan nilai OR  (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence  Interval)  0,136-0,865. Rekomendasi  penelititan  ini  adalah  memberikan  intervensi  untuk mengurangi perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri. Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri. RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE STUDENTS ABSTRACTThe treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image. Keywords: Body shaming treatment, Self image


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Rakhmie Rafie ◽  
Yusmaidi Yusmaidi ◽  
Mira Fitriyani

Berdasarkan Permenkes 585/1989 dikatakan bahwa informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Peran dan tanggung jawab dokter terhadap pelaksanaan tindakan medis berdasarkan imformed consent sangat penting untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien nantinya. Pemahaman terhadap informasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karakteristik orang tersebut. Survey analitik dengan desain cross sectional dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner terhadap 100 responden, dan diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: yang berusia dewasa 84 responden (84%) dan yang berusia muda sebanyak 16 responden (16%), laki- laki 63 responden (63%) dan perempuan 37 responden (37%), yang berpendidikan rendah 41 responden (41%) dan yang berpendidikan tinggi 59 responden, yang tidak bekerja 24 responden (24%) sedangkan yang bekerja 76 responden (76%), yang mempunyai pemahaman baik 58 responden (58%) dan yang tidak baik sebanyak 42 responden (42%). Variabel yang terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah umur (nilai p value = 0,037) OR = 3.761 dengan nilai Confidence Interval (1.195-11.835)dan pendidikan (nilai p value = 0,00) OR = 8.551 dengan Confidence Interval (3.436-21.285). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman persetujuan tindakan medispada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah jenis kelamin (nilai p value = 0,987) dan pekerjaan (p value = 0,251). Terdapat hubungan bermakna antara umur dan pendidikan dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RS Pertamina Bintang Aamin (RSPBA) pada bulan Maret 2015.  


2020 ◽  
Vol 16 ◽  
Author(s):  
Salman Khazaei ◽  
Erfan Ayubi ◽  
Saeid Bashirian ◽  
Ronak Hamzehei ◽  
Ensiyeh Jenabi

Background: The relationship between gestational diabetes and postpartum depression (PPD) is poorly understood and seldom studied. Objective: In an effort to explore this issue, the present study investigated the relationship between gestational diabetes and PPD. Methods: The present cross-sectional study was performed with 342 women who were referred to four urban health centers of Hamadan city, west of Iran. We used convenience sampling as a method to recruit women in each health center. We used a researcher-made checklist for gathering data on socio-demographic characteristics and potential risk factors of PPD. The Persian validated version of the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) was used to assess PPD. Univariate and multivariable binary logistic regression was applied to estimate the odds ratio (OR) (95% confidence interval [CI]). Results: Gestational diabetes was identified as the most important risk factor for PPD with OR (95% CI) of 2.19 (1.11, 4.31); P-value=0.02 after adjusting for other variables. Moreover, the adjusted odds ratio showed that PPD among lesseducated women (primary school) was 3.5 times higher compared to women with a university education (OR=3.54, 95% CI: 1.27, 9.84; P-value=0.01). Conclusion: Our findings suggested that PPD is more likely among women with gestational diabetes and those who were less educated. Interventional and educational activities for reducing the risk of PPD can be targeted for use with this population.


2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 333-337
Author(s):  
Astriana Astriana ◽  
Nita Evrianasari

Latar Belakang : Gizi pada  bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan  kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan  pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan  gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan  kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square  diperoleh  p-value  0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai  Odds Ratio sebesar 416,667.                Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang


2021 ◽  
Author(s):  
Yiyi Ding ◽  
Shuo Wang ◽  
Rui Guo ◽  
Aizhen Zhang ◽  
Yufang Zhu

Abstract BACKGROUND: Evidence regarding the relationship between unbound bilirubin levels and acute bilirubin encephalopathy was limited. Therefore, this study set out to investigate whether the unbound bilirubin level was independently related to acute bilirubin encephalopathy in children who underwent exchange transfusion after adjusting for other covariates. METHODS: A total of 46 neonates who underwent exchange transfusion were involved in The First People's Hospital Of Changde City in China from 2016-1-1 to 2018-12-31. The target independent variable and the dependent variable were unbound bilirubin levels measured at baseline and acute bilirubin encephalopathy respectively. Covariates involved in this study included sex, age, birth weight, blood glucose, red blood cell, hemolysis, receive phototherapy before exchange transfusion. RESULTS: The average gestational age of 46 selected participants was 38.6 ± 1.3 weeks old, the average age was 146.5 ± 86.9 hours old, 52.17% of them were male. Result of fully-adjusted binary logistic regression showed unbound bilirubin levels were positively associated with risk of acute bilirubin encephalopathy after adjusting confounders (Odds ratio = 1.41, 95% confidence intervals 1.05-1.91, P value <0.05). CONCLUSION: Unbound bilirubin levels are associated with neonatal acute bilirubin encephalopathy. The mechanism of unbound bilirubin levels leading to neonatal acute bilirubin encephalopathy needs to be further explored.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document